MUSTANIR ONLINE
3.18K subscribers
865 photos
163 videos
56 files
900 links
Sharing audio, tulisan karya Dr Adian Husaini, Dr Hamid Fahmy Zarkasyi serta pemikir muslim kontemporer lainnya.
Download Telegram
DISTORSI SEJARAH ISLAM
Penulis: Prof.DR. Yusuf Al-Qaradhawi

Penulisan ulang sejarah Islam tampaknya sudah merupakan suatu hal yang sangat mendesak. Banyak sekali buku-buku sejarah kita yang ternoda oleh berbagai dusta, penyelewengan, dan riwayat yang tidak berdasar. Sejarah Islam telah terdistorsi sedemikian rupa. Sebuah rekayasa besar dan konspirasi jahat dari musuh Islam untuk mendeskreditkan Islam dengan sejarahnya. Seakan-akan kaum muslimin adalah umat yang terbelakang, suka perang, gila wanita, dan berbagai tuduhan negatif lainnya.

Para orientalis sukses memperdaya kaum muslimin dengan buku-buku sejarah yang mereka tulis. Mereka mengklaim apa yang mereka lakukan sebagai aktivitas keilmuan dan karya ilmiah yang obyektif. Dan, mereka pun berhasil mewariskan ilmunya kepada murid-muridnya yang beragama Islam yang silau dengan kemajuan peradaban barat. Mereka menulis seolah-olah kegemilangan Islam hanya terjadi pada masa Khulafaur Rasyidin saja. Tidak ada kemajuan dan prestasi yang ditorehkan umat Islam setelah itu, selain hanya sejarah kelam dan memilukan. Padahal, betapa banyaknya ulama besar yang muncul pada masa Bani Umayyah dan Bani Abbasiyah. Aktivitas keilmuan pun sangat maju dan mencapai puncaknya. Bahkan, pada dua masa tersebut, wilayah kekuasaan Islam telah tersebar hingga mencapai sepertiga luas bumi. Persia, Romawi, dan Konstantinopel takluk di hadapan pasukan kaum muslimin.
------------------------------------
Distorsi Sejarah Islam
Penulis: Prof.DR. Yusuf Al-Qaradhawi
Isi: 317 halaman
Berat: 400 gr
Harga: Rp 75.000,-

Pemesanan silahkan sms ke 087878147997 atau Whatsapp:
https://wa.me/6287878147997

Syukran.
Worldview Pancasila
Oleh: Dr. Hamid Fahmy Zarkasyi

Pancasila sebenarnya bukan hanya sekedar dasar Negara atau bernegara, tapi filosofi dasar dari Negara dan bernegara. Soekarno menyebut Pancasila sebagai philosophische grondslag” (filosofi dasar). Filosofi dasar sebenarnya tidak lain dari “Weltanschauung” (pandangan hidup) atau bahasa Inggeris-nya Worldview.

Worldview atau Weltanschauung adalah kepercayaan, perasaan dan apa-apa yang terdapat dalam pikiran orang yang berfungsi sebagai motor bagi keberlangsungan dan perubahan sosial dan moral (Ninian Smart). Secara praktis worldview berarti asas setiap perilaku manusia, sebab setiap aktifitas manusia mencerminkan pandangan hidupnya. (Alparslan Acikgence). Worldview dapat pula disejajarkan dengan paradigm yaitu seperangkat keyakinan mendasar yang memandu tindakan kita, baik tindakan keseharian maupun dalam penyelidikan Ilmiyah (Thomas Kuhn).

Jika Pancasila adalah sebuah worldview bangsa Indonesia, maka ia harus berfungsi menjadi motor bagi keberlangsungan dan perubahan sosial dan moral. Pancasila harus menjadi asas setiap perilaku bangsa Indonesia. Jika menjadi paradigma maka Pancasila harus memandu tindakan keseharian bangsa Indonesia.

