MUSTANIR ONLINE
3.18K subscribers
865 photos
163 videos
56 files
900 links
Sharing audio, tulisan karya Dr Adian Husaini, Dr Hamid Fahmy Zarkasyi serta pemikir muslim kontemporer lainnya.
Download Telegram
Manhaj al-Fikri
Oleh: Dr Hamid Fahmy Zarkasyi

Ketika saya menulis thesis di Birmingham, Dr. David Thomas menasehati saya “kalau anda mau obyektif anda harus keluar dari (cara pandang) Islam”. Saya terkejut tapi tidak langsung menjawab, sebab dia temperamental.

Pada temu-janji berikutnya saya baru menjawab “If I get out of Islamic framework I will be, epistemologically, no longer a Muslim”. Dia sekarang yang terperangah. Raut mukanya mendadak berubah, ia lalu tertawa ngakak, “ok..ok…forget it” katanya.
Saya tidak mengerti mengapa sesingkat itu jawabannya. Tapi saya menangkap dia kurang percaya diri. Cara pandangnya dikotomis. Subyek dan obyek dipisahkan secara paksa. Agar bisa obyektif maka saya (subyek) harus memisahkan diri dari obyek.

Memang dia sendiri, yang Katholik itu, dalam kuliah-kuliahnya, cenderung melihat sejarah Islam dari perspektif Kristen. Saya maklum. Tapi ketika dia sendiri memahami Kristen dari visi Kristen dia menjadi “curang”. Persoalannya adalah bagaimana dan dengan apa sesuatu itu dipahami.

Soal cara memahami alumni pesantren modern mungkin tidak akan lupa prinsip al-tariqat ahammu min al-maddah (metode lebih penting dari materi). Dan guru lebih penting dari metode (al-mudarrisu ahammu min al- Tariqah).

Pisau lebih penting dari mangga, tapi (keterampilan) pengupas lebih penting dari pisau. Itu prinsip bagaimana memahamkan sesuatu (pengajaran) di tingkat menengah. Di perguruan tinggi masalahnya bukan metode lagi, tapi metodologi.

Bukan hanya pisau tapi pisau analisa, framework, manhaj atau cara pandang. Inilah sebenarnya inti nasehat David. Di tingkat menengah, jika metode atau tariqah gagal, murid tidak paham.

Tapi di perguruan tinggi salah memilih framework atau manhaj membuat mahasiwa bingung kalau tidak tersesat. Prinsipnya mungkin berubah menjadi al-manhaj ahammu min al-maddah wa al-mudarris (framework lebih penting dari materi dan dosen).

Dalam kajian Islam suatu framework atau manhaj terkait pertama-tama dengan proses mencari, mencerna dan mengamalkan ilmu. Suatu “metabolisme” dalam nutrisi spiritual. Kualitas ilmu, cara mencari, sumber ilmu yang benar, penalaran yang betul, manfaat yang jelas merupakan sebagian dari bangunan framework.
Jika ilmu itu cahaya al-haqq, seperti kata Waqi’ guru Imam Syafii, maka ilmu dan iman sumbernya sama. Siapa yang banyak ilmu mesti tebal imannya dan sebaliknya. Ia akan berilmu dengan imannya dan beriman dengan ilmunya.

Pemikir mesti ahli zikir dan irama zikir harus sejalan dengan kerja pikir. (Ali Imran: 190-191). Karena cahaya itu dari Allah, maka alam pikiran Muslim merupakan refleksi Ilmu Ilahi. Alam pikiran Muslim membentuk miniatur alam semesta yang terstruktur (microcosmos).

Pancaran pandangannya terhadap hidup dan kehidupan seluas pancaran cahaya pandangan hidup Islam (worldview). Itulah sebabnya mengapa Iqbal menyimpulkan Muslim tidak ditelan cakrawala seperti kafir, tapi justru menelannya. Alam pikiran Muslim yang diwarnai pandangan hidup Islam adalah framework.

Jika alam pikiran manusia adalah framework, maka Alparslan Acikgenc benar “Setiap peradaban perlu framework” untuk memahami dirinya sendiri. Barat, India, Kristen, Islam dan sebagainya punya framework.

