Dari perumpamaan QS 7:175-176 itu kita bisa mengambil pelajaran, seolah-olah orang yang paham agama, tetapi dia campakkan agamanya, seperti anjing yang kepanasan, sehingga harus menjulur-julurkan lidahnya. Harta dan kedudukan yang diraihnya tidak menjadi berkah; tidak membawa pada ketenangan dan kebahagiaan hidup. Na’uudzu billaahi min dzaalika.
Dalam Kuliah Subuh itu saya mengingatkan diri sendiri dan kepada para jamaah masjid al-Hikmah, untuk selalu mengingatkan anak-anak kita, agar mereka benar-benar ikhlas dalam mencari ilmu. Sebab, niat yang salah, akan menghancurkan dirinya sendiri, merusak gurunya, dan juga merusak agamanya.
Inilah yang diingatkan Imam al-Ghazali dalam Kitab Bidayatul Hidayah. Bahwa, jika seorang mencari ilmu untuk unggul-unggulan, untuk mencari perhatian manusia, atau untuk menghimpun harta benda dunia, maka kata al-Ghazali: “Kamu sedang menghancurkan agamamu, merusak dirimu, dan menjual akhiratmu untuk dunia!”
Semoga kita terhindar dari niat yang salah dalam mencari ilmu, dan tidak tergoda untuk mencampakkan ajaran agama kita, karena tergoda kehidupan dunia yang menipu. Sastrawan besar Riau, Raja Ali Haji mengingatkan dalam Gurindam-12: “Barang siapa mengenal dunia, tahulah ia barang yang terperdaya. Barang siapa mengenal akhirat, tahulah ia dunia itu mudharat!”
Jabatan, popularitas, harta benda, memang sangat menggoda. Tapi, al-Quran mengingatkan, semua itu kesenangan yang menipu (mataa’ul ghuruur). Jangan sampai gara-gara itu, kita dan anak-anak kita rela mencampakkan agama, sehingga jatuh martabat, menjadi “anjing”!
“Allaahumma arinal haqqaa haqqaa, war-zuqnattibaa’aa, wa-arinal baathila baathilaa, war-zuqnajtinaabaa… Ya Allah tampakkanlah kepada kami, yang benar itu benar, dan berilah kemampuan pada kami untuk selalu mengikutinya. Dan tampakkanlah pada kami yang bathil itu bathil, dan berikanlah kemampuan pada kami untuk selalu menjauhinya.” Amin. (Bangil, 26 Januari 2020).
Dalam Kuliah Subuh itu saya mengingatkan diri sendiri dan kepada para jamaah masjid al-Hikmah, untuk selalu mengingatkan anak-anak kita, agar mereka benar-benar ikhlas dalam mencari ilmu. Sebab, niat yang salah, akan menghancurkan dirinya sendiri, merusak gurunya, dan juga merusak agamanya.
Inilah yang diingatkan Imam al-Ghazali dalam Kitab Bidayatul Hidayah. Bahwa, jika seorang mencari ilmu untuk unggul-unggulan, untuk mencari perhatian manusia, atau untuk menghimpun harta benda dunia, maka kata al-Ghazali: “Kamu sedang menghancurkan agamamu, merusak dirimu, dan menjual akhiratmu untuk dunia!”
Semoga kita terhindar dari niat yang salah dalam mencari ilmu, dan tidak tergoda untuk mencampakkan ajaran agama kita, karena tergoda kehidupan dunia yang menipu. Sastrawan besar Riau, Raja Ali Haji mengingatkan dalam Gurindam-12: “Barang siapa mengenal dunia, tahulah ia barang yang terperdaya. Barang siapa mengenal akhirat, tahulah ia dunia itu mudharat!”
Jabatan, popularitas, harta benda, memang sangat menggoda. Tapi, al-Quran mengingatkan, semua itu kesenangan yang menipu (mataa’ul ghuruur). Jangan sampai gara-gara itu, kita dan anak-anak kita rela mencampakkan agama, sehingga jatuh martabat, menjadi “anjing”!
“Allaahumma arinal haqqaa haqqaa, war-zuqnattibaa’aa, wa-arinal baathila baathilaa, war-zuqnajtinaabaa… Ya Allah tampakkanlah kepada kami, yang benar itu benar, dan berilah kemampuan pada kami untuk selalu mengikutinya. Dan tampakkanlah pada kami yang bathil itu bathil, dan berikanlah kemampuan pada kami untuk selalu menjauhinya.” Amin. (Bangil, 26 Januari 2020).
TALBIS IBLIS
Penulis: Ibnul Jauzi
Iblis menyatakan permusuhan kepada manusia secara terang – terangan dan akan terus mengganggu Adam beserta anak keturunannya hingga datangnya hari Kiamat. Permusuhan ini berawal sejak iblis diperintah oleh Alllah Ta’ala untuk bersujud kepada Adam sebagai bentuk penghormatan, bukan sujud sebagai bentuk ibadah. Iblis menolak dengan penuh kesombongan karena merasa lebih baik dan lebih utama dari Adam. Atas pengingkarannya ini, maka Allah melaknat dan mengusirnya dari surga, bahkan Allah mengusirnya dari kedudukannya yang tinggi bersama malaikat.
Sejak hari itu, kemenangan silih berganti; kadang di pihak setan dan para pengikutnya, dan kadang berpihak kepada para kekasih Allah dan hambaNya.
Para ulama tergugah untuk menuliskan sejarah pertempuran berkepanjangan ini. Mereka mengarang kitab – kitab demi mengingatkan kaum muslimin agar tidak terperosok kedalam lubang –lubang jebakan Iblis, di antaranya adalah buku ini, Talbis Iblis karya Ibnul Jauzi (w. 550 H).
Kitab Talbis Iblis ini diringkas, sekaligus dita’liq dan ditakhrij oleh Abu Al – Harist Ali Hasan Ali Abdul Hamid Al – Halabi Al – Atsari dengan judul Al – Muntaqa An – Nafis min Talbis Iblis Lil Iman Ibn Al – Jauzi. Dalam buku ini, penulis membuang sanad hadist secara keseluruhan, membuang hadist yang tidak shahih dan terulang dalam satu tema, mentakhrij hadist- hadist shahih secara ringkas, membuang kisah dan cerita yang tidak banyak berfaidah, serta member catatan dan penjelasan yang dianggap perlu.
Banyak pelajaran penting yang kita dapatkan dari buku ini. Inilah yang hendak disampaikan penulis, agar setiap muslim mawas diri dari perangkap setan dengan berbagai macam tipu dayanya.