Namun perlu diingat bahwa sebagai worldview Pancasila perlu meminjam penjelasan kepada agama-agama. Sila pertama yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa, misalnya, maksudnya adalah Tuhan dalam konsepsi agama-agama. Bukan sembarang Tuhan, bukan tuhan para penganut diest, atau theist, Tuhan orang-orang komunis atau tuhan aliran-aliran spiritual apapun. Jika tidak meminjam kepada agama-agama, Pancasila sendiri akan menjadi agama. Ini bertentangan dengan konsep awalnya.

Bagi Muslim sila kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa berarti tauhid. Seorang Muslim yang beriman kepada Tuhan Allah adalah seorang mukmin. Dalam teori worldview, keimanan kepada Tuhan berimplikasi kepada seluruh kehidupan seseorang. Maka dari itu, menjadi Mukmin dapat menjamin seseorang menjadi seorang Pancasilais sejati. Sebab iman dalam Islam adalah induk kebaikan. Implikasi dan implementasi serta bukti dari keimanan dalam Islam adalah berbuat baik kepada sesama manusia.

Nabi Muhammad saw menyatakan bahwa keimanan dibuktikan dengan 77 cabang jenis amal-amal ritual dan sosial. Seorang mukmin, misalnya, harus menghormati tetangga dan tamunya, berbuat baik pada siapapun, menyantuni fakir miskin, menghindarkan mara bahaya bagi orang lain, menyambung hubungan persaudaraan dan persahabatan; berkata yang baik-baik pada orang lain atau diam dan masih banyak lagi yang lainnya.

Jika semua cabang iman yang berjumlah 77 itu diperinci, maka keempat sila, selain yang pertama, hanyalah cabang-cabang dari keimanan seorang Muslim. Seorang yang telah mencapai tingkat mukmin pasti tidak akan melakukan tindak kekerasan, penganiayaan apalagi pembunuhan yang tanpa sebab. Al-Qur’an mengajarkan bahwa membunuh seorang manusia tanpa sebab maka seakan-akan ia telah membunuh seluruh umat manusia. Sebaliknya memelihara seorang manusia sama darajatnya dengan memelihara kehidupan manusia semuanya (al-Maidah 32). Maka tidak sejalan dengan teori worldview jika seorang Mukmin dituduh teroris, dan orang-orang atheis mengklaim Pancasilais.

Seorang Mukmin itu pasti berilmu dan berakhlaq. Ia mempunyai ilmu tentang mana yang benar (haqq) dan mana yang salah (batil). Ilmu seorang mukmin selalu disertai amal baik yang berbasis akhlaq. Maka dengan ilmunya itu seorang mukmin akan bersikap adil dan beradab dalam segala tindakannya menghadapi masalah politik, ekonomi social dan budaya. Disini sila kemanusiaan yang adil dan beradab sudah pasti menjadi amalan seorang mukmin.

Seorang mukmin adalah orang yang menghargai orang lain, menyambung hubungan silaturrahmi dengan sesama, menolong orang yang dalam kesusahan dan sebagainya. Oleh karena itu seorang mukmin tidak perlu diragukan lagi rasa persatuan, kesatuan dan persaudaraannya. Sejarah telah membuktikan bahwa persatuan nusantara tidak lepas dari peran para ulama.
Untuk sila keempat yang sangat tipikal mendasari sistim kenegaraan Indonesia adalah asas kerakyatan dan permusyawaratan serta perwakilan. Musyawarah adalah ajaran Islam untuk menyelesaikan masalah. (QS Ali Imran 159; al-Syura 38). Tafsir dari ajaran ini meliputi sikap-sikap menghargai pendapat lain, komitmen melaksanakan hasil musyawarah, bersikap lembah lembut dalam bermusyawarah dan lain sebagainya.

Para founding father negeri ini dikenal dengan tradisi bermusyawarah untuk mencapai kompromi. Susunan sila-sila Pancasila sekalipun merupakan hasil musyawarah mereka. Bahkan negeri ini berdiri tegak merdeka hasil dari musyawarah.

Sila terakhir, keadilan social pun telah tercakup dalam rukun Islam. Rukun Islam yang ritualistik itu sebenarnya berdimensi sosial yang tinggi. Shalat bertujuan untuk mengelakkan perbuatan munkar; puasa untuk menekan nafsu syahwat hewani, zakat untuk memberi solusi problem sosial dari 8 jenis masyarakat. Ritual haji yang mabrur menghasilkan manusia tanpa cacat dosa pada Tuhan maupun dosa pada manusia.

