BBG Al-ilmu
883 subscribers
27 photos
5 videos
3 files
405 links
Menebar cahaya sunnah, group medsos berawal dari grup bbm Al-ilmu
Download Telegram
JANGAN SIA-SIAKAN PAHALAMU

Nasehat Syaikh Ibrahim ar-Ruhaili -hafizhohullah-

“Sebagian orang begitu berat untuk menyedekahkan sebagian hartanya kepada fakir miskin. Karena ia menyadari bahwa harta yang dimilikinya diperoleh dengan susah payah.

Namun amat mengherankan…
Ada orang yang begitu dermawan dalam masaalah pahala. Padahal pahala juga diperoleh dengan susah payah.

Kenapa cara berfikirnya terhadap pahala tidak sama dengan cara berfikirnya terhadap harta..?!!
Bukankah pahala lebih layak untuk dijaga ?!

Sebagian orang -tanpa ia sadari- mendermakan pahalanya dengan cuma-cuma dengan menggunjing si anu, mendzolimi si anu serta merampas hak si anu. Pada saat dimana pahala yang sedikit amat berharga di akhirat untuk memberatkan timbangan amal seseorang.

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

“ Tahukah kamu siapakah orang yang merugi itu (muflis)?
Para sahabat menjawab, "Orang yang muflis di antara kami adalah orang yang tak memiliki dirham maupun harta benda".
Rasul kemudian bersabda, "Orang muflis dari kalangan ummatku adalah orang yang datang pada hari pembalasan dengan pahala sholat, zakat, puasa dan haji sedangkan dia gegabah menghujat orang lain, menfitnah orang lain, menggunakan harta orang lain tanpa hak dan menumpahkan darah kaum muslimin serta memukulnya, maka kebajikannya akan terhitung sebagai ganjaran (orang yang didhaliminya), hingga apabila kebaikannya telah habis maka dosa-dosa mereka akan ditanggungnya lalu dia akan dilempar ke dalam api neraka.” (HR. Muslim (6251)).”

__________
Madinah 1435 H
ACT El-Gharantaly
📝 *OBAT LUPA*🎓


*Ini Dia Obatnya Lupa Dalam Al-Quran*

  *Ustadz dr. Raehanul Bahraen* _hafidzohulloh_



Terkadang sebagian dari kita mengeluhkan seringnya lupa beberapa ilmu yang telah dipelajari atau susah mengingat. Maka ini solusi dari *Al-Quran*.

*Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin* _rahimahullah_ berkata,

قلنا: نعم له دواء ـ بفضل الله ـ وهي الكتابة، ولهذا امتن الله عز وجل على عباده بها فقال: {اقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِى خَلَقَ * خَلَقَ الإِنسَـنَ مِنْ عَلَقٍ * اقْرَأْ وَرَبُّكَ الاَْكْرَمُ * الَّذِى عَلَّمَ بِالْقَلَمِ}. (العق: 1 ـ 4). فقال (اقرأ) ثم قال: {الَّذِى عَلَّمَ بِالْقَلَمِ } يعني اقرأ من حفظك، فإن لم يكن فمن قلمك، فالله تبارك وتعالى بين لنا كيف نداوي هذه العلة، وهي علة النسيان وذلك بأن نداويها بالكتابة، والان أصبحت الكتابة أدقُّ من الأول، لأنه وجد ـ بحمد الله ـ الان المسجِّل

“Kita katakan, iya. Lupa ada obatnya –dengan karunia dari *Allah*- yaitu menulisnya. Karenanya *Allah* memberi karunia kepada hamba-Nya dengan surat *Al-Alaq*. Yaitu _“iqra’”_ kemudian _“mengajarkan dengan perantara pena”_. Maksudnya, bacalah dengan hapalannya, jika tidak hapal maka dengan tulisanmu.

*Allah* _Tabaraka Ta’ala_ menjelaskan kepada kita bagaimana mengobati penyakit ini yaitu penyakit lupa dan kita obati dengan menulis. Dan sekarang menulis lebih mudah dibanding dahulu karena mudah didapatkan dan segala puji bagi *Allah*, sekarang bisa direkam.”[1]


*Mengikat ilmu dengan menulis*

Daya ingat manusia terbatas, oleh karenanya ilmu perlu diikat denga tulisan. Sebagaimana sabda *Rasulullah* _shallallaahu ‘alaihi wa sallam_,

قَيِّدُوا الْعِلْمَ بِالْكِتَابِ

_“Ikatlah ilmu dengan dengan menulisnya”_[2]


Bahkan *Beliau* _shallallaahu ‘alaihi wa sallam_ memerintahkan sebagian sahabatnya agar menulis ilmu. Salah satunya adalah *Abdullah bin ‘Amru* _rodiallohu anhuma_. *Beliau* _shallallaahu ‘alaihi wa sallam_ bersabda kepadanya:

اكْتُبْ، فَوَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ، مَا خَرَجَ مِنْهُ إِلَّا حَقٌّ

_“Tulislah. Demi Dzat yang jiwaku ada di tangan-Nya. Tidaklah keluar darinya melainkan kebenaran”_[3]

 
*Imam Syafi’I* _rahimahullah_ berkata,

الْعِلْمُ صَيْدٌ وَالْكِتَابَةُ قَيْدُهُ قَيِّدْ صُيُوْدَكَ بِالْحِبَالِ الْوَاثِقَهْ

فَمِنَ الْحَمَاقَةِ أَنْ تَصِيْدَ غَزَالَةً وَتَتْرُكَهَا بَيْنَ الْخَلاَئِقِ طَالِقَهْ

_Ilmu adalah buruan dan tulisan adalah ikatannya_

_Ikatlah buruanmu dengan tali yang kuat_

_Termasuk kebodohan kalau engkau memburu kijang_

_Setelah itu kamu tinggalkan terlepas begitu saja._[4]
 

Sampai-sampai *Asy-sya’bi* _rahimahullah_ berkata,

إِذَا سَمِعْتَ شَيْئًا فَاكْتُبْهُ وَلَوْ فِي الْحَائِطِ

  _“Apabila engkau mendengar sesuatu ilmu, maka tulislah meskipun pada dinding”_[5]


*Ikatlah dengan amal*
 
Sebagian lagi mengatakan bahwa di zaman seperti sekarang ini.