--------------------------------------
TALBIS IBLIS
Penulis: IBNUL JAUZI
Ukuran: 24,5 × 16 cm
Tebal: 412 hlm
Sampul: Hard Cover
ISBN: 978-602-7965-17-1
Harga: Rp. 132.000,-
Pemesanan silahkan sms ke 087878147997 atau Whatsapp:
https://wa.me/6287878147997
Syukran...
Penulis: Ibnul Jauzi
Iblis menyatakan permusuhan kepada manusia secara terang – terangan dan akan terus mengganggu Adam beserta anak keturunannya hingga datangnya hari Kiamat. Permusuhan ini berawal sejak iblis diperintah oleh Alllah Ta’ala untuk bersujud kepada Adam sebagai bentuk penghormatan, bukan sujud sebagai bentuk ibadah. Iblis menolak dengan penuh kesombongan karena merasa lebih baik dan lebih utama dari Adam. Atas pengingkarannya ini, maka Allah melaknat dan mengusirnya dari surga, bahkan Allah mengusirnya dari kedudukannya yang tinggi bersama malaikat.
Sejak hari itu, kemenangan silih berganti; kadang di pihak setan dan para pengikutnya, dan kadang berpihak kepada para kekasih Allah dan hambaNya.
Para ulama tergugah untuk menuliskan sejarah pertempuran berkepanjangan ini. Mereka mengarang kitab – kitab demi mengingatkan kaum muslimin agar tidak terperosok kedalam lubang –lubang jebakan Iblis, di antaranya adalah buku ini, Talbis Iblis karya Ibnul Jauzi (w. 550 H).
Kitab Talbis Iblis ini diringkas, sekaligus dita’liq dan ditakhrij oleh Abu Al – Harist Ali Hasan Ali Abdul Hamid Al – Halabi Al – Atsari dengan judul Al – Muntaqa An – Nafis min Talbis Iblis Lil Iman Ibn Al – Jauzi. Dalam buku ini, penulis membuang sanad hadist secara keseluruhan, membuang hadist yang tidak shahih dan terulang dalam satu tema, mentakhrij hadist- hadist shahih secara ringkas, membuang kisah dan cerita yang tidak banyak berfaidah, serta member catatan dan penjelasan yang dianggap perlu.
Banyak pelajaran penting yang kita dapatkan dari buku ini. Inilah yang hendak disampaikan penulis, agar setiap muslim mawas diri dari perangkap setan dengan berbagai macam tipu dayanya.
--------------------------------------
TALBIS IBLIS
Penulis: IBNUL JAUZI
Ukuran: 24,5 × 16 cm
Tebal: 412 hlm
Sampul: Hard Cover
ISBN: 978-602-7965-17-1
Harga: Rp. 132.000,-
Pemesanan silahkan sms ke 087878147997 atau Whatsapp:
https://wa.me/6287878147997
Syukran...
WhatsApp.com
Eko Heru Prayitno
Business Account
AYAHKU
Penulis: Hamka
Siapa yang tidak mengenal BUYA HAMKA? Ulama legendaris asal Indonesia yang penuh kharisma dan memiliki karya-karya buku yang luar biasa.
Nama beliau dikenal harum hingga ke mancanegara, terutama negeri jiran. Namun, dibalik namanya yang harum, ada sosok yang menjadikan Hamka menjadi seorang ulama yang berkharismatik. Siapakah dia ? Dia adalah sang ayah tercinta, Haji Abdul Karim Amrullah atau sering dipanggil Haji Rasul.
Haji Rasul dikenal sebagai sosok ulama, pendidik yang berkharisma dan juga salah satu pelopor penyebaran Islam cara baru di Minangkabau, bahkan gaungnya menyebar hingga ke seluruh penjuru negeri.
Melalui buku ini, AYAHKU, Hamka menulis bagaimana peran penting sang ayah di dalam perjuangan penyebaran Islam di negeri ini serta sosok sang ayah dalam mendidik anaknya agar menjadi sosok yang berguna bagi perjuangan tegaknya agama dan kejayaan umat Islam.
-------------------------------
AYAHKU
Penulis: Hamka
Ukuran: 14.4 x 20.4 cm
Sampul: Soft Cover
Isi: 468 halaman
Berat: 600 gr
ISBN: 9786022506751
Harga: Rp. 114.000,-
Pemesanan silahkan sms ke 087878147997 atau Whatsapp:
https://wa.me/6287878147997
Syukran...
Penulis: Hamka
Siapa yang tidak mengenal BUYA HAMKA? Ulama legendaris asal Indonesia yang penuh kharisma dan memiliki karya-karya buku yang luar biasa.
Nama beliau dikenal harum hingga ke mancanegara, terutama negeri jiran. Namun, dibalik namanya yang harum, ada sosok yang menjadikan Hamka menjadi seorang ulama yang berkharismatik. Siapakah dia ? Dia adalah sang ayah tercinta, Haji Abdul Karim Amrullah atau sering dipanggil Haji Rasul.
Haji Rasul dikenal sebagai sosok ulama, pendidik yang berkharisma dan juga salah satu pelopor penyebaran Islam cara baru di Minangkabau, bahkan gaungnya menyebar hingga ke seluruh penjuru negeri.
Melalui buku ini, AYAHKU, Hamka menulis bagaimana peran penting sang ayah di dalam perjuangan penyebaran Islam di negeri ini serta sosok sang ayah dalam mendidik anaknya agar menjadi sosok yang berguna bagi perjuangan tegaknya agama dan kejayaan umat Islam.
-------------------------------
AYAHKU
Penulis: Hamka
Ukuran: 14.4 x 20.4 cm
Sampul: Soft Cover
Isi: 468 halaman
Berat: 600 gr
ISBN: 9786022506751
Harga: Rp. 114.000,-
Pemesanan silahkan sms ke 087878147997 atau Whatsapp:
https://wa.me/6287878147997
Syukran...
BELAJAR DARI RUNTUHNYA DAULAH-DAULAH ISLAM
Penulis: Dr. Abdul Halim Uwais
Sebagaimana sunnatullah yang berlaku di muka bumi ini, yaitu adanya kehidupan dan kematian, ini terus bergulir hingga akhir zaman. Begitu juga dengan adanya masa kejayaan dan kehancuran suatu daulah (negara) tak terkeuali dalah-daulah Islam yang juga mengalami kejayaan dan kehancuran di dalamnya.
Islam memiliki sejarah panjang dalam perkembangan, dimulai pada masa kenabian, khulafaur-rasyidin, dinasti Umayyah, Abbasiyah hingga masa kerajaan Turki Utsmani. tak terlepas di dalamnya terjadi pasang surut hingga terjadi keruntuhannya.