Disini dapat dikatakan bahwa di dalam Pancasila terkandung worldview Islam. Bahkan tidak tidak berlebihan jika dikatakan bahwa bahasa kehidupan bangsa Indonesia adalah bahasa Islam atau bahasa Arab. Istilah kunci (technical term) di dalam Pancasila seperti “adil”, “adab”, “rakyat”, “musyawarah” dan “wakil” adalah bahasa Islam dan secara konseptual harus dilacak dari bahasa Islam.

Maka bukti apakah seseorang itu Pancasilais atau tidak, dapat dilacak terutamanya dari sila pertama. Seorang yang melakukan kejahatan seperti korupsi, membunuh, berzina, menipu dan lain-lain adalah orang yang melecehkan sila pertama Pancasila. Jadi orang yang tidak mengamalkan sila pertama itu tidak religius sekaligus tidak Pancasilais. Sebab orang yang sanggup meninggalkan sila pertama akan dengan mudah meninggalkan sila-sila yang lain.

Sebaliknya barangsiapa yang percaya pada Tuhan Yang Maha Esa, pasti akan menjalankan kepercayaannya itu dengan konsekuen. Orang yang mengaku dirinya Pancasilais mestinya religius. Dalam Islam orang yang percaya pada Tuhan Yang Maha Esa disebut orang yang beriman (Mukmin). Seorang yang telah mencapai derajat Mukmin ia pasti mengamalkan sila-sila kehidupan ini dengan sangat baik, apalagi sila-sila dalam Pancasila. Maka seorang Mukmin adalah seorang Pancasilais sejati. Wallahu a’lam.
Fiqih Maqashid Syariah
Penulis: bSyaikh DR. Yusuf Al-Qaradhawi

Umat Islam adalah umat yang diutus Allah ke muka bumi dengan semangat yang senantiasa melihat secara proposional terhadap urusan agama dan dunia, mengaitkan secara tepat antara teks dan konteks, serta mengambil posisi tengah antara kelompok yang memiliki sikap suka berlebihan dan kelompok yang suka mengabaikan.

Islam tidaklah sebagaimana yang dipahami kaum tekstual, yang cenderung menutup mata dan kurang peka terhadap perubahan. Seringkali mereka sombong terhadap pendapat golongannya, tidak menerima perbedaan pendapat, dan suka mengafirkan orang-orang yang berseberangan. Pun, Islam bukan sebagaimana yang dipahami orang-orang sekular dan liberal, yang cenderung mengedepankan akal, mengulir teks syariat, dan getol menjadikan Barat sebagai kiblat dan panutan.
----------------------------------------
Fiqih Maqashid Syariah
Penulis: Syaikh DR. Yusuf Al-Qaradhawi
No ISBN: 9789795927822
Sampul: Art Paper
Isi : 311 halaman
Ukuran: 13.50x20.50 Cm
Harga Rp. 76.000,-

Pemesanan silahkan sms ke 087878147997 atau Whatsapp:
https://wa.me/6287878147997

Syukran.
This media is not supported in your browser
VIEW IN TELEGRAM
Radikal kok hanya untuk umat Islam?
Oleh: Dr. Hamid Fahmy Zarkasyi.
Kurikulum Pendidikan Anak Muslim
Penulis: Syaikh Fuhaim Musthafa

Pendidikan dengan visi dan misi yang absurd, tetapi didukung oleh metode dan fasilitas yang memadai ternyata berpengaruh luar biasa bagi anak manusia. Itulah yang diproduksi peradaban barat dan pola hidup manusia saat ini.

Sedangkan visi, misi dan muatan pendidikan yang baik tanpa didukung metode dan fasilitas memadai kurang mampu membentuk manusia secara utuh. Inilah yang dialami pendidikan Islam kontemporer. Selain tertinggal, seringkali menjadi pribadi yang minder dan akhirnya mengekor kehidupan barat.

