adhu’, tidak angkuh, tidak jumawa, ikhlas panca indera dan akalnya dipadukan dengan panduan wahyu Allah Subhanahu Wata’ala.
Perjuangan mengemban misi suci tidak pernah terlambat. Kita mulai melangkah di tahun 2014 ini. Kita percaya, para politisi dan partai Islam juga merindukan dan mencitakan hal yang sama dengan kita semua. Kita mencitakan negeri kita menjadi negeri aman sejahtera, adil dan makmur, di bawah naungan ridha Ilahi.
Karena itu, bismillahirrahmanirrahim... dengan berusaha sekuat-kuatnya mengikhlaskan niat karena ibadah kepada Allah, kita bersihkan hati kita… kita gaungkan sekeras-kerasnya dalam hati, dan kita pancarkan gelombang kebenaran abadi sekuat-kuatnya melalui lisan kita: SELAMATKAN INDONESIA DENGAN AL-QURAN! Semoga dengan itu negeri kita berhak mendapatkan kucuran berkah Allah dan dijauhkan dari azab dan bencana.
Depok, 26 Maret 2014
Perjuangan mengemban misi suci tidak pernah terlambat. Kita mulai melangkah di tahun 2014 ini. Kita percaya, para politisi dan partai Islam juga merindukan dan mencitakan hal yang sama dengan kita semua. Kita mencitakan negeri kita menjadi negeri aman sejahtera, adil dan makmur, di bawah naungan ridha Ilahi.
Karena itu, bismillahirrahmanirrahim... dengan berusaha sekuat-kuatnya mengikhlaskan niat karena ibadah kepada Allah, kita bersihkan hati kita… kita gaungkan sekeras-kerasnya dalam hati, dan kita pancarkan gelombang kebenaran abadi sekuat-kuatnya melalui lisan kita: SELAMATKAN INDONESIA DENGAN AL-QURAN! Semoga dengan itu negeri kita berhak mendapatkan kucuran berkah Allah dan dijauhkan dari azab dan bencana.
Depok, 26 Maret 2014
tidak mendapatkan murka dan azab dari Allah Subhanahu Wata’ala — karena mengingkari asas iman dan taqwa – maka tidak berlebihan kiranya jika kita berusaha sekuat tenaga untuk meneguhkan komitmen kita bersama, melanjutkan amanah perjuangan menegakkan misi kenabian; berusaha menyadarkan diri, keluarga, dan bangsa kita agar bersedia hidup DI BAWAH NAUNGAN AL-QURAN, menjunjung tinggi prinsip iman dan taqwa dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Kita dicipta Allah dan kini ada di Indonesia, bukan tanpa makna. Kita dicipta untuk melanjutkan amanah risalah Sang Nabi tercinta. Kita hanyalah satu mata rantai dari serangkaian derap langkah panjangnya para Nabi utusan Yang Maha Kuasa. Kita tatap dengan semangat dan penuh optimis masa depan perjuangan Islam di Indonesia. Kita arahkan pandangan kita ke ufuk cakrawala yang jauh, tanpa mengabaikan realitas kondisi dan sitausi yang terjadi. Realitas penting untuk menjadi pertimbangan kita. Tetapi, misi abadi kenabian, penegakan kalimah Tauhid dan menebar rahmat ke seluruh alam, tidak boleh tenggelam oleh kepentingan pragmatis kekuasaan semata.
“Dialah Allah yang mengutus Rasul-Nya dengan petunjuk dan ad-Din yang Haq untuk dimenangkan atas berbagai agama lainnya, walaupun kaum musyrik membencinya.” (QS: ash-Shaf:9).
Ibrahim (a.s.) memang diusir dan dibakar oleh sang penguasa. Tapi, al-Quran lebih membela Ibrahim, dan sama sekali tidak bersimpati kepada raja yang musyrik dan zalim. Meskipun Firaun jauh lebih kuat dari Musa (a.s.), tapi al-Quran tidak pernah sedikit pun memberikan pujian untuk Fir’aun. Ketika kecil dan ketika kuat, Daud a.s. tetap dipuji karena keteguhannya memperjuangkan kalimah Tauhid.
Jika tidak ingin dimusuhi kaumnya yang musyrik, logikanya, lebih aman dan nyaman, jika Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi Wassallam tidak mendahulukan seruan tauhidnya dan mengkritisi kemusyrikan yang telah menjadi tradisi bangsanya. Meskipun ditentang keras, dimusuhi, diboikot, diancam dibunuh, dan sebagainya, Nabi Shallallahu ‘alaihi Wassallam tetap mengajak kaumnya untuk meninggalkan agama mereka yang syirik dan memeluk Islam, mengakui Allah sebagaisatu-satunya Tuhan dan mengakui Muhammad saw sebagai utusan-Nya yang terakhir.
