BBG Al-ilmu
883 subscribers
27 photos
5 videos
3 files
405 links
Menebar cahaya sunnah, group medsos berawal dari grup bbm Al-ilmu
Download Telegram
Tarhib Ramadhan

@fuadhbaraba

Saudaraku...

Kalau maghrib nanti hilal terlihat, maka dalam hitungan beberapa saat ke depan kita akan memasuki bulan Ramadhan yang penuh berkah.

Fokuskanlah untuk ibadah! Sambutlah bulan suci ini dengan penuh bahagia! Karena ini merupakan karunia dari Allah Ta'ala.

Jangan lagi disibukkan dengan media-media sosialmu!

Mushaf al-Quran sudah menantimu, jangan kau acuhkan lagi seperti di bulan-bulan lainya! Berusahalah untuk membacanya dengan mentadaburi maknanya! Dan berushalah untuk bisa mengkhatamkannya!

Saudaraku, kalau bukan di bulan Ramadhan ini kita tidak bisa mengkhatamkannya? Maka pada bulan apa lagi kita bisa mengkhatamkannya??  Padahal bulan Ramadhan adalah bulan al-Quran. 

Nabi shallallahu 'alaihi wasallam saja dimuroja'ah oleh Malaikat Jibril 'alaihissalam setiap malamnya.

Saudaraku, mari kita manfaatkan Ramadhan dengan sebaik-baik ibadah kepada Allah Ta'ala semata! 

Persiapkan tenaga kita, persiapkan mental kita, persiapkan harta kita, dan persiapkan seluruh kemampuan kita untuk menggapai ampunan dari Allah yang maha pengampun.

Mudah-mudahan Allah Ta'ala memberikan ampunan-Nya kepada kita semua.
(*) KEUTAMAAN SHOLAT TARAWIH BERDASARKAN HADITS-HADITS SHOHIH (*)

Oleh: Muhammad Wasitho Abu Fawaz

Bismillah. Sholat Tarawih merupakan salah satu amal ibadah yang Allah syari’atkan bagi para hamba-Nya di bulan suci Romadhon. Dan hukum sholat Tarawih adalah SUNNAH sebagaimana yang disepakati oleh para ulama.

Imam An-Nawawi rahimahullah berkata: “Yang dimaksud dengan Qiyamu Romadhon adalah sholat Tarawih, dan para ulama telah bersepakat bahwa sholat Tarawih itu hukumnya mustahab (sunnah/dianjurkan).” (Lihat Syarh Shohih Muslim VI/282, Dan kitab Al-Majmu’ III/526).

#Keutamaan Sholat Tarawih

Pada beberapa Waktu yang lalu, kami telah menposting hadits PALSU tentang keutamaan sholat Tarawih Dari malam pertama hingga malam ketiga puluh (terakhir) dari bulan Romadhon. Maka pada kesempatan ini kami akan menyebutkan keutamaan sholat Tarawih berdasarkan hadits-hadits yang SHOHIH dari Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam.

»1. Keutamaan Pertama:

Allah Ta’ala akan mengampuni dosa-dosa yang telah lalu bagi siapa saja yang melakukan sholat Tarawih dengan penuh keimanan dan mengharapkan pahala dan ridho Allah semata. Bukan karena riya’ dan sum’ah (ingin dilihat dan didengar amal kebaikannya oleh orang lain).

Hal ini berdasarkan hadits SHOHIH berikut ini:

عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ رضي الله عنه قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلّى الله عليه وسلّم : « مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ »

Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, ia berkata: Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: “Barangsiapa melakukan Qiyam Romadhon (yakni sholat malam pada bulan Romadhon) karena iman dan mengharap pahala dan ridho Allah, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (HR. al-Bukhari no. 37 dan Muslim no. 759).

» Imam Nawawi rahimahullah berkata: “Yang dimaksud Qiyam Romadhon adalah sholat Tarawih.”

» Ibnul Mundzir rahimahullah menerangkan berdasarkan nash (tekstual) hadits ini bahwa yang dimaksud “pengampunan terhadap dosa-dosa yang telah lalu dalam hadits ini adalah bisa mencakup dosa besar dan dosa kecil."

Sedangkan imam An Nawawi mengatakan bahwa yang dimaksudkan pengampunan dosa di sini adalah khusus untuk dosa-dosa kecil saja. Karena dosa-dosa besar tidaklah diampuni dengan sebab melakukan amal-amal sholih, akan tetapi hanya dengan melakukan Taubat Nasuha, yakni taubat yang sempurna.

»2. Keutamaan Kedua:

Barangsiapa melaksanakan sholat Tarawih berjama'ah bersama imam hingga selesai, maka akan dicatat baginya pahala seperti orang yang melakukan Qiyamul Lail semalam penuh.