Karenanya, praktisi pendidikan Islam ditantang melekukan revolusi pendidikan. Menyuguhkan konsep pendidikan yang didukung metode dan fasilitas memadai dalam suatu kurikulum pendidikan Islami. Kurikulum yang memuat ajaran Islam aplikatif dalam rangka membentuk pribadi muslim yang Islami.

Di sinilah relevansi sumbangan pemikiran Syaikh Fuhaim Musthafa dalam karyanya Kurikulum Pendidikan Anak Muslim. Ia, menawarkan perpaduan antara ajaran Islam dan tujuan pendidikannya dengan pendekatan baru sesuai tuntunan situasi dan zaman, tanpa mengabaikan pemikiran pendidikan klasik.

Buku dengan bobot ilmiah tinggi ini insya Allah akan memberi sumbangsih penting bagi penyusunan konsep pendidikan anak muslim masa kini.
--------------------------------------
Kurikulum Pendidikan Anak Muslim
Penulis: Syaikh Fuhaim Musthafa
Ukuran: 16 x 24 cm
Tebal: 336 Halaman
Berat: 520 gr
Sampul: Soft Cover
Harga: Rp. 75.000,-

Pemesanan silahkan sms ke 087878147997 atau Whatsapp:
https://wa.me/6287878147997

Syukran
KISAH PARA NABI
Sejarah Lengkap Kehidupan para Nabi sejak Adam A.S. hingga Isa A.S.
Penulis: Ibnu Katsir

Sebaik-baik kisah sejarah yang dapat diambil pelajaran serta hikmah berharga darinya adalah yang bersumber dari al-Quran dan hadis. Keduanya merupakan sumber utama bagi kaum Muslimin dalam menetapkan hukum dan mempelajari sejarah kehidupan umat terdahulu beserta para nabi yang diutus Allah s.w.t. untuk menyampaikan risalah-Nya di muka bumi.

Buku Kisah para Nabi ini merupakan karya fenomenal ulama terkemuka sekaligus ahli tafsir dan sejarah, Ibnu Katsir. Kisah-kisahnya bersandar pada ayat al-Qur
an dan hadis sahih sehingga isinya terbebas dari berbagai kisah israiliyat sejak awal paragraf hingga akhir. Di dalamnya juga tersaji berbagai peristiwa dan hal menarik, seperti: hikmah di balik penciptaan Nabi Adam a.s.; pertemuan Nabi Muhammad s.a.w. dengan Nabi Adam di surga; doa Nabi Nuh a.s. sebagai rasul pertama yang diutus ke bumi; dakwah Nabi Ibrahim a.s. ke tengah kaum penyembah berhala; kisah penyembelihan Nabi Ismail a.s. dan awal pembangunan Baitullah; perjuangan dakwah Nabi Musa a.s. membebaskan Bani Israil dari cengkeraman Firaun; dialog Nabi Musa a.s. dengan Firaun dan para penyihir kerajaan; asal-usul dan bukti kenabian Khidhir; kisah beberapa nabi Bani Israil; serta kisah turunnya Nabi Isa a.s. ke bumi pada akhir zaman,

Selain hadir lebih sistematis dan kaya informasi, dengan tetap menjaga orisinalitas dan keautentikan kitab aslinya, buku ini juga begitu istimewa karena telah melalui proses tahqiq dan takhrij yang dilakukan oleh Prof. Dr. Abdul Hayyi al-Farmawi, guru besar Tafsir dan Ulumul Qur`an dari Universitas al-Azhar, Kairo. Melalui buku ini, setiap mukmin akan tenggelam dalam oase keimanan serta ketakwaan yang indah dan paripurna dari para nabi dan rasul. Jadi, tidaklah berlebihan jika buku ini “wajib ada” dalam perpustakaan pribadi kita.
--------------
Kisah Para Nabi
Sejarah Lengkap Kehidupan para Nabi sejak Adam A.S. hingga Isa A.S.
Penulis: Ibnu Katsir

