ENSIKLOPEDI SAHABAT
(1 set berisi 3 Jilid)
Penulis: Mahmud Al-Mishri
Sahabat adalah generasi terbaik dari semua generasi umat Islam, mereka turut serta mengemban dan menyebarkan agama Islam, sangat sedih ketika manusia di zaman sekarang justru malah menghina para sahabat, mengkafirkan sahabat, bahkan ada golongan tertentu yang mengaku Islam padahal sejatinya mereka bukan dari golongan Islam dan mereka sangat membenci para sahabat, mengkafirkan sahabat, melaknat sahabat.
Ada satu hadits dari Rasulullah yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim tentang tidak boleh kita mencela para sahabat, Rasulullah Shallallahu’alaihi wa Sallam bersabda“Jangan engkau cela sahabatku, andai ada diantara kalian yang berinfaq emas sebesar gunung Uhud, tetap tidak akan bisa menyamai pahala infaq sahabatku yang hanya satu mud (satu genggam), bahkan tidak menyamai setengahnya” HR. Bukhari no. 3673, Muslim no. 2540.
Sebagai umat Islam tentu kita mencintai para sahabat, mendoakan mereka, mencontohkan keteladanan mereka, mencontohkan akhlak mereka, dan juga mengetahui tentang kisah-kisah mereka dalam mengemban dan menyebarkan agama Islam bersama Rasulullah Shallallahu’alaihi wa Sallam. Insya Allah.
Di dalam buku ini juga termasuk kisah 10 sahabat Nabi yang dijamin masuk surga oleh Rasulullah Shallallahu’alaihi wa Sallam (lihat daftar isi).
Buku ini merangkum kisah-kisah 104 sahabat Nabi, tentang sepak terjangnya mereka bersama Rasulullah, peperangannya, dan banyak lagi. Diantaranya:
Dalam jilid 1:
1. Abu Bakar Ash-Shiddiq
2. Umar bin al-Khatthab
3. Utsman bin Affan
4. Ali bin Abu Thalib
5. Thalhah bin Ubaidullah
6. Az-Zubair bin Al-Awwam
7. Sa’ad bin Abu Waqqash
8. Sa’id bin Zaid
9. Abu Ubaidah bin al-Jarrah
10. Shuhaib ar-Rumi
11. Salim maula Abu Hudzaifah
12. Mush’ab bin Umar
13. Zaid bin Tsabit
14. Anas bin Malik
15. Khabbab bin al-Arat
16. Sa’ad bin Mu’adz
Dalam jilid 2:
1. Umair bin Sa’ad
2. Abdullah bin Mas’ud
3. Tsabit bin Qais
4. Abu Thalhah al-Anshari
5. Bilal bin Rabah
6. Ikrimah bin Abu Jahal
7. Hamzah bin Abdul Muthalib
8. Umair bin Wahab
9. Hudzaifah bin al-Yaman
10. Ammar bin Yasir
11. Ukasyah bin Mihshan
12. Ja’far bin Abu Thalib
13. Jabir bin Abdullah
14. Amr bin jamuh
15. Sa’ad bin ar-Rabi
16. Haritsah bin an-Nu’man
17. Mu’awiyah bin Abu Sufyan
18. Amir bin al-Akwa
19. Abdullah bin Amr bin Haram
20. Abu Hurairah
21. Zaid bin Haritshah
22. Usamah bin Zaid
23. Sa’ad bin Ubadah
24. Abu Sufyan bin al-Harits
25. Abdullah bin salam
26. Utbah bin Ghazwan
27. Salman al-Farisi
28. Tsumamah bin Utsal
29. Abdullah bin Rawahah
30. Abu Dujanah
31. Ubadah bin ash-Shamit
32. Sa’id bin Amir
33. Abu Ayyub al-Anshari
34. Zaid bin Arqam
35. Abu Salamah
36. Abdullah bin Ummi Maktum
37. Ashim bin Tsabit
Dalam jilid 3 :
1. Abu Musa al-Asy’ari
2. Utsman bin Mazh’un
3. Abu Darda
4. Al-Bara bin Malik
5. Usaid bin Khudair
6. Imran bin Hushain
7. An- Nu’man bin Murqarrin
8. Suhail bin Amr
9. Abu Dzar al-Ghifari
10. Khalid bin Sa’id
11. Abdullah bin Hudzafah
12. Abbad bin Bisyr
13. Thuwailah bin Khuwailid
14. Zaid bin al-Khathab
15. Khalid bin al-Walid
16. Suraqah bin Malik
17. Abdullah bin Malik
18. Abdullah bin Umar
19. Nu’aim bin Mas’ud
20. Al-Abbas bin Abdul Muthalib
21. Abu Jandal
22. Abu Bushair
23. Amir bin Fuhairah
24. Amr bin al-Ash
25. Hanzhalah
26. Abdullah bin Amr bin al-Ash
27. Haram bin Milhan
28. Mu’adz bin Jabal
29. Hakim bin Hizam
30. Abul Ash bin ar-Rabi
31. Ubay bin Ka’ad
32. Abu Tsa’labah al-Khusyani
33. Abdullah bin Jahsy
34. Al-Miqdad bin Amr
35. Ka’ab bin Malik
36. Wahsyi bin Harb
37. Julaibib
38. Abdullah bin Abbas
39. Jarir bin Abdullah al-Bajali
40. Ath-Thufail bin Amr ad-Dausi
41. Salamah bin al-Akwa
42. Umar bin ala-Humam
43. Muhammad bin Maslamah
44. Abdullah bin Unais
45. Hassan bin Tsabit
46. Qatadah bin an-Nu’man
47. Khuzaimah bin Tsabit
48. Mu’adz bin Amr
49. Mu’awwidz bin Afra
50. Abu Qatadah al-Anshari
51. Abdullah Dzul Bijadain
---------------------------------
Ensiklopedi Sahabat
(1 set berisi 3 Jilid)
Penulis: Mahmud Al-Mishri
(1 set berisi 3 Jilid)
Penulis: Mahmud Al-Mishri
Sahabat adalah generasi terbaik dari semua generasi umat Islam, mereka turut serta mengemban dan menyebarkan agama Islam, sangat sedih ketika manusia di zaman sekarang justru malah menghina para sahabat, mengkafirkan sahabat, bahkan ada golongan tertentu yang mengaku Islam padahal sejatinya mereka bukan dari golongan Islam dan mereka sangat membenci para sahabat, mengkafirkan sahabat, melaknat sahabat.
Ada satu hadits dari Rasulullah yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim tentang tidak boleh kita mencela para sahabat, Rasulullah Shallallahu’alaihi wa Sallam bersabda“Jangan engkau cela sahabatku, andai ada diantara kalian yang berinfaq emas sebesar gunung Uhud, tetap tidak akan bisa menyamai pahala infaq sahabatku yang hanya satu mud (satu genggam), bahkan tidak menyamai setengahnya” HR. Bukhari no. 3673, Muslim no. 2540.
Sebagai umat Islam tentu kita mencintai para sahabat, mendoakan mereka, mencontohkan keteladanan mereka, mencontohkan akhlak mereka, dan juga mengetahui tentang kisah-kisah mereka dalam mengemban dan menyebarkan agama Islam bersama Rasulullah Shallallahu’alaihi wa Sallam. Insya Allah.
