n kebencian (yuqi’u l-‘adawah wa l-baghda’), menganjurkan perbuatan maksiat dan amoral (ya’mur bi l-fahsya’ wa l-munkar) serta menyuruh orang supaya kafir (qala li l-insani-kfur).
Nah, trik-trik inilah yang juga dipraktekan oleh antek-antek dan konco-konconya dari kalangan cendekiawan dan ilmuwan. Mereka disebut awliya’ al-syaytan (4:76), ikhwan al-syaytan (3:175), hizb al-syaytan (58:19) dan junudu Iblis (26:94). Mereka menikam agama dan mempropagandakan pemikiran liar atas nama hak asasi manusia (HAM), kebebasan berekspresi, demokrasi, pembaharuan, pencerahan ataupun penyegaran.
Semua ini sebenarnya bukan sesuatu yang baru atau pertama kali terjadi, seperti segera diketahui oleh setiap orang yang membaca sejarah pemikiran Islam. Semuanya merupakan repetisi dan reproduksi belaka. History repeats itself, kata pepatah bule. Hanya pelakonnya yang beda, namun karakter dan perannya sama saja. Ada Fir’aun dan ada Musa as. Muncul Suhrawardi al-Maqtul, tetapi ada Ibn Taymiyyah. Lalu lahir Hamzah Fansuri, namun datang ar-Raniri, dan seterusnya.
Al-Qur’an pun telah mensinyalir: “Memang ada manusia-manusia yang kesukaannya berargumentasi, menghujat Allah tanpa ilmu, dan menjadi pengikut setan yang durhaka. Telah ditetapkan atasnya, bahwa siapa saja yang menjadikannya sebagai kawan, maka akan disesatkan olehnya dan dibimbingnya ke neraka” (22:3-4). Maka kaum beriman diingatkan agar senantiasa menyadari bahwa “sesungguhnya setan-setan itu mewahyukan kepada kroninya untuk menyeret kalian ke dalam pertengkaran. Jika dituruti, kalian akan menjadi orang-orang yang musyrik” (6:121). Ini tidak berarti kita dilarang berpikir atau berijtihad. Berpendapat boleh saja, asal dengan ilmu dan adab. Wallahu a’lam.*
Nah, trik-trik inilah yang juga dipraktekan oleh antek-antek dan konco-konconya dari kalangan cendekiawan dan ilmuwan. Mereka disebut awliya’ al-syaytan (4:76), ikhwan al-syaytan (3:175), hizb al-syaytan (58:19) dan junudu Iblis (26:94). Mereka menikam agama dan mempropagandakan pemikiran liar atas nama hak asasi manusia (HAM), kebebasan berekspresi, demokrasi, pembaharuan, pencerahan ataupun penyegaran.
Semua ini sebenarnya bukan sesuatu yang baru atau pertama kali terjadi, seperti segera diketahui oleh setiap orang yang membaca sejarah pemikiran Islam. Semuanya merupakan repetisi dan reproduksi belaka. History repeats itself, kata pepatah bule. Hanya pelakonnya yang beda, namun karakter dan perannya sama saja. Ada Fir’aun dan ada Musa as. Muncul Suhrawardi al-Maqtul, tetapi ada Ibn Taymiyyah. Lalu lahir Hamzah Fansuri, namun datang ar-Raniri, dan seterusnya.
Al-Qur’an pun telah mensinyalir: “Memang ada manusia-manusia yang kesukaannya berargumentasi, menghujat Allah tanpa ilmu, dan menjadi pengikut setan yang durhaka. Telah ditetapkan atasnya, bahwa siapa saja yang menjadikannya sebagai kawan, maka akan disesatkan olehnya dan dibimbingnya ke neraka” (22:3-4). Maka kaum beriman diingatkan agar senantiasa menyadari bahwa “sesungguhnya setan-setan itu mewahyukan kepada kroninya untuk menyeret kalian ke dalam pertengkaran. Jika dituruti, kalian akan menjadi orang-orang yang musyrik” (6:121). Ini tidak berarti kita dilarang berpikir atau berijtihad. Berpendapat boleh saja, asal dengan ilmu dan adab. Wallahu a’lam.*
Upaya untuk memisahkan Islam dengan peradaban Melayu-Indonesia ini sejak lama dilakukan oleh kaum orientalis Belanda yang kemudian diikuti oleh kaum Islamofobia di Indonesia pasca penjajahan. Sejak dulu, kekuatan penjajah berusaha keras mendidik kaum terpelajar dan elite bangsa ini agar bersikap anti-pati terhadap segala sesuatu yang berbau Islam.
