MUSTANIR ONLINE
3.23K subscribers
865 photos
163 videos
56 files
900 links
Sharing audio, tulisan karya Dr Adian Husaini, Dr Hamid Fahmy Zarkasyi serta pemikir muslim kontemporer lainnya.
Download Telegram
*Ensiklopedi Anak*
Penulis: Abu Abdillah Ahmad bin Ahmad Al-Isawi
 
Sinopsis:
Anak ibarat bahtera yang akan membawa kesuksesan suatu generasi dalam tiap fase perkembangannya. Memang, hari ini mereka masih berstatus anak-anak, tapi esok hari mereka akan menjadi pemuda dan generasi penerus yang menjadi harapan umat di masa mendatang.

Potret genereasi muda umat Islam sekarang ini menyisakan kesedihan yang sangat dalam. Gaya hidup ala barat lebih melekat dalam diri mereka daripada gaya hidup yang lebih mengedepankan nilai-nilai Islam. Yang lebih ironis lagi, ada sebagian dari mereka yang menganggap bahwa Islam adalah sumber kemunduran. Semua ini, tentu tidak lepas dari proses panjang yang mengiringi lahirnya seorang anak hingga masa pertumbuhannya mencapai dewasa. Bagaimana sikap kedua orang tua ketika si anak masih ada di dalam kandungan maupun setelah lahir, bagaimana pengaruh lingkungan, dan bagaimana metode pendidikan yang diberikan kepadanya.

Mungkinkah fenomena ini akan dibiarkan begitu saja?
Mungkinkah mereka akan berubah menjadi baik tanpa ada bimbingan?

Buku yang ditulis Abu Abdilah Ahmad bin Ahmad Al-Isawi menawarkan solusi yang sangat tepat bagaimana memecahkan persoalan umat yang sangat krusial ini. Dengan metode tanya jawab, penulis mencoba mengupas permasalahan seputar anak secara tuntas dengan gaya penyajian yang lugas, detail, sistematis dan lengkap. Buku ini dibagi dalam lima bab yang meliputi :

Pengantar Hukum Seputar Anak (hak asuh, berbuat baik kepada anak perempuan, membatasi keturunan dan bayi tabung).Hukum-Hukum yang Berkaitan dengan Janin.Hukum-Hukum yang Berkaitan dengan Anak yang Dilahirkan (memberi nama, penetapan nasab, menyusui, nafkah anak, asuhan, wali, hukum anak pungut dan hukum anak yatim).Pendidikan Anak.Masalah-Masalah Lain yang Terkait dan perlu untuk Dibahas.
--------------------------------
Ensiklopedi Anak
Penulis: Abu Abdillah Ahmad bin Ahmad Al-Isawi
Ukuran: 24,5 × 15 cm
Tebal: 868 hlm
Berat: 1630 gr
ISBN: 978-979-3772-73-8

Harga: Rp 160.000,-

Pemesanan silahkan sms/WhatsApp ke 087878147997.

Syukran...
Tidak ada bayi baru lahir langsung jadi koruptor. Kejahatan dan sifat-sifat tercela seperti halnya akhlak terpuji diperoleh dari lingkungan sosial dan intelektualnya. Jadi tak salah kalau disimpulkan bahwa korupsi itu hasil pembelajaran, pergaulan, dan pendidikan.
https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=1176222289184386&id=153825841424041
Buku Bencana Dan Peperangan Akhir Zaman
Penulis: Ibn Katsir

Sinopsis:
Buku Bencana & Peperangan Akhir Zaman, merupakan terjemahan dari kitab An-Nihayah fil Fitan wal Malahim, berisi berbagai peristiwa yang terjadi diakhir zaman seperti yang telah diberitakan oleh Rasulullah dan petunjuk Nabi dalam menyikapi peristiwa peristiwa tersebut. Selain itu di dalam buku ini juga mengulas tentang tanda-tanda kiamat dan hal-hal besar yang terjadi menjelang kiamat datang dan juga berisi penjelasan mengenai dahsyatnya hari kiamat dan peristiwa-peristiwa yang terjadi pada hari kiamat hingga akhirnya manusia masuk surga ataukah neraka.