Mungkin, jika ingin dakwahnya diterima secara luas, tidak dimusuhi kaum dan keluarganya sendiri, dan bisa hidup lebih nyaman, Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi Wassalam hanya akan mengangkat isu-isu ekonomi dan kesejahteraan, dengan – misalnya — membentuk semacam koperasi atau Perseroan Terbatas. Bangsa Arab akan menerima ajakan itu, karena Rasulullah saw juga pedagang yang sukses dan manusia terpercaya. Meski pun al-Quran memerintahkan kepedulian sosial yang tinggi sejak dakwah di periode awal di Makkah, tetapi seruan untuk menegakkan Tauhid adalah isu utama dalam dakwah Nabi.
Dan umat manusia menjadi saksi, di tengah ancaman, makian, hujatan, dan kesulitan hidup, Nabi Shallalu ‘alaihi Wassallam tetap tegar dalam menggaungkan tegaknya Tauhid. Sebab, hanya dengan semata-mata menghambakan diri kepada Allah Subhanahu Wata’ala itulah, maka manusia akan bisa hidup bahagia dunia dan akhirat; bebas dari penindasan antar sesama; bebas dari belenggu perbudakan setan. Memberantas korupsi itu sangat penting! Tetapi, memberantas kemusyrikan lebih penting lagi! Cukup sandang pangan dan papan itu harus, tetapi selamat iman, wajib lebih dipentingkan. Sebab, tanpa iman, amal tiada nilainya, laksana fatamorgana yang tiada berharga. (QS 24:39).
Kita camkan benar peringatan al-Quran:
وَلاَ تَهِنُوا وَلاَ تَحْزَنُوا وَأَنتُمُ الأَعْلَوْنَ إِن كُنتُم مُّؤْمِنِينَ
“Jangan merasa hina dan jangan berduka! Sesungguhnya kalian adalah orang-orang yang paling tinggi derajatnya, jika kalian mukmin!” (QS ali Imron [3]:139).
Umat Islam adalah ummatur-risalah. Kita mendapatkan amanah dari Allah Subhanahu Wata’ala. Kita kibarkan panji Tauhid, meski banyak yang enggan melirik, bahan ada yang sinis dan mencibirnya. Kita pilih pemimpin terbaik, yang kita percayai memiliki ilmu dan pribadi unggul yang mampu memimpin dan membawa negeri ini kepada keberkahan Ilahi; pemimpin yang taw
Kita dicipta Allah dan kini ada di Indonesia, bukan tanpa makna. Kita dicipta untuk melanjutkan amanah risalah Sang Nabi tercinta. Kita hanyalah satu mata rantai dari serangkaian derap langkah panjangnya para Nabi utusan Yang Maha Kuasa. Kita tatap dengan semangat dan penuh optimis masa depan perjuangan Islam di Indonesia. Kita arahkan pandangan kita ke ufuk cakrawala yang jauh, tanpa mengabaikan realitas kondisi dan sitausi yang terjadi. Realitas penting untuk menjadi pertimbangan kita. Tetapi, misi abadi kenabian, penegakan kalimah Tauhid dan menebar rahmat ke seluruh alam, tidak boleh tenggelam oleh kepentingan pragmatis kekuasaan semata.
“Dialah Allah yang mengutus Rasul-Nya dengan petunjuk dan ad-Din yang Haq untuk dimenangkan atas berbagai agama lainnya, walaupun kaum musyrik membencinya.” (QS: ash-Shaf:9).
Ibrahim (a.s.) memang diusir dan dibakar oleh sang penguasa. Tapi, al-Quran lebih membela Ibrahim, dan sama sekali tidak bersimpati kepada raja yang musyrik dan zalim. Meskipun Firaun jauh lebih kuat dari Musa (a.s.), tapi al-Quran tidak pernah sedikit pun memberikan pujian untuk Fir’aun. Ketika kecil dan ketika kuat, Daud a.s. tetap dipuji karena keteguhannya memperjuangkan kalimah Tauhid.
Jika tidak ingin dimusuhi kaumnya yang musyrik, logikanya, lebih aman dan nyaman, jika Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi Wassallam tidak mendahulukan seruan tauhidnya dan mengkritisi kemusyrikan yang telah menjadi tradisi bangsanya. Meskipun ditentang keras, dimusuhi, diboikot, diancam dibunuh, dan sebagainya, Nabi Shallallahu ‘alaihi Wassallam tetap mengajak kaumnya untuk meninggalkan agama mereka yang syirik dan memeluk Islam, mengakui Allah sebagaisatu-satunya Tuhan dan mengakui Muhammad saw sebagai utusan-Nya yang terakhir.
Mungkin, jika ingin dakwahnya diterima secara luas, tidak dimusuhi kaum dan keluarganya sendiri, dan bisa hidup lebih nyaman, Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi Wassalam hanya akan mengangkat isu-isu ekonomi dan kesejahteraan, dengan – misalnya — membentuk semacam koperasi atau Perseroan Terbatas. Bangsa Arab akan menerima ajakan itu, karena Rasulullah saw juga pedagang yang sukses dan manusia terpercaya. Meski pun al-Quran memerintahkan kepedulian sosial yang tinggi sejak dakwah di periode awal di Makkah, tetapi seruan untuk menegakkan Tauhid adalah isu utama dalam dakwah Nabi.