https://www.facebook.com/153825841424041/posts/1834992823307326/
https://www.facebook.com/153825841424041/posts/1834992823307326/
KHULAFAUR RASYIDIN YANG AGUNG
1 set beris 4 buku
Inilah sejarah yang menggugah jiwa. Kisah monumental sepanjang abad yang pernah ada. Merekalah shahabat setia Rasulullah yang dijamin dengan Surga. Merekalah pejuang dakwah setelah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tiada.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Janganlah kalian mencela sahabatku. Seandainya salah seorang di antara kalian menginfakkan emas semisal gunung Uhud, maka itu tidak bisa menandingi satu mud infak sahabat, bahkan tidak pula separuhnya.” (HR. Bukhari, no. 3673 dan Muslim, no. 2540)
Tentang definisi shahabat, Imam Bukhari rahimahllah menyebutkan, “Siapa saja dari kalangan kaum muslimin, yang pernah menyertai dan melihat Rasulullah, maka ia terhitung sahabat nabi”. (Shahih Bukhari)
Dan yang terdepan dari kalangan shahabat adalah Abu Bakar ash-Shidiq, lalu Umar bin Khaththab, lalu Utsman bin Affan, kemudian Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhum. Hal ini berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Abdullah ibn Umar –radhiyallahu ‘anhuma-
----------------------------------------
Khulafaur Rasyidin Yang Agung
1 set beris 4 buku
Penulis: Muhammad Ridha
Ukuran: 15 x 23,5 cm
Berat: 2,2 Kg
Sampul: Soft Cover
Harga: Rp. 293.000,-
Pemesanan silahkan sms ke 087878147997 atau Whatsapp:
https://wa.me/6287878147997
Syukran.
1 set beris 4 buku
Inilah sejarah yang menggugah jiwa. Kisah monumental sepanjang abad yang pernah ada. Merekalah shahabat setia Rasulullah yang dijamin dengan Surga. Merekalah pejuang dakwah setelah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tiada.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Janganlah kalian mencela sahabatku. Seandainya salah seorang di antara kalian menginfakkan emas semisal gunung Uhud, maka itu tidak bisa menandingi satu mud infak sahabat, bahkan tidak pula separuhnya.” (HR. Bukhari, no. 3673 dan Muslim, no. 2540)
Tentang definisi shahabat, Imam Bukhari rahimahllah menyebutkan, “Siapa saja dari kalangan kaum muslimin, yang pernah menyertai dan melihat Rasulullah, maka ia terhitung sahabat nabi”. (Shahih Bukhari)
Dan yang terdepan dari kalangan shahabat adalah Abu Bakar ash-Shidiq, lalu Umar bin Khaththab, lalu Utsman bin Affan, kemudian Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhum. Hal ini berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Abdullah ibn Umar –radhiyallahu ‘anhuma-
----------------------------------------
Khulafaur Rasyidin Yang Agung
1 set beris 4 buku
Penulis: Muhammad Ridha
Ukuran: 15 x 23,5 cm
Berat: 2,2 Kg
Sampul: Soft Cover
Harga: Rp. 293.000,-
Pemesanan silahkan sms ke 087878147997 atau Whatsapp:
https://wa.me/6287878147997
Syukran.
JAS MEWAH
Jangan Sekali-Kali Melupakan Sejarah Dakwah
Mengapa hingga saat ini orang-orang terus menulis dan mempelajari sejarah? Padahal, selama ini sejarah tidak pernah dianggap sesuatu yang sophisticated, tidak lebih bergengsi dibandingkan bidang ilmu lain. Pun, buku-buku sejarah bukanlah genre yang diminati luas yang kemudian menjadi bestseller seperti novel, misalnya. Jawabannya, karena mempelajari sejarah itu penting.
Dua per tiga isi Al-Qur
Simak penegasan Al-Qur`an seusai bercerita, Mereka itu umat-umat (terdahulu) yang sudah lewat. Bagi mereka apa yang telah mereka perbuat dan bagi kalian apa yang telah kalian perbuat. Kalian tidak akan ditanya tentang apa yang telah mereka lakukan. (Q.s. al-Baqarah [2]: 141).
Buku ini adalah sebentuk ikhtiar penulis dalam menyampaikan urgensi sejarah tersebut, sebagai upaya mengeja (kembali) Indonesia. Di dalamnya terbagi menjadi lima bagian; sejarah masuk dan berkembangnya Islam di Indonesia, sejarah dan peran pesantren, sejarah gerakan dakwah di Indonesia, sejarah tokoh umat yang sekaligus tokoh bangsa, hingga strategi islamisasi penulisan dan pengajaran sejarah.
Selamat menikmati lembar demi lembar sajian sejarah dari Dr. Tiar Anwar Bachtiar, sejarawan muda yang concern dalam penulisan sejarah Islam di Indonesia.
-----------------------------------------
JAS MEWAH
Jangan Sekali-Kali Melupakan Sejarah Dakwah
Penulis: Dr. Tiar Anwar Bachtiar
Isi: 392 halaman
Ukuran: 15.2x23.2 cm
Berat: 386 gr
ISBN : 978-602-7820-81-4
Harga: Rp 90.000,-
Pemesanan silahkan sms ke 087878147997 atau Whatsapp:
https://wa.me/6287878147997
Syukran.