Daftar Isi:
1. MukadimahPenjelasan
2. Berbagai Fitnah yang Terjadi Secara Garis Besar
3. Al-Mahdi Yang Muncul di Akhir Zaman
4. Isyarat Kenabian Bahwa Akan Terjadi Fitnah-Fitnah Berat Yang Harus Diwaspadai dan Dijauhi
5. Pemberitaan Rasulullah Shallallahu’alaihi wa sallam Terkait Fitnah-Fitnah Yang Membinasakan Hingga Berpegang Teguh Pada Agamanya Saat Itu Laksana Memegang Bara Api
6. Tanda-Tanda KiamatKemunculan Dajjal Yang Didahului dengan Kemunculan Para Pendusta yang Mengaku Nabi
7. Pembahasan Tentang Hadits-Hadits Dajjal
8. Hadits-Hadits Tentang Dajjal
9. Ciri-Ciri Isa Putra Maryam
10. Ciri-Ciri Manusia Akhir Zama
11. Kiamat Semakin Dekat
12. Tanda-Tanda Kiamat
13. Musnahnya Dunia dan Datangnya Akhirat
14. Hadits Tentang Sangkakala Secara Panjang Lebar; Gambaran Pemandangan atau Sebagian
15. Pemandangan Kiamat
16. Tiupan Kebangkitan
17. Perbincangan Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan Para Nabi Pada Hari Kiamat
18. Neraka dan Surga Ditampakkan, Timbangan dan Perhitungan Allah Ditegakkan
19. Mizan(Timbangan)
20.Dihadapkannya Manusia Kepada Allah, Lembaran Catatan Amal Diserahkan, dan Hisab Allah Terhadap Para Hamba
21. Tempat Hisab dan Keputusan untuk Para Hamba; ke Surga atau ke Neraka
22. Hadits-Hadits yang Menyebutkan Nama-NAma Neraka dan Penjelasan Mengenai Mana yang Shahih dan Mana yang Tidak Shahih
23. Tingkatan Neraka Jahannam
24. Hadits-Hadits Tentang Syafaat Rasulullah Pada Hari Kiamat, Macam-Macam Syafaat Serta Jumlahnya
25. Penghuni Al-A’raf
26. Gambaran Penduduk Surga; Kenikmatan, Jumlah dan Lebar Pintu-Pintunya, dan Kebun-Kebunnya Yang Luas
27. Hukum-Hukum Yang Terkait Dengan Surga dan Berbagai Hadits Lainnya

Buku Bencana & Peperangan Akhir Zaman,
Penulis Ibnu Katsir,
isi buku 1039 halaman,
hardcover,
ukuran buku 18 x 24,5 cm,
berat buku 1445 gram,
Harga Rp. 185.000,-

Pemesanan silahkan SMS/WhatsApp ke 087878147997.

Syukran.
Aku Terima Nikahnya
Oleh: Syaik Ahmad Abdurrahim

Sinopsis:
Dalam kitab-Nya, Allah menyebut karunia yang Ia berikan kepada kita,bahwa Ia menciptakan kita,kaum lelaki dan perempuan dari satu jiwa.”Satu jiwa” yang dimaksud adalah Adam.karunia dibalik penciptaan ini adalah jenis laki-laki bukanlah makhluk sendiri.demikian pula jenis perempuan,asal usul penciptaan mereka bukan terpisah dengan laki-laki.Andaikan kaum wanita diciptakan dari asal usul yang berbeda bukanlah dari kaum lelaki,misalkan Allah menciptakan kaum lelaki dari unsur lain bukannya tanah,atau dari tanah namun secara sendiri,tentu akan muncul pertentangan dan perbedaan yang hanya Allah saja yang tahu.akan tetapi,faktanya Hawa diciptakan –seperti disebutkan dalam hadist shahih-dari tulang rusuk adam.