Buku ini membahas tentang sejarah runtuhnya daulah-daulah Islam dan penyebab-penyebab-nya. Semoga membaca buku ini kita dapat belajar lagi, saling berdiskusi, supaya kita mengetahui penunjuk di masa yang akan datang.
-------------------------------------
BELAJAR DARI RUNTUHNYA DAULAH-DAULAH ISLAM
Penulis: Dr. Abdul Halim Uwais
Ukuran: 16 x 24,5 cm
Isi: 226 Halaman
Berat: 500 gr
Sampul: Hard Cover
Harga: Rp. 75.000,-
Pemesanan silahkan sms ke 087878147997 atau Whatsapp:
https://wa.me/6287878147997
Syukran.
Penulis: Dr. Abdul Halim Uwais
Sebagaimana sunnatullah yang berlaku di muka bumi ini, yaitu adanya kehidupan dan kematian, ini terus bergulir hingga akhir zaman. Begitu juga dengan adanya masa kejayaan dan kehancuran suatu daulah (negara) tak terkeuali dalah-daulah Islam yang juga mengalami kejayaan dan kehancuran di dalamnya.
Islam memiliki sejarah panjang dalam perkembangan, dimulai pada masa kenabian, khulafaur-rasyidin, dinasti Umayyah, Abbasiyah hingga masa kerajaan Turki Utsmani. tak terlepas di dalamnya terjadi pasang surut hingga terjadi keruntuhannya.
Buku ini membahas tentang sejarah runtuhnya daulah-daulah Islam dan penyebab-penyebab-nya. Semoga membaca buku ini kita dapat belajar lagi, saling berdiskusi, supaya kita mengetahui penunjuk di masa yang akan datang.
-------------------------------------
BELAJAR DARI RUNTUHNYA DAULAH-DAULAH ISLAM
Penulis: Dr. Abdul Halim Uwais
Ukuran: 16 x 24,5 cm
Isi: 226 Halaman
Berat: 500 gr
Sampul: Hard Cover
Harga: Rp. 75.000,-
Pemesanan silahkan sms ke 087878147997 atau Whatsapp:
https://wa.me/6287878147997
Syukran.
The Art Of War Khalid Bin Walid Seni Memenangkan Peperangan
Penulis: Wisnu Tanggap Prabowo
Sebagai seorang panglima yang memimpin berbagai peperangan besar, sosok Khalid bin Al-Walid tentu sangat menarik. Apalagi, semua peperangan yang dijalaninya selalu berakhir dengan kemenangan. Nah, buku ini memamaparkan sepak terjang Khalid di medan pertempuran, terkait dengan strategi dan taktik dalam menaklukan musuh.
"Selama ini kalau bicara sosok Khalid bin Al-Walid selalu dikaitkan dengan sisi keberanian di medan perang. Itu tidak salah karena Khalid memang pemberani. Tapi harus diingat, ia juga seorang kesatria sejati. Saat diberhentikan oleh Khalifah Umar bin Al-Khathab dari jabatan panglima, ia menerima dengan lapang hati." - Hepi Andi Bastoni, Penggemar dan Pengajar Sirah Nabawiyah.
-------------------------------
The Art Of War Khalid Bin Walid Seni Memenangkan Peperangan
Penulis: Wisnu Tanggap Prabowo
Ukuran: 15.5 x 24 cm
Samoul: Soft Cover
Isi: HVS 288 hal
Berat: 500 gr
ISBN: 9789795929529
Harga: Rp. 75.000,-
Pemesanan silahkan sms ke 087878147997 atau Whatsapp:
https://wa.me/6287878147997
Syukran.
Penulis: Wisnu Tanggap Prabowo
Sebagai seorang panglima yang memimpin berbagai peperangan besar, sosok Khalid bin Al-Walid tentu sangat menarik. Apalagi, semua peperangan yang dijalaninya selalu berakhir dengan kemenangan. Nah, buku ini memamaparkan sepak terjang Khalid di medan pertempuran, terkait dengan strategi dan taktik dalam menaklukan musuh.
"Selama ini kalau bicara sosok Khalid bin Al-Walid selalu dikaitkan dengan sisi keberanian di medan perang. Itu tidak salah karena Khalid memang pemberani. Tapi harus diingat, ia juga seorang kesatria sejati. Saat diberhentikan oleh Khalifah Umar bin Al-Khathab dari jabatan panglima, ia menerima dengan lapang hati." - Hepi Andi Bastoni, Penggemar dan Pengajar Sirah Nabawiyah.
-------------------------------
The Art Of War Khalid Bin Walid Seni Memenangkan Peperangan
Penulis: Wisnu Tanggap Prabowo
Ukuran: 15.5 x 24 cm
Samoul: Soft Cover
Isi: HVS 288 hal
Berat: 500 gr
ISBN: 9789795929529
Harga: Rp. 75.000,-
Pemesanan silahkan sms ke 087878147997 atau Whatsapp:
https://wa.me/6287878147997
Syukran.
AJARAN KIAI GONTOR
_Penulis: Muhammad Ridlo Zarkasyi (Putra Bungsu Kiai Imam Zarkasyi-Pendiri Gontor)_
"Orang dikatakan kiai atau ulama karena keluasan ilmunya. Ada juga, orang dikatakan kiai karena akhlaknya. Tetapi untuk pribadi KH. Imam Zarkasyi, kami mendapat kesan bahwa beliau dikatakan sebagai kiai oleh sebab ilmu dan akhlaknya.
Dr. KH. Idham Cholid, Alumni Gontor tahun 1943, Wakil Perdana Menteri Kabinet Ali Sastroamidjojo II dan Kabinet Djuanda (1956-1959)
Buku ini dapat membakar jiwa dan pikiran Anda... Menjadi orang yang berbeda, lebih berani, lebih baik, dan lebih optimis!
Buku ini bersisi 72 prinsip hidup dan wejangan KH. Imam Zarkasyi (1901-1985) yang di-syarah (dijelaskan) dengan baik oleh putra bungsunya sendiri, Muhammad Ridlo Zarkasyi.
Kita bisa menemukan berbagai ungkapan atau kutipan yang inspiratif untuk menjadi pribadi yang unggul, mandiri dan berjiwa entrepreneur, namun tetap dalam kerangka spirit Islam.
Barangkali, inilah salah satu buku yang paling lengkap dan bernas menjelaskan secara tidak langsung rahasia sukses di balik pendidikan Pondok Modern Gontor sehingga melahirkan alumni-alumni yang berhasil berkiprah dimasyarakat dan tersebar di seluruh dunia.