Hal ini berdasarkan Hadits Shohih berikut ini:

Dari Abu Dzar rdhiyallahu anhu, bahwa Nabi shallallahu alaihi wasallam pernah mengumpulkan keluarga dan para sahabatnya. Lalu beliau bersabda:

إِنَّهُ مَنْ قَامَ مَعَ الإِمَامِ حَتَّى يَنْصَرِفَ كُتِبَ لَهُ قِيَامُ لَيْلَةً

“Sesungguhnya barangsiapa yang sholat (Tarawih) bersama imam sampai ia selesai, maka ditulis untuknya pahala Qiyamul Lail satu malam penuh.” (HR. An-Nasai no.1605, At-Tirmidzi no.806, Ibnu Majah no.1327, dan selainnya. Dan hadits ini dinyatakan SHOHIH oleh At-Tirmidzi dan Syaikh al-Albani dalam Irwa’ Al-Gholil no. 447).

Demikian keutamaan sholat Tarawih berdasarkan hadits-hadits Shohih dari Nabi shallallahu alaihi wasallam.

Semoga Allah Ta’ala memberikan Taufiq dan pertolongan-Nya kepada kita semua untuk dapat istiqomah dalam melaksanakan sholat Tarawih dan ibadah lainnya di bulan Romadhon dan di bulan-bulan setelahnya. Amiin.
(Klaten, 1 Romadhon 1437 H / 6 Juni 2016 M)

#GRUP MAJLIS HADITS
WA/LINE: +6282225243444

(*) Blog Dakwah Kita (Pesantren Islam Al-Ittiba' Klaten) KLIK:
https://abufawaz.wordpress.com/2013/07/15/keutamaan-sholat-tarawih-berdasarkan-hadits-hadits-shohih/
Melatih Anak Berpuasa.

Awal bulan Ramadhan..

Terkadang berpuasa masih terasa berat..

Apalagi bagi si kecil..

Namun jangan melemah.. Latihlah..

Ar-Rubayyi’ binti Mu’awwidz radhiyallahu 'anha menuturkan tips puasa anak-anak kaum Muslimin di jaman Nabi shallallahu 'alaihi wasallam,

وَنَجْعَلُ لَهُمُ اللُّعْبَةَ مِنَ الْعِهْنِ ، فَإِذَا بَكَى أَحَدُهُمْ عَلَى الطَّعَامِ أَعْطَيْنَاهُ ذَاكَ ، حَتَّى يَكُونَ عِنْدَ الإِفْطَارِ

"Kami buatkan anak-anak kecil mainan dari bulu (wol)..

Apabila seseorang dari mereka menangis meminta makan..

Kami berikan mainan itu kepadanya..

Hingga akhirnya mereka mampu berpuasa sampai waktu berbuka tiba..”

[HR. al-Bukhari: 1960, Muslim: 1136]

Hiburlah anak kecil dengan mainan yang tidak melenakan..

Semoga lapar dahaga terlupa lalu kuat berpuasa hingga adzan Maghrib tiba..

Bila pun tak sampai, tidak mengapa berpuasa separuh hari sebagai latihan..

Sebab anak yang belum baligh tidak wajib berpuasa penuh..

Ambil peran partisipasi dalam proses pendidikan ananda buah hati..

Berharap jariyah pahala di akhirat kelak..

-----------ooo-----------

WA / Line: 081556600223

twitter: @sahabatilmu

TG: @sahabat_ilmu
BERBAGI RAMADHAN. 04

~Beberapa Sunnah Saat Berbuka~

1. Bersegera dalam berbuka.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda :

لا يزال الناس بخير ما عجل الفطر

“Manusia senantiasa dalam kebaikan selama mereka menyegerakan berbuka.”
(Muttafaqun Alaihi)

Beliau juga bersabda,

  قال الله عز وجل أحب عبادي إلي أعجلهم فطرا

“Allah ‘azza wa jalla berfirman : Hamba yang paling Aku cintai adalah yang paling bersegera dalam berbuka” (HR. At-Tirmidzi)

2. Membaca do’a ketika berbuka.

Saat berbuka ucapkan, "
‘بسم الله’
‘Bismillah’

lalu santaplah beberapa kurma dan beberapa teguk air, kemudian ucapkan doa:

ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَتِ اْلعُرُوقُ وَثَبَتَ اْلأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللهُ

“Dzahabazh-zhoma-u
Wabtalatil ‘uruuqu
Wa-tsabatal ajru
In-syaa Allah”

“Rasa haus telah pergi urat-uratpun telah terbasahi serta pahala telah ditetapkan.. insyaAllah”. (HR. Abu Dawud)

3. Berbuka dengan ruthob, kurma atau air.

Anas radhiyallahu anhu menuturkan:

أن النبي صلى الله عليه وسلم كان يفطر قبل أن يصلي على رطبات ، فإن لم تكن رطبات فتميرات ، فإن لم تكن تميرات حسا حسوات من الماء ” رواه أبو داود والترمذي .

Biasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berbuka sebelum shalat (maghrib.) dengan memakan beberapa ruthab (kurma segar/basah), apabila tidak mendapatkannya maka beliau berbuka dengan tamr (kurma kering). Dan apablia tidak mendapatkannya maka beliau berbuka dengan beberapa teguk air. (HR. Abu Daud)

Catt:

Diantara hikmah disyariatkannya puasa agar kaum muslimin merasakan apa yang dirasakan oleh saudaranya yang faqir.