Jangan Sekali-Kali Melupakan Sejarah Dakwah
Mengapa hingga saat ini orang-orang terus menulis dan mempelajari sejarah? Padahal, selama ini sejarah tidak pernah dianggap sesuatu yang sophisticated, tidak lebih bergengsi dibandingkan bidang ilmu lain. Pun, buku-buku sejarah bukanlah genre yang diminati luas yang kemudian menjadi bestseller seperti novel, misalnya. Jawabannya, karena mempelajari sejarah itu penting.
Dua per tiga isi Al-Qur
an bercerita tentang masa lalu. Kalau tidak begitu penting, mana mungkin kitab suci berisi kisah-kisah yang amat banyak? Masa depan kita akan menjadi lebih baik bila kita sanggup mengambil pelajaran kebajikan dan kebijaksanaan dari masa lalu. Tanpa sejarah, kita akan kesulitan mengkhayalkan (baca: merumuskan) masa depan. Inilah yang diajarkan Al-Qur
an, Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah, hendaklah seseorang melihat apa yang telah berlalu untuk (merencanakan) hari esok. (Q.s. al-Hasyr [59]: 18). Simak penegasan Al-Qur`an seusai bercerita, Mereka itu umat-umat (terdahulu) yang sudah lewat. Bagi mereka apa yang telah mereka perbuat dan bagi kalian apa yang telah kalian perbuat. Kalian tidak akan ditanya tentang apa yang telah mereka lakukan. (Q.s. al-Baqarah [2]: 141).
Buku ini adalah sebentuk ikhtiar penulis dalam menyampaikan urgensi sejarah tersebut, sebagai upaya mengeja (kembali) Indonesia. Di dalamnya terbagi menjadi lima bagian; sejarah masuk dan berkembangnya Islam di Indonesia, sejarah dan peran pesantren, sejarah gerakan dakwah di Indonesia, sejarah tokoh umat yang sekaligus tokoh bangsa, hingga strategi islamisasi penulisan dan pengajaran sejarah.
Selamat menikmati lembar demi lembar sajian sejarah dari Dr. Tiar Anwar Bachtiar, sejarawan muda yang concern dalam penulisan sejarah Islam di Indonesia.
-----------------------------------------
JAS MEWAH
Jangan Sekali-Kali Melupakan Sejarah Dakwah
Penulis: Dr. Tiar Anwar Bachtiar
Isi: 392 halaman
Ukuran: 15.2x23.2 cm
Berat: 386 gr
ISBN : 978-602-7820-81-4
Harga: Rp 90.000,-
Pemesanan silahkan sms ke 087878147997 atau Whatsapp:
https://wa.me/6287878147997
Syukran.
MIFTAH DARIS SA'ADAH
Kunci Kebahagiaan Dunia Akhirat
Penulis: Imam Ibnul Qayyim al jauziyah
Segala puji hanya milik Allah Rabb semesta alam dan shalawat serta salam tercurahkan kepada Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam.
“Miftah Daris Saadah Kunci Kebahagiaan Dunia Akhirat”, merupakan buah karya Imam Ibnul Qayyim al jauziyah yang berjudul miftah daris sa’adah yang berarti kunci kebahagiaan. Buku ini memaparkan berbagai sumber dan simpul-simpul kebahagiaan, bagaimana mencarinya dan mewujudkannya. Sangat bagus dibaca dan dipelajari kemudian direnungkan. Satu demi satu wejangan-wejangan berharga yang sangat indah dan bermanfaat bagi kehidupan.
Kebahagiaan adalah cinta-cita kehidupan, di dunia atau di akhirat. setiap orang bersungguh-sungguh untuk memburunya. Namun terkadang seseorang tidak tahu apa sebenarnya hakekat kebahagiaan itu, bagaimana meraih dan mewujudkannya. Sebagian orang berkeyakinan bahwa kebahagiaan itu bersumber dari kekayaan, maka dikumpulkan berbagai harta benda, uang, emas dan perak berbagai perbendaharaannya. Tetapi kebahagiaan tidak juga datang. Justru kesedihan dan kehampaan semakin menyesakkan dada. Ada lagi anggapan wanita adalah kebahagiaan, atau pangkat dan jabatan, tetapi akhirnya tetap sama kesedihan dan kegetiran hidup yang didapat.
--------------------------------
MIFTAH DARIS SA'ADAH
Kunci Kebahagiaan Dunia Akhirat
Penulis: Imam Ibnul Qayyim al jauziyah
Ukuran: 15 x 23 cm.
Isi: 2092 halaman.
Hardcover
Berat: 3kg/Set.