قيد العلم بالعمل

  _“ikatlah ilmu dengan mengamalkannya"_

 
Ilmu lebih layak diikat dengan amal karena ilmu yang telah diikat dikitab-kitab telah banyak dilupakan.

 

_Alhamdulillahilladzi bi ni’matihi tatimmush shalihaat, wa shallallahu ‘ala nabiyyina *Muhammad* wa ‘ala alihi wa shahbihi wa sallam_

 

@Pogung Kidul, Yogyakarta Tercinta


Penyusun:   Raehanul Bahraen

_________________
📌Catatan Kaki:
[1] Mutshalah Hadits syaikh Al-Utsaimin

[2] Silsilah Ash-Shahiihah no. 2026

[3] HR. Ahmad 2/164 & 192, Al-Haakim 1/105-106, shahih

[4]  Diwan Syafi’I hal. 103

[5] Al-‘Ilmu no. 146 oleh Abu Khaitsamah

 
🌐Sumber: Artikel www.muslimafiyah.com
💌 BUKAN ALASAN

Akhi ukhti…

Kita adalah makhluk yang penuh keterbatasan…

Sering lupa, salah dan alpa…
Banyak kekurangan di sana dan di sini…

Ada sebagian yang membiarkan kekurangannya terus bertambah, dan kesalahannya terus bertumpuk…

Dengan dalih, dia adalah manusia biasa yang penuh keterbatasan…

Ketahuilah, bahwa kita memang tidak sempurna…
Kita tidak mungkin bisa sama 100% dengan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam

Tapi itu bukan alasan untuk membiarkan kekurangan dan kesalahan…
Karena kita diperintahkan untuk mendekati kepada kesempurnaan…

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

))سَدِّدوَقَارِبُوا((

“Berusahalah berbuat benar dan mendekat kepada kebenaran.” HR. Bukhari

Ibnul Qayyim menyimpulkan rahasia kesempurnaan manusia:

كمال الإنسان بهمة ترقيه وعلم يبصره ويهديه.

“Kesempurnaan manusia itu tergantung pada (dua hal)

1- semangat yang mengangkatnya

2- ilmu yang menerangi jalannya dan memberikan petunjuk”.

Jadi ilmu saja tidak cukup, berapa banyak yang berilmu namun karena semangatnya yang loyo, iyapun menjadi cemoohan orang,

“Banyak dalilnya tapi amalnya tidak ada”
Ibarat pohon yang tidak berbuah

Sebagaimana semangat tanpa ilmu, membuat sebagian beramal dan berbuat sesuatu yang mengantarkan pada kekurangan…

Seperti pencari kayu di malam hari tanpa pelita penerang, kadang dia memungut ular yang dikiranya kayu, sehingga membinasakan dirinya sendiri…

Jadi butuh ilmu
Dan semangat…

Barakallahu fiek…

📝 Oleh Ustadz Dr. Syafiq Riza Basalamah, MA حفظه الله تعالى

🔊 [ 📖 ] BBG Al-Ilmu
💌 3 CIRI ORANG YANG SUKA RIYA’

» Riya’ ialah seseorang melakukan suatu kebaikan atau meninggalkan suatu keburukan dengan niat dan tujuan agar dilihat dan dipuji oleh manusia.

» Riya’ merupakan Syirik Kecil yang paling ditakutkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam akan menimpa umatnya. Hal ini berdasarkan sabda beliau: “Sesungguhnya sesuatu (dosa) yang paling aku takutkan akan menimpa kalian adalah Syirik Kecil.” Maka mereka (para sahabat) bertanya: “Apa yang dimaksud Syirik Kecil itu?” Beliau jawab: “(Syirik Kecil itu) adalah RIYA’. Allah berkata pada hari Kiamat apabila Dia telah memberikan balasan terhadap amal perbuatan manusia; “Pergilah kalian kepada orang-orang yang dulu sewaktu di dunia kalian berbuat riya’ (pamer) kepada mereka. Lalu lihatlah, apakah kalian mendapatkan balasan (atas perbuatan kalian) di sisi mereka?”. (HR. Imam Ahmad no.429)

» Riya’ merupakan ciri dan karakter orang munafik dalam setiap amal sholih yang mereka kerjakan. Hal ini berdasarkan firman Allah (yang artinya):
“Sesungguhnya orang-orang munafik itu menipu Allah dan Allah akan membalas tipuan mereka. Dan apabila mereka berdiri untuk shalat mereka berdiri dengan malas. Mereka bermaksud riya (dengan Shalat) di hadapan manusia. Dan tidaklah mereka menyebut Allah kecuali sedikit sekali.” (QS. An-Nisa’:142).

» Wahb bin Munabbih rahimahullah berkata: “Salah satu ciri orang munafik adalah menggandrungi pujian & membenci celaan/kritikan.” (Lihat Kitab Az-Zuhd, hal. 51).