Siapapun berhak memahami Islam, sebab Islam turun untuk umat manusia. Tapi, memahami Islam bukan hanya memahami data dan fakta sejarah. Framework kata Alparslan, tidak hanya berurusan dengan fakta dan data. Ia berkaitan dengan pendekatan metodologis.

Artinya, bagaimana data dan fakta dalam peradaban Islam itu dipahami. Dalam Islam realitas (haqiqah) data dan fakta sebagai obyek kajian harus diselaraskan dengan realitas alam pikiran manusia (anfus), sebagai subyek yang mikrokosmis tersebut [Lihat Fussilat, 53].

Ini firman Tuhan. Karena itu realitas alam pikiran Muslim bersifat relatif jika berkaitan dengan fakta saja dan bersifat mutlak jika diderivasi dari dan selaras dengan realitas teks wahyu. Bukan melulu produk spekulasi rasional, bukan pula berasal dari data yang empiristis atau intuisionistis, tapi integrasi dari semua, asalkan mendapat pancaran sinar wahyu.
Tapi memahami Islam tidak bisa dengan framework apapun atau alam pikiran siapapun. Jika seorang ateis diizinkan memahami framework Islam, maka Nabi bisa jadi penipu. Kalau alam pikiran sekuler dipakai, shahadat menjadi manifesto sekulerisasi. Menurut alam pikiran liberal, Nabi, Umar ibn Khattab dan lain-lain adalah seorang tokoh liberal sejati dan seterusnya.

Begitulah, jika realitas obyek dipisahkan dari alam pikiran subyek atau jika realitas (haqiqah) data dan fakta tidak diselaraskan dengan realitas alam pikiran manusia (anfus). Jika afaq dipisahkan dari anfus (worldview), maka ia akan menjadi hampa, bak lagu tanpa irama. Begitulah, konsekuensi sebuah framework.

Itulah salah satu alasan mengapa Muslim tidak bisa memakai framework peradaban lain. Framework Barat itu problematis, kata Sayyid Hossein Nasr. Mereka melupakan beda rasio dan intelek.

Dalam Islam, istilah ‘aql sudah mencakup keduanya. Ratio (Latin) berarti pikiran manusia, tapi ‘aql-‘aqala mempunyai arti “mengikat”. Suatu bagian dalam diri manusia yang mengikat dirinya dengan Tuhannya. (makhluq dengan khaliq), yang menyatukan fisika dengan metafisika, fenomena dengan noumena, simbol dengan makna, afaq dan anfus, subyek dengan obyek, nisbi dengan mutlak dan seterusnya.

Karena anugerah ‘aql inilah maka manusia memiliki salah satu sifat Tuhan, yakni ‘alim. Barat yang rasionalistis itu telah membuang fakultas pengikat ini. Maka tidak salah jika Iqbal menyimpulkan, rasionalisme Barat hanya bisa menghasilkan superman, seperti Nietszhe, tapi nalar dan akal Islam menghasilkan insan kamil, seperti para ulama yang saleh.

Jadi, Muslim bisa menggunakan metode asing tapi bukan frameworknya. Muslim bisa menelan cakrawala pemikiran asing, tapi dengan Cakrawala Muslim. Muslim bisa pakai handphone produk Barat, misalnya, tapi tidak mesti harus menjadi sekuler-liberal. Orang Barat bisa pakai minyak dari Saudi tapi tidak perlu bersyahadat dan naik haji.

Sains Barat tidak sepenuhnya ditolak atau diterima. No science has ever been integrated into any civilization without some of it also being rejected, S.H.Nasr. Unsur asing perlu dicerna, diproses untuk diserap dan atau dibuang. Persis metabolisme tubuh manusia.

Matthew Melko, profesor sosiologi di Universitas Wright, Ohio, setuju One civilization rarely receive material from another without changing the nature of that to fit its own pattern. (lihat Stephen K.S. Civilization and World System).