-------------------------------------
AJARAN KIAI GONTOR
Penulis: Muhammad Ridlo Zarkasyi (Putra Bungsu Kiai Imam Zarkasyi-Pendiri Gontor)
Isi: 248 halaman
Sampul: Soft Cover
ISBN: 978-602-1201-75-6
Harga: Rp. 85.000,-
Pemesanan silahkan sms ke 087878147997 atau Whatsapp:
https://wa.me/6287878147997
Syukran.
_Penulis: Muhammad Ridlo Zarkasyi (Putra Bungsu Kiai Imam Zarkasyi-Pendiri Gontor)_
"Orang dikatakan kiai atau ulama karena keluasan ilmunya. Ada juga, orang dikatakan kiai karena akhlaknya. Tetapi untuk pribadi KH. Imam Zarkasyi, kami mendapat kesan bahwa beliau dikatakan sebagai kiai oleh sebab ilmu dan akhlaknya.
Dr. KH. Idham Cholid, Alumni Gontor tahun 1943, Wakil Perdana Menteri Kabinet Ali Sastroamidjojo II dan Kabinet Djuanda (1956-1959)
Buku ini dapat membakar jiwa dan pikiran Anda... Menjadi orang yang berbeda, lebih berani, lebih baik, dan lebih optimis!
Buku ini bersisi 72 prinsip hidup dan wejangan KH. Imam Zarkasyi (1901-1985) yang di-syarah (dijelaskan) dengan baik oleh putra bungsunya sendiri, Muhammad Ridlo Zarkasyi.
Kita bisa menemukan berbagai ungkapan atau kutipan yang inspiratif untuk menjadi pribadi yang unggul, mandiri dan berjiwa entrepreneur, namun tetap dalam kerangka spirit Islam.
Barangkali, inilah salah satu buku yang paling lengkap dan bernas menjelaskan secara tidak langsung rahasia sukses di balik pendidikan Pondok Modern Gontor sehingga melahirkan alumni-alumni yang berhasil berkiprah dimasyarakat dan tersebar di seluruh dunia.
-------------------------------------
AJARAN KIAI GONTOR
Penulis: Muhammad Ridlo Zarkasyi (Putra Bungsu Kiai Imam Zarkasyi-Pendiri Gontor)
Isi: 248 halaman
Sampul: Soft Cover
ISBN: 978-602-1201-75-6
Harga: Rp. 85.000,-
Pemesanan silahkan sms ke 087878147997 atau Whatsapp:
https://wa.me/6287878147997
Syukran.
KONSEP KEPEMIMPINAN DALAM ISLAM: Hukum, Tujuan, Suksesi, Impeachment, Syura, Hak & Kewajiban Pemimpin, Ahlul Halli Wal'aqdi, dll.
Penulis: Prof. Dr. Abdullah Ad-Dumaji
Bagi para aktivis Islam, juga umat pada umumnya, kitab ini sangat penting. Sebab, di samping memberikan wawasan ilmiah yang luas tentang konsep imamah, insya’allah juga akan menambah keyakinan dan kemantapan dalam memperjuangkan tegaknya tatanan (sistem) Islam dalam kehidupan. Dalam salah satu butir kesimpulannya, Syekh Ad-Dumaiji mengatakan, “Tidak ada kemuliaan dan ketinggian derajat bagi umat Islam, kecuali dengan kembali berhukum pada Kitabullah dan Sunnah Rasul-Nya, serta berjuang menegakkan Khilafah Islamiyah yang akan menjaga agama Islam dan mengembalikan kemuliaan dan kehormatan umat Islam.” (hlm. 516-517).
Kitab yang berjudul asli Al-Imâmah al-‘Uzhma ‘Inda Ahl As-Sunnah wa al-Jamâ‘ah (1987) ini merupakan karya seorang ulama besar asal Mekkah, Prof. Dr. Abdullah bin Umar Ad-Dumaiji. Kitab ini ditulis oleh penulis sebagai tesis untuk meraih gelar magister di Universitas Ummul Quro pada tahun 1983. Setelah diadakan ujian (munâqasyah) oleh Dewan Penguji, Penulis pun dinyatakan lulus dengan predikat cumlaude (mumtâz). Di antara Dewan Penguji itu adalah Syaikh Sayyid Sabiq, seorang ulama yang terkenal dengan kitabnya, Fiqhus Sunnah.
Latar belakang ditulisnya kitab ini adalah keprihatinan penulis akan adanya upaya-upaya jahat berupa tasywîh (pencitra-burukan) dan tadnîs (pencemaran) terhadap konsep imamah dan khilafah yang telah ada sejak masa awal Islam.
------------------------------------
KONSEP KEPEMIMPINAN DALAM ISLAM
Penulis: Prof. Dr. Abdullah Ad-Dumaji
Ukuran: 17 x 24 cm
Sampul: Hard Cover
Isi: HVS 718 hal
Berat: 1,2 Kg
ISBN : 9786027637474
Harga: Rp. 145.000,-
Pemesanan silahkan sms ke 087878147997 atau Whatsapp:
https://wa.me/6287878147997
Syukran...
Penulis: Prof. Dr. Abdullah Ad-Dumaji
Bagi para aktivis Islam, juga umat pada umumnya, kitab ini sangat penting. Sebab, di samping memberikan wawasan ilmiah yang luas tentang konsep imamah, insya’allah juga akan menambah keyakinan dan kemantapan dalam memperjuangkan tegaknya tatanan (sistem) Islam dalam kehidupan. Dalam salah satu butir kesimpulannya, Syekh Ad-Dumaiji mengatakan, “Tidak ada kemuliaan dan ketinggian derajat bagi umat Islam, kecuali dengan kembali berhukum pada Kitabullah dan Sunnah Rasul-Nya, serta berjuang menegakkan Khilafah Islamiyah yang akan menjaga agama Islam dan mengembalikan kemuliaan dan kehormatan umat Islam.” (hlm. 516-517).
Kitab yang berjudul asli Al-Imâmah al-‘Uzhma ‘Inda Ahl As-Sunnah wa al-Jamâ‘ah (1987) ini merupakan karya seorang ulama besar asal Mekkah, Prof. Dr. Abdullah bin Umar Ad-Dumaiji. Kitab ini ditulis oleh penulis sebagai tesis untuk meraih gelar magister di Universitas Ummul Quro pada tahun 1983. Setelah diadakan ujian (munâqasyah) oleh Dewan Penguji, Penulis pun dinyatakan lulus dengan predikat cumlaude (mumtâz). Di antara Dewan Penguji itu adalah Syaikh Sayyid Sabiq, seorang ulama yang terkenal dengan kitabnya, Fiqhus Sunnah.