» Ali bin Abi Tholib radhiyallahu ‘anhu berkata: “Orang yang suka riya’ (pamer dan tidak ikhlas dalam beramal) memiliki 3 ciri (yaitu):

1. Apabila sendirian, maka dia menjadi pemalas.

2. Apabila berada di tengah orang-orang, ia semakin bertambah semangat.

3. Dia akan meningkatkan amalnya jika dipuji dan akan mengurangi amalnya jika dicela orang (karena melakukannya).(Lihat Al-Kabaa’ir hal.145)

📝 Oleh Ustadz Muhammad Wasitho Abu Fawwaz, MA حفظه الله تعالى

🔊 [ 📖 ] BBG Al-Ilmu
" ...إن تصدق الله يصدقك... " رواه النسائي ١٩٥٣

"Jika engkau jujur dengan ALLAH niscaya ALLAH akan mewujudkan keinginanmu"
(HR. An Nasaa'i 1953)

Sabda Nabi -shallallahu 'alaihi wa sallam- diatas merupakan KATA KUNCI bagi setiap insan yang sedang mengejar cita.

Betapa banyak kegagalan bukan terletak pada kerja keras dan usaha, namun pada niat dan ketulusan dalam beramal dan berkarya.

Seringkali kita justru tidak jujur dengan ALLAH, bukan diri-Nya yang kita tuju, namun semua usaha dan perjuangan kita hanya ajang pembuktian diri atau mencari wajah dunia. Bukankah kita diminta untuk mempersembahkan hidup kita kepada-Nya?

‏﴿١٦٢﴾ قُلْ إِنَّ صَلَاتِى وَنُسُكِى وَمَحْيَاىَ وَمَمَاتِى لِلَّهِ رَبِّ ٱلْعٰلَمِينَ

(162) Katakanlah: sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah untuk ALLAH, Rabb semesta alam.

(Al An'am 6:162)

Jujurlah dan Ikhlaskan niat di setiap langkahmu, carilah ridha-Nya dalam perjuanganmu, lalu saksikan kebesaran ALLAH dalam mewujudkan mimpimu.

✏️ Muhammad Nuzul Dzikri
# Doa masuk pasar dan rumah di Surga
Ust. Kholid syamhudi LC

23. mengucapkan doa masuk pasar. Seperti dijelaskan dalam sabda beliau:
مَنْ دَخَلَ السُّوقَ فَقَالَ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِي وَيُمِيتُ وَهُوَ حَيٌّ لَا يَمُوتُ بِيَدِهِ الْخَيْرُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ كَتَبَ اللَّهُ لَهُ أَلْفَ أَلْفِ حَسَنَةٍ وَمَحَا عَنْهُ أَلْفَ أَلْفِ سَيِّئَةٍ وَرَفَعَ لَهُ أَلْفَ أَلْفِ دَرَجَةٍ وَبُنِيَ لَهُ بَيْتاً فِي الْجَنَّةِ
Siapa yang masuk pasar berdoa dengan doa:
لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِي وَيُمِيتُ وَهُوَ حَيٌّ لَا يَمُوتُ بِيَدِهِ الْخَيْرُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
Maka Allah akan tetapkan sejuta kebaikan dan menghapus darinya sejuta dosa dan mengangkat sejuta derajat serta dibangunkan baginya rumah disyurga. (HR at-tirmidzi dan ibnu Majah dan dishahihkan al-Albani dalam shahih al-Jaami’ no. 11176)
Inipun tidak membutuhkanlebih dari 15 detik.

Sekarang percayakah anda?
Anda membangun rumah di syurga hanya dalam waktu:
30 menit dengan melaksanakan 12 rakaat sunah rawatib perhari.
20 menit dengan melaksanakan 8 rakaat (4 rakaat dhuha dan 4 rakaat sebelum zhuhur).
15 menit dengan menjenguk orang sakit atau mengunjungi saudara karena Allah
3 menit dengan membaca surat al-Ikhlash 10 kali.
15 detik dengan berdoa ketika masuk pasar.
5 menit dengan memohon kepada Allah mati syahid.
3 menit dengan merapatkan barisan sholat dan menutupi sela-sela antara kamu dengan sebelahmu.

Demikian luas rahmat Allah kpd kita semua. Mari raih keutamaan ini!
*Apa harapan anda di bulan ramadhan ini?*

🔺Bukankah anda ingin menjalani ibadah di bulan ramadhan dengan tenang dan nyaman tanpa terpengaruh hiruk pikuk dunia?
Maka perbanyaklah *istighfar*

Allah berfirman:

‏﴿٣﴾ وَأَنِ ٱسْتَغْفِرُوا۟ رَبَّكُمْ ثُمَّ تُوبُوٓا۟ إِلَيْهِ يُمَتِّعْكُم مَّتٰعًا حَسَنًا

(3) dan hendaklah kamu meminta ampun kepada Rabbmu dan bertaubat kepada-Nya. (Jika kamu mengerjakan yang demikian), niscaya Dia akan memberi kenikmatan yang baik dan hidup yang nyaman kepadamu
(QS. Huud : 3)

🔺Bukankah anda ingin berada di puncak kesehatan dan kekuatan di bulan ramadhan hingga dapat maksimal dalam beribadah?
Maka perbanyaklah *istighfar*

Allah berfirman:

‏﴿٥٢﴾ وَيٰقَوْمِ ٱسْتَغْفِرُوا۟ رَبَّكُمْ ثُمَّ تُوبُوٓا۟ إِلَيْهِ يُرْسِلِ ٱلسَّمَآءَ عَلَيْكُم مِّدْرَارًا وَيَزِدْكُمْ قُوَّةً إِلَىٰ قُوَّتِكُمْ