Pattern adalah framework, alat cerna unsur-unsur asing. Jika ada yang berargumentasi bahwa “inti sekulerisasi adalah rasionalisasi, dan rasionalisasi sejalan dengan Islamisasi, maka sekulerisasi itu adalah Islamisasi”, maka ia telah salah menentukan framework.

Sebab dalam framework atau manhaj ini Kant, Nietsche, Derrida dkk. pun bisa menjadi figur yang “saleh”. Bagi yang setuju dengan gerakan gender dan feminisme, syariat Islam itu menindas wanita. Benturan Islam-Barat direduksi menjadi Sexual clash of Civilization.

Jadi jika Islam dipandang dari framework Barat, maka yang nampak bukan wajah asli Islam. F.Rosenthal sendiri mengakui “Anything lying outside one’s own experience cannot be comprehended in its true dimension”. Begitulah, menerima pandangan Alparslan bermakna menolak nasehat David.

Pengikut “profesional” Barat mungkin akur dengan Thomas. “Jangan melihat Islam dari dalam Islam, lihatlah dari (framework) Barat”. Tapi ketika mereka harus mendukung “proyek” pluralisme agama, terpaksa harus “selingkuh”, “Jangan melihat Kristen dari framework Islam”. Bagi yang arif akan terbesit di kedalaman dhomir mereka kesimpulan kreatif “Jangan mengikuti Barat dengan framework Barat, lihatlah Barat dengan manhaj Islam”.

Jadi, daripada mendengar nasehat David lebih baik membaca pengakuan Rosenthal yang jujur dan adil. “Suatu peradaban” katanya, “cenderung berjalan diatas konsep-konsep penting…Yang telah ada sejak kelahirannya… jika [konsep-konsep] itu tidak lagi digunakan secara benar, maka ia merupakan pertanda yang jelas bahwa peradaban itu telah mati”.
‘Ilm adalah salah satu konsep penting dan dominan dalam peradaban Islam yang memberinya bentuk dan warna yang khas. Diatas konsep ‘ilm inilah peradaban Islam berjaya dan berjalan selama berabad-abad. Dan di kedalaman konsep ‘ilm inilah manhaj pemikiran Islam tersembunyi.
SENI INTERAKSI RASULULLAH SAW
--Bagaimana Nabi saw Menjalin Hubungan dengan Keluarga & Lingkungannya--

Mengikuti dan meneladani Rasulullah dalam setiap keadaan. Itulah bukti nyata keimanan sekaligus kecintaan kepada beliau. Siapa yang menjadikannya sebagai suri teladan berarti telah menempuh jalan yang akan menyampaikan kepada kemuliaan yang ada di sisi Allah.

“Pada diri Rasulullah telah terhimpun sifat-sifat yang terpuji seperti malu, dermawan, pemberani, berwibawa, sambutan yang baik, lemah lembut, memuliakan anak yatim, baik batinnya, jujur dalam ucapan, menjaga diri dari perkara yang mendatangkan maksiat, suci, bersih, suci dirinya dan segala sifat-sifat yang baik.” (Syekh Mushthafa Al-Adawi, Fiqhul Akhlaq: I/7)

Buku ini mengajak kita untuk mengetahui aspek-aspek dalam meneladani Rasulullah. Penulisnya, Syekh Al-Munajjid menjelaskan secara rinci dengan contoh nyata bagaimana beliau berinteraksi dengan berbagai kalangan, seperti:
- keluarga, saudara, dan orang-orang di sekitarnya seperti tetangga;
- berbagai kelompok sosial, baik kalangan miskin maupun kaya;
-kalangan yang membutuhkan pendekatan dakwah khusus, seperti para mualaf dan munafikin;
-wanita, anak-anak, hingga binatang.

Semuanya ditunjukkan dengan kasih sayang dan keteladanan Rasulullah yang paling tampak adalah sifat penyayang. Namun, sudahkah sifat ini melekat pada diri kita?

Rasulullah bersabda, “Tidaklah sifat kelemah lembutan itu ada pada sesuatu melainkan akan menjadikannya indah dan tidaklah tercabut dari sesuatu melainkan akan menjadikannya jelek.” (HR. Muslim dari Aisyah).