Oleh karena itu hindari perilaku boros dan israf (berlebih-lebihan) saat berbuka. Sangat disayangkan perilaku sebagian kaum muslimin hari ini dimana mereka boros dalam membelanjakan harta untuk berbuka, sehingga daftar belanja di bulan ramadhon jauh lebih tinggi ketimbang diluar bulan ramadhan. Tentunya ini bertentangan dengan hikmah puasa. Budayakan hemat saat sahur dan berbuka.

_____________
Gorontalo 1 Ramadhon 1437 H
ACT El-Gharantaly
BERBAGI RAMADHAN. 05

~Sholat Kok Pas Ramadhan Saja..?~

Komisi riset dan fatwa kerajaan saudi ditanya, Apabila seseorang hanya semangat melaksanakan puasa dan sholat dibulan ramadhan saja, namun dia meninggalkan sholat bersamaan dengan berakhirnya bulan romadhon,  apakah dia berhak atas puasanya.?


Komisi fatwa menjawab:


Sholat adalah salah satu rukun dari rukun-rukun Islam, dia adalah rukun Islam yang terpenting setelah dua syahadat, hukumnya fardhu ‘ain, siapa saja yang meninggalkannya karena menolak kewajibannya atau  karena menganggapnya sepele dan malas maka sungguh dia telah kafir. Adapun orang-orang yang berpuasa pada bulan ramadhan dan hanya shalat di bulan ramadhan saja maka ini adalah pengelabuan terhadap Allah, alangkah buruknya sebuah kaum yang tidak mengenal Allah kecuali di bulan ramadhan saja. Puasa mereka tidak sah karena mereka meninggalkan sholat pada selain bulan ramadhan, bahkan mereka kafir dengan kufur akbar walaupun mereka tidak menolak kewajiban sholat, ini menurut pendapat yang paling kuat diantara dua pendapat para ulama.

(10/140)


Catt:

Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda :

“Batas yang memisahkan antara seseorang dengan syirik atau kekafiran adalah meninggalkan shalat.”(HR. Muslim)

Juga sabda beliau,

“Perjanjian antara kita dengan mereka (orang-orang kafir. pent) adalah mengerjakan shalat. Barangsiapa yang meninggalkannya, sungguh ia telah kafir.” (HR. Ahmad)

Saudaraku.. Ingatlah....

Rabb yang kita sembah di bulan ramadhan Dialah Rabb yang memelihara kita diluar ramadhan.

Jadilah hamba rabbani..
Hamba yang mengenal Allah sepanjang waktu. Bukan hamba ramadhani, yang hanya mengenal Allah di bulan ramadhan saja.

Baarakallahu fiikum.

________________________
Gorontalo 02-Ramadhan-1437 H
ACT El-Gharantaly
Kesempatan Tuk Membakar Dosa-Dosa

@fuadhbaraba


Allah Ta'ala berfirman: 

شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَىٰ وَالْفُرْقَانِ ۚ

"Bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al-Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil)". (QS. Al-Baqarah: 185).

Bulan tersebut dinamai dengan ramadhan dikarenakan membakar dosa-dosa, yaitu membakar dosa-dosa itu dengan amal-amal shaleh. (Tafsir ar-Razi)m via @Qbs_mn_altafser

Saudarakau...

Setelah Allah mempertemukan kita dengan bulan ramadhan yang mulia ini, yang penuh berkah, maka kesempatan emas bagi kita untuk memanfaatkannya dengan sebaik-baiknya.

Memanfaatkan bulan ramadhan dengan memperbanyak amal shaleh yang kita harapkan dapat membakar dosa-dosa kita, dan Makna berkenan tuk mengampuninya.

Dan tentunya dengan memperbanyak taubat kepada Allah Ta'ala,, karena taubat merupakan salah satu sebab maraih keberuntungan.

Allah Ta'ala berfirman:

وَتُوبُوا إِلَى اللَّهِ جَمِيعًا أَيُّهَ الْمُؤْمِنُونَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ

"Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung". (QS. An-Nur: 31).

Semoga Allah Ta'ala memberikan kita kemudahan dalam beramal shaleh, dan taubat kepadanya, Dan Allah Ta'laa menerima amal ibadah kita semua.
Serial Ramadhan #2

## Puasa Tidak Sahur Dan Tidak Niat, Sahkah Puasanya? ##

UK menjawab

A. Sahur merupakan sunnah yang muakkad bagi yang berpuasa dengan dasar:

Perintah dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam untuk itu sebagaimana hadits yang terdahulu dan juga sabda beliau:

« تَسَحَّرُوْا فَإِنَّ فِي السَّحُوْرِ بَرَكَةً »

“Bersahurlah karena dalam sahur terdapat berkah.” 