Harga: Rp. 390.000,-
Pemesanan silahkan sms ke 087878147997 atau Whatsapp:
https://wa.me/6287878147997
Syukran.
Kunci Kebahagiaan Dunia Akhirat
Penulis: Imam Ibnul Qayyim al jauziyah
Segala puji hanya milik Allah Rabb semesta alam dan shalawat serta salam tercurahkan kepada Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam.
“Miftah Daris Saadah Kunci Kebahagiaan Dunia Akhirat”, merupakan buah karya Imam Ibnul Qayyim al jauziyah yang berjudul miftah daris sa’adah yang berarti kunci kebahagiaan. Buku ini memaparkan berbagai sumber dan simpul-simpul kebahagiaan, bagaimana mencarinya dan mewujudkannya. Sangat bagus dibaca dan dipelajari kemudian direnungkan. Satu demi satu wejangan-wejangan berharga yang sangat indah dan bermanfaat bagi kehidupan.
Kebahagiaan adalah cinta-cita kehidupan, di dunia atau di akhirat. setiap orang bersungguh-sungguh untuk memburunya. Namun terkadang seseorang tidak tahu apa sebenarnya hakekat kebahagiaan itu, bagaimana meraih dan mewujudkannya. Sebagian orang berkeyakinan bahwa kebahagiaan itu bersumber dari kekayaan, maka dikumpulkan berbagai harta benda, uang, emas dan perak berbagai perbendaharaannya. Tetapi kebahagiaan tidak juga datang. Justru kesedihan dan kehampaan semakin menyesakkan dada. Ada lagi anggapan wanita adalah kebahagiaan, atau pangkat dan jabatan, tetapi akhirnya tetap sama kesedihan dan kegetiran hidup yang didapat.
--------------------------------
MIFTAH DARIS SA'ADAH
Kunci Kebahagiaan Dunia Akhirat
Penulis: Imam Ibnul Qayyim al jauziyah
Ukuran: 15 x 23 cm.
Isi: 2092 halaman.
Hardcover
Berat: 3kg/Set.
Harga: Rp. 390.000,-
Pemesanan silahkan sms ke 087878147997 atau Whatsapp:
https://wa.me/6287878147997
Syukran.
Kisah Sahabat Nabi yang Dijamin Masuk Surga.
-Dr. Hamid Fahmy Zarkasyi-
https://www.facebook.com/153825841424041/posts/1836442549829020/
-Dr. Hamid Fahmy Zarkasyi-
https://www.facebook.com/153825841424041/posts/1836442549829020/
This media is not supported in your browser
VIEW IN TELEGRAM
Kisah Sahabat Nabi yang Dijamin Masuk Surga.
-Dr. Hamid Fahmy Zarkasyi-
-Dr. Hamid Fahmy Zarkasyi-
SYAJARATUL MA‘ÂRIF
TUNTUNAN QUR’AN MENGIHSANKAN PIKIRAN, PERKATAAN, DAN PERBUATAN
Penulis: Syekh Izzuddin bin Abdussalam (w. 660 H)
Inilah salah satu karya terbaik Syekh al-‘Izz bin Abdus Salam. Ulama klasik yang digelari Sulthanul Ulama ini bertutur,“Aku telah melalui masa belajar selama tiga puluh tahun dengan mengurangi waktu tidurku sampai aku memahami betul banyak hukum di dalam sanubariku.”
Ditopang penguasaan sastra Arab, tafsir, fiqih, dan spiritualitas Islam yang mendalam, Syekh al-‘Izz berhasil mengulas tuntas tentang ihsan dalam kehidupan; mulai dari konsep-dasar-ilmiahnya hingga aplikasi-praktis-amaliahnya:
Apa hakikat ihsan? Apa maslahat dan mafsadat itu? Bagaimana menarik maslahat dan menolak mafsadat dalam seluruh aspek hidup kita, lahir dan batin, akidah maupun muamalah, personal maupun sosial?
Melalui telaah sistematis dan memudahkan atas dalil naqli dan dalil aqli, cara berpikir, bersikap, berkata, dan berbuat kita ditata agar benar. Tidak hanya benar tapi juga baik. Tidak hanya baik, tapi juga indah (ihsan) dalam kehidupan pribadi maupun masyarakat, di dunia maupun akhirat.
Yang istimewa, terjemahan disandingkan dengan teks Arabnya, sehingga membacanya Anda serasa ngaji kitab, memahami maknanya sekaligus merasakan keindahan tuturan aslinya—saking indahnya, kitab ini nyaris tak bisa diditerjemahkan. Pesan berkelindan dengan kefasihan; rampai makna seirama dengan kata-kata berima. Tapi ikhtiar mesti dihadirkan. Bagi awam, akan memudahkan untuk mengerti artinya dengan baik; bagi ahli, akan menginspirasi untuk mencari alternatif pemaknaan yang lebih baik.