Dan umat manusia menjadi saksi, di tengah ancaman, makian, hujatan, dan kesulitan hidup, Nabi Shallalu ‘alaihi Wassallam tetap tegar dalam menggaungkan tegaknya Tauhid. Sebab, hanya dengan semata-mata menghambakan diri kepada Allah Subhanahu Wata’ala itulah, maka manusia akan bisa hidup bahagia dunia dan akhirat; bebas dari penindasan antar sesama; bebas dari belenggu perbudakan setan. Memberantas korupsi itu sangat penting! Tetapi, memberantas kemusyrikan lebih penting lagi! Cukup sandang pangan dan papan itu harus, tetapi selamat iman, wajib lebih dipentingkan. Sebab, tanpa iman, amal tiada nilainya, laksana fatamorgana yang tiada berharga. (QS 24:39).
Kita camkan benar peringatan al-Quran:
وَلاَ تَهِنُوا وَلاَ تَحْزَنُوا وَأَنتُمُ الأَعْلَوْنَ إِن كُنتُم مُّؤْمِنِينَ
“Jangan merasa hina dan jangan berduka! Sesungguhnya kalian adalah orang-orang yang paling tinggi derajatnya, jika kalian mukmin!” (QS ali Imron [3]:139).
Umat Islam adalah ummatur-risalah. Kita mendapatkan amanah dari Allah Subhanahu Wata’ala. Kita kibarkan panji Tauhid, meski banyak yang enggan melirik, bahan ada yang sinis dan mencibirnya. Kita pilih pemimpin terbaik, yang kita percayai memiliki ilmu dan pribadi unggul yang mampu memimpin dan membawa negeri ini kepada keberkahan Ilahi; pemimpin yang taw
AYYUHAL WALAD
Nasihat Imam Al-Ghazali Untuk Para Penuntut Ilmu
Penulis: Muhammad bin Muhammad Abu Hamid Al-Ghazzali
Inilah buku Ayyuhal Walad, untaian nasihat Imam Ghazzali kepada seorang murid senior yang meminta nasihat kepadanya.
Kandungan buku ini sungguh berharga, di antaranya adalah nasihat beliau soal pentingnya memanfaatkan waktu, kaitan antara ilmu dan amal, dan melandasi semua amal untuk mencari ridha Allah.
Beliau juga mengulas tentang keyakinan, taubat, debat yang harus dijauhi, tidak asal berbicara, melatih dan membersihkan jiwa dari berbagai akhlak tercela, menanamkan akhlak yang terpuji, tidak bergaul secara intens dengan penguasa dan tidak menerima hadiah dari mereka, dan perlawanan terhadap setan. Dan sesuatu yang tak kalah penting adalah nasihat beliau seputar pendidikan, makna pendidikan, syarat seorang guru, dan adab penuntut ilmu terhadap gurunya secara lahir maupun batin.
Kandungannya yang tetap relevan sepanjang masa, menjadikan kitab ini tak hanya layak untuk murid beliau. Namun layak pula dibaca oleh seluruh umat Islam, terlebih orang-orang yang berkecimpung dalam dunia ilmu. Buku ini sepantasnya dijadikan rujukan dalam dunia pendidikan, menjadi bahan bacaan wajib di sekolah-sekolah dan diajarkan sedini mungkin.
-----------------------
Ayyuhal Walad
Penulis: Muhammad bin Muhammad Abu Hamid Al-Ghazzali
Ukuran: 10 x 14 cm
Sampul: Soft Cover
Tebal: 174 halaman
Berat: 200 gr.
Harga: Rp. 43.000,-
Pemesanan silahkan sms ke 087878147997 atau Whatsapp:
https://wa.me/6287878147997
Syukran.
Nasihat Imam Al-Ghazali Untuk Para Penuntut Ilmu
Penulis: Muhammad bin Muhammad Abu Hamid Al-Ghazzali
Inilah buku Ayyuhal Walad, untaian nasihat Imam Ghazzali kepada seorang murid senior yang meminta nasihat kepadanya.
Kandungan buku ini sungguh berharga, di antaranya adalah nasihat beliau soal pentingnya memanfaatkan waktu, kaitan antara ilmu dan amal, dan melandasi semua amal untuk mencari ridha Allah.
Beliau juga mengulas tentang keyakinan, taubat, debat yang harus dijauhi, tidak asal berbicara, melatih dan membersihkan jiwa dari berbagai akhlak tercela, menanamkan akhlak yang terpuji, tidak bergaul secara intens dengan penguasa dan tidak menerima hadiah dari mereka, dan perlawanan terhadap setan. Dan sesuatu yang tak kalah penting adalah nasihat beliau seputar pendidikan, makna pendidikan, syarat seorang guru, dan adab penuntut ilmu terhadap gurunya secara lahir maupun batin.
Kandungannya yang tetap relevan sepanjang masa, menjadikan kitab ini tak hanya layak untuk murid beliau. Namun layak pula dibaca oleh seluruh umat Islam, terlebih orang-orang yang berkecimpung dalam dunia ilmu. Buku ini sepantasnya dijadikan rujukan dalam dunia pendidikan, menjadi bahan bacaan wajib di sekolah-sekolah dan diajarkan sedini mungkin.