“Sungguh telah datang kepada kalian seorang Rasul dari diri-diri kalian. Sangat bersedih terhadap apa yang memberatkan kalian dan bersemangat (untuk memberikan hidayah) kepada kalian dan lemah lembut dan penyayang terhadap orang-orang yang beriman.” (At-Taubah: 128).

Setelah membaca buku ini, semoga kita dapat berhias dengan kasih sayang dalam interaksi kehidupan, sebagaimana teladan Rasulullah.
-------------------
Seni Interaksi Rasulullah
Penulis: Syekh Shalih Al-Munajjid
Ukuran: 17×24 cm
Tebal: 588 hlm
Sampul: Hard Cover
Berat: 1 kg
ISBN: 978-979-039-591-6
Harga: Rp 139.000,-

Pemesanan silahkan sms ke 087878147997 atau Whatsapp:
https://wa.me/6287878147997

Syukran.
Paket Buku:
- Kisah Teladan Dalam Al Quran
- Kisah Teladan Dalam Hadits

Berkisah merupakan salah satu cara edukasi yang efektif. Selain jauh dari kesan mendoktrin, sebuah kisah merangsang kecendrungan pendengarnya untuk menarik makna dan hikmah yang dikandung. Selain hikmah, pengetahuan tentang perjalanan masa lalu sebuah kaum, bahkan masa depannya bisa digali lewat kisah. Mugkin atas alasan tersebut, Allah menjadikan kisah mendominasi Al-Qur’an Al-Karim. Wallau a’lam.

Buku ini merupakan kumpulan kisah kisah kaum terdahulu yang inspiratif, namun sebagian lainnya tentang nasib kaum pendurhaka yang sangat mengerikan. Sebagian adalah kisah yang disinggung dalam Al-Qur’an, sebagian lain merupakan kisah yang berdiri sendiri.

Banyak orang yang percaya dengan mitos dan legenda, padahal benar dan tidaknya tidak bisa dipastikan. Kenapa mereka percaya? Karena cerita selalu memberikan efek nyata di pikiran para pembacanya.

Melalui cerita, kita bisa menanamkan nilai nilai moral kepada siapapun yang ada di dekat kita. Bukan hanya anak-anak, tapi mereka yang telah dewasa bahkan berumur. Cerita memang identik dengan anak-anak, tapi bukan berarti tidak bisa dinikmati oleh orang-orang dewasa. Bahkan, tetap manjur untuk menanamkan nilai-nilai moral kepada mereka yang mengaku telah dewasa.
------------------
Kisah Teladan Dalam Al Quran
Penulis: Hamid Ahmad Ath-Thahir
Ukuran: 14 x 20 cm
Tebal: 237 hlm
Sampul: Soft Cover

Kisah Teladan Dalam Hadits
Penulis: Abu Ishaq Al-Huwaini
Penerbit: Aqwam Jembatan Ilmu
Ukuran: 14 x 20,5 cm
Tebal: 165 hlm
Sampul: Soft Cover

Harga 1 Paket Rp. 95.000,-

Pemesanan silahkan sms ke 087878147997 atau Whatsapp:
https://wa.me/6287878147997

Syukran.
ENSIKLOPEDI AKHLAK RASULULLAH

Sesungguhnya Islam menyerukan umatnya untuk berakhlak terpuji atau berbudi pekerti yang baik. Adapun akhlak terpuji yang dimaksud adalah ajaran yang dihimpun untuk kita dari seluruh ucapan dan perbuatan yang dipraktikkan oleh Rasulullah SAW dan beliau merupakan suri tauladan yang baik untuk seluruh umat manusia.