Sebagian daftar isi:
- Berakhlak dengan Sifat Salbiyah
- Tauhid Dzat dan Sifat
Tauhid
- Berakhlak dengan Sifat-sifat Dzat
- Mengenai Sifat Ilmu
- Berakhlak dengan Sifat Iradat
- Berakhlak dengan Sifat Mendengar
- Berakhlak dengan Sifat Bashar
- Berakhlak dengan Sifat Kalam
- Berakhlak dengan Sifat Takabur dari Segala Kehinaan
- Sifat-sifat yang Tidak Bisa Diteladani
- Berakhlak dengan Sifat al-Ra’ûf dan al-Rahîm
- Berakhlak dengan Sifat al-Ghaffâr
- Berakhlak dengan Sifat al-Qahhâr
- Berakhlak dengan Sifat al-Halîm
- Berakhlak dengan Sifat al-Shabûr
- Berakhlak dengan Sifat al-‘Afuww
- Berakhlak dengan Ihsân, Ijmâl, In‘âm, dan Ifdhâl
- Berakhlak dengan Sifat-sifat Allah yang Lain
- Berakhlak dengan Sifat al-Khâfidh
- Berakhlak dengan al-Râfi‘
- Berakhlak dengan Sifat al-Mu‘izzu
- Berakhlak dengan Sifat al-Mudzillu
- Berakhlak dengan Sifat al-Muntaqim
- Berakhlak dengan Sifat Adil
- Berakhlak dengan Sifat Tafarrud
- Berakhlak dengan Sifat al-Fattâh
- Berakhlak dengan Sifat al-Lathîf
- Berakhlak dengan Sifat Syukur
- Berakhlak dengan Sifat al-Hafîzh
- Kelembutan Hati
- Kelembutan dan Kesantunan
- Zikir kepada Allah
- Bertekad untuk Taat
- Hati yang Menolak Ujian
- Lalai dari Keburukan
- Berpaling dari Orang Munafik
- Berpaling dari Orang Kafir
-Berpaling dari Perbuatan Tak Berguna
- Malu Melakukan Keburukan Menurut Syariat
- Tawadhu kepada Orangtua dan Orang Mukmin
- Merenungi Penciptaan Langit, Bumi, dan Jiwa
- Merenungi Indahnya Ketaatan dan Pahalanya
- Merenungi Buruknya Maksiat dan Hukumannya
- Mengingat dan Mengambil Pelajaran
- Bercermin pada Buruknya Nasib
- Pelaku Maksiat
- Memusuhi Setan
- Memusuhi Kaum Kafir
- Bersikap Tegas dan Waspada
- Mengetahui Dosa
- Harapan untuk Bertobat
- Menunggu Jalan Keluar dengan Sabar
Dll...
-----------------------------
SYAJARATUL MA‘ÂRIF
TUNTUNAN QUR’AN MENGIHSANKAN PIKIRAN, PERKATAAN, DAN PERBUATAN
Penulis: Syekh Izzuddin bin Abdussalam (w. 660 H)
ISBN: 978-602-5547-80-5
Ukuran: 15 × 23 cm
Isi: Book paper 916 halaman
Sampul: Hard cover
Berat: 1,1 Kg.
Harga: Rp. 234.000,-
Pemesanan silahkan sms ke 087878147997 atau Whatsapp:
https://wa.me/6287878147997
Syukran.
TUNTUNAN QUR’AN MENGIHSANKAN PIKIRAN, PERKATAAN, DAN PERBUATAN
Penulis: Syekh Izzuddin bin Abdussalam (w. 660 H)
Inilah salah satu karya terbaik Syekh al-‘Izz bin Abdus Salam. Ulama klasik yang digelari Sulthanul Ulama ini bertutur,“Aku telah melalui masa belajar selama tiga puluh tahun dengan mengurangi waktu tidurku sampai aku memahami betul banyak hukum di dalam sanubariku.”
Ditopang penguasaan sastra Arab, tafsir, fiqih, dan spiritualitas Islam yang mendalam, Syekh al-‘Izz berhasil mengulas tuntas tentang ihsan dalam kehidupan; mulai dari konsep-dasar-ilmiahnya hingga aplikasi-praktis-amaliahnya:
Apa hakikat ihsan? Apa maslahat dan mafsadat itu? Bagaimana menarik maslahat dan menolak mafsadat dalam seluruh aspek hidup kita, lahir dan batin, akidah maupun muamalah, personal maupun sosial?
Melalui telaah sistematis dan memudahkan atas dalil naqli dan dalil aqli, cara berpikir, bersikap, berkata, dan berbuat kita ditata agar benar. Tidak hanya benar tapi juga baik. Tidak hanya baik, tapi juga indah (ihsan) dalam kehidupan pribadi maupun masyarakat, di dunia maupun akhirat.