Artinya,pada pasalnya,wanitaadalah bagian dari laki-laki.itulah sebab mengapa lelaki menyukai dan menyayangi wanita dan sebaliknya.keduanya memiliki kesamaan;nostalgia akan materi (penciptaannya) dan kesamaan jenis materi-(penciptaan)-nya.

Sebagai wujud rahmat-Nya,Allah menjadikan perkembangbiakan manusia dari hasil hubungan antara laki-laki dan perempuan;hubungan badan,kedekatan dan kenikmatan sempurna,agar sabda nabi berikut terwujud,”Wanita adalah saudara kandung lelaki.” Dengan demikian,laki-laki dan perempuan bagian dua sisi mata uang,atau bagian dari sesuatu.

Penciptaan dalam dalam bentuk seperti ini merupakan salah satu tanda kebesaran Allah, seperti yang Ia firmankan,”Dan Dia-lah yang menciptakan kamu dari diri yang satu (Adam),maka (bagimu) ada tempat menetap dan tempat simpanan.Sesungguhnya telah kami jelaskan tanda-tanda (kebesaran kami) kepada orang-orang yang mengetahui.”(Al-an’am:98)

Oleh karena itu,Allah memerintahkan kita untuk menjaga kesamaan asal-usul ini ditengah interaksi antara laki-laki dan perempuan. Allah berfirman,”Wahai manusia,bertakwalah pada Rabb-mu yang telah menciptakan kamu dari satu jiwa (Adam), dan (Allah) menciptakan pasangannya (Hawa) dari dirinya” dan dari keduanya Allah mengembangbiakan laki-laki dan perempuan yang banyak.Bertakwalah kepada Allah yang dengan nama-Nya kamu saling meminta,dan (peliharalah) hubungan kekeluargaan. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasimu.” (An-Nisa:1)

Bahkan, Allah memerintahkan hal lain yang besar dari itu.Allah memerintahkan kita agar mengingat nikmat-Nya,bahwa Ia telah menciptakan kita dengan cara seperti itu;bahwa Ia telah menciptakan pada diri kita ada kecenderungan terhadap satu sama lain; dan bahwa Ia telah menanamkan rasa cinta dan kasih sayang diantara suami-istri,seperti yang Ia firmankan,”Dan diantara tanda-tanda (kebesaran)-nya adalah Dia menciptakan pasangan-pasangan untukmu dari jenismu sendiri,agar kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya,dan Dia menjadikan diantaramu rasa kasih sayang.
-----------------------------------------
Aku Terima Nikahnya,
Penulis: Syaikh Ahmad Abdurrahim
Sampul: hardcover,
Tebal: 304 halaman,
Ukuran:16 x 24 cm,
Berat buku 725 gram,
Harga: Rp. 95.000,-

Pemesanan silahkan sms/whatsapp ke 087878147997.

Syukran
Umar ibn Abdul Aziz adalah khalifah penerus yang sangat revolusioner. Adh-Dhahabi menyebutnya ulama yang amilin, artinya juga alim yang amir. Ia mampu mengembangkan ekonomi dan ilmu pengetahuan sekaligus. Ia membangun politik dan juga peradaban.
https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=1178984562241492&id=153825841424041
KENANG-KENANGAN HIDUP
Penulis: Buya Hamka

Sinopsis:
Buku kenang-kenangan hidup adalah buku buah karya seorang ulama kharismatik asal sumatra yaitu Buya Hamka, ditulis dengan ciri khas bahasa melayu, buku ini menceritakan perjalanan hidup buya hamka dari masa kecil sampai remaja, buku kenang-kenangan hidup ini benar-benar akan membuka mata kita tentang siapa sebenarnya Buya Hamka, mengerahui perjalanan hidupnya akan menginspirasi untuk bekal hidup meniti kehidupan dikemudian kelak.
-----------------------------
KENANG-KENANGAN HIDUP
Penulis: Buya Hamka
Berat buku: 1 Kg
Isi: HVS, 656 halaman
Sampul: Hard Cover.
Harga: Rp. 185.000,-

Pemesanan silahkan sms/whatsapp ke 087878147997.