Larangan beliau dari meninggalkannya sebagaimana hadits Abu Sa’id  yang  berbunyi:

« السَّحُوْرُ أَكْلَةُ الْبَرَكَةِ فَلاَ تَدَعُوْهُ وَلَوْ أَنْ يَجْرَعَ أَحَدُكُمْ جُرْعَةً مِنْ مَاءٍ، فَإِنَّ اللهَ وَالْمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى الْمُتَسَحِّرِيْنَ »

“Sahur adalah makanan berkah, maka jangan kalian tinggalkan walaupun salah seorang dari kalian hanya meneguk seteguk air, karena Allah  dan para malaikat bersalawat atas orang-orang yang bersahur.” 

B. Adapun orang yang tidak makan sahur dan tidak berniat puasa di malam hari yang ditanyakan di atas dapat dilihat dalam dua keadaan:

- Berpuasa wajib.
Orang yang berpuasa wajib seperti romadhan tanpa berniat di malam harinya dan tidak makan sahur maka puasanya tidak sah berdasarkan sabda Rasulullah :

« مَنْ لَمْ يُجْمِعِ الصِّيَامَ قَبْلَ الْفَجْرِ فَلاَ صِيَامَ لَهُ »

“Barangsiapa yang tidak berniat puasa sebelum fajar, maka tiada baginya puasa itu.”

Kewajiban berniat puasa pada malam hari khusus untuk puasa wajib saja.

- Berpuasa sunnah.

Baca lengkap disini KLIK http://klikuk.com/PHQlB
BERBAGI RAMADHAN. 06

~Rajin Teraweh Namun Lalai Sholat Fardhu~

Di bulan Ramadhon sebagian kaum muslimin sangat bersemangat menjaga sholat teraweh. Ini adalah hal yang patut di apresiasi. Namun sayang bila semangat dalam menjaga Sholat teraweh telah mengalahkan semangat dalam menjaga sholat zhuhur dan ashar secara berjamaah, padahal keduanya adalah fardhu.

Syaikh Muhammad bin Muhammad Mukhtar As-Syinqity mengatakan:

عرق الجبين في ذهابك لصلاة الظهر أعظم من دمع العين في صلاة التروايح !!
فالأولى فريضة والثانية نافلة.

"Tetesan peluh yang membasahi jidatmu saat pergi menunaikan shalat Zhuhur lebih agung (di sisi Allah) ketimbang linangan air matamu saat Shalat terawih.
Karena yang pertama hukumnya wajib dan yang kedua hukumnya sunnah"

Semoga kita diberi taufik oleh Allah agar bisa menjaga sholat fardhu secara berjamaah.
Amin..

Selamat beraktifitas

_____________
Gorontalo 03 Ramadhan 1437
ACT El-Gharantaly
(*) HUKUM SHOLAT TARAWIH DENGAN NGEBUT TANPA THUMAKNINAH (TENANG DALAM GERAKAN SHOLAT) (*)

«Masalah nomor. 408»

» Tanya:
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
‘afwan ustadz, mohon waktunya lagi ustadz untuk pertanyaan dari member grup bb al ilmu berikut ini.
‎​بارك الله فيكم
Tim Tanya-Jawab BBG Al-Ilmu

(Penanya akhwat)
Afwan kalau masjid di sekeliling rumah jumlah rakaatnya ada 23 rakaat tapi gak tuma’ninah bagaimana ya hukum sholat tarawihnya ?…soalnya masjid yang banyak mayoritas ahlus sunnahnya susah disini.

»» Jawab:
وَعَلَيْكُمْ السَّلاَمُ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Bismillah. Mengerjakan sholat fardhu ataupun sholat sunnah seperti sholat sunnah Rowatib, Tarawih, Tahajjud, Witir, Dhuha, dan selainnya TANPA Thuma'ninah, maka hukum sholatnya TIDAK SAH (Batal), karena Thuma’ninah merupakan salah satu rukun sholat.

Hal ini berdasarkan perintah Rasulullah shallallahu alaihi wasallam kepada seseorang yang melakukan sholat dengan cara yang tidak benar dan tanpa thuma'ninah di dalamnya agar ia mengulangi kembali sholatnya:

إِذَا قُمْتَ إِلَى الصَّلَاةِ فَكَبِّرْ ثُمَّ اقْرَأْ مَا تَيَسَّرَ مَعَكَ مِنْ الْقُرْآنِ ثُمَّ ارْكَعْ حَتَّى تَطْمَئِنَّ رَاكِعًا ثُمَّ ارْفَعْ حَتَّى تَعْتَدِلَ قَائِمًا ثُمَّ اسْجُدْ حَتَّى تَطْمَئِنَّ سَاجِدًا…

Artinya: “Jika engkau hendak mengerjakan sholat, maka bertakbirlah, lalu bacalah ayat al-Quran yang mudah bagimu. Kemudian rukuklah sampai benar-benar rukuk dengan tuma'ninah, lalu bangkitlah (dari rukuk) hingga kamu berdiri tegak, setelah itu sujudlah sampai benar-benar sujud dengan tuma'ninah, lalu angkat (kepalamu) untuk duduk sampai benar-benar duduk dengan tuma'ninah, setelah itu sujudlah sampai benar-benar sujud, Kemudian lakukan seperti itu pada seluruh sholatmu.” (HR. Imam Al-Bukhari no.757 dan Muslim no.397 dari sahabat Abu Hurairah radhiyallahu anhu).