-----------------------
Ayyuhal Walad
Penulis: Muhammad bin Muhammad Abu Hamid Al-Ghazzali
Ukuran: 10 x 14 cm
Sampul: Soft Cover
Tebal: 174 halaman
Berat: 200 gr.
Harga: Rp. 43.000,-
Pemesanan silahkan sms ke 087878147997 atau Whatsapp:
https://wa.me/6287878147997
Syukran.
Al-Quran (al-Anam:112) mengingatkan, bahwa sesungguhnya musuh para nabi adalah setan dari jenis manusia dan setan dari jenis jin, yang pekerjaan mereka adalah menyebarkan kata-kata indah (zukhrufal qawli) dengan tujuan untuk menipu manusia. Malik Bin Dinar, seorang ulama terkenal (m. 130 H/748 M) pernah berkata: Sesungguhnya setan dari golongan manusia lebih berat bagiku daripada setan dari golongan jin. Sebab, setan dari golongan jin, jika aku telah membaca taawudz, maka dia langsung menyingkir dariku, sedangkan setan dari golongan manusia dapat mendatangiku untuk menyeretku melakukan berbagai kemaksiatan secara terang-terangan. (dikutip dari Imam al-Qurthubi, 7/68 oleh Dr. Abdul Aziz bin Shalih al-Ubaid, Menangkal Teror Setan (Jakarta: Griya Ilmu, 2004), hal. 88).
Setan baik dari golongan manusia maupun dari golongan jin memiliki ambisi utama untuk menyesatkan manusia, seluruhnya. Dan mereka membantah dengan (alasan) yang batil untuk melenyapkan kebenaran dengan yang batil itu. (QS al-Ghafir:5).
Jadi mudah sekali mengenali logika setan. Yakni, siapa saja yang menjadi pendukung kebatilan dan kemunkaran, pasti ia telah menggunakan logika setan. Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan. Barangsiapa yang mengikuti langkah-langkah setan, maka sesungguhnya setan itu menyuruh mengerjakan perbuatan yang keji dan munkar. (QS an-Nur: 21; lihat juga QS al-Baqarah: 168-169).
-Dr. Adian Husaini-
Setan baik dari golongan manusia maupun dari golongan jin memiliki ambisi utama untuk menyesatkan manusia, seluruhnya. Dan mereka membantah dengan (alasan) yang batil untuk melenyapkan kebenaran dengan yang batil itu. (QS al-Ghafir:5).
Jadi mudah sekali mengenali logika setan. Yakni, siapa saja yang menjadi pendukung kebatilan dan kemunkaran, pasti ia telah menggunakan logika setan. Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan. Barangsiapa yang mengikuti langkah-langkah setan, maka sesungguhnya setan itu menyuruh mengerjakan perbuatan yang keji dan munkar. (QS an-Nur: 21; lihat juga QS al-Baqarah: 168-169).
-Dr. Adian Husaini-
*BANGKIT DAN RUNTUHNYA DAULAH ABBASIYAH*
Sebuah sistem pemerintahan Islam yang berlangsung selama 524 tahun dengan berbagai peristiwa besarnya sampai akhirnya diluluhlantakkan oleh bangsa Mongol.
Daulah Abbasiyah yang berpusat di Baghdad ini telah membentangkan sayap kekuasaannya sampai ke Asia Tengah, ke wilayah yang disebut dengan Transoxania (Maa waraa An-Nahr). Daulah ini juga masih tetap eksis, meskipun ada beberapa daulah-daulah lain yang berdiri di wilayah Maghribi dan di wilayah lainnya. Pada masa-masa akhirnya, daulah ini juga bersentuhan dengan Kesultanan Saljuk atau Daulah Bani Saljuk, dengan beragam corak dan pola interaksinya.
Sebagai sebuah pemerintahan dengan rentang waktu yang cukup panjang, Daulah Abbasiyah juga mengalami masa keemasan dan masa kegelapan. Pada masa keemasan, khalifah dari daulah ini begitu besar perannya dalam ilmu pengetahuan dan peradaban Islam. Di Baghdad misalnya, berdiri baitul Hikmah, sebuah perpustakaan yang cukup besar, dengan beragam jenis ilmu pengetahuan yang ada dalam jutaan koleksi buku dan manuskripnya. Belum lagi peninggalan-peninggalan dalam bentuk artefak-artefak sejarah yang memberikan gambaran betapa pada masa lalu daulah ini begitu memiliki pengaruh besar di dunia Islam.
Daulah Abbasiyah runtuh seiring dengan invasi Hullagu Khan, seorang pemimpin bangsa Mongol yang dikenal mempunyai misi menguasi negeri-negeri Muslim. Keruntuhan daulah ini adalah tragedi besar dalam sejarah Islam. Apalagi, Baghdad sebagai mercusuar peradaban Islam pada masa itu, ikut diluluhlantahkan. Selain pemaparan sejarah yang apik, buku ini juga memberikan analisa terkait faktor-faktor yang menyebabkan daulah ini runtuh. Pemaparan tersebut bisa menjadi pelajaran penting bagi umat Islam saat ini.