(52) Dan (dia berkata): "Hai kaumku, mohonlah ampun kepada Tuhanmu lalu bertobatlah kepada-Nya, niscaya Dia menurunkan hujan yang sangat deras atasmu, dan Dia akan menambahkan kekuatan kepada kekuatanmu
(QS. Huud: 52)

🔺Bukankah anda ingin memiliki hati yang bersih yang selalu memompa semangat kita dalam mendekat kepada ALLAH di bulan ramadhan?
Maka perbanyaklah *istighfar*

Allah berfirman:

‏﴿١٤﴾ كَلَّا ۖ بَلْ ۜ رَانَ عَلَىٰ قُلُوبِهِم مَّا كَانُوا۟ يَكْسِبُونَ

(14) Sekali-kali tidak (demikian), sebenarnya dosa dan kesalahan yang selalu mereka usahakan itulah yang menutupi dan mengotori hati mereka.
(QS. Al Muthaffifin: 14)

Ternyata penyebab kotornya hati dan kandasnya kita dalam beribadah adalah *dosa*

Saudaraku,
Di hari-hari terakhir menuju ramadhan ini, marilah basahi lisan kita dengan istighfar dan bertaubat kepada *ALLAH*,
istighfar yang lahir dari sebuah rasa takut kepada *ALLAH Al Mutakabbir* (yang maha memiliki keagungan) dan bukan hanya sekedar pemanis bibir.

Muhammad Nuzul Dzikri

*Penambahan
Sumber: telegram @muhammadnuzuldzikri
(*) AKU BAHAGIA MENJADI AHLUS SUNNAH WAL JAMA'AH (*)

Bismillah. Berikut ini adalah link rekaman kajian ilmiyah dengan tema:
“Aku Bahagia Menjadi Ahlus Sunnah Wal Jama’ah” (Durasi 1 jam 26 menit)

Yang disampaikan oleh Muhammad Wasitho Abu Fawaz dalam kajian rutin Ahad pagi di masjid Pesantren Islam Al-Ittiba’ desa Tlogorandu, kec. Juwiring, kab. Klaten, Jawa Tengah pada hari Ahad, 29 Mei 2016.

Di dalam kajian ini dibahas tentang beberapa pelajaran, diantaranya:

1. Makna As-Sunnah
2. Siapakah Ahlus Sunnah Yang Sebenarnya?
3. Keutamaan Ahlus Sunnah Di Dunia dan Akhirat.
4. Akibat Buruk Menyelisihi Ahlus Sunnah Di Dunia dan Akhirat.

Semoga menjadi ilmu yang bermanfaat bagi kita semua. Amiin.

»» Selamat Mendengarkan. Klik:

https://abufawaz.wordpress.com/2016/06/02/aku-bahagia-menjadi-ahlus-sunnah/
Fuad Hamzah Baraba':
 Telegram Channel: http://bit.ly/fuadhbaraba79

*Tadabbur al-Quran*

Allah سبحانه و تعالى berfirman:

إِنَّ الْإِنْسَانَ لِرَبِّهِ لَكَنُودٌ

 "Sesungguhnya manusia itu sangat ingkar, tidak berterima kasih kepada Tuhannya."
(QS. Al-'Adiyat:6)

Ibnu 'Abbas رضي الله عنهما berkata:

Dia adalah orang yang menghitung-hitung musibah dan melupakan nikmat rabbnya.

 (Tafsir Ibnu Katsir)

By: @fuadhbaraba
# Adab makan
Ust. Nurcholis M ahmad LC

jika makan maka habiskan yg dipiring anda. jangan engkau sisakan swdikitpun buat setan... krn itu akan memperkuatnya dan akan melemahkanmu dalam ibadah...

Dari Jabir bin Abdillah radhiallahu ‘anhu, beliau mendengar Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِنَّ الشَّيْطَانَ يَحْضُرُ أَحَدَكُمْ عِنْدَ كُلِّ شَيْءٍ مِنْ شَأْنِهِ، حَتَّى يَحْضُرَهُ عِنْدَ طَعَامِهِ، فَإِذَا سَقَطَتْ مِنْ أَحَدِكُمُ اللُّقْمَةُ، فَلْيُمِطْ مَا كَانَ بِهَا مِنْ أَذًى، ثُمَّ لِيَأْكُلْهَا، وَلَا يَدَعْهَا لِلشَّيْطَانِ، فَإِذَا فَرَغَ فَلْيَلْعَقْ أَصَابِعَهُ، فَإِنَّهُ لَا يَدْرِي فِي أَيِّ طَعَامِهِ تَكُونُ الْبَرَكَةُ

“Sesungguhnya setan mendatangi kalian dalam setiap urusan kalian. Sampai setan ikut hadir di makanan kalian. Karena itu, jika ada sejumput makanan kalian yang jatuh, hendaknya dia bersihkan kotoran yang menempel, kemduian makanlah, dan jangan ditinggalkan untuk setan. Jika selesai makan, hendaknya kalian menjilati jarinya, karena kalian tidak tahu di bagian makanan yang manakah yang mengandung berkah.” (HR. Muslim no. 2033)


mumpung masih bisa makan siang dihari sya'ban.. semoga kita bertemu romadhon dg kesehatan dan semangat yg ikhlas untuk ibadah..


selamat makan.
Menjelang perhelatan akbar yang bernama Ramadhan, ada sebuah hal yang harus kita miliki: *ILMU* .... ya ilmu tentang ramadhan.

Pastikan ilmu kita tentang amalan dan hal-hal tentang ramadhan telah komplit berada dalam catatan sanubari kita sebelum memasuki ramadhan.