Di dalam buku ini juga termasuk kisah 10 sahabat Nabi yang dijamin masuk surga oleh Rasulullah Shallallahu’alaihi wa Sallam (lihat daftar isi).
Buku ini merangkum kisah-kisah 104 sahabat Nabi, tentang sepak terjangnya mereka bersama Rasulullah, peperangannya, dan banyak lagi. Diantaranya:
Dalam jilid 1:
1. Abu Bakar Ash-Shiddiq
2. Umar bin al-Khatthab
3. Utsman bin Affan
4. Ali bin Abu Thalib
5. Thalhah bin Ubaidullah
6. Az-Zubair bin Al-Awwam
7. Sa’ad bin Abu Waqqash
8. Sa’id bin Zaid
9. Abu Ubaidah bin al-Jarrah
10. Shuhaib ar-Rumi
11. Salim maula Abu Hudzaifah
12. Mush’ab bin Umar
13. Zaid bin Tsabit
14. Anas bin Malik
15. Khabbab bin al-Arat
16. Sa’ad bin Mu’adz
Dalam jilid 2:
1. Umair bin Sa’ad
2. Abdullah bin Mas’ud
3. Tsabit bin Qais
4. Abu Thalhah al-Anshari
5. Bilal bin Rabah
6. Ikrimah bin Abu Jahal
7. Hamzah bin Abdul Muthalib
8. Umair bin Wahab
9. Hudzaifah bin al-Yaman
10. Ammar bin Yasir
11. Ukasyah bin Mihshan
12. Ja’far bin Abu Thalib
13. Jabir bin Abdullah
14. Amr bin jamuh
15. Sa’ad bin ar-Rabi
16. Haritsah bin an-Nu’man
17. Mu’awiyah bin Abu Sufyan
18. Amir bin al-Akwa
19. Abdullah bin Amr bin Haram
20. Abu Hurairah
21. Zaid bin Haritshah
22. Usamah bin Zaid
23. Sa’ad bin Ubadah
24. Abu Sufyan bin al-Harits
25. Abdullah bin salam
26. Utbah bin Ghazwan
27. Salman al-Farisi
28. Tsumamah bin Utsal
29. Abdullah bin Rawahah
30. Abu Dujanah
31. Ubadah bin ash-Shamit
32. Sa’id bin Amir
33. Abu Ayyub al-Anshari
34. Zaid bin Arqam
35. Abu Salamah
36. Abdullah bin Ummi Maktum
37. Ashim bin Tsabit
Dalam jilid 3 :
1. Abu Musa al-Asy’ari
2. Utsman bin Mazh’un
3. Abu Darda
4. Al-Bara bin Malik
5. Usaid bin Khudair
6. Imran bin Hushain
7. An- Nu’man bin Murqarrin
8. Suhail bin Amr
9. Abu Dzar al-Ghifari
10. Khalid bin Sa’id
11. Abdullah bin Hudzafah
12. Abbad bin Bisyr
13. Thuwailah bin Khuwailid
14. Zaid bin al-Khathab
15. Khalid bin al-Walid
16. Suraqah bin Malik
17. Abdullah bin Malik
18. Abdullah bin Umar
19. Nu’aim bin Mas’ud
20. Al-Abbas bin Abdul Muthalib
21. Abu Jandal
22. Abu Bushair
23. Amir bin Fuhairah
24. Amr bin al-Ash
25. Hanzhalah
26. Abdullah bin Amr bin al-Ash
27. Haram bin Milhan
28. Mu’adz bin Jabal
29. Hakim bin Hizam
30. Abul Ash bin ar-Rabi
31. Ubay bin Ka’ad
32. Abu Tsa’labah al-Khusyani
33. Abdullah bin Jahsy
34. Al-Miqdad bin Amr
35. Ka’ab bin Malik
36. Wahsyi bin Harb
37. Julaibib
38. Abdullah bin Abbas
39. Jarir bin Abdullah al-Bajali
40. Ath-Thufail bin Amr ad-Dausi
41. Salamah bin al-Akwa
42. Umar bin ala-Humam
43. Muhammad bin Maslamah
44. Abdullah bin Unais
45. Hassan bin Tsabit
46. Qatadah bin an-Nu’man
47. Khuzaimah bin Tsabit
48. Mu’adz bin Amr
49. Mu’awwidz bin Afra
50. Abu Qatadah al-Anshari
51. Abdullah Dzul Bijadain
---------------------------------
Ensiklopedi Sahabat
(1 set berisi 3 Jilid)
Penulis: Mahmud Al-Mishri
Isi buku:
- jilid 1: 583 halaman,
- jilid 2: 542 halaman,
- dan jilid 3: 587 halaman.
Sampul Hardcover
Ukuran: 18 x 24,5 cm,
Berat: 3,4 Kg.
Harga: Rp. 420.000,-
Pemesanan silahkan sms ke 087878147997 atau Whatsapp:
https://wa.me/6287878147997
Syukran.
- jilid 1: 583 halaman,
- jilid 2: 542 halaman,
- dan jilid 3: 587 halaman.
Sampul Hardcover
Ukuran: 18 x 24,5 cm,
Berat: 3,4 Kg.
Harga: Rp. 420.000,-
Pemesanan silahkan sms ke 087878147997 atau Whatsapp:
https://wa.me/6287878147997
Syukran.
WABAH DAN TAUN DALAM ISLAM
Penulis: Ibnu Hajar Al - Asqalani
Bagaimana dahulu umat Islam dalam menghadapi pandemi? Apa saja pelajaran yang bisa kita ambil sekarang? Bagaimana dinamika kehidupan muslim masa lampau selama pandemi dan langkah-langkah apa saja yang sudah mereka tempuh yang masih sangat relevan hingga sekarang?
Al-Hafizh Ibnu Hajar mulai menulis kitab ini pada tahun 1416 M, lalu berhenti. Ia baru menuntaskannya pada tahun 1430 M setelah muncul bidah di masyarakat berupa seru keluar rumah untuk berkumpul dan berdoa layaknya shalat istisqa. Bagi Ibnu Hajar, orang yang berdiam di rumah selama wabah, sembari bersabar dan mengharap ridha Allah, ia akan memperoleh pahala seperti orang mati syahid meski dirinya tidak terkena wabah. Ia mengutip hadis Nabi, “Sesungguhnya kebanyakan para syuhada di kalangan umatku adalah orang-orang yang mati di atas kasur.”
Patut disebutkan di sini, tiga putri Ibnu Hajar wafat karena taun yang terjadi pada masa itu. Kitab ini dibuat khusus untuk memberikan pencerahan kepada umat Islam dalam menghadapi sebuah pandemi. Yang spesial dari buku ini, semuanya sangat cocok dan relevan dengan semua protokol kesehatan yang ada saat ini, bahkan lebih ketat. Dari sekian banyak judul kitab klasik yang ada soal pandemi, inilah yang paling lengkap.