Demikian jawaban yang dapat kami sampaikan. Semoga bermanfaat. Wallahu a’lam bish-showab. Wabillahi at-Taufiq. (Klaten, 3 Romadhon 1437 H).

»Dijawab oleh: Muhammad Wasitho Abu Fawaz

#GRUP MAJLIS HADITS
WA/LINE: +6282225243444

(*) Blog Dakwah Kita (Pesantren Islam Al-Ittiba' Klaten) KLIK:

https://abufawaz.wordpress.com/2014/07/11/hukum-sholat-tarawih-dengan-ngebut-tanpa-thumakninah/
RALAT

Bismillahirrahmanirrahim...

Dengan ini kami meralat BC sebelumnya, (BERBAGI ROMADHON. 06) Dikarenakan tweet tersebut tidak benar penisbatannya pada Syaikh Muhammad Al-Mukhtar As-Syinqity.
Mohon untuk tidak di bagikan lagi, dan bagi yang telah membagikan segera diralat.

Wassalam..

ACT El-Gharantaly
# Rahasia Dibalik Lamanya Ruku' Dan Sujud Dalam Shalat 🌱 "

Mungkin ada yang pernah pergi ke dua tanah suci heran dengan lamanya ruku' dan sujud saat shalat di sana. Melama-kan ruku' dan sujud itu bukan tanpa alasan, tapi berdasarkan sandaran dari tuntunan Nabi shallallahu alaihi wasallam, simaklah hadits berikut ini:

Suatu hari Abdullah bin Umar radhiallahu anhuma melihat seorang pemuda sedang shalat, dia memanjangkan shalatnya dan melamakannya, maka beliau bertanya: siapa yang tahu orang itu? Maka ada yang menjawab: Saya.

Beliaupun mengatakan: seandainya aku mengenalnya, tentu aku akan menyuruhnya untuk MEMANJANGKAN ruku' dan sujudnya, karena aku pernah mendengar Nabi Shallallahu alaihi wasallam bersabda: "Sungguh, jika seorang hamba berdiri untuk shalat; semua dosanya didatangkan, dan diletakkan di atas pundaknya. Maka setiap kali dia ruku' dan sujud, dosa-dosa tersebut menjadi berjatuhan.' [Lihat Silsilah shahihah: 1398, sanadnya shahih]

Ternyata semakin lama kita ruku dan sujud, semakin banyak dosa kita yang dilepaskan dari kita, tidak inginkah dosa Anda banyak diampuni.

Maka lamakanlah ruku' dan sujud Anda.

Ustadz Musyaffa Ad Dariny, Lc., MA

_______________________
(*) HUKUM WANITA MUSLIMAH MINUM OBAT PENCEGAH HAIDH KETIKA PUASA ROMADON, MANASIK HAJI DAN UMROH (*)

«Masalah nomor.353»

» Tanya:
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Dari member Grup Majlis Hadits Akhwat 7: Apakah boleh makan obat penunda haid, supaya bisa ibadah puasa penuh di bulan Ramadhan, dan agar bisa menunaikan manasik haji dan umroh dengan sempurna dan pada waktunya ? Mohon dalilnya.
جَزَاكِ اللّهُ خَيْرًا

»» Jawab:
وَعَلَيْكُمُ السَّلاَمُ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُهُ
Bismillah. Mayoritas ulama berpendapat bahwa hal tersebut hukumnya BOLEH, namun dengan beberapa syarat, diantaranya:

1. Obat penunda haidh tersebut terbuat dari bahan-bahan yang halal. Adapun jika obat tersebut terbuat dari bahan-bahan yang haram seperti minyak atau daging babi atau selainnya, maka hukumnya HARAM.

2. Obat penunda haidh tersebut tidak menimbulkan mudhorot (bahaya) bagi wanita yang meminumnya, seperti terjadinya gangguan kesuburan pada rahim, atau melemahnya kekebalan tubuh, dan lain sebagainya.

3. Adanya izin dan ridho dari suami jika ia telah berkeluarga.

» Dalil yg melandasi bolehnya hal tersebut, ialah sebuah atsar yang diriwayatkan oleh Sa’id bin Manshur dari Abdullah bin Umar bin Khoththob radhiyallahu anhuma, bahwa ia pernah ditanya tentang hukum seorang wanita yang membeli (dan minum) obat pencegah haidh.” Maka beliau berpendapat bahwa hal tersebut tidak apa-apa (yakni BOLEH).

Hanya saja dalam masalah ini syaikh Muhammad bin Sholih Al-Utsaimin rahimahullah berpendapat bahwa yang lebih utama bagi wanita muslimah adalah tidak meminum obat pencegah haidh baik ketika ia puasa Romadhon, ataupun menunaikan manasik haji dan umroh, agar ia berjalan sesuai dengan ketentuan (takdir) Allah Ta’ala pada para wanita.

Demikian jawaban yang dapat kami sampaikan. Semoga mudah dipahami dan menjadi ilmu yang bermanfaat. Wallahu a’lam bish-showab. Wabillahi at-Taufiq. (Klaten, 4 Romadhon 1437 H).