Konsep agama kita (sebagaimana yang diterangkan Imam Al Bukhari -rahimahullah-) :

العلم قبل القول والعمل

"Ilmu sebelum berbicara dan beramal" (Shahih Al Bukhari)

Kita harus paham bagaimana sahur, pembatal-pembatal puasa, sunnah-sunnah puasa, cara berbuka, serta amalan-amalan yang dapat kita maksimalkan di bulan suci ini.

Bagi wanita hamil atau menyusui, dia harus tahu apa yang harus dia lakukan di ramadhan.

Bagi yang memiliki rencana bepergian jauh atau traveling di bulan ramadhan, dia harus tahu ilmunya.

Bagi yang memiliki penyakit atau tindakan medis seperti cuci ginjal di bulan ramadhan, dia harus tahu konsekuensinya.

Bacalah buku panduan dan artikel, ikutilah kajian dan tanya seorang ustadz yang memiliki kapasitas di bidang ini.

Di hari-hari inilah hendaknya kita pelajari itu semua.

Bukankah seorang dokter harus belajar sebelum praktek?
Bukankah seorang driver harus belajar sebelum turun ke jalan raya?

Lalu bagaimana mungkin kita memasuki ramadhan tanpa belajar dan hanya mengandalkan pengalaman tahun lalu dan mengikuti apa yang terjadi di masyarakat secara turun temurun?!

Ingatlah firman ALLAH:

‏﴿٣٦﴾ وَلَا تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِۦ عِلْمٌ ۚ إِنَّ ٱلسَّمْعَ وَٱلْبَصَرَ وَٱلْفُؤَادَ كُلُّ أُو۟لَٰٓئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْـُٔولًا

(36) Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai ilmu tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya.
(QS. Al Israa' (17) : 36)

Muhammad Nuzul Dzikri
Soal Jawab Seputar Aqidah seri ke 28 (Lanjutan)

@fuadhbaraba

43. Soal: Apa makna kufur? Dan sebutkan macam-macamnya! 

Jawab: Kufur ada dua macam;

1. Kufur yang dapat mengeluarkan seseorang dari agama islam, dan ini dibagi menjadi lima macam:

A. Kufur Takdzib (mendustakan) . Allah Ta'ala berfirman: 

وَمَنْ أَظْلَمُ مِمَّنِ افْتَرَىٰ عَلَى اللَّهِ كَذِبًا أَوْ كَذَّبَ بِالْحَقِّ لَمَّا جَاءَهُ ۚ أَلَيْسَ فِي جَهَنَّمَ مَثْوًى لِلْكَافِرِينَ

"Dan siapakah yang lebih zalim daripada orang-orang yang mengada-adakan kedustaan terhadap Allah atau mendustakan yang hak tatkala yang hak itu datang kepadanya? Bukankah dalam neraka Jahannam itu ada tempat bagi orang-orang yang kafir?". (QS. Al-Ankabut: 68).

B. Kufur Istikbar (karena sombong) dan enggan padahal dia percaya. 

Allah Ta'ala berfirman: 

وَإِذْ قُلْنَا لِلْمَلَائِكَةِ اسْجُدُوا لِآدَمَ فَسَجَدُوا إِلَّا إِبْلِيسَ أَبَىٰ وَاسْتَكْبَرَ وَكَانَ مِنَ الْكَافِرِينَ

"Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: "Sujudlah kamu kepada Adam," maka mereka pun sujud kecuali Iblis; ia menolak dan menyombongkan diri, dan dia termasuk golongan orang-orang kafir". (QS. Al-Baqarah: 34).

C. Kufur Syak (karena ragu) yaitu kufur karena adanya persangkaan. 

Allah Ta'ala berfirman: 

وَدَخَلَ جَنَّتَهُ وَهُوَ ظَالِمٌ لِنَفْسِهِ قَالَ مَا أَظُنُّ أَنْ تَبِيدَ هَٰذِهِ أَبَدًا
وَمَا أَظُنُّ السَّاعَةَ قَائِمَةً وَلَئِنْ رُدِدْتُ إِلَىٰ رَبِّي لَأَجِدَنَّ خَيْرًا مِنْهَا مُنْقَلَبًا
قَالَ لَهُ صَاحِبُهُ وَهُوَ يُحَاوِرُهُ أَكَفَرْتَ بِالَّذِي خَلَقَكَ مِنْ تُرَابٍ ثُمَّ مِنْ نُطْفَةٍ ثُمَّ سَوَّاكَ رَجُلًا‎

"Dan dia memasuki kebunnya sedang dia zalim terhadap dirinya sendiri; ia berkata: "Aku kira kebun ini tidak akan binasa selama-lamanya.‎ Kawannya (yang mukmin) berkata kepadanya -- sedang dia bercakap-cakap dengannya: "Apakah kamu kafir kepada (Tuhan) yang menciptakan kamu dari tanah, kemudian dari setetes air mani, lalu Dia menjadikan kamu seorang laki-laki yang sempurna?‎ Dan aku tidak mengira hari kiamat itu akan datang
, dan jika sekiranya aku kembalikan kepada Tuhanku, pasti aku akan mendapat tempat kembali yang lebih baik dari pada kebun-kebun itu". (QS. Al-Kahfi: 35-37).

D. Kufur I'radh (karena berpaling) dalilnya adalah firman Allah Ta'ala:

وَالَّذِينَ كَفَرُوا عَمَّا أُنْذِرُوا مُعْرِضُونَ

"Dan orang-orang yang kafir berpaling dari apa yang diperingatkan kepada mereka". (QS. Al-Ahqaaf: 3).