Syukran...
*Buku Induk Akidah Islam (Syarah Aqidah Wasithiyah)*
Penulis: Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah

*Sinopsis:*
Buku Induk Akidah Islam ini adalah terjemah Syarah Aqidah Wasithiyah, sebuah kitab yang tuntas membahas pokok-pokok fundamental Akidah Islam sebagaimana yang dibakukan oleh Ahlus Sunnah wal Jama’ah: Tauhid Uluhiyah, Rububiyah, Asma dan Sifat, Qadha dan Qadar, Hari Akhir, Iman kepada Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, sikap terhadap para sahabat, Syafa’at di Hari Kiamat, sikap terhadap Karamah para wali, rincian masalah bid’ah dalam Agama, dan lain sebagainya.

Aqidah Wasithiyah pernah menyebabkan Syaikhul Islam, penulisnya, dihadapkan kepada forum debat terbuka, lalu dihadapkan ke mahkamah, bahkan beliau dipenjara kemudian.

Ada apa dengan Aqidah Wasithiyah? Padahal kitab ini ditulis oleh Syaikhul Islam berdasarkan permintaan hakim (qadhi) daerah Wasith saat itu, dan karena itulah kemudian dinamakan dengan Aqidah Wasithiyah?.

Di dalamnya Syaikhul Islam di antaranya menuangkan pokok-pokok keyakinan dan prinsip yang dipegang oleh Ahlus Sunnah berkaitan dengan Asma (nama-nama) dan Sifat Allah, yang setiap poin beliau tegakkan dengan dalil dan hujjah yang kokoh tak terbantahkan; dari al-Quran dan as-Sunnah, bahkan ijma’ as-Salaf ash-Shalih.

Masalahnya, jika akidah yang diusung Aqidah Wasithiyah adalah akidah Ahlus Sunnah, lalu kenapa orang-orang berusaha menzhalimi dan menjebloskan beliau ke dalam penjara, padahal sebagian di antara mereka adalah orang-orang yang mengaku Ahlus Sunnah?

Inilah kemungkinan yang menyebabkan kitab ini menjadi sangat urgen untuk dikaji. Dan inilah buah karya hebat yang pernah menggetarkan singgasana para pengikut kesesatan dan hawa nafsu.

Buku ini kemudian muncul menjadi totalitas yang menyeluruh dan detil, karena disyarah oleh salah seorang imam Ahlus Sunnah abad 20, Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin.

Buku Induk Akidah Islam ini, sekalipun berukuran cukup tebal, tapi disuguhkan dengan bahasa dan urutan sajian yang mudah dipahami, dan memang diperuntukkan bagi semua kalangan.
------------------------------------------
*Buku Induk Akidah Islam (Syarah Aqidah Wasithiyah)*
Penulis: Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah
Deskripsi: 932 hal. (Hard Cover)
Ukuran: 16 x 24.5 cm
Harga: Rp.150.000,-

Pemesanan silahkan *sms/whatsapp ke 087878147997*.

Syukran...
Maksud "Islam Nusantara":

Istilah ‘Islam Nusantara' merupakan kata majemuk, yakni gabungan dua kata: ‘Islam’ dan ‘Nusantara’. Pertanyaan kita sederhana: Apakah gabungan dua kata ini konstruksi genitif ataukah konstruksi adjektif ? Dalam perbendaharaan kata sehari-hari kita temukan gabungan dua kata seperti ‘rumah makan’, ‘polisi tidur’, ‘nasi kucing’, dan sebagainya.