ISBN: 978-979-1303-84-2
Ukuran: 15,5 x 24 cm
Jenis Buku: Hard Cover
Jenis Kertas: HVS
Kategori: Sejarah
Jumlah Hlm: xviii + 846 = 864 hlm
Berat: 1,3 Kg
Harga: Rp. 195.000,-

Pemesanan silahkan sms ke 087878147997 atau Whatsapp:
https://wa.me/6287878147997

Syukran
INDONESIA NEGERI PARA PENDENGKI
-------Mengupas Beragam Persoalan Dakwah Islam Tanah Air Melalui Obrolan Santai. Dari Soal Umbar Aurat, Kedengkian, Terorisme Hingga Radikalisme.-------
Penulis: Abu Umar Basyier

Suatu negeri menjadi begitu rapuh karena elemen masyarakatnya tidak saling percaya, tidak saling menghormati, dan tidak saling dukung untuk membangun. Negeri yang tampak bersatu, tapi jiwa masyarakatnya terkoyak-koyak centang-perenang oleh benturan berbagai kepentingan pribadi dan kelompok. Masing-masing saling curiga dan digerogoti kedengkian.

Negeri itu semakin rapuh, karena rakyat dan pemimpin tidak bahu-membahu. Pemimpinnya memikirkan perebutan kedudukan sendiri dan menggenggam kekuasaannya dengan zhalim. Sedangkan rakyatnya menghabiskan banyak energi untuk menguliti kelemahan pemimpin dan bahkan menghinanya. Pemimpin tidak mengayomi rakyatnya. Rakyatnya sama sekali tidak respek kepada pemimpinnya. Negeri itu seolah dililit benang kusut krisis yang tidak diketahui di mana ujung akhirnya.

Ustadz Abu Umar Basyier memotret kenyataan itu dalam obrolan pinggir jalan dan warung kopi lapisan warga akar rumput dalam bukunya Indonesia Negeri Para Pendengki?. Autokritik dalam buku itu bukan untuk menghakimi siapapun, tetapi menjadi nasihat bagi kita semua untuk menanam investasi perbaikan bagi kehidupan negeri ini.
----------------------------------
Indonesia Negeri Para Pendengki
Penulis: Abu Umar Basyier
Ukuran: 14,5 x 21 cm
Tebal: 160 Halaman
Berat: 300 gr
Sampul: Soft Cover
Harga: Rp. 56.000,-

Pemesanan silahkan sms ke 087878147997 atau Whatsapp:
https://wa.me/6287878147997

Syukran
Bangsa Romawi dan Perang Akhir Zaman
Penulis: Manshur Abdul Hakim

Buku ini akan mengupas tentang bangsa Romawi, persinggungannya dengan umat Islam, dan kaitannya dengan peristiwa Akhir Zaman. Melalui studi dan penelitian penulisnya, pembaca diajak untuk mengenal sejarah dan peradaban Bangsa Romawi, perseteruannya dengan umat Islam, dan signifikansinya dalam konteks kekinian.

Pembaca akan diajak untuk memahami siapa orang-orang Romawi sebagaimana disebutkan dalam Al Quran di surah Ar-Rum, hadits- hadits Nabi yang shahih, dan atsar para sahabat. Apakah orang-orang Eropa bisa dikatakan sebagai bangsa Romawi saat ini? Apakah Banu Al-Ashfar (Bangsa Kuning) sebagaimana disebutkan dalam hadits Nabi, adalah bangsa Rusia dan Cina, yang hari ini juga terlibat dalam konstalasi konflik dengan umat Islam? Apa kaitannya dengan peristiwa Akhir Zaman yang akan terjadi di negeri Syam?
-------------------------------
Bangsa Romawi dan Perang Akhir Zaman
Penulis: Manshur Abdul Hakim
Isi: 266 Halaman
Berat : 400 gr
Harga: Rp 68.000,-

Pemesanan silahkan sms ke 087878147997 atau Whatsapp:
https://wa.me/6287878147997

Syukran
77 Kisah Adab dan Akhlak Nabi Muhammad untuk Anak
(Buku Cerita Bergambar Fullcolour)

Suatu ketika, Nabi Muhammad memasuki sebuah kebun milik seorang laki-laki Anshar. Dijumpainya seekor unta sedang menangis. Nabi Muhammad Saw pun mendekati dan mengusapnya dengan sayang. Ternyata unta itu mengadu sesuatu kepada Rasulullah Saw. Kemudian, Rasulullah Saw menegur pemilik unta. Mengapa unta itu dibiarkan keletihan dan kelaparan ?

