MUSTANIR ONLINE
3.18K subscribers
865 photos
163 videos
56 files
900 links
Sharing audio, tulisan karya Dr Adian Husaini, Dr Hamid Fahmy Zarkasyi serta pemikir muslim kontemporer lainnya.
Download Telegram
DUALISME
Oleh: Dr Hamid Fahmy Zarkasyi

Dalam sebuah acara talk-show di sebuah stasiun TV Inggris tahun 90an ditampilkan isu pelacuran. Panelisnya pendidik, pastur, tokoh masyarakat dan beberapa pelacur. Hampir semua menyoroti profesi pelacur dengan nada sinis. Pelacur adalah sampah masyarakat. Pelacur mesti dijauhkan dari anak-anak. Merusak adat kesopanan sosial, dan seterusnya.

Tapi yang menarik giliran pelacur angkat bicara. “Saya memang pelacur. Dan saya melakukan ini karena saya janda. Saya menjalani profesi ini untuk menghidupi tiga orang anak saya. Kalian boleh saja mencemooh. Tapi siapa yang peduli jika anak-anak saya kelaparan, siapa! siapa!” ia berteriak lantang. “Supaya kalian semua tahu, lanjutnya, saya memang pelacur tapi hati saya tetap suci”. Hadirin pun bersorak.

Nampaknya orang bersorak bukan karena ia pelacur, tapi karena ia dualis. Menjadi pelacur dan merasa suci. Dua sifat yang kontradiktif. Yang saya heran justru mengapa mereka bersorak. Sebab doktrin dualisme sudah lama berakar di dalam pemikiran Barat. Asal usul terdekatnya adalah filsafat akal (philosophy of mind) yang digemari Descartes, Kant, Leibniz, Christian Wolf dan lain-lain.

Menurut Christian Wolff misalnya “The dualists (dualistae) are those who admit the existence of both material and immaterial substances” tapi wujud materi dan jiwa terpisah. Pengertian ini disepakati Pierre Bayle dan Leibniz.
Bahkan konon Barat mewarisinya dari kepercayaan Zoroaster (1000 SM) di Timur. Dunia dianggap sebagai pergulatan abadi antara kebaikan dan kejahatan. Thomas Hyde menemukan doktrin ini dalam sejarah agama Persia kuno (Historia religionis veterum Persiarum, 1700). Doktrin Zoroaster diwarisi oleh Manicheisme dan diramu dengan dualisme Yunani. Tuhan akhirnya dianggap sebagai person dan juga materi.

Bagi orang Mesir kuno Rē adalah tuhan matahari simbol kehidupan dan kebenaran. Lawannya adalah Apophis lambang kegelapan dan kejahatan. Deva dalam agama Hindu adalah tuhan baik, musuhnya adalah asura tuhan jahat.
Di Babylonia peperangan antara Marduk dan Tiamat adalah mitos yang mewarnai worldview mereka. Mitologi Yunani selalu menampilkan peperangan Zeus dengan Titans. Di Jerman perang antara Ases dan Vanes, meski berakhir damai.

Dalam filsafat, Pythagoras adalah dualis. Segala sesuatu diciptakan saling berlawanan: satu dan banyak, terbatas tak terbatas, berhenti-gerak, baik-buruk dan sebagainya. Empedocles setuju dengan Pythagoras, baginya dunia ini dikuasai oleh dua hal, cinta dan kebencian. Plato dalam dialog-dialognya memisahkan jiwa dari raga, inteligible dari sensible.

Tapi apakah dualisme itu benar-benar realitas? Atau sekedar persepsi yang menyimpang? Sebab nilai-nilai monistis (kesatuan) dalam realitas juga ada dan riil. Heraclitus dan Parmenides mengkritik dualisme Pythagoras.
Banyak itu pun berasal dari yang satu yang abadi. Yang dianggap saling berlawanan itu sebenarnya membentuk kesatuan dan tidak bisa dipisahkan. Aristotle ikut-ikutan. Dualisme Plato juga tidak benar. Jika jiwa diartikan bentuk (form) dari raga alami yang berpotensi hidup maka jiwa adalah pasangan raga. Jadi jiwa dan raga adalah suatu kesatuan. Tapi Aristotle ternyata masih dualis juga. Ia memisahkan akal dari jiwa.
Dalam kepercayaan kuno pun unsur monisme juga wujud. Marduk ternyata turunan dari Tiamat. Zeus dan Titan berasal dari moyang yang sama. Leviathan ternyata diciptakan Tuhan. Pemberontak Mahabharata adalah dari keluarga yang sama.

Dalam agama Zoroaster, kebaikan selalu dinisbatkan kepada Ahura Mazda atau Ohrmazd sedangkan kejahatan disifatkan kepada Ahra Mainyu atau Ahriman. Tapi dalam kitab Gathas, kebaikan dan kejahatan adalah saudara kembar dan memilih salah satu karena kehendak.
Para pemikir Kristen mulanya memilih ikut Plato, tapi mulai abad ke 13 mereka pindah ikut Aristotle dengan beberapa modifikasi. Di zaman Renaissance dualisme Plato kembali menjadi pilihan. Tapi pada abad ke 17 Descartes memodifikasinya. Baginya yang riil itu adalah akal sebagai substansi yang berpikir (substance that think) dan materi sebagai substansi yang menempati ru
ang (extended substance).

Teori ini dikenal dengan Cartesian dualism. Tujuannya agar fakta-fakta di dunia materi (fisika) dapat dijelaskan secara matematis geometris dan mekanis. Kant dalam The Critique of Pure Reason mengkritik Descartes, tapi dia punya doktrin dualismenya sendiri. Pendek kata Neo-Platonisme, Cartesianisme dan Kantianisme adalah filsafat yang mencoba merenovasi doktrin dualisme. Tapi terjebak pada dualisme yang lain.