Karya fenomenal Ibnu Hajar al-Asqalani ini merekontruksi literatur sejarah wabah di dunia Islam secara empirik dan normatif dan menginspirasi penulis-penulis berikutnya. Seorang ulama klasik yang paling dihormati. Buah pikirnya selalu menarik untuk dikaji, bahkan masih sangat relevan untuk diterapkan dalam kehidupan modern. Beliau adalah pengarang kitab Fathul Baari & Bulughul Maram. Karya Ibnu Hajar al-Asqalani merupakan referensi wajib dibaca untuk mengenal pemikiran Islam yang kaya akan nilai intelektualitas.
-------------------------
WABAH DAN TAUN DALAM ISLAM
Ibnu Hajar Al - Asqalani
Ukuran: 15 x 23 cm
Isi: 396 halaman
Sampul: Hard Cover
ISBN: 978-623-7327-42-4
Berat: 700 gr.
Harga: Rp. 148.000,-
Pemesanan silahkan sms ke 087878147997 atau Whatsapp:
https://wa.me/6287878147997
Syukran...
Penulis: Ibnu Hajar Al - Asqalani
Bagaimana dahulu umat Islam dalam menghadapi pandemi? Apa saja pelajaran yang bisa kita ambil sekarang? Bagaimana dinamika kehidupan muslim masa lampau selama pandemi dan langkah-langkah apa saja yang sudah mereka tempuh yang masih sangat relevan hingga sekarang?
Al-Hafizh Ibnu Hajar mulai menulis kitab ini pada tahun 1416 M, lalu berhenti. Ia baru menuntaskannya pada tahun 1430 M setelah muncul bidah di masyarakat berupa seru keluar rumah untuk berkumpul dan berdoa layaknya shalat istisqa. Bagi Ibnu Hajar, orang yang berdiam di rumah selama wabah, sembari bersabar dan mengharap ridha Allah, ia akan memperoleh pahala seperti orang mati syahid meski dirinya tidak terkena wabah. Ia mengutip hadis Nabi, “Sesungguhnya kebanyakan para syuhada di kalangan umatku adalah orang-orang yang mati di atas kasur.”
Patut disebutkan di sini, tiga putri Ibnu Hajar wafat karena taun yang terjadi pada masa itu. Kitab ini dibuat khusus untuk memberikan pencerahan kepada umat Islam dalam menghadapi sebuah pandemi. Yang spesial dari buku ini, semuanya sangat cocok dan relevan dengan semua protokol kesehatan yang ada saat ini, bahkan lebih ketat. Dari sekian banyak judul kitab klasik yang ada soal pandemi, inilah yang paling lengkap.
Karya fenomenal Ibnu Hajar al-Asqalani ini merekontruksi literatur sejarah wabah di dunia Islam secara empirik dan normatif dan menginspirasi penulis-penulis berikutnya. Seorang ulama klasik yang paling dihormati. Buah pikirnya selalu menarik untuk dikaji, bahkan masih sangat relevan untuk diterapkan dalam kehidupan modern. Beliau adalah pengarang kitab Fathul Baari & Bulughul Maram. Karya Ibnu Hajar al-Asqalani merupakan referensi wajib dibaca untuk mengenal pemikiran Islam yang kaya akan nilai intelektualitas.
-------------------------
WABAH DAN TAUN DALAM ISLAM
Ibnu Hajar Al - Asqalani
Ukuran: 15 x 23 cm
Isi: 396 halaman
Sampul: Hard Cover
ISBN: 978-623-7327-42-4
Berat: 700 gr.
Harga: Rp. 148.000,-
Pemesanan silahkan sms ke 087878147997 atau Whatsapp:
https://wa.me/6287878147997
Syukran...
40 KARAKTERISTIK MEREKA YANG DICINTAI ALLAH
Penulis: Abdul Azhim Bin Badawi al-Khalafi
Cinta Allah kepada hamba adalah suatu karunia yang tidak bisa diukur nilainya kecuali oleh orang yang mengenal Allah (ma’rifatullah) secara baik. Dan cinta Allah kepada hamba merupakan salah satu sifat dari sifat-sifatNya yang wajib ditetapkan dan diimani. Sebaliknya, cinta hamba kepada Rabbnya adalah suatu kenikmatan bagi hamba itu sendiri. Tidak bisa dirasakan kecuali oleh orang yang telah mengecap nikmatnya Iman. Dan hukumnya fardhu ain bagi semua makhluk, karena ia merupakan manifestasi dari tauhid itu sendiri. Oleh karena itu, seorang Mukmin yang mencintai Allah tidak boleh mencintai sesuatu yang dibenci oleh Allah q, siapa pun dia dan apapun ia.
Buku Syaikh Abdul Azhim bin Badawi al-Khalafi ini memaparkan kepada Anda tentang 40 karakteristik kekasih Allah. Semua pembahasan ini merupakan hasil jerih payah penulis dalam mengumpulkan ayat al-Qur`an dan hadits Nabawi yang berkaitan dengan kecintaan Allah terhadap hambaNya, sebab-sebab untuk mendapatkannya, dan pengaruh positifnya dalam kehidupan sehari-hari yang semuanya dikemas dalam bahasa yang mudah dan menakjubkan. Di antara keistimewaan buku ini adalah pencantuman referensi pada catatan kaki dan derajat hadits yang dikutip, sehingga pembaca terhindar dari pengamalan hadits dha’if dan maudhu’.
Dan pada akhir pembahasan, beliau memberikan tips bagaimana meraih surga dengan mudah, ialah sebuah tempat yang di dalamnya terdapat kenikmatan yang belum pernah dilihat oleh mata, didengar oleh telinga, dan terbetik dalam hati. Mari berlomba meraih cinta Allah.
Dalam buku 40 Karakteristik yang Dicintai Allah, menjelaskan diantaranya:
– Allah mencintai orang yang bertaubat.
– Allah mencintai orang yang gemar menyucikan diri.
– Allah mencintai orang yang bersabar.
– Allah mencintai orang yang bertawakkal kepadaNya.
– Allah mencintai orang-orang yang bersikap adil.
– Allah mencintai orang mukmin yang kuat.
– Allah mencintai orang yang gemar menegakkan Sunnah dan melaksanakan amalan Sunnah.
– Allah mencintai orang-orang yang bermanfaat untuk orang lain.
– Allah mencintai orang yang mencintai para sahabat Nabi Shallallahu 'alahi wa Sallam.
– Allah mencintai orang-orang yang saling mencintai karena Allah.
– Allah mencintai orang-orang yang jujur dan amanah.
– Allah mencintai orang-orang yang menangis karena takut kepada Allah.
– Allah mencintai orang-orang yang menegakkan amar ma’ruf dan nahi munkar.
– Allah mencintai orang yang berakhlak baik, dan seterusnya..
-------------------------------
40 Karakteristik Mereka Yang Dicintai Allah
Penulis: Abdul Azhim Bin Badawi al-Khalafi
Isi: 738 halaman.
Sampul: Hardcover
Berat: 1,3 Kg.
Harga Rp. 140.000,-
Pemesanan silahkan sms ke 087878147997 atau Whatsapp:
https://wa.me/6287878147997
Syukran....