--------------------------------------
Bangkit Dan Runtuhnya Daulah Abbasiyah
Penulis: Syaikh Muhammad Al Khudari
ISBN: 9789795927488
Sampul: Hard Cover
Isi: 823 Halaman
Ukuran: 1 x 24 Cm
Berat: 1,2 Kg
Harga: Rp 185.000,-
Pemesanan silahkan sms ke 087878147997 atau Whatsapp:
https://wa.me/6287878147997
Syukran.
Sebuah sistem pemerintahan Islam yang berlangsung selama 524 tahun dengan berbagai peristiwa besarnya sampai akhirnya diluluhlantakkan oleh bangsa Mongol.
Daulah Abbasiyah yang berpusat di Baghdad ini telah membentangkan sayap kekuasaannya sampai ke Asia Tengah, ke wilayah yang disebut dengan Transoxania (Maa waraa An-Nahr). Daulah ini juga masih tetap eksis, meskipun ada beberapa daulah-daulah lain yang berdiri di wilayah Maghribi dan di wilayah lainnya. Pada masa-masa akhirnya, daulah ini juga bersentuhan dengan Kesultanan Saljuk atau Daulah Bani Saljuk, dengan beragam corak dan pola interaksinya.
Sebagai sebuah pemerintahan dengan rentang waktu yang cukup panjang, Daulah Abbasiyah juga mengalami masa keemasan dan masa kegelapan. Pada masa keemasan, khalifah dari daulah ini begitu besar perannya dalam ilmu pengetahuan dan peradaban Islam. Di Baghdad misalnya, berdiri baitul Hikmah, sebuah perpustakaan yang cukup besar, dengan beragam jenis ilmu pengetahuan yang ada dalam jutaan koleksi buku dan manuskripnya. Belum lagi peninggalan-peninggalan dalam bentuk artefak-artefak sejarah yang memberikan gambaran betapa pada masa lalu daulah ini begitu memiliki pengaruh besar di dunia Islam.
Daulah Abbasiyah runtuh seiring dengan invasi Hullagu Khan, seorang pemimpin bangsa Mongol yang dikenal mempunyai misi menguasi negeri-negeri Muslim. Keruntuhan daulah ini adalah tragedi besar dalam sejarah Islam. Apalagi, Baghdad sebagai mercusuar peradaban Islam pada masa itu, ikut diluluhlantahkan. Selain pemaparan sejarah yang apik, buku ini juga memberikan analisa terkait faktor-faktor yang menyebabkan daulah ini runtuh. Pemaparan tersebut bisa menjadi pelajaran penting bagi umat Islam saat ini.
--------------------------------------
Bangkit Dan Runtuhnya Daulah Abbasiyah
Penulis: Syaikh Muhammad Al Khudari
ISBN: 9789795927488
Sampul: Hard Cover
Isi: 823 Halaman
Ukuran: 1 x 24 Cm
Berat: 1,2 Kg
Harga: Rp 185.000,-
Pemesanan silahkan sms ke 087878147997 atau Whatsapp:
https://wa.me/6287878147997
Syukran.
FRAMEWORK STUDI ISLAM
Pengantar: Dr. Hamid Fahmy Zarkasyi, M.Phil.
Penulis:
• Prof. Alparslan Acigence
• Dr. Adian Husaini
• Dr. Adnin Armas
• Dr. Nirwan Syafrin
• Dr. Syamsuddin Arif,
dkk....
Tebal 439 halaman
Harga Rp. 155.000,-
Pemesanan silahkan sms ke 087878147997 atau Whatsapp:
https://wa.me/6287878147997
Syukran.
Pengantar: Dr. Hamid Fahmy Zarkasyi, M.Phil.
Penulis:
• Prof. Alparslan Acigence
• Dr. Adian Husaini
• Dr. Adnin Armas
• Dr. Nirwan Syafrin
• Dr. Syamsuddin Arif,
dkk....
Tebal 439 halaman
Harga Rp. 155.000,-
Pemesanan silahkan sms ke 087878147997 atau Whatsapp:
https://wa.me/6287878147997
Syukran.
WhatsApp.com
Eko Heru Prayitno
Business Account
PERNYATAN
DEWAN DAWAH ISLAMIYAH INDONESIA
TENTANG UU OMNIBUS LAW CIPTA KERJA
https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=1857400954399846&id=153825841424041
DEWAN DAWAH ISLAMIYAH INDONESIA
TENTANG UU OMNIBUS LAW CIPTA KERJA
https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=1857400954399846&id=153825841424041
Facebook
Log in to Facebook | Facebook
Log in to Facebook to start sharing and connecting with your friends, family and people you know.