Lalu, apakah gabungan kata-kata semacam itu merupakan penisbatan dan penyandaran, ataukah penyifatan? Distingsi linguistik ini fatal karena ada perbedaan signifikan antara keduanya dari sudut implikasi makna. Apakah ‘nasi kucing’ itu artinya nasi untuk kucing, nasi dengan daging kucing, atau nasi berasal dari kucing, atau nasi kekucing-kucingan? Mereka yang pakar soal bahasa paham benar kalau konstruksi mudhaf-mudhaf-ilaih itu menyimpan arti asal, bahan, bagian, tempat, dan atau kepunyaan. Sementara konstruksi na‘t-man‘ut memberi keterangan sifat, kualitas, kuantitas dan sebagainya.

Nah, istilah Islam Nusantara ini sebenarnya termasuk lafaz murakkab idhafi ataukah murakkab washfi? Pertanyaan mendasar ini luput dari perhatian banyak orang. Kalau jawabannya yang pertama, maka artinya Islam itu dinisbatkan kepada Nusantara. Dan dengan begitu, implikasi logisnya, seolah-olah Islam itu berasal dari Nusantara, terbuat dari Nusantara, bagian dari Nusantara, untuk Nusantara atau milik Nusantara.

Padahal kita semua tahu bahwa Islam bukan berasal dari Nusantara, bukan pula terbuat dari Nusantara, dan jelas bukan juga bagian dari atau milik Nusantara, karena Nusantara adalah nama kepulauan yang meliputi wilayah Indonesia, Malaysia, Singapura, Brunei, dan Filipina. Sementara Islam itu bukan pulau, jadi tidak bisa dikatakan Islam itu bagian dari Nusantara. Pun tidak bisa diklaim Islam itu milik Nusantara karena Islam itu agama Allah, dan Dialah yang menurunkan dan memeliharanya.

Lalu jika jawabannya yang kedua, yakni sebagai “murakkab washfi”, maka artinya Islam itu disifatkan oleh Nusantara. Ini artinya sama seperti ungkapan ‘anak baik’ (yaitu anak yang disifati dengan kebaikan), dan ‘makanan halal’ (yaitu makanan yang bersifat halal). Jadi, apakah “Islam Nusantara” itu artinya Islam yang bersifat Nusantara? Kalau Nusantara itu adalah kepulauan, apakah artinya Islam itu bersifat kepulauan?

Menurut pengusung gagasan aneh ini, Islam Nusantara bersifat tawassuth (moderat), tidak ekstrim kanan dan kiri, selalu seimbang, inklusif, toleran dan bisa hidup berdampingan secara damai dengan penganut agama lain, serta bisa menerima demokrasi dengan baik. Konon ciri-ciri ini tidak ada pada “Islam Arab” yang dicap radikal, ekstrim dan tidak toleran.

Namun karakterisasi ini sebenarnya tidak didukung oleh data historis, logis maupun statistik. Pencirian semacam ini lebih merupakan pembodohan masal yang dikemas dengan bahasa sophistis agar masyarakat menolak ajaran Islam sejati dan menukarnya dengan ajaran ‘Islam Nusantara’ bikinan intelektual yang tidak jelas keulamaanya dan keikhlasannya.

Ada yang mengklaim ‘Islam Nusantara’ itu cocok untuk menjadi manhaj atau model beragama yang harus senantiasa diperjuangkan untuk masa depan peradaban Indonesia dan dunia, karena ia adalah model Islam yang ramah, terbuka, inklusif dan mampu memberi solusi terhadap masalah besar bangsa dan negara.