Masya Allah, ya. Begitu sayangnya Rasulullah Saw kepada hewan sehingga tidak tega melihat ada unta yang menangis. Itu adalah salah satu kisah akhlak Nabi yang ada di dalam buku ini. Dan masih banyak lagi kisah-kisah lainnya.

Hisyam bin Amir pernah bertanya kepada Aisyah tentang akhlak Rasulullah Saw, Aisyah menjawab “Akhlak Nabi Saw adalah Al Quran.” (HR. Muslim)

Akhlak dan Adab Nabi demikian agungnya dan sesuai dengan Al Quran. Bahkan Allah sendiri di dalam firman-Nya jelas-jelas mengatakan, “ Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung.” (Al Qalam :4).
----------------------------------
77 Kisah Adab dan Akhlak Nabi Muhammad untuk Anak
Penulis : Muhammad Yasir, Lc
Ukuran: 20 x 25 cm
Sanpul: Hard Cover
Isi: 172 halaman fullcolour
Berat: 620 gr
Harga: Rp. 160.000,-

Pemesanan silahkan sms ke 087878147997 atau Whatsapp:
https://wa.me/6287878147997

Syukran.
ISLAM DAN INFORMASI
Dr Adian Husaini
Peneliti INSISTS

Pesan ayat al-Quran itu begitu jelas: dalam menerima suatu informasi, kaum Muslim diperintahkan memperhatikan kredibilitas sumber berita. Waspadai jika berita itu bersumber dari orang fasik. Siapakah orang yang disebut sebagai fasik?

Kata “fasik” (fasiq), berasal dari kata dasar “al fisq“ yang artinya “keluar” (khuruj). Para ulama mendefinisikan fasik sebagai “orang yang durhaka kepada Allah SWT karena meninggalkan perintah-Nya atau melanggar ketentuan-Nya”. Orang fasik adalah orang yang melakukan dosa besar atau banyak/sering melakukan dosa kecil. Memang tidak begitu mudah menentukan batasan yang tegas apakah seorang masuk kategori fasik. Di dalam Al Quran kata fasik muncul dalam berbagai konteks. Terkadang kata fasik dihubungkan langsung dengan kekafiran dan kedurhakaan (QS 49:7) dan terkadang digandengkan dengan kebohongan dan percekcokan (QS 2:197).

Di lapangan hukum Islam, kata “fasik” diperhadapkan dengan kata “‘adil“. Menurut jumhur ulama, adil adalah sifat tambahan dan tidak identik dengan Islam itu sendiri. Maksudnya, orang yang tidak adil (fasik) tidak langsung dikeluarkan dari Islam. Kategori fasik bisa terjadi akibat dosa besar atau dosa kecil, tetapi kategori kafir hanya mungkin terjadi akibat dosa besar. Dengan demikian, dapat dikatakan, setiap kafir pasti fasik, tetapi belum tentu setiap fasik adalah juga kafir. Sebagian ulama madzhab Syafii menyatakan, bahwa seorang dapat dikatakan sebagai tidak fasik (adil) apabila kebaikan dia lebih banyak dari kejahahatannya dan tidak terbukti bahwa ia sering berdusta.

Menyimak uraian para ulama ter sebut, dapat diambil pemahaman, bahwa orang fasik terlarang memegang suatu jabatan atau amanah yang berhubungan dengan “kepercayaan”. Posisi media massa dan wartawan adalah sebagai ”pembawa amanah” untuk menyampaikan informasi kepada masyarakat. Harusnya, posisi ini tidak ditempati oleh orang-orang yang fasik. Artinya, QS al-Hujurat ayat 6 tersebut seharusnya menyadarkan umat Islam untuk menyiapkan tenaga-tenaga wartawan dan institusi media Islam yang adil dan profesional.