Akhlak terpuji merupakan tugas yang diemban oleh Rasulullah SAW bahkan, sesungguhnya ia merupakan Islam sebenarnya. Sebab itulah, Rasulullah SAW pernah bersabda, "Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak terpuji." (HR. Al-Bukhari & Ahmad)

Buku ini, berisi tentang ensiklopedi (mausu'ah) akhlak Rasulullah, yang akan membantu kita hidup di zaman kemerosotan sendi-sendi akhlak terpuji. Tidak sepantasnya kita melupakan kondisi ini. Justru , kita wajib mengerahkan kemampuan maksimal untuk mengembalikan umat ini kepada nilai-nilai akhlak Rasulullah.
-----------------------------
Ensiklopedi Akhlak Rasulullah
Penulis: Syaikh Mahmud Al Mishri
ISBN: 9789795928300
Sampulr: Hard Cover
1 set berIsi: 2 Jilid
Ukuran: 24.5 x 15.5 Cm
Berat:1,8 Kg
Harga: Rp 310.000,-

Pemesanan silahkan sms ke 087878147997 atau Whatsapp:
https://wa.me/6287878147997

Syukran.
*BEGINI SEHARUSNYA MENDIDIK ANAK*
*Panduan mendidik Anak Sejak Masa Kandungan Hingga Dewasa, Berdasarkan al-Qur’an dan as-Sunnah*

Anak adalah buah hati, belahan jiwa, perhiasan dunia, dan kebanggaan orang tua yang merupakan anugerah, karunia dan nikmat Allah terbesar yang harus dijaga. Maka kewajiban kedua orang tuanya untuk membimbing dan mendidiknya sesuai dengan petunjuk Allah dan Rasulullah.

Tiada simpanan yang paling berharga dan kekayaan yang paling mahal nilainya untuk kehidupan dunia dan akhirat dibandingkan dengan anak yang shalih, apalagi bila dibarengi dengan pendidikan dan bimbingan yang benar.

Di dalam kitab ini disebutkan segala aspek pendidikan anak dari mulai tujuan pendidikan, sejak kapan pendidikan itu dimulai, langkah apa yang harus diambil pendidik, serta bentuk pendidikan yang harus diajarkan kepada anak-anak.

Disebutkan pula bagaimana mempersiapkan anak didik kita menjadi hamba yang shalih yang bermanfaat bagi orang tuanya, sejak masa anak sebelum lahir hingga anak menjadi dewasa.

Tidak ketinggalan, dibahas pula tentang manfaat pendidikan, dampak dari kelalaian dalam mendidik anak, pengaruh keshalihan dan pengaruh baik buruknya akhlak orang tua.
----------------------------------------
BEGINI SEHARUSNYA MENDIDIK ANAK
Panduan mendidik Anak Sejak Masa Kandungan Hingga Dewasa, Berdasarkan al-Qur’an dan as-Sunnah
Penulis: al-Maghribi bin as-Said al-Maghribi
Tebal: xxx+280 Hlm.
Ukuran: 15,5 x 24 cm
Harga: Rp. 85.000,-

Pemesanan silahkan sms ke 087878147997 atau Whatsapp:
https://wa.me/6287878147997

Syukran.
AL-WAFA
Kesempurnaan Pribadi Nabi Muhammad
Penulis: Imam Ibnul Jauzi

Siapapun yang mengenal Muhammad dengan sebenarnya akan tak berdaya untuk tidak mencintainya. Muhammad mengundang dan menawan jiwa siapa pun untuk mencintainya. Dan mencintai Muhammad adalah karunia yang luar biasa. Sebab “Al-Mar’u ma’a man ahabba,” ujarnya sendiri suatu ketika. “Seorang akan bersama dengan siapa yang ia cintai.” Maka mencintai Muhammad adalah awal kebersamaan dengannya. Tidak di dunia ini namun kelak di akhirat. 

Adakah kesengsaraan saat bersama Muhammad di akhirat? Itu adalah sebuah kemustahilan yang tak akan terjadi. Muhammad mengumpulkan semua kebaikan para rasul dan nabi. Sehingga Allah pun menjadikannya sebagai kekasih utama-Nya. Dialah yang akan membuka pintu surga untuk pertama kalinya.