Latar belakang ditulisnya kitab ini adalah keprihatinan penulis akan adanya upaya-upaya jahat berupa tasywîh (pencitra-burukan) dan tadnîs (pencemaran) terhadap konsep imamah dan khilafah yang telah ada sejak masa awal Islam.
------------------------------------
KONSEP KEPEMIMPINAN DALAM ISLAM
Penulis: Prof. Dr. Abdullah Ad-Dumaji
Ukuran: 17 x 24 cm
Sampul: Hard Cover
Isi: HVS 718 hal
Berat: 1,2 Kg
ISBN : 9786027637474
Harga: Rp. 145.000,-
Pemesanan silahkan sms ke 087878147997 atau Whatsapp:
https://wa.me/6287878147997
Syukran...
ERA BARU AFGHANISTAN
Invadi Barat Hingga Kemenangan Taliban
Penulis: Yon Machmudi dkk
Afghanistan memiliki sejarah panjang yang diwarnai dengan invasi, penaklukan, dan perlawanan. Banyak pihak asing yang tertarik untuk menginvasi atas nama membantu dan memajukan. Namun, realitas historisnya, Afghanistan adalah "graveyard of empire" (kuburan bagi para imperialis) karena perlawanan yang terus dilancarkan oleh rakyat Afghanistan, dan Taliban adalah salah satunya.
Buku karya Yon Machmudi dkk ini dapat membuka cakrawala kita mengenai perjalanan panjang perjuangan rakyat Afghanistan, ditulis oleh peneliti yang otoritatif, dan masih banyak lagi manfaat yang bisa didapatkan dari buku ini.
----------------------------
ERA BARU AFGHANISTAN
Invasi Barat Hingga Kemenangan Taliban
Penulis: Yon Machmudi dkk
ISBN: 978-602-250-937-0
Isi: 284 halaman
Berat: 400 gr
Ukutan: 15.2 x 23 Cm
Sampul: Soft Cover
Harga: Rp. 78.000,-
Buku Pre Order. InsyaAllah dikirim pertengan Nopember 2021.
Pemesanan silahkan sms ke 087878147997 atau Whatsapp:
https://wa.me/6287878147997
Syukran.
Invadi Barat Hingga Kemenangan Taliban
Penulis: Yon Machmudi dkk
Afghanistan memiliki sejarah panjang yang diwarnai dengan invasi, penaklukan, dan perlawanan. Banyak pihak asing yang tertarik untuk menginvasi atas nama membantu dan memajukan. Namun, realitas historisnya, Afghanistan adalah "graveyard of empire" (kuburan bagi para imperialis) karena perlawanan yang terus dilancarkan oleh rakyat Afghanistan, dan Taliban adalah salah satunya.
Buku karya Yon Machmudi dkk ini dapat membuka cakrawala kita mengenai perjalanan panjang perjuangan rakyat Afghanistan, ditulis oleh peneliti yang otoritatif, dan masih banyak lagi manfaat yang bisa didapatkan dari buku ini.
----------------------------
ERA BARU AFGHANISTAN
Invasi Barat Hingga Kemenangan Taliban
Penulis: Yon Machmudi dkk
ISBN: 978-602-250-937-0
Isi: 284 halaman
Berat: 400 gr
Ukutan: 15.2 x 23 Cm
Sampul: Soft Cover
Harga: Rp. 78.000,-
Buku Pre Order. InsyaAllah dikirim pertengan Nopember 2021.
Pemesanan silahkan sms ke 087878147997 atau Whatsapp:
https://wa.me/6287878147997
Syukran.
Pentingnya Mengikuti Islamic Worldview Guna Menghadapi Era Globalisasi
https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=2180321298774475&id=153825841424041
https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=2180321298774475&id=153825841424041
Facebook
Log in or sign up to view
See posts, photos and more on Facebook.
SUKSES SEKOLAHKAN
ANAK KE LUAR NEGERI,
SANG DOKTOR AKHIRNYA MENYESAL
Oleh: Dr. Adian Husaini
Di youtube beredar sebuah video berjudul: “Penyesalan Seorang Doktor Universitas Ternama”. Isinya berkisah tentang penyesalan seorang doktor yang ketiga anaknya berhasil kuliah di luar negeri. Ia bahkan menulis buku panduan tentang kiat menyekolahkan anaknya di luar negeri. Banyak orang mengikuti jejaknya, dan sukses.
Tapi, belakangan, ia menarik bukunya dari peredaran dan meminta maaf kepada orang-orang yang telah mengikuti jejaknya. Kisahnya bermula saat istrinya sakit. Anak pertama, yang sudah mapan bekerja di USA, diteleponnya. Tapi, sang anak tidak bisa pulang. Katanya, banyak meeting yang tidak bisa ditinggalkan.
Anak kedua, sedang ujian, sehingga tidak bisa kembali ke Indonesia, menjenguk ibunya. Anak ketiga, baru saja diterima bekerja di sebuah perusahaan IT ternama. Katanya, sebagai karyawan baru, ia tidak bisa meninggalkan pekerjaan dengan alasan keluarga. Akhirnya, sang ibu meninggal.
“Tak satu pun anak saya hadir di pemakaman ibunya. Saya sedih dan terpukul. Saya tidak bisa menyalahkan siapa-siapa. Karena itu akibat dari saya; (itulah) yang saya ajarkan pada anak-anak. Sayalah sekarang yang menanggung akibatnya,” kata sang doktor sambil terisak.
Belakangan, sang doktor mendalami agama. Ia belajar ajaran-ajaran Nabi. Diantaranya belajar tentang cara mendidik anak dan lain-lain. Setelah paham agama, sang doktor merasa selama ini telah salah mendidik anak.
“Saya merasa sudah menjerusmuskan anak-anak dengan menyekolahkan anak saya ke luar negeri. Mereka jadi jauh dari agama. Jauh dari pemahaman konsep hidup yang benar, sesuai dengan tuntunan Rasulullah,” kata sang doktor.
Belakangan, sang doktor berencana menjual asset-asetnya, membeli lahan yang cukup luas, membangun pesantren, dan sekaligus tinggal disana. Ia berharap, ke depan, ada salah satu cucunya mau tinggal bersamanya, belajar di pesantren.
*
Ada berbagai kisah serupa dengan yang dialami sang doktor dari Bandung itu. Tak heran, kini banyak professional yang bergairah mengirim anak-anaknya untuk belajar di pesantren. Mereka berharap, anak-anaknya tidak mengulang kelemahan orang tuanya dalam memahami dan mengamalkan ajaran agama.