»Dijawab oleh: Muhammad Wasitho Abu Fawaz

#GRUP MAJLIS HADITS
WA/LINE: +6282225243444

(*) Blog Dakwah Kita (Pesantren Islam Al Ittiba Klaten) KLIK:

https://abufawaz.wordpress.com/2013/07/14/hukum-wanita-muslimah-minum-obat-pencegah-haidh-ketika-puasa-romadon-manasik-haji-dan-umroh/
Renungan untuk para suami...

Sebuah kisah yang pernah disampaikan oleh al-Ustadz Abu Haidar as-Sundawy hafizhahullahu pada suatu daurah. Ada seorang pasutri yang baru menikah beberapa minggu, ketika si suami pergi ke luar kota karena urusan pekerjaan, ia mendengar kabar bahwa ayah dari istrinya meninggal dunia. Si suami bingung, bagaimana menyampaikan kabar kepada istrinya agar dia tidak bersedih, karena istrinya itu memiliki hubungan yang sangat dekat dengan ayahnya. Berpikirlah ia, sampai ia menemukan suatu ide..
Ketika ia sampai ke rumah dan bertemu dengan istrinya. Ia berkata ingin menyampaikan suatu kabar kepada istrinya. Lalu yang ia sampaikan kepada istrinya adalah bahwa ia akan menikah dengan wanita lain (berpoligami). Pada saat itu juga istrinya langsung menangis sejadi-jadinya, ia terus bertanya mengintrospeksi dirinya, hingga sampai larut malam pun ia tidak tidur dan terus menangis. Kemudian, keesokan subuhnya si suami berkata kepada istrinya bahwa ia tidak jadi poligami, bahwa yang sebenarnya kabar yang ingin ia sampaikan adalah bahwa ayahmu telah meninggal dunia. Spontanlah istrinya langsung sumingrah (sangat bahagia) dan berkata alhamdulillah... tersenyum lebar.. dan ia melupakan kesedihan kepergian ayahnya.
MasyaAllah, dari kisah di atas kita dapat mengambil ibrah, bahwa sesungguhnya orang yang paling dekat dengan seorang istri adalah suaminya. Seorang istri yang shalehah dia akan berusaha menjadikan rumah sebagai surga dunia untuk suaminya, memberikan semua apa yang diinginkan suaminya, melakukan semua hal yang terbaik untuk suaminya dan akan sangat mencintai suaminya. Dan ternyata kenyataannya, banyak yang menganggap musibah terbesar adalah berpalingnya suami dari dirinya, dibandingkan kepergian orang yang dicintai selain suaminya..

Sungguh begitu dasyat cinta para istri kita kepda kita.. mari jangan kita sia-siakan mereka apalagi kita dzolimi mereka dg perlakuan kita yang kurang baik.. didiklah mereka dalam keta'atan kpd Allah dan RasulNya..

jadilah suami yang paling baik..
Salamku..

Ditulis oleh Ustadz Abu Riyadl Nurcholis Majid, Lc حفظه الله تعالى

┈┈»̶·̵̭̌✽✽·̵̭̌«̶┈┈
# Antara ghibah dan dzikir

*ذكر الناس داء وذكر الله دواء*

*Membicarakan orang adalah sebuah penyakit dan berdzikir kepada ALLAH adalah sebuah obat*

Ungkapan indah diatas disampaikan oleh Ibnu 'Aun -rahimahullah- (As Siyar 6/369).

Saudaraku,
Membicarakan orang akan menumbuhkan berbagai macam penyakit seperti hasad, benci, ghibah, dan lain-lain. Hati akan kotor dan akhirnya akan mati.

Dahulu ulama kita menyatakan:

اكثر الناس خطايا افرغهم ذكرا لخطايا الناس

*Orang yang paling banyak kesalahan (dosa) adalah orang yang paling sering membicarakan kesalahan dan 'aib manusia*
(As Shomtu wa Aadaabul Lisaan 104)

Dan obat dari penyakit ini adalah *berdzikir kepada ALLAH* .

Ketika seorang hamba menikmati saat-saat berdzikir dan melafazhkan asma-Nya, niscaya ia tidak akan mau menukarnya dengan membicarakan manusia, karena seorang pencinta lebih tertarik membicarakan kekasihnya dibanding pihak lain.
Lalu bagaimana dengan seorang hamba yang jatuh cinta pada Rabbnya?!

Saudaraku,
Di bulan suci Ramadhan ini, jangan sampai yang lebih sering keluar dari lisan kita adalah nama dan aib manusia dibanding nama-nama ALLAH dan berdzikir padaNya.

...والذاكرين الله كثيرا والذاكرات اعد الله لهم مغفرة واجرا عظيما

"... dan laki-laki serta wanita yang banyak berdzikir kepada ALLAH, ALLAH telah menyiapkan ampunan dan pahala yang besar untuk mereka."
(QS. Al Ahzab: 35)

Ust. Muhammad Nuzul Dzikri
Serial Ramadhan #4

MIMPI DI BULAN RAMADHAN, BATALKAH PUASANYA?