Penulis: Abdul Azhim Bin Badawi al-Khalafi
Cinta Allah kepada hamba adalah suatu karunia yang tidak bisa diukur nilainya kecuali oleh orang yang mengenal Allah (ma’rifatullah) secara baik. Dan cinta Allah kepada hamba merupakan salah satu sifat dari sifat-sifatNya yang wajib ditetapkan dan diimani. Sebaliknya, cinta hamba kepada Rabbnya adalah suatu kenikmatan bagi hamba itu sendiri. Tidak bisa dirasakan kecuali oleh orang yang telah mengecap nikmatnya Iman. Dan hukumnya fardhu ain bagi semua makhluk, karena ia merupakan manifestasi dari tauhid itu sendiri. Oleh karena itu, seorang Mukmin yang mencintai Allah tidak boleh mencintai sesuatu yang dibenci oleh Allah q, siapa pun dia dan apapun ia.
Buku Syaikh Abdul Azhim bin Badawi al-Khalafi ini memaparkan kepada Anda tentang 40 karakteristik kekasih Allah. Semua pembahasan ini merupakan hasil jerih payah penulis dalam mengumpulkan ayat al-Qur`an dan hadits Nabawi yang berkaitan dengan kecintaan Allah terhadap hambaNya, sebab-sebab untuk mendapatkannya, dan pengaruh positifnya dalam kehidupan sehari-hari yang semuanya dikemas dalam bahasa yang mudah dan menakjubkan. Di antara keistimewaan buku ini adalah pencantuman referensi pada catatan kaki dan derajat hadits yang dikutip, sehingga pembaca terhindar dari pengamalan hadits dha’if dan maudhu’.
Dan pada akhir pembahasan, beliau memberikan tips bagaimana meraih surga dengan mudah, ialah sebuah tempat yang di dalamnya terdapat kenikmatan yang belum pernah dilihat oleh mata, didengar oleh telinga, dan terbetik dalam hati. Mari berlomba meraih cinta Allah.
Dalam buku 40 Karakteristik yang Dicintai Allah, menjelaskan diantaranya:
– Allah mencintai orang yang bertaubat.
– Allah mencintai orang yang gemar menyucikan diri.
– Allah mencintai orang yang bersabar.
– Allah mencintai orang yang bertawakkal kepadaNya.
– Allah mencintai orang-orang yang bersikap adil.
– Allah mencintai orang mukmin yang kuat.
– Allah mencintai orang yang gemar menegakkan Sunnah dan melaksanakan amalan Sunnah.
– Allah mencintai orang-orang yang bermanfaat untuk orang lain.
– Allah mencintai orang yang mencintai para sahabat Nabi Shallallahu 'alahi wa Sallam.
– Allah mencintai orang-orang yang saling mencintai karena Allah.
– Allah mencintai orang-orang yang jujur dan amanah.
– Allah mencintai orang-orang yang menangis karena takut kepada Allah.
– Allah mencintai orang-orang yang menegakkan amar ma’ruf dan nahi munkar.
– Allah mencintai orang yang berakhlak baik, dan seterusnya..
-------------------------------
40 Karakteristik Mereka Yang Dicintai Allah
Penulis: Abdul Azhim Bin Badawi al-Khalafi
Isi: 738 halaman.
Sampul: Hardcover
Berat: 1,3 Kg.
Harga Rp. 140.000,-
Pemesanan silahkan sms ke 087878147997 atau Whatsapp:
https://wa.me/6287878147997
Syukran....
SUKSES SEKOLAHKAN
ANAK KE LUAR NEGERI,
SANG DOKTOR AKHIRNYA MENYESAL
Oleh: Dr. Adian Husaini
Di youtube beredar sebuah video berjudul: “Penyesalan Seorang Doktor Universitas Ternama”. Isinya berkisah tentang penyesalan seorang doktor yang ketiga anaknya berhasil kuliah di luar negeri. Ia bahkan menulis buku panduan tentang kiat menyekolahkan anaknya di luar negeri. Banyak orang mengikuti jejaknya, dan sukses.
Tapi, belakangan, ia menarik bukunya dari peredaran dan meminta maaf kepada orang-orang yang telah mengikuti jejaknya. Kisahnya bermula saat istrinya sakit. Anak pertama, yang sudah mapan bekerja di USA, diteleponnya. Tapi, sang anak tidak bisa pulang. Katanya, banyak meeting yang tidak bisa ditinggalkan.
Anak kedua, sedang ujian, sehingga tidak bisa kembali ke Indonesia, menjenguk ibunya. Anak ketiga, baru saja diterima bekerja di sebuah perusahaan IT ternama. Katanya, sebagai karyawan baru, ia tidak bisa meninggalkan pekerjaan dengan alasan keluarga. Akhirnya, sang ibu meninggal.
“Tak satu pun anak saya hadir di pemakaman ibunya. Saya sedih dan terpukul. Saya tidak bisa menyalahkan siapa-siapa. Karena itu akibat dari saya; (itulah) yang saya ajarkan pada anak-anak. Sayalah sekarang yang menanggung akibatnya,” kata sang doktor sambil terisak.
Belakangan, sang doktor mendalami agama. Ia belajar ajaran-ajaran Nabi. Diantaranya belajar tentang cara mendidik anak dan lain-lain. Setelah paham agama, sang doktor merasa selama ini telah salah mendidik anak.
“Saya merasa sudah menjerusmuskan anak-anak dengan menyekolahkan anak saya ke luar negeri. Mereka jadi jauh dari agama. Jauh dari pemahaman konsep hidup yang benar, sesuai dengan tuntunan Rasulullah,” kata sang doktor.
Belakangan, sang doktor berencana menjual asset-asetnya, membeli lahan yang cukup luas, membangun pesantren, dan sekaligus tinggal disana. Ia berharap, ke depan, ada salah satu cucunya mau tinggal bersamanya, belajar di pesantren.
*
Ada berbagai kisah serupa dengan yang dialami sang doktor dari Bandung itu. Tak heran, kini banyak professional yang bergairah mengirim anak-anaknya untuk belajar di pesantren. Mereka berharap, anak-anaknya tidak mengulang kelemahan orang tuanya dalam memahami dan mengamalkan ajaran agama.
Sang Doktor adalah salah satu korban pendidikan modern yang memandang anak sukses adalah yang sukses secara materi dan memiliki status sosial tinggi. Untuk meraih sukses itu, sejak dini anak disekolahkan ke sekolah-sekolah favorit yang tujuan utamanya bisa melanjutkan kuliah di program studi (jurusan) favorit di universitas favorit.
Biasanya, para orang tua memiliki persepsi, bahwa sekolah atau universtas “favorit” adalah sekolah atau universitas yang lulusannya bisa bekerja di tempat-tempat yang diduga kuat akan menghasilkan banyak uang. Dan hingga kini, pemerintah membuat kebijakan yang menempatkan Perguruan Tinggi menjadi sejenis “Balai Latihan Kerja”. Itu tujuan utamanya.
Itu artinya, Pendidikan kita belum menjalankan amanah UUD 1945. Bahwa – menurut pasal 31 (3) – tujuan pendidikan kita adalah untuk meningkatkan keimanan, ketaqwaan, dan akhlak mulia. Ini tujuan yang utama. Orang yang beradab atau berakhlak mulia pastilah orang yang memahami hakikat dan tujuan hidupnya di dunia ini.