Tapi cinta Muhammad hanya benar-benar lahir jika kita mengenalnya dengan baik. Dan untuk mengenalnya dengan baik harus ada kesungguhan untuk membaca warisan para pecintanya sejak dahulu. Dan Ibnul Jauzi menawarkan salah satu di antaranya. Al-Wafa bi Alwal Al-Musthafa, demikianlah judul karya Ibnul Jauzi ini. Ia akan mengajak kita menikmati taman-taman Muhammad satu persatu. Hingga kemudian, kita tidak mempunyai pilihan selain mencintainya.
-----------------------------------------------
AL-WAFA
Kesempurnaan Pribadi Nabi Muhammad
Penulis: Imam Ibnul Jauzi
Ukuran: 16 x 24,5 cm
Isi: 682 Halaman
Berat: 1.1 Kg
Sampul: Hard Cover
Harga: Rp. 160.000,-

Pemesanan silahkan sms ke 087878147997 atau Whatsapp:
https://wa.me/6287878147997

Syukran.
*MENANAMKAN IMAN KEPADA ANAK*
Penulis: Dr. Amani Ar-Ramadi

Anak merupakan anugerah yang tidak ternilai dari Allah. Meskipun demikian, ia adalah amanah yang akan dimintai pertanggungjawaban kelak. Oleh karena itu, rasulullah memberikan keutamaan bagi para orang tua yang sukses mendidik anaknya. Adapun amanah yang dimaksud adalah orang tua harus dapat menanamkan rasa cinta kepada Allah dan Rasul-Nya, mencintai Islam, gemar melakukan shalat, dan mengajarkan pentingnya mejaga aurat.

Perlu menjadi catatan bagi para orang tua bahwa pola belajar anak berbeda-beda di setiap tingkatan usianya. Oleh karena itu, penulis mencoba merangkum beberapa keterangan di antaranya hadits-hadits shahih yang kemudian disesusaikan dengan tahap perkemabangan anak. Selain itu, buku ini disertai teknik pendekatan alternatif yang juga efektif dalam mendidik buah hati kita.

Dengan demikian, buku yang berbobot ini sangat patut dijadikan pedoman bagi orang tua dalam mendidik buah hatinya. Selamat membaca dan mempraktikkan.
---------------------------------
MENANAMKAN IMAN KEPADA ANAK
Penulis: Dr. Amani Ar-Ramadi
Ukuran: 15 x 24,5 cm
Isi: 270 Halaman
Berat: 400 gr
Sampul: Soft Cover
Harga: Rp. 79.000,-

Pemesanan silahkan sms ke 087878147997 atau Whatsapp:
https://wa.me/6287878147997

Syukran.
ISLAMIC PARENTING
Hadiah Cinta Untuk Si Buah Hati

Anak merupakan buah hati setiap pasangan suami istri. Kehadirannya sangat dinanti dan menjadi tambatan setiap pasangan yang diridhai. Mencetak generasi rabbani merupakan harapan yang terus dinanti dan diwujudkan.

Untuk mewujudkan impian dan harapan ini, dibutuhkan metode pendidikan anak agar tidak salah didik dan salah arah, sesuai dengan pengambilan ilmu yang didasari dan bersumber dari Al-Quran dan As-Sunnah.

Buku yang ditulis oleh Ibnul Qoyyim Al-Jauziyah ini sangat dianjurkan bagi mereka yang mengharapkan kehadiran sang buah hati. Menjadi panduan yang berarti disetiap pembinaan ruh dan jasmani. Memberikan kado terindah yang terus terpatri dalam benak hati sang buah hati.

Materi-materi yang tersaji sangat dalam dan sangat menarik untuk dihayati. Diambil dari sumber-sumber yang terpercaya. Buku ini juga dilengkapi dengan argumentasi yang diambil dari hasil riset dan uji coba yang mendalam.
----------------------------------------
ISLAMIC PARENTING
Hadiah Cinta Untuk Si Buah Hati
Penulis: Ibnul Qoyyim Al-Jauziyah
Ukuran: 17 x 24 cm
Tebal: 326 Halaman
Berat: 750 gr
Sampul: Hard Cover
Harga: Rp. 99.000,-

Pemesanan silahkan sms ke 087878147997 atau Whatsapp:
https://wa.me/6287878147997