Yang istimewa, terjemahan disandingkan dengan teks Arabnya, sehingga membacanya Anda serasa ngaji kitab, memahami maknanya sekaligus merasakan keindahan tuturan aslinya—saking indahnya, kitab ini nyaris tak bisa diditerjemahkan. Pesan berkelindan dengan kefasihan; rampai makna seirama dengan kata-kata berima. Tapi ikhtiar mesti dihadirkan. Bagi awam, akan memudahkan untuk mengerti artinya dengan baik; bagi ahli, akan menginspirasi untuk mencari alternatif pemaknaan yang lebih baik.
Sebagian daftar isi:
- Berakhlak dengan Sifat Salbiyah
- Tauhid Dzat dan Sifat
Tauhid
- Berakhlak dengan Sifat-sifat Dzat
- Mengenai Sifat Ilmu
- Berakhlak dengan Sifat Iradat
- Berakhlak dengan Sifat Mendengar
- Berakhlak dengan Sifat Bashar
- Berakhlak dengan Sifat Kalam
- Berakhlak dengan Sifat Takabur dari Segala Kehinaan
- Sifat-sifat yang Tidak Bisa Diteladani
- Berakhlak dengan Sifat al-Ra’ûf dan al-Rahîm
- Berakhlak dengan Sifat al-Ghaffâr
- Berakhlak dengan Sifat al-Qahhâr
- Berakhlak dengan Sifat al-Halîm
- Berakhlak dengan Sifat al-Shabûr
- Berakhlak dengan Sifat al-‘Afuww
- Berakhlak dengan Ihsân, Ijmâl, In‘âm, dan Ifdhâl
- Berakhlak dengan Sifat-sifat Allah yang Lain
- Berakhlak dengan Sifat al-Khâfidh
- Berakhlak dengan al-Râfi‘
- Berakhlak dengan Sifat al-Mu‘izzu
- Berakhlak dengan Sifat al-Mudzillu
- Berakhlak dengan Sifat al-Muntaqim
- Berakhlak dengan Sifat Adil
- Berakhlak dengan Sifat Tafarrud
- Berakhlak dengan Sifat al-Fattâh
- Berakhlak dengan Sifat al-Lathîf
- Berakhlak dengan Sifat Syukur
- Berakhlak dengan Sifat al-Hafîzh
- Kelembutan Hati
- Kelembutan dan Kesantunan
- Zikir kepada Allah
- Bertekad untuk Taat
- Hati yang Menolak Ujian
- Lalai dari Keburukan
- Berpaling dari Orang Munafik
- Berpaling dari Orang Kafir
-Berpaling dari Perbuatan Tak Berguna
- Malu Melakukan Keburukan Menurut Syariat
- Tawadhu kepada Orangtua dan Orang Mukmin
- Merenungi Penciptaan Langit, Bumi, dan Jiwa
- Merenungi Indahnya Ketaatan dan Pahalanya
- Merenungi Buruknya Maksiat dan Hukumannya
- Mengingat dan Mengambil Pelajaran
- Bercermin pada Buruknya Nasib
- Pelaku Maksiat
- Memusuhi Setan
- Memusuhi Kaum Kafir
- Bersikap Tegas dan Waspada
- Mengetahui Dosa
- Harapan untuk Bertobat
- Menunggu Jalan Keluar dengan Sabar
Dll...
-----------------------------
SYAJARATUL MA‘ÂRIF
TUNTUNAN QUR’AN MENGIHSANKAN PIKIRAN, PERKATAAN, DAN PERBUATAN
Penulis: Syekh Izzuddin bin Abdussalam (w. 660 H)
ISBN: 978-602-5547-80-5
Ukuran: 15 × 23 cm
Isi: Book paper 916 halaman
Sampul: Hard cover
Berat: 1,1 Kg.
Harga: Rp. 234.000,-
Pemesanan silahkan sms ke 087878147997 atau Whatsapp:
https://wa.me/6287878147997
Syukran.
UAS: Buku Banjir Darah Mengingatkan Kita tentang Kejahatan PKI dalam Sejarah Bangsa Indonesia
POJOKSATU.id, JAKARTA – Ulama kondang Ustaz Abdul Somad atau UAS memamerkan dua buku di akun Instagram @ustadzabdulsomad_official.
Dua buku itu berjudul ‘100 Ulama Nusantara di Tanah Suci’ dan ‘Banjir Darah’. Buku Banjir Darah mengulas tentang kekejaman Partai Komunis Indonesia (PKI).
“Buku 100 Ulama Nusantara di Tanah Suci berisi biografi para ulama Nusantara yang tidak hanya sebagai murid, tapi menjadi imam, khatib dan guru besar di Makkah al-Mukarramah,” kata UAS.
“Buku BANJIR DARAH mengingatkan kita tentang kejahatan PKI dalam sejarah bangsa Indonesia,” tambah alumnus Universitas Al-Azhar Mesir itu.