*Kumpulan Tulisan Ibnu Abi Ad-Dunya*
Penulis: Ibnu Abi Ad-Dunya
Sebuah buku yang sangat berharga, karena buku ini adalah karya seorang jenius diantara ulama kaum muslimin, dan seorang tokoh diantara para tokoh muhaddits, yaitu Al Hafizh Abu Bakar bin Abu Ad-Dunya, salah satu cendekiawan abad ketiga hijriyah, yang dipenuhi dengan ilmu dan kesantunan. Beliau memperkaya hidangan-hidangan ilmu dengan berbagai karya, dan menampilkan manfaat-manfaatnya melalui ucapan dan tulisan.
Selain beliau memiliki karya-karya besar mengenai tema hadits dan lainnya, beliau juga memiliki karya mengenai tema zuhud, kelembutan hati, akhlak, dan tanda-tanda, serta waktu. Beliau mengarang sejumlah tulisan dalam banyak tema yang mengangumkan dan sensasional. Diantaranya adalah buku ini, yaitu buku yang mengumpulkan beberapa tulisan beliau dengan tema mengenai yakin, berbaik sangka kepada Allah, tawakal kepada Allah, Qana'ah dan Ta'affuf (menjaga diri dari meminta-minta), akal dan keutamaannya, serta tercelanya hal-hal yang melalaikan.
------------------------------------------
Kumpulan Tulisan Ibnu Abi Ad-Dunya
Penulis: Ibnu Abi Ad-Dunya
Ukuran : 16 x 24,5 cm
Isi: 808 Halaman
Berat : 1,2 Kg
Sampul: Hard Cover
Harga: Rp. 195.000,-
Pemesanan silahkan sms ke 087878147997 atau Whatsapp:
https://wa.me/6287878147997
Syukran.
Penulis: Ibnu Abi Ad-Dunya
Sebuah buku yang sangat berharga, karena buku ini adalah karya seorang jenius diantara ulama kaum muslimin, dan seorang tokoh diantara para tokoh muhaddits, yaitu Al Hafizh Abu Bakar bin Abu Ad-Dunya, salah satu cendekiawan abad ketiga hijriyah, yang dipenuhi dengan ilmu dan kesantunan. Beliau memperkaya hidangan-hidangan ilmu dengan berbagai karya, dan menampilkan manfaat-manfaatnya melalui ucapan dan tulisan.
Selain beliau memiliki karya-karya besar mengenai tema hadits dan lainnya, beliau juga memiliki karya mengenai tema zuhud, kelembutan hati, akhlak, dan tanda-tanda, serta waktu. Beliau mengarang sejumlah tulisan dalam banyak tema yang mengangumkan dan sensasional. Diantaranya adalah buku ini, yaitu buku yang mengumpulkan beberapa tulisan beliau dengan tema mengenai yakin, berbaik sangka kepada Allah, tawakal kepada Allah, Qana'ah dan Ta'affuf (menjaga diri dari meminta-minta), akal dan keutamaannya, serta tercelanya hal-hal yang melalaikan.
------------------------------------------
Kumpulan Tulisan Ibnu Abi Ad-Dunya
Penulis: Ibnu Abi Ad-Dunya
Ukuran : 16 x 24,5 cm
Isi: 808 Halaman
Berat : 1,2 Kg
Sampul: Hard Cover
Harga: Rp. 195.000,-
Pemesanan silahkan sms ke 087878147997 atau Whatsapp:
https://wa.me/6287878147997
Syukran.
IGHATSATUL LAHFAN
(Menyelamatkan Hati Dari Tipu Daya Setan)
Penulis: Ibnu Qayyim Al-Jauziyah
Hati adalah raja yang memiliki kewenangan mutlak mengatur, mengeluarkan instruksi, dan menggunakan seluruh organ tubuh manusia. Seluruh organ tunduk kepada kekuasaannya. Maka, hati merupakan kunci keistiqomahan maupun penyimpangan organ.
Semua organ melaksanakan perintah hati dan menerima pemberiannya. Suatu perbuatan terlaksana dengan benar hanya apabila terbit dari kehendak hati. Hati adalah penanggung jawab seluruh organ, karena “Setiap pemimpin adalah penanggung jawab bagi rakyatnya.”
Tak heran, setan senantiasa berusaha merusak hati manusia, memikatnya dengan pesona syahwat, menghias sifat dan perbuatan jahat yang menghalangi dari jalan kebenaran, menawarkan kepadanya sarana-sarana kesesatan, dan memasang perangkap yang menjebaknya atau setidaknya menghambat perjalanannya menuju Allah.
Maka, menyelamatkan hati agar tetap terawat, sehat dan lurus menjadi fokus perhatian para penempuh jalan menuju Allah. Menyelamatkan hati agar terhindar dari penyakit dan mengobatinya jika telah tertimpa penyakit, merupakan langkah paling penting yang dilakukan oleh para ahli ibadah.
--------------------------
Ighatsatul Lahfan
Penulis: Ibnu Qayyim Al-Jauziyah
Ukuran: 19.5 x 26.5 cm
Sampul: Hard Cover
Tebal: 770 halaman
Berat: 1,7 Kg
ISBN : 9785028417150
Harga Rp.199.000,-
Pemesanan silahkan sms ke 087878147997 atau Whatsapp:
https://wa.me/6287878147997
Syukran.