Apakah ketika keluar air mani pada saat tidur di siang hari di bulan ramadhan ketika berpuasa yang tidak membatalkan puasa,langsung di wajibkan mandi junub?

UK menjawab :

Keluar mani disebabkan mimpi tidak membatalkan puasa karena itu diluar kemampuan yang bermimpi. Namun tetap dia wajib mandi junub karena keumuman perintah Nabi صلى اللّه عليه وسلم  mandi akibat mengeluarkan air mani.

Wabillahittaufiq.

Bagikan melalui link ini:
http://klikuk.com/0KuDw
Tidur Habis Sahur.

Sebagian kita ada yang bingung..

Sesudah makan sahur mau apa..?

Menonton TV, tidur lagi, atau...?

A. Perbanyak Istighfar.

Allah subhanahu wa ta'ala berfirman,

وَبِالْأَسْحَارِ هُمْ يَسْتَغْفِرُونَ

“Dan di waktu sahur mereka beristighfar memohon ampun” [QS Adz-Dzariyat: 18]

وَالْمُسْتَغْفِرِينَ بِالْأَسْحَارِ

“Dan orang-orang yang beristighfar pada waktu sahur” [QS Ali ‘Imran: 17]

B. Shalat Lagi.

Selepas sahur dan menanti adzan subuh berkumandang..

Kita bisa membaca al-Qur'an..

Atau boleh saja shalat malam (lagi) bila setelah isya tadi sudah tarawih..

Namun.. tidak perlu witir lagi..

Karena Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

لَا وِتْرَانِ فِى لَيْلَةٍ

“Tidak boleh ada dua witir dalam satu malam...”

[HR. Abu Daud: 1227, at-Tirmidzi: 432; dishahihkan Syaikh al-Albani]

C. Jangan Tidur.

Ada keutamaan dua raka'at sebelum subuh yang hilang..

Dimana lebih baik dari dunia dan seisinya..

Juga, waktu pagi..

Adalah saat rizki dibagi..

Rasulullah shallallahu'alaihi wasallam berdoa:

اللَّهُمَّ بَارِكْ لِأُمَّتِي فِي بُكُورِهَا

"Ya, Allah, berkahilah umatku pada pagi harinya.."

[Shahih Abu Daud: 2606 al-Albani]

Ibnu 'Abbas radhiyallahu 'anhuma, tatkala melihat seorang anaknya tidur di pagi hari, beliau berkata,

"Bangunlah, engkau tidur saat rejeki dibagi-bagikan.."

[Zadul Ma'ad: 4/241 Ibnul Qayyim]

Beraktivitas apa pun yang kita bisa..

Jangan langsung tidur sehabis sahur..

-----------ooo-----------



@sahabatilmu
(*) ROMADHON BERSAMA ULAMA SALAF DALAM MEMANFAATKAN WAKTU (*)

Oleh: Muhammad Wasitho Abu Fawaz

Bismillah. Generasi ulama as-salafus sholih merupakan generasi yang paling agung dan utama dari umat Islam sebagaimana yang dikabarkan Oleh Allah dan Rasul-Nya di dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah. Mereka adalah generasi yang paling lurus aqidah dan manhajnya, paling baik ibadah dan akhlaknya, serta paling semangat dalam memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya.

» Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu anhu berkata: “Barangsiapa yang ingin mengambil teladan, maka teladanilah (petunjuk) orang-orang mukmin yang telah meninggal dunia (yakni Nabi shallallahu alaihi wasallam bersama para sahabat, pent), sebab orang yang masih hidup tidak (ada jaminan) aman dari tertimpa fitnah (syahwat maupun syubhat, pent).”
(Lihat Tafsir Al-Baghowi I/284, I’lamul Muwaqqi’iin karya Ibnul Qoyyim II/202-203, Ighotsatul Lahfan I/159, Madarijus Salikin III/436).

Jadi, dalam memahami dan mengamalkan syari’at Islam yang sempurna ini, hendaknya kita meneladani dan menggabungkan diri kita hanya bersama Nabi shallallahu alaihi wasallam, para sahabat, dan para ulama yang setia mengikuti jejak mereka dengan baik. Bukan dengan cara menggabungkan diri bersama Si fulan dan Si Alan, atau kelompok ini dan kelompok itu.
Berikut ini adalah perkataan dan sikap para ulama as-salafus sholih terhadap waktu.

» Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu berkata: “Tidaklah aku menyesal terhadap sesuatu sebagaimana menyesalku ketika pada hari yang matahari telah tenggelam sementara umurku berkurang padahal amalanku tidak bertambah pada hari itu.”

» Mu’adz bin Jabal radhiyallahu ‘anhu berkata: “Para penghuni Surga tidaklah menyesal melainkan karena suatu waktu yang pernah mereka lalui (ketika di dunia) tanpa berdzikir kepada Allah azza wajalla.” (Lihat Al-Wabilu Ash-Shoyyib, Hal.59).