Buku Banjir Darah diterbitkan oleh penerbit Istanbul Solo. Buku yang berisi kisah nyata aksi PKI terhadap kiai, santri, dan kaum muslimin itu ditulis oleh Anab Afifi dan Thowaf Zuharon.
Menurut perwakilan penerbit Istanbul, buku tersebut merupakan sejarah yang selama ini ditutup-tutupi dan diingkari, kemudian dicoba dikuak kembali melalui sebuah buku yang mengangkat fakta sejarah kekejaman Partai Komunis Indonesia (PKI) terhadap Kiai, Santri, Kaum Muslimin, dan mereka yang dibenci oleh PKI.
“Buku ini disusun berdasarkan hasil wawancara para saksi hidup dan pelaku sejarah, ditulis dengan narasi yang hidup dan memikat, yang mampu menyedot emosi pembaca, seolah ikut menyaksikan peristiwa itu,” jelas Direktur Utama Penerbit Istanbul, Bambang Soekirno, beberapa waktu lalu.
Bambang sendiri tidak menyangka, buku Banjir Darah mendapatkan respon yang sangat luar biasa dari para khalayak pencinta buku dan sejarah di Indonesia.
Sebelum buku ini turun cetak pada pekan pertama Agustus 2020, buku Banjir Darah sudah menjadi perbincangan cukup hangat di berbagai linimasa media sosial maupun Whatssapp.
Para konsumen buku, para re-seller buku, para distributor buku yang memasarkan buku secara digital, sangat riuh menghubungi penerbit Istanbul dan memesan jauh-jauh hari sebelum buku Banjir Darah turun cetak.
Buku cetakan pertama pun ludes terjual dalam hitungan jam. Bahkan, ada seorang reseller millenial yang datang ke penerbit Istanbuk dan memborong buku Banjir Darah.
Reseller tersebut datang membawa truk untuk membeli dan mengangkut buku Banjir Darah dalam jumlah yang sangat besar.
Selain datang langsung ke penerbit, beberapa pembeli juga memesan melalui online.
“Kami sudah sangat kewalahan memenuhi pesanan dari Sumatra hingga Papua. Ludes dalam hitungan jam. Yang heran, justru banyak sekali pesanan buku Banjir Darah dari luar Pulau Jawa,” terang Mustarom.
POJOKSATU.id, JAKARTA – Ulama kondang Ustaz Abdul Somad atau UAS memamerkan dua buku di akun Instagram @ustadzabdulsomad_official.
Dua buku itu berjudul ‘100 Ulama Nusantara di Tanah Suci’ dan ‘Banjir Darah’. Buku Banjir Darah mengulas tentang kekejaman Partai Komunis Indonesia (PKI).
“Buku 100 Ulama Nusantara di Tanah Suci berisi biografi para ulama Nusantara yang tidak hanya sebagai murid, tapi menjadi imam, khatib dan guru besar di Makkah al-Mukarramah,” kata UAS.
“Buku BANJIR DARAH mengingatkan kita tentang kejahatan PKI dalam sejarah bangsa Indonesia,” tambah alumnus Universitas Al-Azhar Mesir itu.
Buku Banjir Darah diterbitkan oleh penerbit Istanbul Solo. Buku yang berisi kisah nyata aksi PKI terhadap kiai, santri, dan kaum muslimin itu ditulis oleh Anab Afifi dan Thowaf Zuharon.
Menurut perwakilan penerbit Istanbul, buku tersebut merupakan sejarah yang selama ini ditutup-tutupi dan diingkari, kemudian dicoba dikuak kembali melalui sebuah buku yang mengangkat fakta sejarah kekejaman Partai Komunis Indonesia (PKI) terhadap Kiai, Santri, Kaum Muslimin, dan mereka yang dibenci oleh PKI.
“Buku ini disusun berdasarkan hasil wawancara para saksi hidup dan pelaku sejarah, ditulis dengan narasi yang hidup dan memikat, yang mampu menyedot emosi pembaca, seolah ikut menyaksikan peristiwa itu,” jelas Direktur Utama Penerbit Istanbul, Bambang Soekirno, beberapa waktu lalu.
Bambang sendiri tidak menyangka, buku Banjir Darah mendapatkan respon yang sangat luar biasa dari para khalayak pencinta buku dan sejarah di Indonesia.
Sebelum buku ini turun cetak pada pekan pertama Agustus 2020, buku Banjir Darah sudah menjadi perbincangan cukup hangat di berbagai linimasa media sosial maupun Whatssapp.
Para konsumen buku, para re-seller buku, para distributor buku yang memasarkan buku secara digital, sangat riuh menghubungi penerbit Istanbul dan memesan jauh-jauh hari sebelum buku Banjir Darah turun cetak.
Buku cetakan pertama pun ludes terjual dalam hitungan jam. Bahkan, ada seorang reseller millenial yang datang ke penerbit Istanbuk dan memborong buku Banjir Darah.