Akan tetapi perlu diingat bahwa agama Islam sejak diturunkan kepada Nabi Muhammad tidak pernah diberi embel-embel apapun. Dan Islam yang tanpa ‘Nusantara’ itu saja telah menyelesaikan permasalahan umat manusia dan berhasil membangun peradaban agung di Timur (Baghdad, Nishapur, Kairo, Damaskus) dan di Barat (Andalusia Spanyol dan Anatolia Turki):

"In just over a hundred years -- from the death of Muhammad in the year 632 to the beginning of the Abbasid Caliphate in 750 -- the followers of the Prophet swept across the whole of the Middle East, North Africa, and Spain. The new faith (Islam - tanpa 'Nusantara') propagated by Muhammad and his successors made it possible for many peoples along the edges of Byzantium and Persia -- the Khazars, Bulgars, Avars, and Turks to join the Arabs in creating the I
slamic Civilization". Demikian menurut Robert G. Hoyland, guru besar di Universitas Oxford.

Walhasil, mari sama-sama kita renungkan lagi apa perlunya, apa maunya, dan apa musykilnya ‘Islam Nusantara’ itu dari segi linguistik, logika, aqidah, syari‘ah, dan fakta sejarah. Hemat penulis, penggunaan istilah liar semacam ini selain bisa menyesatkan cara berfikir masyarakat awam, juga bisa membuat rusak tatanan bahasa Indonesia secara perlahan yang sebenarnya bisa dicegah lebih dini. Wallahu a’lam.

dari: Muhammad Hanif Al Hakim, 'Menguak Logika ‘Islam Nusantara’, dimuat di situs hidayatullahdotcom Kamis, 2 Juli 2015 - 16:46 WIB.
Kisah-Kisah Inspiratif Syekh Al-Arifi
Penulis: Dr. Muhammad Al-Arifi

Sinopsis:
Syekh Dr. Muhammad bin Abdurrahman Al-Arifi adalah sosok dai yang begitu kondang di Timur Tengah. Beliau memiliki followers sekitar 24,2 juta di halaman Facebook dan 18,1 juta di Twitter. Banyaknya penggemar di kedua platform media sosial tersebut juga menjadikan beliau sebagai ulama paling populer (#1) di Arab Saudi.

Buku ini merupakan kumpulan ceramah Syekh Al-Arifi yang pernah disiarkan. Saluran resmi beliau di YouTube juga cukup populer dengan pelanggan sekitar 893 ribu. Dengan dibukukan, harapannya faedah ilmu yang pernah beliau sampaikan lebih mudah untuk dicerna dan ditelaah ulang. Ceramah-ceramah beliau selama ini lebih banyak dipublikasikan lewat media sosial. Namun, dengan buku kompilasi ini, Anda tidak membutuhkan gadget tambahan maupun koneksi internet.

Kisah-kisah inspiratif yang penuh makna tersaji dalam buku ini. Masing-masing kisah memiliki sebuah pengikat yang menjadi kata kunci: rembulan. Di dalam buku ini terdapat kisah tentang rembulan itu sendiri, yaitu tentang tempat beredarnya bulan, gerhana bulan, terbelahnya bulan, dan ibadahnya bulan. Dituturkan pula kaitan rembulan dengan pelaksanaan ibadah, seperti shalat, zakat, dan shaum Ramadhan.

Selanjutnya kisah para sahabat, seperti Amr bin Al-Ash dan Abdullah bin Mas’ud bersama rembulan. Juga, kisah para nabi, seperti Nabi Ibrahim dan Nabi Yusuf bersama rembulan. Ada pula kisah tentang malam-malam putih dan kejahatan malam apabila telah gulita. Terakhir tentang perumpamaan dan perbandingan rembulan dengan ragam manusia, seperti orang yang berilmu, kaum musyrikin, orang kaya, maupun orang miskin.
--------------------------
Kisah-Kisah Inspiratif Syekh Al-Arifi
Penulis: Dr. Muhammad Al-Arifi
Ukuran: 14 x 20,5 cm
Tebal: 379 hlm
Berat: 0,5kg
ISBN: 978-979-039-546-6
Harga: Rp 83.000,-
Pemesanan silahkan sms/whatsapp ke 087878147987.

Syukran