Syukran.
FIKIH EMPAT MAZHAB PRAKTIS
--1 set berisi 2 jilid--

Fikih merupakan kajian yang bersifat aplikatif. Dalam Islam, fikih lebih dipahami sebagai disiplin ilmu yang menyusun secara sistematis hasil ijtihad para ulama terhadap sumber hukum Islam. Dalam perkembangannya, fikih mempelajari hukum-hukum yang diambilkan dari dalil-dalil tafshili (rinci) sehingga diharapkan mampu menjawab berbagai persoalan umat bukan hanya dari aspek legalitas hukum Islam belaka.

Pada awalnya mazhab dalam fikih cukup banyak. Namun, yang paling dikenal adalah Mazhab Hanafi, Mazhab Maliki, Mazhab Syafi’i, dan Mazhab Hanbali. Dalam perkembangannya, keempat mazhab inilah yang diterima dan terwariskan di tengah umat Islam. Karya-karya fikih pun semakin beragam, dengan banyaknya para ulama dari berbagai mazhab tersebut. Konsekuensinya, pendapat hukum sebagai produk ijtihad pun semakin beragam.

Karenanya, para penuntut ilmu membutuhkan buku pegangan yang merangkum pendapat keempat mazhab. Ada banyak buku yang dikenal, tetapi buku yang ada di hadapan pembaca ini barangkali termasuk yang paling praktis. Buku yang berjudul asli Al-Fiqh ‹ala Al-Madzahib Al-Arba’ah—atau “Fikih Empat Mazhab”, di negeri asalnya (Mesir) telah dikenal oleh para penuntut ilmu Syariah, khususnya yang mempelajari perbandingan mazhab dalam fikih. Di samping tidak terlalu tebal, kompetensi penulisnya sebagai guru besar Fikih dan Usul Fikih merupakan jaminan tersendiri akan kualitas buku ini.
----------------------
FIKIH EMPAT MAZHAB PRAKTIS
--1 set berisi 2 jilid--
Ukuran: 17x24 cm
Isi: jilid I 733 halaman & jilid II 736 halaman
ISBN: 978-602-6579-31-7 & 978-602-6579-32-4
Berat: 2,5 Kg.
Harga: Rp 338.000,-

Pemesanan silahkan sms ke 087878147997 atau Whatsapp:
https://wa.me/6287878147997

Syukran.
KISAH ORANG-ORANG CERDAS
Penulis: Al Hafizh Ibnul Jauzi

Kisah orang-orang cerdas ini disusun oleh Al Hafizh Ibnul Jauzi rahimahullah berbicara tentang kisah-kisah menakjubkan dan lucu dari orang-orang cerdas yang sarat faidah.

Penulis mengatakan, "Saya menyusun sebuah tulisan yang merangkum kisah orang-orang cerdas, yang kuat kepintarannya, dan tajam kecerdasannya karena akal pikirannya yang brilian. Tulisan ini memiliki beberapa tujuan:
- Mengenal sejauh mana kapasitas mereka dengan memaparkan tentang mereka.
- Membuka pintu para pendengar bila pada mereka ditemui potensi untuk mendapatkan kedudukan tersebut.

Telah terbukti bahwa melihat orang-orang yang cerdas dan bergaul dengan mereka akan memberikan manfaat kepada orang yang memiliki akal pikiran. Sedangkan mendengar kisah-kisah mereka kedudukannya seperti melihat mereka, sebagaimana yang dikatakan oleh Ar-Ridha: "Luputlah dariku momen untuk melihat negeri-negeri dengan kedua mataku. Semoga saja aku dapat memahami negeri-negeri itu dengan pendengaranku."
--------------------------------
Kisah Orang-Orang Cerdas
Penulis: Al Hafizh Ibnul Jauzi
Ukuran: 16 x 24,5 cm
Isi: 680 Halaman
Berat: 1.2 Kg
Sampul: Hard Cover
Harga: Rp. 160.000,-

Pemesanan silahkan sms ke 087878147997 atau Whatsapp:
https://wa.me/6287878147997

Syukran.