Sang Doktor adalah salah satu korban pendidikan modern yang memandang anak sukses adalah yang sukses secara materi dan memiliki status sosial tinggi. Untuk meraih sukses itu, sejak dini anak disekolahkan ke sekolah-sekolah favorit yang tujuan utamanya bisa melanjutkan kuliah di program studi (jurusan) favorit di universitas favorit.
Biasanya, para orang tua memiliki persepsi, bahwa sekolah atau universtas “favorit” adalah sekolah atau universitas yang lulusannya bisa bekerja di tempat-tempat yang diduga kuat akan menghasilkan banyak uang. Dan hingga kini, pemerintah membuat kebijakan yang menempatkan Perguruan Tinggi menjadi sejenis “Balai Latihan Kerja”. Itu tujuan utamanya.
Itu artinya, Pendidikan kita belum menjalankan amanah UUD 1945. Bahwa – menurut pasal 31 (3) – tujuan pendidikan kita adalah untuk meningkatkan keimanan, ketaqwaan, dan akhlak mulia. Ini tujuan yang utama. Orang yang beradab atau berakhlak mulia pastilah orang yang memahami hakikat dan tujuan hidupnya di dunia ini.
Tapi saat ini, para murid – mulai jenjang TK sampai Perguruan Tinggi -- dididik terutama untuk bisa menjadi pekerja yang bisa cari makan. Mereka tidak dididik terutama untuk menjadi manusia yang baik; apalagi menjadi orang tua yang baik. Tidak heran, jika banyak orang tua yang tidak memahami, bagaimana mereka bisa melalaikan kewajibannya dalam mendidik anak.
Padahal, Allah SWT memerintahkan para orang tua untuk menjaga diri dan keluarganya dari api neraka (QS 66:6). Caranya, adalah dengan mendidik mereka dengan adab dan ilmu, agar anak-anak menjadi orang berilmu tetapi juga berakhlak mulia. Yang merusak masyarakat dan bangsa dan negara bukanlah orang-orang bodoh. Tetapi, masyarakat rusak akibat dari banyaknya orang-orang berilmu tinggi tetapi tidak beradab atau akhlaknya bejat.
ANAK KE LUAR NEGERI,
SANG DOKTOR AKHIRNYA MENYESAL
Oleh: Dr. Adian Husaini
Di youtube beredar sebuah video berjudul: “Penyesalan Seorang Doktor Universitas Ternama”. Isinya berkisah tentang penyesalan seorang doktor yang ketiga anaknya berhasil kuliah di luar negeri. Ia bahkan menulis buku panduan tentang kiat menyekolahkan anaknya di luar negeri. Banyak orang mengikuti jejaknya, dan sukses.
Tapi, belakangan, ia menarik bukunya dari peredaran dan meminta maaf kepada orang-orang yang telah mengikuti jejaknya. Kisahnya bermula saat istrinya sakit. Anak pertama, yang sudah mapan bekerja di USA, diteleponnya. Tapi, sang anak tidak bisa pulang. Katanya, banyak meeting yang tidak bisa ditinggalkan.
Anak kedua, sedang ujian, sehingga tidak bisa kembali ke Indonesia, menjenguk ibunya. Anak ketiga, baru saja diterima bekerja di sebuah perusahaan IT ternama. Katanya, sebagai karyawan baru, ia tidak bisa meninggalkan pekerjaan dengan alasan keluarga. Akhirnya, sang ibu meninggal.
“Tak satu pun anak saya hadir di pemakaman ibunya. Saya sedih dan terpukul. Saya tidak bisa menyalahkan siapa-siapa. Karena itu akibat dari saya; (itulah) yang saya ajarkan pada anak-anak. Sayalah sekarang yang menanggung akibatnya,” kata sang doktor sambil terisak.
Belakangan, sang doktor mendalami agama. Ia belajar ajaran-ajaran Nabi. Diantaranya belajar tentang cara mendidik anak dan lain-lain. Setelah paham agama, sang doktor merasa selama ini telah salah mendidik anak.
“Saya merasa sudah menjerusmuskan anak-anak dengan menyekolahkan anak saya ke luar negeri. Mereka jadi jauh dari agama. Jauh dari pemahaman konsep hidup yang benar, sesuai dengan tuntunan Rasulullah,” kata sang doktor.
Belakangan, sang doktor berencana menjual asset-asetnya, membeli lahan yang cukup luas, membangun pesantren, dan sekaligus tinggal disana. Ia berharap, ke depan, ada salah satu cucunya mau tinggal bersamanya, belajar di pesantren.
*
Ada berbagai kisah serupa dengan yang dialami sang doktor dari Bandung itu. Tak heran, kini banyak professional yang bergairah mengirim anak-anaknya untuk belajar di pesantren. Mereka berharap, anak-anaknya tidak mengulang kelemahan orang tuanya dalam memahami dan mengamalkan ajaran agama.
Sang Doktor adalah salah satu korban pendidikan modern yang memandang anak sukses adalah yang sukses secara materi dan memiliki status sosial tinggi. Untuk meraih sukses itu, sejak dini anak disekolahkan ke sekolah-sekolah favorit yang tujuan utamanya bisa melanjutkan kuliah di program studi (jurusan) favorit di universitas favorit.
Biasanya, para orang tua memiliki persepsi, bahwa sekolah atau universtas “favorit” adalah sekolah atau universitas yang lulusannya bisa bekerja di tempat-tempat yang diduga kuat akan menghasilkan banyak uang. Dan hingga kini, pemerintah membuat kebijakan yang menempatkan Perguruan Tinggi menjadi sejenis “Balai Latihan Kerja”. Itu tujuan utamanya.
Itu artinya, Pendidikan kita belum menjalankan amanah UUD 1945. Bahwa – menurut pasal 31 (3) – tujuan pendidikan kita adalah untuk meningkatkan keimanan, ketaqwaan, dan akhlak mulia. Ini tujuan yang utama. Orang yang beradab atau berakhlak mulia pastilah orang yang memahami hakikat dan tujuan hidupnya di dunia ini.
Tapi saat ini, para murid – mulai jenjang TK sampai Perguruan Tinggi -- dididik terutama untuk bisa menjadi pekerja yang bisa cari makan. Mereka tidak dididik terutama untuk menjadi manusia yang baik; apalagi menjadi orang tua yang baik. Tidak heran, jika banyak orang tua yang tidak memahami, bagaimana mereka bisa melalaikan kewajibannya dalam mendidik anak.