(Menyelamatkan Hati Dari Tipu Daya Setan)
Penulis: Ibnu Qayyim Al-Jauziyah
Hati adalah raja yang memiliki kewenangan mutlak mengatur, mengeluarkan instruksi, dan menggunakan seluruh organ tubuh manusia. Seluruh organ tunduk kepada kekuasaannya. Maka, hati merupakan kunci keistiqomahan maupun penyimpangan organ.
Semua organ melaksanakan perintah hati dan menerima pemberiannya. Suatu perbuatan terlaksana dengan benar hanya apabila terbit dari kehendak hati. Hati adalah penanggung jawab seluruh organ, karena “Setiap pemimpin adalah penanggung jawab bagi rakyatnya.”
Tak heran, setan senantiasa berusaha merusak hati manusia, memikatnya dengan pesona syahwat, menghias sifat dan perbuatan jahat yang menghalangi dari jalan kebenaran, menawarkan kepadanya sarana-sarana kesesatan, dan memasang perangkap yang menjebaknya atau setidaknya menghambat perjalanannya menuju Allah.
Maka, menyelamatkan hati agar tetap terawat, sehat dan lurus menjadi fokus perhatian para penempuh jalan menuju Allah. Menyelamatkan hati agar terhindar dari penyakit dan mengobatinya jika telah tertimpa penyakit, merupakan langkah paling penting yang dilakukan oleh para ahli ibadah.
--------------------------
Ighatsatul Lahfan
Penulis: Ibnu Qayyim Al-Jauziyah
Ukuran: 19.5 x 26.5 cm
Sampul: Hard Cover
Tebal: 770 halaman
Berat: 1,7 Kg
ISBN : 9785028417150
Harga Rp.199.000,-
Pemesanan silahkan sms ke 087878147997 atau Whatsapp:
https://wa.me/6287878147997
Syukran.
Lathaiful Maarif
Agenda Muslim dalam Setahun
Penulis: Ibnu Rajab Al-Hanbali
Allah swt telah menentukan dalam setahun ada dua belas bulan tentu bukan tanpa tujuan. Dalam sehari-semalam, Allah swt telah menentukan tugas-tugas ibadah yang mesti dijalankan seluruh hamba-Nya yang beriman. Allah pun telah menetapkan tugas-tugas ibadah dalam jangka bulanan. Di antara tugas tersebut ada yang wajib, ada pula yang sebatas dianjurkan.
Sudah menjadi pengetahuan kita sebagai umat Islam, bahwa semakin jauh dari masa Rasulullah maka semakin banyak kontaminasi ajaran menyimpang dalam agama ini. Di sisi lain, terkadang ilmu dan pola pikir sebagian orang yang ditokohkan kaum muslim yang tidak mengerti menjadikan pemikiran, kebiasaan, tradisi yang tidak jelas sumbernya bahkan nyata sesatnya justru dilestarikan dan dianggap sebagai bagian dari ajaran Islam.
Buku ini hadir sebagai upaya menunjukkan apa saja ibadah dalam setahun yang dianjurkan Rasulullah SAW. dan bagaimana tata caranya. AL-Hafiz Ibnu Rajab Al-Hanbali telah memudahkan umat islam dengan menulis buku ini. Penulis berharap, buku ini dapat menjadi acuan bagi siapa saja dalam mencari bekal guna menyongsong akhirat, sekaligus sebagai persiapan menghadapi kematian.
-------------------------------------------
Lathaiful Maarif
Agenda Muslim dalam Setahun
Penulis: Ibnu Rajab Al-Hanbali
Ukuran : 17 x 25 cm
Sampul: Hard Cover
Isi: HVS 654 halaman
Berat: 1,3 Kg
ISBN: 9786028417808
Harga: Rp. 190.000,-
Pemesanan silahkan sms ke 087878147997 atau Whatsapp:
https://wa.me/6287878147997
Syukran...
Agenda Muslim dalam Setahun
Penulis: Ibnu Rajab Al-Hanbali
Allah swt telah menentukan dalam setahun ada dua belas bulan tentu bukan tanpa tujuan. Dalam sehari-semalam, Allah swt telah menentukan tugas-tugas ibadah yang mesti dijalankan seluruh hamba-Nya yang beriman. Allah pun telah menetapkan tugas-tugas ibadah dalam jangka bulanan. Di antara tugas tersebut ada yang wajib, ada pula yang sebatas dianjurkan.
Sudah menjadi pengetahuan kita sebagai umat Islam, bahwa semakin jauh dari masa Rasulullah maka semakin banyak kontaminasi ajaran menyimpang dalam agama ini. Di sisi lain, terkadang ilmu dan pola pikir sebagian orang yang ditokohkan kaum muslim yang tidak mengerti menjadikan pemikiran, kebiasaan, tradisi yang tidak jelas sumbernya bahkan nyata sesatnya justru dilestarikan dan dianggap sebagai bagian dari ajaran Islam.