Tapi saat ini, para murid – mulai jenjang TK sampai Perguruan Tinggi -- dididik terutama untuk bisa menjadi pekerja yang bisa cari makan. Mereka tidak dididik terutama untuk menjadi manusia yang baik; apalagi menjadi orang tua yang baik. Tidak heran, jika banyak orang tua yang tidak memahami, bagaimana mereka bisa melalaikan kewajibannya dalam mendidik anak.
Padahal, Allah SWT memerintahkan para orang tua untuk menjaga diri dan keluarganya dari api neraka (QS 66:6). Caranya, adalah dengan mendidik mereka dengan adab dan ilmu, agar anak-anak menjadi orang berilmu tetapi juga berakhlak mulia. Yang merusak masyarakat dan bangsa dan negara bukanlah orang-orang bodoh. Tetapi, masyarakat rusak akibat dari banyaknya orang-orang berilmu tinggi tetapi tidak beradab atau akhlaknya bejat.
ANAK KE LUAR NEGERI,
SANG DOKTOR AKHIRNYA MENYESAL
Oleh: Dr. Adian Husaini
Di youtube beredar sebuah video berjudul: “Penyesalan Seorang Doktor Universitas Ternama”. Isinya berkisah tentang penyesalan seorang doktor yang ketiga anaknya berhasil kuliah di luar negeri. Ia bahkan menulis buku panduan tentang kiat menyekolahkan anaknya di luar negeri. Banyak orang mengikuti jejaknya, dan sukses.
Tapi, belakangan, ia menarik bukunya dari peredaran dan meminta maaf kepada orang-orang yang telah mengikuti jejaknya. Kisahnya bermula saat istrinya sakit. Anak pertama, yang sudah mapan bekerja di USA, diteleponnya. Tapi, sang anak tidak bisa pulang. Katanya, banyak meeting yang tidak bisa ditinggalkan.
Anak kedua, sedang ujian, sehingga tidak bisa kembali ke Indonesia, menjenguk ibunya. Anak ketiga, baru saja diterima bekerja di sebuah perusahaan IT ternama. Katanya, sebagai karyawan baru, ia tidak bisa meninggalkan pekerjaan dengan alasan keluarga. Akhirnya, sang ibu meninggal.
“Tak satu pun anak saya hadir di pemakaman ibunya. Saya sedih dan terpukul. Saya tidak bisa menyalahkan siapa-siapa. Karena itu akibat dari saya; (itulah) yang saya ajarkan pada anak-anak. Sayalah sekarang yang menanggung akibatnya,” kata sang doktor sambil terisak.
Belakangan, sang doktor mendalami agama. Ia belajar ajaran-ajaran Nabi. Diantaranya belajar tentang cara mendidik anak dan lain-lain. Setelah paham agama, sang doktor merasa selama ini telah salah mendidik anak.
“Saya merasa sudah menjerusmuskan anak-anak dengan menyekolahkan anak saya ke luar negeri. Mereka jadi jauh dari agama. Jauh dari pemahaman konsep hidup yang benar, sesuai dengan tuntunan Rasulullah,” kata sang doktor.
Belakangan, sang doktor berencana menjual asset-asetnya, membeli lahan yang cukup luas, membangun pesantren, dan sekaligus tinggal disana. Ia berharap, ke depan, ada salah satu cucunya mau tinggal bersamanya, belajar di pesantren.
*
Ada berbagai kisah serupa dengan yang dialami sang doktor dari Bandung itu. Tak heran, kini banyak professional yang bergairah mengirim anak-anaknya untuk belajar di pesantren. Mereka berharap, anak-anaknya tidak mengulang kelemahan orang tuanya dalam memahami dan mengamalkan ajaran agama.
Sang Doktor adalah salah satu korban pendidikan modern yang memandang anak sukses adalah yang sukses secara materi dan memiliki status sosial tinggi. Untuk meraih sukses itu, sejak dini anak disekolahkan ke sekolah-sekolah favorit yang tujuan utamanya bisa melanjutkan kuliah di program studi (jurusan) favorit di universitas favorit.
Biasanya, para orang tua memiliki persepsi, bahwa sekolah atau universtas “favorit” adalah sekolah atau universitas yang lulusannya bisa bekerja di tempat-tempat yang diduga kuat akan menghasilkan banyak uang. Dan hingga kini, pemerintah membuat kebijakan yang menempatkan Perguruan Tinggi menjadi sejenis “Balai Latihan Kerja”. Itu tujuan utamanya.
Itu artinya, Pendidikan kita belum menjalankan amanah UUD 1945. Bahwa – menurut pasal 31 (3) – tujuan pendidikan kita adalah untuk meningkatkan keimanan, ketaqwaan, dan akhlak mulia. Ini tujuan yang utama. Orang yang beradab atau berakhlak mulia pastilah orang yang memahami hakikat dan tujuan hidupnya di dunia ini.
Tapi saat ini, para murid – mulai jenjang TK sampai Perguruan Tinggi -- dididik terutama untuk bisa menjadi pekerja yang bisa cari makan. Mereka tidak dididik terutama untuk menjadi manusia yang baik; apalagi menjadi orang tua yang baik. Tidak heran, jika banyak orang tua yang tidak memahami, bagaimana mereka bisa melalaikan kewajibannya dalam mendidik anak.
Padahal, Allah SWT memerintahkan para orang tua untuk menjaga diri dan keluarganya dari api neraka (QS 66:6). Caranya, adalah dengan mendidik mereka dengan adab dan ilmu, agar anak-anak menjadi orang berilmu tetapi juga berakhlak mulia. Yang merusak masyarakat dan bangsa dan negara bukanlah orang-orang bodoh. Tetapi, masyarakat rusak akibat dari banyaknya orang-orang berilmu tinggi tetapi tidak beradab atau akhlaknya bejat.
Untuk menjawab persoalan inilah, beberapa kali kami selenggarakan “Pelatihan Guru Keluarga”. Tujuannya untuk membekali orang tua, agar mereka bisa menjadi guru utama bagi anak-anaknya sendiri. Dengan itu, orang tua insyaAllah bisa menunaikan kewajibannya dalam mendidik anak dengan benar, dan sekaligus menyiapkan anak-anaknya menjadi generasi yang hebat, generasi unggul yang beradab. (Tahun 2019, panduan dan materi pelatihan itu telah diterbitkan oleh Pustaka Arofah di Solo, menjadi buku dengan judul: “Kiat Menjadi Guru Keluarga, Menyiapkan Generasi Pejuang”.
Konsep ilmu
Hingga kini sangat tidak mudah bagi orang tua untuk meyakinkan anak-anaknya yang lulus SMA, agar memilih lembaga pendidikan tinggi yang mengutamakan penguasaan adab dan ilmu untuk keselamatan iman dan ketinggian akhlak mulia. Kuliah di kampus yang mengutamakan penguasaan Islam worldview dan pemikiran Islam, dianggap tidak menjanjikan masa depan gemilang di dunia.