» Mu’adz bin Jabal radhiyallahu ‘anhu juga berkata: “Sesungguhnya setiap majlis yang mana seorang hamba Tidak berdzikir kepada Allah di dalamnya, maka majlis itu Akan menjadi penyesalan baginya pada hari Kiamat.” (Lihat Al-Wabilu Ash-Shoyyib, Hal.59).

» Al-Hasan Al-Bashri rahimahullah berkata: “Wahai anak Adam! Sesungguhnya kamu itu adalah seperti hari-hari, jika satu hari telah pergi, maka telah hilanglah sebagian dari dirimu.”

» Al-Hasan Al-Bashri rahimahullah juga berkata: “Wahai anak Adam! Waktu siangmu adalah tamumu, maka berbuat baiklah kepadanya, karena sesungguhnya jika kamu berbuat baik kepadanya, dia akan pergi dengan memujimu, dan jika kamu bersikap jelek padanya, maka dia akan pergi dalam keadaan mencelamu, demikian juga waktu malammu.”

» Al-Hasan Al-Bashri rahimahullah juga berkata: “Dunia itu ada tiga hari: (1) Adapun kemarin, maka dia telah pergi dengan amalan-amalan yang kamu lakukan padanya, (2) adapun besok, mungkin saja kamu tidak akan menjumpainya lagi, (3) dan adapun hari ini, maka ini untukmu, maka beramallah pada saat itu juga."

» Mu’awiyah bin Qurroh rahimahullah berkata: “Manusia yang paling berat hisab (penghitungan Amal)nya pada hari kiamat ialah orang sehat yang memiliki waktu luang (namun ia tidak menggunakannya untuk hal-hal yang bermanfaat, pent).” (Lihat Iqtidhoul ‘Ilmi Al-‘Amal, Hal.103).

» As-Suri bin Al-Muflis rahimahullah berkata: “Jika kamu merasa sedih karena hartamu berkurang, maka menangislah karena berkurangnya umurmu.”

» Ibnul Qoyyim rahimahullah berkata: “Menyia-nyiakan waktu itu lebih dahsyat daripada kematian. Karena Menyia-nyiakan waktu Akan memutuskanmu dari Allah dan negeri akhirat. Sedangkan kematian itu hanya akan memutuskanmu dari kehidupan dunia dan para penghuninya.” (Lihat Al-Fawa’id, Hal.44).

Demikian faedah ilmiyah Dan mau’izhoh Hasanah yang dapat kami sebutkan pada hari ini. Semoga kita semua bisa meneladani generasi as-Salafus Sholih dalam memanfaatkan sisa umur kita di dunia ini dengan sebaik-baiknya. Amiin. (Klaten, 5 Romadhon 1437 H).
Al-Quran di Bulan Ramadhan

@fuadhbaraba 

Sebagian orang bertanya kepada orang lain di bulan ramadhan, sudah sampai mana baca al-Qurannya?

Maka orang itu akan menjawab juz 3, atau 5, atau... 

Sebetulnya tidak begitu penting sampai mana membaca al-Quran? 

Yang terpenting itu adalah, sampai di mana al-Quran dalam hatimu??!

http://bit.ly/fuadhbaraba79
*Berapa kali membaca doa istiftah dalam shalat tarawih?*

Jawab:
Membaca doa istiftah saat tarawih tidak cukup hanya sekali di rakaat pertama, namun hendaknya dibaca setiap setelah takbiratul ihram (rakaat ke 3, ke 5 dan seterusnya) karena setiap 2 rakaat dalam shalat tarawih adalah shalat yang berdiri sendiri, terpisah dan tidak menyatu dengan yang sebelumnya.

Dijawab oleh salah satu pakar fiqh abad ini Syaikh Muhammad bin Shalih Al 'Utsaimin -rahimahullah- dalam Jalasat Ramadhaniyyah 20/25 dengan perubahan redaksi.

Muhammad Nuzul Dzikri
_Profil orang yang berpuasa_

*Jika engkau sedang berpuasa maka puasakanlah pendengaran, penglihatan dan lisanmu dari kebohongan dan seluruh dosa, dan janganlah engkau menyakiti bawahanmu, berwibawa dan tenanglah dalam menjalani hari puasamu. Dan janganlah engkau menyamakan hari puasamu dengan hari disaat engkau tidak berpuasa.*
(HR. Ibnu Abi Syaibah)

Inilah profil orang yang berpuasa dari seorang shahabat Nabi yang bernama Jabir bin Abdillah -radhiyallahu 'anhuma-.

Marilah secara perlahan kita tahan nafsu bicara, mendengar, dan melakukan sesuka hati.

Jadikan sabda Nabi -shallallahu alaihi wassallam- dibawah ini selalu berada di pelupuk mata kita:

من لم يدع قول الزور والعمل به فليس لله حاجة في ان يدع طعامه وشرابه. رواه البخار

*Barangsiapa yang tidak meninggalkan ucapan dan perbuatan dusta (dosa), maka ALLAH tidak butuh saat dia meninggalkan makanan dan minumannya.*
(HR. Bukhari)

Ust. Muhammad Nuzul Dzikri LC