Buku ini hadir sebagai upaya menunjukkan apa saja ibadah dalam setahun yang dianjurkan Rasulullah SAW. dan bagaimana tata caranya. AL-Hafiz Ibnu Rajab Al-Hanbali telah memudahkan umat islam dengan menulis buku ini. Penulis berharap, buku ini dapat menjadi acuan bagi siapa saja dalam mencari bekal guna menyongsong akhirat, sekaligus sebagai persiapan menghadapi kematian.
-------------------------------------------
Lathaiful Maarif
Agenda Muslim dalam Setahun
Penulis: Ibnu Rajab Al-Hanbali
Ukuran : 17 x 25 cm
Sampul: Hard Cover
Isi: HVS 654 halaman
Berat: 1,3 Kg
ISBN: 9786028417808
Harga: Rp. 190.000,-
Pemesanan silahkan sms ke 087878147997 atau Whatsapp:
https://wa.me/6287878147997
Syukran...
*ISLAM DAN PANCASILA*
Kumpulan Artikel Pilihan
Penulis: Dr. Adian Husaini.
"Jakarta Charter itu adalah untuk mempersatukan Rakyat Indonesia yang terutama sekali dari Sabang sampai Merauke, yang beragama Islam, yang beragama Kristen, yang beragama Budha, pendek kata seluruh Rakyat Indonesia dari Sabang sampai Merauke dipersatukan!"
(Pidato Presiden Soekarno saat Peringatan Hari Lahir Piagam Jakarta, 22 Juni 1965)
"Sila 'Ketuhanan Yang Maha Esa' Sebagai dasar Negara Republik Indonesia menurut pasal 29 ayat 1 Undang-undang Dasar (UUD) 1945, yang menjiwai sila yang lain, mencerminkan tauhid menurut pengertian keimanan dalam Islam."
(Hasil Musyawarah Nasional Alim Ulama Nahdlatul Ulama di Situbondo, Jawa Timur, 16-21 Desember 1983).
"Bahwa Islam mempunyai kelebihan dari Pancasila, maka hal itu adalah baik, pun baik sekali untuk/bagi Pancasila itu sendiri dan pasti tidak dilarang oleh Pancasila, bahkan menguntungkan Pancasila, karena Pancasila akan dapat diperkuat dan diperkaya oleh Islam."
(Kasman Singodimedjo, Pahlawan Nasional, perumus Dasar Negara 18 Agustus 1945)
"Jadi, Ketuhanan Yang Maha Esa di Pasal 29 itu bukanlah Tuhan yang lain, melainkan Allah! Tidak mungkin bertentangan dan berkacau di antara Preambul dengan materi undang-undang". (Buya Hamka, Ketua MUI Pertama, Pahlawan Nasional).
--------------------------
ISLAM DAN PANCASILA
Kumpulan Artikel Pilihan
Penulis: Dr. Adian Husaini.
Ukuran: 13x18 Cm
Isi: hvs 160 halaman.
Harga: Rp. 75.000,-
Pemesanan silahkan sms ke 087878147997 atau Whatsapp:
https://wa.me/6287878147997
Syukran...
Kumpulan Artikel Pilihan
Penulis: Dr. Adian Husaini.
"Jakarta Charter itu adalah untuk mempersatukan Rakyat Indonesia yang terutama sekali dari Sabang sampai Merauke, yang beragama Islam, yang beragama Kristen, yang beragama Budha, pendek kata seluruh Rakyat Indonesia dari Sabang sampai Merauke dipersatukan!"
(Pidato Presiden Soekarno saat Peringatan Hari Lahir Piagam Jakarta, 22 Juni 1965)
"Sila 'Ketuhanan Yang Maha Esa' Sebagai dasar Negara Republik Indonesia menurut pasal 29 ayat 1 Undang-undang Dasar (UUD) 1945, yang menjiwai sila yang lain, mencerminkan tauhid menurut pengertian keimanan dalam Islam."
(Hasil Musyawarah Nasional Alim Ulama Nahdlatul Ulama di Situbondo, Jawa Timur, 16-21 Desember 1983).
"Bahwa Islam mempunyai kelebihan dari Pancasila, maka hal itu adalah baik, pun baik sekali untuk/bagi Pancasila itu sendiri dan pasti tidak dilarang oleh Pancasila, bahkan menguntungkan Pancasila, karena Pancasila akan dapat diperkuat dan diperkaya oleh Islam."
(Kasman Singodimedjo, Pahlawan Nasional, perumus Dasar Negara 18 Agustus 1945)
"Jadi, Ketuhanan Yang Maha Esa di Pasal 29 itu bukanlah Tuhan yang lain, melainkan Allah! Tidak mungkin bertentangan dan berkacau di antara Preambul dengan materi undang-undang". (Buya Hamka, Ketua MUI Pertama, Pahlawan Nasional).
--------------------------
ISLAM DAN PANCASILA
Kumpulan Artikel Pilihan
Penulis: Dr. Adian Husaini.
Ukuran: 13x18 Cm
Isi: hvs 160 halaman.
Harga: Rp. 75.000,-
Pemesanan silahkan sms ke 087878147997 atau Whatsapp:
https://wa.me/6287878147997
Syukran...