Tujuan meraih gengsi sosial, gelar akademik, dan ketrampilan kerja masih diletakkan di tempat yang tertinggi, melebihi tujuan penguatan iman dan akhlak mulia. Banyak orang tua dan siswa percaya kepada daftar rangking universitas yang dibuat oleh pemerintah maupun lembaga asing.
Padahal, daftar ranking itu sama sekali tidak memasukkan kriteria iman, taqwa, dan akhlak mulia, sebagai kriteria kampus yang unggul. Bahkan, masih banyak perguruan tinggi Islam yang belum menerapkan konsep adab ilmu dalam menyusun tujuan dan kurikulum pendidikan di kampusnya.
Kisah sang doktor dari Bandung itu semoga menyadarkan kita semua, bahwa pendidikan anak – khususnya di jenjang Pendidikan Tinggi – harus mengutamakan penguasaan Islamic Worldview, penanaman adab dan akhlak mulia, serta penguasaan ilmu-ilmu fardhu ain dan fardhu kifayah secara proporsional.
Dalam bahasa sederhana: “Punya ilmu dan ketrampilan untuk cari makan itu penting. Tapi, menjadi orang baik dan bisa cari makan, itu lebih penting!” Wallahu A’lam bish-shawab. (***)
Konsep ilmu
Hingga kini sangat tidak mudah bagi orang tua untuk meyakinkan anak-anaknya yang lulus SMA, agar memilih lembaga pendidikan tinggi yang mengutamakan penguasaan adab dan ilmu untuk keselamatan iman dan ketinggian akhlak mulia. Kuliah di kampus yang mengutamakan penguasaan Islam worldview dan pemikiran Islam, dianggap tidak menjanjikan masa depan gemilang di dunia.
Tujuan meraih gengsi sosial, gelar akademik, dan ketrampilan kerja masih diletakkan di tempat yang tertinggi, melebihi tujuan penguatan iman dan akhlak mulia. Banyak orang tua dan siswa percaya kepada daftar rangking universitas yang dibuat oleh pemerintah maupun lembaga asing.
Padahal, daftar ranking itu sama sekali tidak memasukkan kriteria iman, taqwa, dan akhlak mulia, sebagai kriteria kampus yang unggul. Bahkan, masih banyak perguruan tinggi Islam yang belum menerapkan konsep adab ilmu dalam menyusun tujuan dan kurikulum pendidikan di kampusnya.
Kisah sang doktor dari Bandung itu semoga menyadarkan kita semua, bahwa pendidikan anak – khususnya di jenjang Pendidikan Tinggi – harus mengutamakan penguasaan Islamic Worldview, penanaman adab dan akhlak mulia, serta penguasaan ilmu-ilmu fardhu ain dan fardhu kifayah secara proporsional.
Dalam bahasa sederhana: “Punya ilmu dan ketrampilan untuk cari makan itu penting. Tapi, menjadi orang baik dan bisa cari makan, itu lebih penting!” Wallahu A’lam bish-shawab. (***)
Media is too big
VIEW IN TELEGRAM
Apa Penyebab Runtuhnya Ummat Islam?
Dr. Adian Husaini
Dr. Adian Husaini
Tadabur Al Quran For Kids Juz 30
224 halaman iustrasi full color mudah dan menarik.
Buku ini berisikan tadabur surah-surah di dalam Al-Quran juz 30 plus surah Al-Fatihah, dengan merujuk pada kitab:
• Tafsir Al-Quran Al-Azhim karya Imam Ibnu Katsir
• Tafsir Al-Quran li Al-Athfal karya Dr. Sa'd Riyadh
• Ma'alim As-Suwar karya Syaikh Fayis As-Sarih
• Awwal Marrah Atadabbar Al-Quran karya Syaikh Adil Muhammad Khalil
• Tafsir Al-Munir fi Al-Aqidah wa Asy-Syari'ah wa Al-Manhaj karya Syaikh Wahbah Az-Zuhaili
Buku ini spesial kami hadirkan untuk Adik-Adik yang saleh dan salehah. Selain membantu muraja'ah hafalan, juga mengajak untuk menyelami lebih lanjut ayat-ayat yang sudah dihafal.
Agar menjadi tabungan pahala untuk Adik-adik dan orang tua tercinta, lanjutkan dengan penuh semangat dengan mengamalkan juga isinya ya!
Apa yang bisa dilakukan dengan buku ini?
• Membaca dan muraja'ah hafalan juz 30
• Membaca terjemah setiap ayat
• Mengenal penamaan surah Al-Quran
• Tadabur dan memahami inti sari ilmu Al-Quran
• Pelajaran penting dari setiap surah
---------------------------------------
Tadabur Al Quran For Kids Juz 30
224 Halaman full color
Ukuran: 17 x 24 cm
Isi: 224 Halaman full color
Berat: 450 gr
Sampul: Soft Cover
Harga: Rp. 99.000,-
Pemesanan silahkan sms ke 087878147997 atau Whatsapp:
https://wa.me/6287878147997
Syukran...
224 halaman iustrasi full color mudah dan menarik.
Buku ini berisikan tadabur surah-surah di dalam Al-Quran juz 30 plus surah Al-Fatihah, dengan merujuk pada kitab:
• Tafsir Al-Quran Al-Azhim karya Imam Ibnu Katsir
• Tafsir Al-Quran li Al-Athfal karya Dr. Sa'd Riyadh
• Ma'alim As-Suwar karya Syaikh Fayis As-Sarih
• Awwal Marrah Atadabbar Al-Quran karya Syaikh Adil Muhammad Khalil
• Tafsir Al-Munir fi Al-Aqidah wa Asy-Syari'ah wa Al-Manhaj karya Syaikh Wahbah Az-Zuhaili
Buku ini spesial kami hadirkan untuk Adik-Adik yang saleh dan salehah. Selain membantu muraja'ah hafalan, juga mengajak untuk menyelami lebih lanjut ayat-ayat yang sudah dihafal.
Agar menjadi tabungan pahala untuk Adik-adik dan orang tua tercinta, lanjutkan dengan penuh semangat dengan mengamalkan juga isinya ya!
Apa yang bisa dilakukan dengan buku ini?
• Membaca dan muraja'ah hafalan juz 30
• Membaca terjemah setiap ayat
• Mengenal penamaan surah Al-Quran
• Tadabur dan memahami inti sari ilmu Al-Quran
• Pelajaran penting dari setiap surah
---------------------------------------
Tadabur Al Quran For Kids Juz 30
224 Halaman full color
Ukuran: 17 x 24 cm
Isi: 224 Halaman full color
Berat: 450 gr
Sampul: Soft Cover
Harga: Rp. 99.000,-
Pemesanan silahkan sms ke 087878147997 atau Whatsapp:
https://wa.me/6287878147997
Syukran...
BADZLUL MA'UN
Tuntunan dan Petunjuk Islam atas Wabah Virus dan Penyakit
Penulis: Al-Hafiz Imam Ibnu Hajar Al-'Asqalani
Pandemi akibat Covid-19 yang juga melanda Indonesia telah memantik keingintahuan publik terkait sejarah wabah yang pernah menimpa umat manusia. Sejumlah sumber menjelaskan bahwa pandemi akibat wabah menular telah terjadi jauh sejak abad ke-6 M. Wabah Yustinius (Justinian Plague) yang terjadi pada tahun 541 - 542 M adalah salah satu pandemic terbesar yang sering disebut oleh para sejarawan.