Asbabun Nuzul ayat 6 surat Al Hujurat itu berkaitan dengan kisah seorang bernama al-Walid bin Uqbah. Ia diutus oleh Nabi Muhammad saw untuk menarik zakat dari Bani Musthaliq yang telah menyatakan masuk Islam. Al-Walid tidak berhasil menarik zakat dan pulang kembali ke Madinah dengan mambawa laporan kepada Nabi SAW bahwa Bani Mushthaliq telah murtad dari Islam.

Nabi pun bersiap-siap mengirimkan pasukan ke Bani Musthaliq. Tapi, se belum itu terjadi, datanglah utusan Bani Mushthaliq dan membantah berita al-Walid. Maka turunlah ayat itu. Bahkan ayat tersebut memberi julukan yang hina kepada Al Walid, yaitu si “fasik”, tegasnya seorang pembohong. Ibnu Zaid, Muqatil, dan Sahl bin Abdullah memberi arti orang fasik sebagai pembohong (kadzdzaab). Sedangkan Abul Hasan al Warraq memberi arti orang fasik sebagai orang yang tidak segan-segan menyatakan suatu perbuatan dosa. (Lihat, Prof. Dr. Hamka, Tafsir Al Azhar, Juzu’ XXVI, hal. 191-192).

Kisah itu mengisyaratkan betapa pentingnya kaum Muslim sangat berhati-hati dalam menerima, mengolah, dan menyebarkan informasi. Silakan menerima informasi dari kaum fasik, tapi harus dilakukan tabayyun terlebih dahulu. Lakukan cek dan ricek. Jangan percaya begitu saja informasi dari kaum fasik, apalagi kaum kafir. Apalagi, tidak ada informasi yang bebas nilai dan bebas misi. Informasi dalam bentuk berita, analisis, atau apa pun, disebarkan melalui media massa melalui proses pemilihan, penyuntingan, dan lay-out serta sudut pandang yang sarat kepentingan dan muatan nilai penulis dan media massanya.

Bahkan, secara khusus, al-Quran mengingatkan bahwa musuh utama para Nabi –dan tentu juga para pengikut Nabi– adalah setan-setan jenis manusia dan setan-setan jenis jin yang senantiasa menyebarkan ”kata-kata indah” (zukhru falqaul), dengan tujuan untuk menipu manusia. (QS an-An’am: 112).
Iblis pun menggoda Adam dan Hawa dengan kata-kata indah dan ungkapan yang menawan, bukan dengan ungkapan dan bentakan kasar, sehingga berhasil membujuk Adam dan Hawa melanggar larangan Allah. Henry Martyn, tokoh misionaris terkenal dengan ungkapan nya, “Aku datang untuk menghadapi umat Islam, bukan dengan senjata tapi dengan kata-kata, bukan dengan kekuatan fisik tapi dengan logika, dan bukan dalam kebencian tapi dalam kasih.”

Perang Salib telah gagal, begitu kata Henry Martyn. Karena itu, untuk “me naklukkan” dunia Islam perlu resep lain: gunakan “kata, logika, dan kasih”. Bukan kekuatan senjata atau kekerasan. Hal senada dikatakan misionaris lain, Raymond Lull, “Saya melihat banyak ksatria pergi ke Tanah Suci, dan berpikir bahwa mereka dapat menguasainya dengan kekuatan senjata, tetapi pada akhirnya semua hancur sebelum mereka mencapai apa yang mereka pikir bisa diperoleh.”

Lull mengeluarkan resep: Islam tidak dapat ditaklukkan dengan darah dan air mata, tetapi dengan cinta kasih dan doa. Menurut Eugene Stock, mantan sekretaris redaksi Church Missionary Society, tidak ada figur yang lebih heroik dalam sejarah Kristen dibandingkan Raymond Lull. Lull adalah misionaris pertama dan mungkin terbesar yang menghadapi para pengikut Muhammad.