Padahal, Allah SWT memerintahkan para orang tua untuk menjaga diri dan keluarganya dari api neraka (QS 66:6). Caranya, adalah dengan mendidik mereka dengan adab dan ilmu, agar anak-anak menjadi orang berilmu tetapi juga berakhlak mulia. Yang merusak masyarakat dan bangsa dan negara bukanlah orang-orang bodoh. Tetapi, masyarakat rusak akibat dari banyaknya orang-orang berilmu tinggi tetapi tidak beradab atau akhlaknya bejat.
Untuk menjawab persoalan inilah, beberapa kali kami selenggarakan “Pelatihan Guru Keluarga”. Tujuannya untuk membekali orang tua, agar mereka bisa menjadi guru utama bagi anak-anaknya sendiri. Dengan itu, orang tua insyaAllah bisa menunaikan kewajibannya dalam mendidik anak dengan benar, dan sekaligus menyiapkan anak-anaknya menjadi generasi yang hebat, generasi unggul yang beradab. (Tahun 2019, panduan dan materi pelatihan itu telah diterbitkan oleh Pustaka Arofah di Solo, menjadi buku dengan judul: “Kiat Menjadi Guru Keluarga, Menyiapkan Generasi Pejuang”.
Konsep ilmu
Hingga kini sangat tidak mudah bagi orang tua untuk meyakinkan anak-anaknya yang lulus SMA, agar memilih lembaga pendidikan tinggi yang mengutamakan penguasaan adab dan ilmu untuk keselamatan iman dan ketinggian akhlak mulia. Kuliah di kampus yang mengutamakan penguasaan Islam worldview dan pemikiran Islam, dianggap tidak menjanjikan masa depan gemilang di dunia.
Tujuan meraih gengsi sosial, gelar akademik, dan ketrampilan kerja masih diletakkan di tempat yang tertinggi, melebihi tujuan penguatan iman dan akhlak mulia. Banyak orang tua dan siswa percaya kepada daftar rangking universitas yang dibuat oleh pemerintah maupun lembaga asing.
Padahal, daftar ranking itu sama sekali tidak memasukkan kriteria iman, taqwa, dan akhlak mulia, sebagai kriteria kampus yang unggul. Bahkan, masih banyak perguruan tinggi Islam yang belum menerapkan konsep adab ilmu dalam menyusun tujuan dan kurikulum pendidikan di kampusnya.
Kisah sang doktor dari Bandung itu semoga menyadarkan kita semua, bahwa pendidikan anak – khususnya di jenjang Pendidikan Tinggi – harus mengutamakan penguasaan Islamic Worldview, penanaman adab dan akhlak mulia, serta penguasaan ilmu-ilmu fardhu ain dan fardhu kifayah secara proporsional.
Dalam bahasa sederhana: “Punya ilmu dan ketrampilan untuk cari makan itu penting. Tapi, menjadi orang baik dan bisa cari makan, itu lebih penting!” Wallahu A’lam bish-shawab. (***)
Konsep ilmu
Hingga kini sangat tidak mudah bagi orang tua untuk meyakinkan anak-anaknya yang lulus SMA, agar memilih lembaga pendidikan tinggi yang mengutamakan penguasaan adab dan ilmu untuk keselamatan iman dan ketinggian akhlak mulia. Kuliah di kampus yang mengutamakan penguasaan Islam worldview dan pemikiran Islam, dianggap tidak menjanjikan masa depan gemilang di dunia.
Tujuan meraih gengsi sosial, gelar akademik, dan ketrampilan kerja masih diletakkan di tempat yang tertinggi, melebihi tujuan penguatan iman dan akhlak mulia. Banyak orang tua dan siswa percaya kepada daftar rangking universitas yang dibuat oleh pemerintah maupun lembaga asing.
Padahal, daftar ranking itu sama sekali tidak memasukkan kriteria iman, taqwa, dan akhlak mulia, sebagai kriteria kampus yang unggul. Bahkan, masih banyak perguruan tinggi Islam yang belum menerapkan konsep adab ilmu dalam menyusun tujuan dan kurikulum pendidikan di kampusnya.
Kisah sang doktor dari Bandung itu semoga menyadarkan kita semua, bahwa pendidikan anak – khususnya di jenjang Pendidikan Tinggi – harus mengutamakan penguasaan Islamic Worldview, penanaman adab dan akhlak mulia, serta penguasaan ilmu-ilmu fardhu ain dan fardhu kifayah secara proporsional.
Dalam bahasa sederhana: “Punya ilmu dan ketrampilan untuk cari makan itu penting. Tapi, menjadi orang baik dan bisa cari makan, itu lebih penting!” Wallahu A’lam bish-shawab. (***)
Paket Novel sarat nasehat dan penuh hikmah karya Buya Hamka, seorang ulama dan sastarawan terkemuka dunia:
- MERANTAU KE DELI
- TERUSIR
- MENUNGGU BEDUK BERBUNYI
- TUAN DIREKTUR
_______________
MERANTAU KE DELI
Poniem seorang perempuan Jawa yang ketika di perantauan harus rela hidup sebagai istri simpanan dari Tuan Tanah di Deli dan Leman seorang pemuda asal Minangkabau yang penuh keyakinan dan optimis di tanah perantauan loyal setia dan percaya kepada sanak familinya. Benih cinta tumbuh. Mereka kemudian menikah dan pergi dari kehidupan perkebunan. Memulai hidup baru dan hidup berumah tangga dengan perbedaan budaya. Kehidupan rumah tangga mereka mengalami goncangan hebat ketika muncul dorongan keluarga besar Leman di kampung agar Leman beristrikan perempuan Minangkabau. Dengan Mariatun gadis asli Minangkabau Leman kemudian menikah lagi. Selain itu kehadiran Suyono laki-laki asal Jawa juga memainkan peran penting dalam kehidupan Leman dan Poniem. Kehidupan rumah tangga mereka tidak lagi sama. Gelombang yang mengguncang rumah tangga mereka semakin besar. Bagaimanakah Leman mempertahankan biduk rumah tangga dengan kedua istrinya dan juga kehadiran Suyono dalam rumah mereka? Berhasilkah Leman?
-------------------------------------
MENUNGGU BEDUK BERBUNYI
Tuan Sharif terpaksa bekerja untuk Belanda karena tuntutan ekonomi kebutuhan keluarga. Demi kehidupan yang layak untuk keluarganya dia pada akhirnya menjadi seorang Federalist orang yang dibenci para pejuang kemerdekaan. Lebih dari itu tidak hanya masyarakat yang membenci anak yang sangat dicintainya pun ikut membenci dirinya. Sharif sudah terperosok ke lubang yang begitu dalam. Dia sudah pasrah dengan keterpurukan dan tekanan batin. Di saat seperti itu menunggu beduk berbunyilah yang kembali menyadarkan dirinya akan makna hidup. Berlatar belakang masa penjajahan dan kemerdekaan Hamka berhasil dengan apik menggelontorkan alur cerita ini dengan baik dan menarik sehingga seakan-akan kita kembali ke suasana era perjuangan mempertahankan kemerdekaan.