Sejarah juga mencatat wabah Shirawayh yang terjadi pada masa Nabi Muhammad sekira tahun 627-628, dan wabah Amwas pada sekira tahun 688-689 di era kekhalifahan Umar bin Khattab. Pada wabah yang disebut terakhir, tak kurang dari 25.000 sahabat Nabi meninggal terkena wabah. Selain itu, di antara pandemi paling mematikan dalam sejarah umat manusia adalah apa yang dikenal sebagai "Maut Hitam" (the Black Death) yang melanda Timur Tengah dan Eropa mulai tahun 1347 hingga pertengahan abad 15. Bencana panjang ini telah menewaskan hampir 60% populasi penduduk Eropa di abad pertengahan.
Salah satu manuskrip terpenting yang terkait dengan pandemi wabah, atau yang disebut tha'un, yang ditulis salah seorang ulama besar adalah Badzlul Ma'un fi Fadhl al-Tha'un karangan al-Hafiz Ibnu Hajar al-'Asqalani. Buku ini memuat interpretasi penulis dari aspek historis dan teologis yang diperkuat dengan data-data ilmu alam dan kedokteran. Membaca buku ini, pembaca akan diajak menelusuri kembali situasi genting dan kepanikan di tengah masyarakat terdampak wabah menular mematikan pada masa abad pertengahan.
-------------------------
Badzlul Ma'un
Penulis: Al-Hafiz Imam Ibnu Hajar Al-'Asqalani
Ukuran: 15 x 21 cm
Isi: 274 Halaman
Berat: 370 gr
Sampul: Soft Cover
Harga: Rp. 87.000,-
Pemesanan silahkan sms ke 087878147997 atau Whatsapp:
https://wa.me/6287878147997
Syukran...
Tuntunan dan Petunjuk Islam atas Wabah Virus dan Penyakit
Penulis: Al-Hafiz Imam Ibnu Hajar Al-'Asqalani
Pandemi akibat Covid-19 yang juga melanda Indonesia telah memantik keingintahuan publik terkait sejarah wabah yang pernah menimpa umat manusia. Sejumlah sumber menjelaskan bahwa pandemi akibat wabah menular telah terjadi jauh sejak abad ke-6 M. Wabah Yustinius (Justinian Plague) yang terjadi pada tahun 541 - 542 M adalah salah satu pandemic terbesar yang sering disebut oleh para sejarawan.
Sejarah juga mencatat wabah Shirawayh yang terjadi pada masa Nabi Muhammad sekira tahun 627-628, dan wabah Amwas pada sekira tahun 688-689 di era kekhalifahan Umar bin Khattab. Pada wabah yang disebut terakhir, tak kurang dari 25.000 sahabat Nabi meninggal terkena wabah. Selain itu, di antara pandemi paling mematikan dalam sejarah umat manusia adalah apa yang dikenal sebagai "Maut Hitam" (the Black Death) yang melanda Timur Tengah dan Eropa mulai tahun 1347 hingga pertengahan abad 15. Bencana panjang ini telah menewaskan hampir 60% populasi penduduk Eropa di abad pertengahan.
Salah satu manuskrip terpenting yang terkait dengan pandemi wabah, atau yang disebut tha'un, yang ditulis salah seorang ulama besar adalah Badzlul Ma'un fi Fadhl al-Tha'un karangan al-Hafiz Ibnu Hajar al-'Asqalani. Buku ini memuat interpretasi penulis dari aspek historis dan teologis yang diperkuat dengan data-data ilmu alam dan kedokteran. Membaca buku ini, pembaca akan diajak menelusuri kembali situasi genting dan kepanikan di tengah masyarakat terdampak wabah menular mematikan pada masa abad pertengahan.
-------------------------
Badzlul Ma'un
Penulis: Al-Hafiz Imam Ibnu Hajar Al-'Asqalani
Ukuran: 15 x 21 cm
Isi: 274 Halaman
Berat: 370 gr
Sampul: Soft Cover
Harga: Rp. 87.000,-
Pemesanan silahkan sms ke 087878147997 atau Whatsapp:
https://wa.me/6287878147997
Syukran...
CARA MENDIDIK SALAH, ANAK BERMASALAH
Rasulullah pernah bertanya kepada para sahabat, "Tahukah engkau siapakah orang yang mandul?" Para sahabat menjawab, "Orang yang mandul ialah orang yang tidak mempunyai anak." Lalu rasulullah bersabda, "Orang yang mandul ialah orang yang mempunyai anak, tetapi anaknya tidak memberi manfaat kepadanya sesudah ia meninggal dunia." (HR. Ahmad)
Tidak semua anak bisa menjadi investasi akhirat. Dan memang tidak banyak orang tua saleh yang mampu mencetak anak-anaknya menjadi saleh, sehingga bermanfaat panjang untuk kehidupan orang tuanya di masa tua atau di akhirat kelak.
Lalu, bagaimana cara mengatasinya Buku Cara Mendidik Salah, Anak Bermasalah hadir untuk Ayah Bunda. Penulis dengan jeli mengungkap "praktik" salah dalam mendidik anak kemudian memberikan solusinya. lengkap materinya, kuat dalilnya, kaya referensinya, dan banyak tipsnya. Sangat tepat menjadi rujukan mendidik anak yang relevan dengan zamannya.
-----------------------------------
CARA MENDIDIK SALAH, ANAK BERMASALAH
Penulis: Abdurrahman Dhahi
Ukuran: 14 x 20,5 cm
Isi: 288 Halaman
Berat: 340 gr
Sampul: Soft Cover
Harga: Rp. 65.000,-
Pemesanan silahkan sms ke 087878147997 atau Whatsapp:
https://wa.me/6287878147997
Syukran...
Rasulullah pernah bertanya kepada para sahabat, "Tahukah engkau siapakah orang yang mandul?" Para sahabat menjawab, "Orang yang mandul ialah orang yang tidak mempunyai anak." Lalu rasulullah bersabda, "Orang yang mandul ialah orang yang mempunyai anak, tetapi anaknya tidak memberi manfaat kepadanya sesudah ia meninggal dunia." (HR. Ahmad)
Tidak semua anak bisa menjadi investasi akhirat. Dan memang tidak banyak orang tua saleh yang mampu mencetak anak-anaknya menjadi saleh, sehingga bermanfaat panjang untuk kehidupan orang tuanya di masa tua atau di akhirat kelak.
Lalu, bagaimana cara mengatasinya Buku Cara Mendidik Salah, Anak Bermasalah hadir untuk Ayah Bunda. Penulis dengan jeli mengungkap "praktik" salah dalam mendidik anak kemudian memberikan solusinya. lengkap materinya, kuat dalilnya, kaya referensinya, dan banyak tipsnya. Sangat tepat menjadi rujukan mendidik anak yang relevan dengan zamannya.
-----------------------------------
CARA MENDIDIK SALAH, ANAK BERMASALAH
Penulis: Abdurrahman Dhahi
Ukuran: 14 x 20,5 cm
Isi: 288 Halaman
Berat: 340 gr
Sampul: Soft Cover
Harga: Rp. 65.000,-
Pemesanan silahkan sms ke 087878147997 atau Whatsapp:
https://wa.me/6287878147997
Syukran...