Ungkapan Lull dan Martyn itu ditulis oleh Samuel M Zwemmer, misionaris Kristen terkenal di Timur Tengah, dalam buku Islam: A Challenge to Faith (1907). Buku yang berisi resep untuk “menaklukkan” dunia Islam itu disebut Zwemmer sebagai “beberapa kajian tentang kebutuhan dan kesempatan di dunia para pengikut Muhammad dari sudut pandang missi Kristen”.

Jangan heran, jika kaum misionaris kemudian sangat serius dan professional dalam mengembangkan media informasi untuk mengarahkan pemikiran masyarakat. Tugas media adalah membentuk citra (image), yang seringkali berbeda dengan realitas sebenarnya. Media bisa mencitrakan seorang sebagai “orang baik” dan “orang jahat” yang sering berbeda dengan kenyataan sebenarnya.

Informasi memang hal teramat penting dalam kehidupan manusia. Dan Nabi Muhammad saw memerintahkan: Berjihadlah melawan orang-orang mu syrik dengan hartamu, jiwamu, dan lidahmu. Kini, apa yang sudah dilakukan oleh umat Islam dalam berjuang di bidang media informasi ini? Sudahkah kita semua bersungguh-sungguh berjuang di bidang informasi ini? Jujurlah kita, tanya di sini, di hati ini!
RUQYAH, JIN, SIHIR danTERAPINYA
- Mengenal Seluk Beluk Jin
- Tanda-tanda Gangguna Jin (Fisik & Psikis)
- Kisah & Pengalaman Berdilaog dengn Jin Ketika Meruqyah
Penulis: Syaikh Wahid Abdussalam Bali

Buku ini mengupas tuntas tentang pemahaman yang keliru tentang masalah jin, sihir, dan terapi ruqyah. Mulai dari pembahasan asal muasal dan jenisnya, tempat tinggal, makan minumnya, hingga benarkah bangsa jin memiliki kekuatan hebat sebagaimana yang sering kita dengar baik itu di media, berita mulut kemulut dan lainnya.

Buku ini juga memaparkan tentang gangguan jin, mulai dari penyebab datangnya setan, tipu daya setan, macam-macam sihir (sihir perceraian, pelet, sihir tipuan penghlihatan, sihir gila, penyakit, pendarahan, penghilangan pernikahan, dan lainnya. Termasuk juga ar-Rabthu, dimana sihir menimpa pasangan suami istri dan al-ain sihir melalui tatapan mata.

Selain itu, pembahasan di buku ini juga dilengkapi dengan perlindungan diri dan ruqyah (penjagaan) yang sesuai alqur’an dan as-sunnah, yakni meliputi pengobatan kesurupan, amal-amal yang dapat menjadi benteng gaib, serta pengobatan sihir.

Sebagian daftar Isi :
Bagian Pertama : Wiqayatul Insan Minal Jinn Wasy Syaithan:
1. JIN, Slsebuah hakikat, bukan khurafat.
2. Penampakan setan di hadapan para Nabi
3. Anarkisme setan atas diri manusia
4. Hati dan tipu daya setan
5. Benteng ghaib

Bagian Kedua: Ash-Sharimul Batari Fit Tashaddi Lis Saharati Al-Asyrar
1. Pengertian Sihir
2. Sihir dalam padangan alqur’an dan as-sunnah
3. Pembagian sihir
4. Bagaimana cara penyihir mendatangkan jin
5. Sihir, bolehkan?
6. Macam-macam sihir dan pengobatannya
7. Terapi pengobatan bagi orang yang tidak bisa menggauli istrinya
8. Perbedaan antara sihir Ar-Rabthu, Impotensi, Dan Lemah Syahwat
9. Pengobatan Terhadap Pengaruh Al-‘Ain
Dst.
------------------------
Ruqyah Jin Sihir Dan Terapinya, Penulis Syaikh Wahid Abdussalam Bali,
isi: 709 halaman,
Sampul: hardcover,
Ukuran: 17 x 25 cm,
Berat: 1,1 Kg.
Harga: Rp. 160.000,-

Pemesanan silahkan sms ke 087878147997 atau Whatsapp:
https://wa.me/6287878147997

Syukran