E. Kufur Nifaq, dalilnya adalah firman Allah Ta'ala: 

ذَٰلِكَ بِأَنَّهُمْ آمَنُوا ثُمَّ كَفَرُوا فَطُبِعَ عَلَىٰ قُلُوبِهِمْ فَهُمْ لَا يَفْقَهُونَ

"Yang demikian itu adalah karena bahwa sesungguhnya mereka telah beriman, kemudian menjadi kafir (lagi) lalu hati mereka dikunci mati; karena itu mereka tidak dapat mengerti". (QS. Al-Munafiqun: 3).

Bersambung insya Allah...
💌 MELATIH DIRI UNTUK SELALU BERNIAT BAIK

Niat baik sangat berperan dalam mengantarkan engkau kepada kebenaran (al-Haq), mendatangkan amal kebaikan, dan sebab datangnya ampunan Allah. Allah berfirman :

وَلَوْ عَلِمَ اللَّهُ فِيهِمْ خَيْرًا لأسْمَعَهُمْ

“Kalau Sekiranya Allah mengetahui kebaikan ada pada mereka (pada orang-orang kafir), tentulah Allah menjadikan mereka dapat mendengar (untuk tunduk kepada ayat-ayat Allah-pen).” (QS Al-Anfaal : 23)

Maka timbulkanlah niat baik dalam hatimu maka niscaya Allah akan menimbulkan kebaikan pada amalanmu
Allah juga berfirman :

يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ قُلْ لِمَنْ فِي أَيْدِيكُمْ مِنَ الأسْرَى إِنْ يَعْلَمِ اللَّهُ فِي قُلُوبِكُمْ خَيْرًا يُؤْتِكُمْ خَيْرًا مِمَّا أُخِذَ مِنْكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ

“Hai Nabi, Katakanlah kepada tawanan-tawanan (dari kalangan orang kafir-pen) yang ada di tanganmu: “Jika Allah mengetahui ada kebaikan dalam hatimu, niscaya Dia akan memberikan kepadamu yang lebih baik dari apa yang telah diambil daripadamu dan Dia akan mengampuni kamu.” dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS Al-Anfaal : 70)

Meskipun orang lain tidak ada yang melihat isi hatimu, yakinlah bahwa Allah melihat dan menilai isi hatimu, serta menyikapimu berdasarkan isi hatimu….

📝 Oleh Ustadz Firanda Andirja, MA حفظه الله تعالى

🔊 [ 📖 ] BBG Al-Ilmu
# Membangun rumah di surga

17, 18 dan 19. Meninggalkan perdebatan kendati mengandung unsur kebenaran, menjauhi berbohong dan selalu berakhlak baik
(( أنا زعيمٌ ببيت في ربض الجنة لمن ترك المراء وإن كان محقاً وبيتٍ في وسط الجنة لمن ترك الكذب وإن كان مازحاً وبيت في أعلى الجنة لمن حسن خلقه)). [صحيح أبي داود : 4015]

Saya menjamin sebuah rumah di syurga bagi orang yang meninggalkan perdebatan kendati mengandung kebenaran, rumah di tengah syurga bagi orang yang meninggalkan kebohongan kendati hanya bercanda, dan rumah di lantai atas syurga bagi orang yang memperbaiki akhlaknya (sampai menjadi akhlak hasanah). (HR. Abu Daud dishahihkan al-Albani dalam shahih sunan Abi dawud no. 4015)

By Ust. Kholid syamhudi LC
copas. dari tulisan muhammad yusuf..
Disebarkan oleh Ust. Nurcholis M ahmad LC

TANDA HITAM DIDAHI

Bukan lagi "Hot News" ketika ada seseorang yang kebetulan terdapat tanda hitam di dahi/jidatnya, maka tak jarang akan dijadikan sasaran dan bahan ledekan, terlebih lagi ada seorang Ustadz (*maaf saya tidak sebutkan namanya) yang mencela distatus dan digrupnya yang ditujukan kepada saya dengan sebutan Abu Gosok..SubhanaAllah
dikatakan wahabi-lah, Sesatlah, Abu Jahal, dan ledekan2 tidak pantas lainnya..

Padahal.. Kalo Ustadz si fulan mau obyektif dan jujur menilai, maka sebenarnya sebagian tokoh-tokoh mereka pun ada juga jidatnya hitam, para pelaku dan pecinta bid'ah pun tak jarang yang berjidat hitam..

Lantas.. Apakah mereka semua yang terdapat tanda hitam di dahinya tsb memang sepantasnya dan seharusnya untuk menerima ledekan dan celaan ????

Sebelum menjawab pertanyaan tsb, saya ajak dulu untuk menelaah tentang apa sebab musabab seseorang kok sampai dahinya bisa "menghitam"

Ada banyak penyebab alamiyah mengapa dahi seseorang itu menghitam :

Sebab-seba Umum :

1. Karena kulit dikening seseorang yang memang sensitif, dan ini tentu tidak sama tingkat kesensitifan kulit seseorang dengan orang lainnya, bagi yang kebetulan berkulit sensitif maka tekanan yang rutin ketika ia bersujud akan meninggalkan bekas.

2. Karena ia rutin melakukannya (sholat 5 waktu ) setiap hari seumur hidup dari ia mulai balig sampai sekarang.

Sebab-sebab Khusus :

1. Orang yang sholat hanya 17 rakaat sehari, agak sulit untuk meninggalkan bekas tanda hitam di jidat. Bekas sholat di jidat biasanya diperoleh oleh orang yang banyak sekali melakukan sholat Sunnat (Tathowwu) diluar sholat wajib yang 17 rakaat
itu..