RAHASIA POLA MAKAN NABI
Penulis: Prof. Dr. Abdul Basith Muhammad Asy Sayyid
Pola makan keseharian yang biasa diterapkan seseorang menjadi sesuatu yang sangat vital dalam hal penjagaan kesehatan manusia. Banyak orang yang terjangkiti penyakit disebabkan karena pola makan yang salah. Banyak pula orang yang mampu merasakan nikmat sehat dalam jangka waktu yang lama karena didukung pola makan kesehariannya yang baik dan seimbang.
Lambung sering dianggap sebagai rumah segala penyakit, bila kita tak mampu mengatur makanan yang kita masukkan ke dalam lambung kita, termasuk bila kita selalu menerapkan tata cara makan yang tidak sehat. Untuk itu kita harus memberikan porsi perhatian yang besar terhadap kualitas makanan dan pola makan yang baik, agar tubuh kita bisa mendapatkan unsur-unsur yang seimbang dalam makanan, baik karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, serat, maupun air. Sehingga tubuh kita menjadi sehat dan bugar.
Buku ini menyajikan pembahasan menarik terkait pola makan yang direkomendasikan Islam, dan diaplikasikan dalam kehidupan keseharian Rasulullah saw. Di dalam buku ini dikaji terkait konsep makanan seimbang dalam Islam, makanan-makanan yang disebutkan dalam Al-Quran bisa menjadi obat, konsep pengobatan penyakit dengan makanan, juga makanan-makanan khusus untuk penderita penyakit ringan maupun berat.
------------------------------------------
Rahasia Pola Makan Nabi
Penulis Prof. Dr. Abdul Basith Muhammad Asy Sayyid
Ukuran: 15 x 23 cm
Isi: 380 Halaman
Berat: 550 gr
Sampul: Soft Cover
Harga: Rp. 76.000,-
Pemesanan silahkan sms ke 087878147997 atau Whatsapp:
https://wa.me/6287878147997
Syukran...
Penulis: Prof. Dr. Abdul Basith Muhammad Asy Sayyid
Pola makan keseharian yang biasa diterapkan seseorang menjadi sesuatu yang sangat vital dalam hal penjagaan kesehatan manusia. Banyak orang yang terjangkiti penyakit disebabkan karena pola makan yang salah. Banyak pula orang yang mampu merasakan nikmat sehat dalam jangka waktu yang lama karena didukung pola makan kesehariannya yang baik dan seimbang.
Lambung sering dianggap sebagai rumah segala penyakit, bila kita tak mampu mengatur makanan yang kita masukkan ke dalam lambung kita, termasuk bila kita selalu menerapkan tata cara makan yang tidak sehat. Untuk itu kita harus memberikan porsi perhatian yang besar terhadap kualitas makanan dan pola makan yang baik, agar tubuh kita bisa mendapatkan unsur-unsur yang seimbang dalam makanan, baik karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, serat, maupun air. Sehingga tubuh kita menjadi sehat dan bugar.
Buku ini menyajikan pembahasan menarik terkait pola makan yang direkomendasikan Islam, dan diaplikasikan dalam kehidupan keseharian Rasulullah saw. Di dalam buku ini dikaji terkait konsep makanan seimbang dalam Islam, makanan-makanan yang disebutkan dalam Al-Quran bisa menjadi obat, konsep pengobatan penyakit dengan makanan, juga makanan-makanan khusus untuk penderita penyakit ringan maupun berat.
------------------------------------------
Rahasia Pola Makan Nabi
Penulis Prof. Dr. Abdul Basith Muhammad Asy Sayyid
Ukuran: 15 x 23 cm
Isi: 380 Halaman
Berat: 550 gr
Sampul: Soft Cover
Harga: Rp. 76.000,-
Pemesanan silahkan sms ke 087878147997 atau Whatsapp:
https://wa.me/6287878147997
Syukran...
MASA BALIGH YANG DINANTI
Untuk remaja muslimah yang sehat, berakhlak mulia dan bermanfaat untuk umat
Penulis: dr. Avie Andriyani
Masa remaja merupakan suatu fase perkembangan antara masa kanak-kanak dan masa dewasa. Pada masa remaja, banyak terjadi perubahan baik biologis, psikologis, maupun sosial. Perubahan biologis misalnya, remaja putri di era modern ini ternyata lebih cepat mengalami menstruasi atau haid.
Meskipun haid ini perkara yang umum dialami wanita dan selalu berulang, namun tetap saja menyisakan pertanyaan (bagi setiap orang), karena memang hukum-hukum yang berkaitan dengannya tidaklah terhitung. Pun pernik-pernik masalah yang berkaitan dengan perawatan tubuh wanita untuk menjaga kesehatan dirinya sangatlah banyak. Dengan mengamalkan berlandaskan agama, selain dapat sehatnya dapat pula pahalanya.
buku ini secara khusus ditujukan untuk para remaja putri agar bisa mengenali diri sendiri, mengoptimalkan potensi sebagai remaja muslimah yang sehat, berakhlak mulia dan bermanfaat untuk umat.
------------------------------------
MASA BALIGH YANG DINANTI
Penulis: dr. Avie Andriyani
Ukuran: 15 x 20,5 cm
Isi: 125 Halaman
Berat : 200 gr
Sampul: Soft Cover
Harga: Rp. 45.000,-
Pemesanan silahkan sms ke 087878147997 atau Whatsapp:
https://wa.me/6287878147997
Syukran...
Untuk remaja muslimah yang sehat, berakhlak mulia dan bermanfaat untuk umat
Penulis: dr. Avie Andriyani
Masa remaja merupakan suatu fase perkembangan antara masa kanak-kanak dan masa dewasa. Pada masa remaja, banyak terjadi perubahan baik biologis, psikologis, maupun sosial. Perubahan biologis misalnya, remaja putri di era modern ini ternyata lebih cepat mengalami menstruasi atau haid.
Meskipun haid ini perkara yang umum dialami wanita dan selalu berulang, namun tetap saja menyisakan pertanyaan (bagi setiap orang), karena memang hukum-hukum yang berkaitan dengannya tidaklah terhitung. Pun pernik-pernik masalah yang berkaitan dengan perawatan tubuh wanita untuk menjaga kesehatan dirinya sangatlah banyak. Dengan mengamalkan berlandaskan agama, selain dapat sehatnya dapat pula pahalanya.
buku ini secara khusus ditujukan untuk para remaja putri agar bisa mengenali diri sendiri, mengoptimalkan potensi sebagai remaja muslimah yang sehat, berakhlak mulia dan bermanfaat untuk umat.
------------------------------------
MASA BALIGH YANG DINANTI
Penulis: dr. Avie Andriyani
Ukuran: 15 x 20,5 cm
Isi: 125 Halaman
Berat : 200 gr
Sampul: Soft Cover
Harga: Rp. 45.000,-
Pemesanan silahkan sms ke 087878147997 atau Whatsapp:
https://wa.me/6287878147997
Syukran...