Reseller tersebut datang membawa truk untuk membeli dan mengangkut buku Banjir Darah dalam jumlah yang sangat besar.
Selain datang langsung ke penerbit, beberapa pembeli juga memesan melalui online.
“Kami sudah sangat kewalahan memenuhi pesanan dari Sumatra hingga Papua. Ludes dalam hitungan jam. Yang heran, justru banyak sekali pesanan buku Banjir Darah dari luar Pulau Jawa,” terang Mustarom.
ISLAMIC PARENTING
Pendidikan Anak Metode Nabi saw
Saat banyak tindakan kekerasan orang tua terhadap anak mencuat, ada baiknya kita uji sejauh mana pengetahuan kita tentang interaksi Rasulullah terhadap anak-anak. Pernahkah terbayang, tubuh besar yang mulia itu tergulung-gulung di tanah disertai derai tawa anak-anak kecil yang ceria? Atau, saat bersama pasukannya nan gagah perwira pulang usai peperangan, tiba-tiba berhenti di gerbang kota sekadar untuk menaikkan anak-anak kecil di kuda tunggangan beliau? Atau bagaimana khotbah jum’at yang demikian agung dapat berhenti oleh langkah kaki kecil yang berjalan tertatih mendekat mimbar sewaktu beliau berkhotbah?
Banyak hal selama ini tersembunyi yang diungkap buku ini. Adegan demi adegan dipotret dengan jelas oleh penulis, membuat kita seolah hadir menyaksikan langsung bagaimana beliau mendidik anak-anak kaum muslimin. Mengagumkan, mengesankan, akan memaksa air mata keharuan Anda meleleh yang akan bermuara pada kesimpulan beginilah cara beliau melahirkan generasi terbaik. Suatu fragmen yang sering kita lupakan, karena menganggap generasi terbaik hanyalah para sahabat yang bertemu beliau dalam keadaan dewasa, tidak termasuk anak-anak yang hidup semasa dengan beliau.
Kejelian penulis untuk membidik proses pendidikan dari sejak janin hingga pra-nikah, merupakan keistimewaan tersendiri buku ini. Fase sangat menentukan yang menjadi tanggungjawab orang tua untuk menghitam-putihkan anak-anak mereka. Beginilah Nabi mendidik!
-------------------------------------
ISLAMIC PARENTING
Pendidikan Anak Metode Nabi saw
Tebal: 280 hal
Ukuran: 15,5×23,5 cm (soft cover)
ISBN: 978-979-039-087-4
Harga: Rp. 99.000,-
Pemesanan silahkan sms ke 087878147997 atau Whatsapp:
https://wa.me/6287878147997
Syukran.
Pendidikan Anak Metode Nabi saw
Saat banyak tindakan kekerasan orang tua terhadap anak mencuat, ada baiknya kita uji sejauh mana pengetahuan kita tentang interaksi Rasulullah terhadap anak-anak. Pernahkah terbayang, tubuh besar yang mulia itu tergulung-gulung di tanah disertai derai tawa anak-anak kecil yang ceria? Atau, saat bersama pasukannya nan gagah perwira pulang usai peperangan, tiba-tiba berhenti di gerbang kota sekadar untuk menaikkan anak-anak kecil di kuda tunggangan beliau? Atau bagaimana khotbah jum’at yang demikian agung dapat berhenti oleh langkah kaki kecil yang berjalan tertatih mendekat mimbar sewaktu beliau berkhotbah?
Banyak hal selama ini tersembunyi yang diungkap buku ini. Adegan demi adegan dipotret dengan jelas oleh penulis, membuat kita seolah hadir menyaksikan langsung bagaimana beliau mendidik anak-anak kaum muslimin. Mengagumkan, mengesankan, akan memaksa air mata keharuan Anda meleleh yang akan bermuara pada kesimpulan beginilah cara beliau melahirkan generasi terbaik. Suatu fragmen yang sering kita lupakan, karena menganggap generasi terbaik hanyalah para sahabat yang bertemu beliau dalam keadaan dewasa, tidak termasuk anak-anak yang hidup semasa dengan beliau.
Kejelian penulis untuk membidik proses pendidikan dari sejak janin hingga pra-nikah, merupakan keistimewaan tersendiri buku ini. Fase sangat menentukan yang menjadi tanggungjawab orang tua untuk menghitam-putihkan anak-anak mereka. Beginilah Nabi mendidik!
-------------------------------------
ISLAMIC PARENTING
Pendidikan Anak Metode Nabi saw
Tebal: 280 hal
Ukuran: 15,5×23,5 cm (soft cover)
ISBN: 978-979-039-087-4
Harga: Rp. 99.000,-
Pemesanan silahkan sms ke 087878147997 atau Whatsapp:
https://wa.me/6287878147997
Syukran.