Katakanlah ia selalu sholat Tahiyatul Wudhu ketika selesai wudhu, ia sholat Qobliyah pada sholat2 Fardhu yang ada padanya qobliyah, ia sholat Ba’diyah pada sholat2 Fardhu yang ada padanya ba’diyah, ia sholat Dhuha, ia sholat Qiyamul Lail/Tahajjud dan Witir, ia sholat Tahiyatul Masjid, ia sholat Sunnat Fajar, ia sholat Sunnat Mutllak, ia sholat 2 rakaat antara Adzan dan Iqomah.. Jika shalat2 itu ia lakukan rutin setiap hari, maka tidak kurang dari 60 rakaat ia sholat dalam sehari semalam !!

2. Lama sujud yang hanya 5 sampai 8 detik agak sulit untuk meninggalkan bekas tanda hitam di jidat. Bekas sholat di jidat biasanya diperoleh oleh orang yang lama dalam melakukan sujud (dalam sujud ia banyak berdoa), hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam :

“Orang yang paling dekat dengan Tuhannya adalah ketika ia sujud, maka perbanyaklah doa ketika sujud” (SHAHIH, HR Muslim, Baihaqi. Abu Awanah).

3. Sujud dengan menekan, bukan sujud asal menempel jidat dengan lantai/sajadah, ini sesuai dengan Sabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam :

“Apabila kamu sujud, sujudlah dengan menekan” (SHAHIH, HR Abu Daud dan Ahmad).

“Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam menekankan hidung dan dahi ke tanah” (SHAHIH, HR Abu Daud dan Tirmidzi).

Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :

“Tidak sah shalat seseorang bila hidung dan dahinya tidak menekan ke tanah” , (HR, Daraquthni, Thabarani dan Abu Nu’aim).

_________

Akan tetapi.. Dalam beribadah, kita juga harus tetap menjaga Keikhlasan..

Fudhail bin Iyadh rahimahullah berkata :

“Meninggalkan amalan karena manusia adalah riya`
sedangkan beramal karena manusia adalah kesyirikan, adapun yang namanya ikhlash adalah ketika Allah menyelamatkanmu dari keduanya.”

Maksud beliau adalah apabila ada seseorang meninggalkan amal kebaikan karena takut riya` seperti dia tidak mau shalat sunnah karena takut riya’, berarti dia sudah terjatuh pada riya` itu sendiri.

Yang seharusnya dia lakukan adalah tetap
melaksanakan shalat sunnah walaupun di sekitarnya ada orang dengan tetap berusaha untuk ikhlash dalam amalnya tersebut..

[Lihat: Tazkiyyatun Nufuus, karya Ibnu Rajab, Ibnul Qayyim dan Abu Hamid, hal.17].

Maka.. Kalo boleh saya berbagi nasehat, terutama untuk diri sendiri dan semuanya saja :

Barang siapa sengaja rajin sholat supaya jidatnya terlihat hitam, agar disegani oleh orang lain, agar d
ipuji orang lain, agar terlihat orang, agar dibilang Shaleh, maka sesungguhnya ia telah Riya' yang sudah mengarah kepada kesyirikan sebagaimana perkataan Fudhail bin iyadh diatas, dan boleh jadi sholatnya sia-sia..

Sholatlah karena Allah ta'ala semata dan lakukan dengan cara yang Ittiba kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Insya Allah sholat kita tidak akan sia-sia..

____________

Oleh karena itu, setelah kita pahami sebab musabab adanya tanda hitam di dahi seseorang, jika kemudian ada seseorang yang dahinya terdapat tanda hitam lantas dijadikan bahan Ledekan, tentu hal ini sangat sangat tak bisa dibenarkan..

Adalah sebuah lelucon yang tidak lucu : Jika seseorang yang dahinya hitam, padahal ia disebabkan karena (wallahu a'lam)
rajinnya ia shalat, kok malah ditertawakan dan di lecehkan karena disangka dan dianggapnya ia orang yang sok alim, sok ahli ibadah, dianggap wahabi, dlsb.. Bahkan seharusnya para peledek inilah yang perlu dikasihani..

“Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari Prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah Dosa.” [QS. Al-Hujuraat : 12].

Bahkan... Banyak diantara para shahabat pun yang
ternyata terdapat tanda hitam di dahinya, salah satu
contohnya adalah 'Abdullah bin Busr.

Telah menceritakan kepada kami Al-Hakam bin Naafi’, ia berkata : Telah menceritakan kepada kami Shafwaan bin ‘Amru, ia berkata : “Aku pernah melihat DAHI ‘Abdullah bin Busr ada tanda/bekas sujud” [Diriwayatkan oleh Abu Zur’ah dalam At-Taariikh no. 178 ; shahih]. 'Abdullah bin Busr adalah salah seorang shahabat kecil (shighaarush-shahaabah)

Nah, apakah Ustadz si fulan yang gemar mencela dahi hitam juga akan mencela para shahabat ???

Wallahul Musta'aan.

___________

All, seharusnya yang lebih utama bagi kita adalah
mengedepankan sikap husnudhdhan kepada saudara-saudara kita yang muslim. Jika kita melihat mereka yang mempunyai tanda/bekas hitam di dahi, kita positif thinking bahwa itu muncul karena ia rajin beribadah kepada Allah ta’ala, sehingga dapat memicu kita untuk menirunya, berlomba- lomba dalam kebaikan. Kita berdoa agar Allah ta’ala
memperbanyak orang seperti dia, dan berharap agar amalnya (dan juga amal kita) diterima.. Bukannya malah mencelanya..

Dan bagi pribadi, kita tidak perlu effort untuk mengada-adakan tanda/bekas sujud itu di dahi kita. Hendaknya kita ingat akan betapa bahaya dan fatalnya Riya', Riya' tidak akan membuahkan apa-apa kecuali kerugian dan penyesalan..