--------------------------------------------------
TERUSIR
Mariah dia Mariah. Ibu sekaligus perempuan halus perasaan dan cantik rupanya ini harus terusir karena sang suami Azhar yang termakan dan menelan fitnah itu dengan bulat-bulat. Lika-liku kehidupannya yang tak berantah pun dimulai. Mariah harus terusir harus terdampar di Medan hingga terjerembab di dunia gelap dan remang di Jakarta. Sebuah mahakarya dari Buya Hamka sang sastrawan Pujangga Baru. Novel yang akan memainkan dan mencampuradukkan emosi dan perasaan terdalam kita soal cinta kehilangan fitnah permusuhan dan kasih sayang.
----------------------------------
TUAN DIREKTUR
Jazuli seorang pemuda dari Banjar mencoba peruntungannya di Surabaya. Bermodal kekerasan hati ia berhasil memiliki hotel mewah dan toko emas juga berlian yang cukup terkenal hingga ke luar negeri. Demi mencapai posisi puncak dan mempertahankan posisinya, Tuan Direktur rela menyingkirkan semua sahabat dan orang-orang terdekatnya. Sebaliknya, Tuan Direktur justru mengambil orang-orang bermulut manis dan bermuka menjadi orang terdekatnya.
Hawa nafsunya mengembangkan bisnis membawanya harus berurusan dengan Pak Yasin seorang kakek tua pemilik tanah dan rumah sewa di daerah kumuh di pinggir kota. Segala cara dihalalkan Jazuli asalkan dia dapat mendapatkan tanah Pak Yasin. Namun,........................
---------------------------------------
MENUNGGU BEDUK BERBUNYI, Harga Rp. 41.000,-
TERUSIR, Harga Rp. 45.000,-
MERANTAU KE DELI, Harga Rp. 62.000,-
TUAN DIREKTUR, Harga Rp. 44.000,-
Harga 1 set: Rp. 192.000,-
Pemesanan silahkan sms ke 087878147997 atau Whatsapp:
https://wa.me/6287878147997
Syukran.
- MERANTAU KE DELI
- TERUSIR
- MENUNGGU BEDUK BERBUNYI
- TUAN DIREKTUR
_______________
MERANTAU KE DELI
Poniem seorang perempuan Jawa yang ketika di perantauan harus rela hidup sebagai istri simpanan dari Tuan Tanah di Deli dan Leman seorang pemuda asal Minangkabau yang penuh keyakinan dan optimis di tanah perantauan loyal setia dan percaya kepada sanak familinya. Benih cinta tumbuh. Mereka kemudian menikah dan pergi dari kehidupan perkebunan. Memulai hidup baru dan hidup berumah tangga dengan perbedaan budaya. Kehidupan rumah tangga mereka mengalami goncangan hebat ketika muncul dorongan keluarga besar Leman di kampung agar Leman beristrikan perempuan Minangkabau. Dengan Mariatun gadis asli Minangkabau Leman kemudian menikah lagi. Selain itu kehadiran Suyono laki-laki asal Jawa juga memainkan peran penting dalam kehidupan Leman dan Poniem. Kehidupan rumah tangga mereka tidak lagi sama. Gelombang yang mengguncang rumah tangga mereka semakin besar. Bagaimanakah Leman mempertahankan biduk rumah tangga dengan kedua istrinya dan juga kehadiran Suyono dalam rumah mereka? Berhasilkah Leman?
-------------------------------------
MENUNGGU BEDUK BERBUNYI
Tuan Sharif terpaksa bekerja untuk Belanda karena tuntutan ekonomi kebutuhan keluarga. Demi kehidupan yang layak untuk keluarganya dia pada akhirnya menjadi seorang Federalist orang yang dibenci para pejuang kemerdekaan. Lebih dari itu tidak hanya masyarakat yang membenci anak yang sangat dicintainya pun ikut membenci dirinya. Sharif sudah terperosok ke lubang yang begitu dalam. Dia sudah pasrah dengan keterpurukan dan tekanan batin. Di saat seperti itu menunggu beduk berbunyilah yang kembali menyadarkan dirinya akan makna hidup. Berlatar belakang masa penjajahan dan kemerdekaan Hamka berhasil dengan apik menggelontorkan alur cerita ini dengan baik dan menarik sehingga seakan-akan kita kembali ke suasana era perjuangan mempertahankan kemerdekaan.
--------------------------------------------------
TERUSIR
Mariah dia Mariah. Ibu sekaligus perempuan halus perasaan dan cantik rupanya ini harus terusir karena sang suami Azhar yang termakan dan menelan fitnah itu dengan bulat-bulat. Lika-liku kehidupannya yang tak berantah pun dimulai. Mariah harus terusir harus terdampar di Medan hingga terjerembab di dunia gelap dan remang di Jakarta. Sebuah mahakarya dari Buya Hamka sang sastrawan Pujangga Baru. Novel yang akan memainkan dan mencampuradukkan emosi dan perasaan terdalam kita soal cinta kehilangan fitnah permusuhan dan kasih sayang.
----------------------------------
TUAN DIREKTUR
Jazuli seorang pemuda dari Banjar mencoba peruntungannya di Surabaya. Bermodal kekerasan hati ia berhasil memiliki hotel mewah dan toko emas juga berlian yang cukup terkenal hingga ke luar negeri. Demi mencapai posisi puncak dan mempertahankan posisinya, Tuan Direktur rela menyingkirkan semua sahabat dan orang-orang terdekatnya. Sebaliknya, Tuan Direktur justru mengambil orang-orang bermulut manis dan bermuka menjadi orang terdekatnya.
Hawa nafsunya mengembangkan bisnis membawanya harus berurusan dengan Pak Yasin seorang kakek tua pemilik tanah dan rumah sewa di daerah kumuh di pinggir kota. Segala cara dihalalkan Jazuli asalkan dia dapat mendapatkan tanah Pak Yasin. Namun,........................
---------------------------------------
MENUNGGU BEDUK BERBUNYI, Harga Rp. 41.000,-
TERUSIR, Harga Rp. 45.000,-
MERANTAU KE DELI, Harga Rp. 62.000,-
TUAN DIREKTUR, Harga Rp. 44.000,-
Harga 1 set: Rp. 192.000,-
Pemesanan silahkan sms ke 087878147997 atau Whatsapp:
https://wa.me/6287878147997
Syukran.