Intinya :

Janganlah mencela jika ada ada yang kebetulan ada tanda hitam di dahinya.. Dan beribadahlah yang ikhlas, kalo ada yang rajin shalat hanya karena bertujuan agar jidatnya hitam, maka ini juga tidak benar, bahkan ini musibah..

Terakhir :

Tanda hitam didahi tidak bisa dijadikan patokan ataupun tanda akan kebaikan atau pun kecelaan seseorang.. Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, ia berkata : Telah bersabda Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam :

“Sesungguhnya Allah tidaklah melihat pada rupa-rupa dan harta-harta kalian, akan tetapi Allah melihat kepada hati-hati kalian dan AMAL-AMAL kalian” [Diriwayatkan oleh Muslim no. 2564]

[NB : Dahi saya (admin) tidak ada tanda hitamnya, dan saya pun tidak mengharapkannya. Namun jika kelak nanti (qodarullah) ternyata dahi kita juga terdapat tanda hitam, maka kita akan menerima apa adanya.]

Semoga Allaah menjaga keikhlasan dalam hati-hati dan amal- amal kita semuanya..

Wallahu A'lam.. Semoga bermanfaat.
# Membangun rumah di surga
Ust. Kholid syamhudi LC

Bagian selanjutnya.....

20. Sabar atas kematian anaknya. Sebagaimana dijelaskan dalam sabda Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ :
((إِذَا مَاتَ وَلَدُ الْعَبْدِ قَالَ اللَّهُ لِمَلَائِكَتِهِ قَبَضْتُمْ وَلَدَ عَبْدِي فَيَقُولُونَ نَعَمْ فَيَقُولُ قَبَضْتُمْ ثَمَرَةَ فُؤَادِهِ فَيَقُولُونَ نَعَمْ فَيَقُولُ مَاذَا قَالَ عَبْدِي فَيَقُولُونَ حَمِدَكَ وَاسْتَرْجَعَ فَيَقُولُ اللَّهُ ابْنُوا لِعَبْدِي بَيْتًا فِي الْجَنَّةِ وَسَمُّوهُ بَيْتَ الْحَمْدِ )) [الصحيحة : 1408]
Apabila wafat anak seorang hamba (manusia), maka Allah berkata pada malaikat-Nya : Kalian telah mengambil nyawa anak hamba-Ku? Mereka menjawab : benar. Allah berfirman lagi: Kalian telah mencabut nyawa buah hatinya? Maka malaikatpun menjawab: Benar. Lalu Allah berkata : Apa yang dikatakan hamba-Ku itu? Mereka menjawab : dia memuji-Mu dan mengucapkan : Innalillahi wa inna ialihi raji’un. Maka Allah berfirman : bangunkan bagi hamba-ku itu rumah di syurga dan beri nama rumah itu dengan “Baitul Hamdi” (Rumah Pujian). (HR. At-Tirmizi dan dishahihkan al-Albani dalam Silsilah ahadits Shahihah no. 1408)

21 dan 22. Mengunjungi orang sakit atau saudara seiman, berdasarkan sabda Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ :
((مَنْ عَادَ مَرِيضاً أَوْ زَارَ أخاً لَهُ في الله ، نَادَاهُ مُنَادٍ : بِأنْ طِبْتَ ، وَطَابَ مَمْشَاكَ ، وَتَبَوَّأتَ مِنَ الجَنَّةِ مَنْزِلاً)). [صحيح الترمذي : 1633]
Siapa yang mengunjungi orang sakit atau saudaranya seiman (seagama Islam), maka ia diseru oleh orang (malaikat): Engkau adalah orang baik dan baik pula perjalananmu dan Allah telah menyiapkan bagimu rumah di syurga. (HR. At-Tirmizi dan dishahihkan al-Albani dalan Shahih sunan at-tirmidzi no. 1633)


sungguh agung pahala amalan yang hanya menghabiskan kurang lebih seperempat jam saja.
Mau mengamalkan?
# Hadiah Ketakwaan#
Ust. Kholid syamhudi LC
Bag 1/6.

Untuk memotivasi hamba Allah dalam bertakwa, Allah memberikan hadiah bagi yang bertakwa yang didapatkan hamba tersebut didunia dan akherat. Semua itu Allah janjikan dalam Al Qur'an. Diantara hadiah tersebut adalah:

1. Dijaga dari para musuhnya, sebagaimana difirmankan Allah:

jika kamu memperoleh kebaikan, niscaya mereka bersedih hati, tetapi jika kamu mendapat bencana, mereka bergembira karenanya. jika kamu bersabar dan bertakwa, niscaya tipu daya mereka sedikitpun tidak mendatangkan kemudharatan kepadamu. Sesungguhnya Allah mengetahui segala apa yang mereka kerjakan. (QS Al Imron: 120).

2. Mendapatkan bantuan dan kemenangan dari Allah, seperti dijelaskan dalam firmanNya:

Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang bertakwa dan orang-orang yang berbuat kebaikan. (QS Al Nahl 128)

3. Mendapatkan keselamatan dari bencana dan mendapatkan rizeki dari tepat yang tak terduga-duga. Inilah yang dijanjikan dalam firman Allah:

Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan Mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. dan Barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah telah Mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.(QS Al Tholaq 2-3)

4. amalannya diterima Allah, sebagaimana dalam firman Allah:

Ceritakanlah kepada mereka kisah kedua putera Adam menurut yang sebenarnya, ketika keduanya mempersembahkan korban, Maka diterima dari salah seorang dari mereka berdua dan tidak diterima dari yang lain. ia berkata: "Aku pasti membunuhmu!". berkata Habil: "Sesungguhnya Allah hanya menerima (korban) dari orang-orang yang bertakwa". (QS Al Maidah 27)

Lanjut...