Perang antara monisme dan dualisme, sejatinya adalah pencarian konsep ke-esa-an (tauhid). Peperangan itu digambarkan dengan jelas oleh Lovejoy dalam bukunya The Revolt Against Dualism. Fichte dan Hegel, misalnya juga mencoba menyodorkan doktrin monisme, tapi bagaimana bentuk kesatuan kehendak jiwa dan raga, tidak jelas. Nampaknya, karena arogansi akal yang tanpa wahyu (unaided reason) maka monisme tersingkir dan dualisme berkibar. Jiwa dan raga dianggap dua entitas.

Seorang dualis melihat fakta secara mendua. Akal dan materi adalah dua substansi yang secara ontologis terpisah. Jiwa-raga (mind-body) tidak saling terkait satu sama lain, karena beda komposisi. Akal bisa jahat dan materi bersifat suci. Atau sebaliknya, jiwa selalu dianggap baik dan raga pasti jahat.

Padahal dari jiwalah kehendak berbuat jahat itu timbul. Dalam Islam kerja raga adalah suruhan jiwa (innama al-a’mal bi al-niyyat). Karena itu ketulusan dan kebersihan jiwa membawa kesehatan raga.

Dualis dikalangan antropolog pasti memandang manusia dari dua sisi: akal dan nafsu, jiwa dan raga, kebebasan dan taqdir (qadariyyah & jabariyyah). Dalam filsafat ilmu, dualisme pasti merujuk kepada dikotomi subyek-obyek, realitas
subyektif dan obyektif.

Kebenaran pun menjadi dua kebenaran obyektif dan sobyektif. Bahkan di zaman postmo kebenaran ada dua absolute dan relatif. Dalam Islam konsep tauhid inherent dalam semua konsep, tentunya asalkan sang sobyek berpikir tauhidi.

Nampaknya doktrin dualisme telah memenuhi pikiran manusia modern, termasuk pelacur itu. Pernyataan pelacur itu tidak beda dari dialog dua sejoli dalam film Indecent Proposal, ”I slept with him but my heart is with you”.
Seorang dualis bisa saja berpesan “lakukan apa saja asal dengan niat baik”. Anak muda Muslim yang terjangkiti pikiran liberal akan berkata ‘jalankan syariat sesuka hatimu yang penting mencapai maqasid syariah”.

Kekacauan berpikir inilah kemudian yang melahirkan istilah “penjahat yang santun”, “koruptor yang dermawan”, “ateis yang baik”, “Pelacur yang moralis”, dan seterusnya.

Mungkin akibat ajaran dualisme pula Pak Kyai menjadi salah tingkah dan berkata ”Hati saya di Mekkah, tapi otak saya di Chicago”. Dualisme akhirnya bisa menjadi perselingkuhan intelektual. Hatinya berzikir pada Tuhan tapi pikirannya menghujatNya.
ALAM ROH

Kitab Ar-Rûh ini merupakan sebuah karya fenomenal yang ditulis oleh Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah (691 H – 751 H). Kitab ini menjabarkan tentang hakekat roh dalam fase-fase kehidupan manusia, sejak proses diciptakannya sampai ia ditempatkan dalam kenikmatan surga atau siksa neraka.

Umar bin Al-Khatthab berkata kepada Rasulullah SAW, “Wahai Rasulullah, mengapa engkau berbicara dengan orang yang sudah menjadi bangkai?” Rasulullah menjawab, “Demi Dzat yang telah mengutusku dengan kebenaran, mereka lebih mampu mendengarkan apa yang aku katakan dibandingkan dengan kalian, hanya saja mereka tidak mampu menjawab.”
(HR. Al-Bukhâri: 3981).

Menziarahi orang yang sudah meninggal adalah hak bagi jenazah yang disyari’atkan oleh Rasulullah SAW. Tujuan syari’at ini agar manusia banyak-banyak mengambil pelajaran dan nasehat untuk dirinya serta agar mereka mendoakan orang yang telah meninggal dari kaum muslimin.

Kendatipun Rasulullah SAW juga melarang umatnya berdoa (meminta) kepada orang yang sudah mati, melarang berdoa kepada Allah di sisi kuburan, membangun kuburan, mengecatnya, serta melarang ber’itikaf di sisi kuburan, namun larangan itu bertujuan untuk menjaga tauhid dari berbagai kesyirikan dan sarana-sarananya.
----------------------------
Alam Roh
Penulis: Ibnu Qoyyim Al-Jauziyyah
Ukuran: 17.3 x 24.5 cm
Sampul: Hard Cover
Tebal: 508 halaman
Berat: 870 gr
ISBN: 9789791296963
Harga: Rp. 104.000,-

Pemesanan silahkan sms ke 087878147997 atau Whatsapp:
https://wa.me/6287878147997

Syukran.
KOMIK 25 NABI & RASUL

Komik ini bercerita tentang kedua puluh lima Nabi dan Rasul yang disebutkan dalam Al Qur'an. Mereka adalah Nabi Adam, Idris, Nuh, Hud,Saleh, Ibrahim, Luth, Ismail, Ishaq, Ya'qub, Yusuf, Ayub, Dzulkifli, Syuaib, Yunus, Musa, Harun, Dawud, Sulaiman, Ilyas, Alyasa, Zakaria, Yahya, Isa dan Muhammad SAW.

Kisah-kisah dalam buku ini tidak hanya tentang Mukjizat-mukjizat, tetapi juga tentang kemuliaan Akhlak, Kesabaran, dan Keteguhan mereka saat menjalani ujian dari Allah SWT. Allah SWT pun menganugerahkan karunia-Nya yang tak terhingga kepada mereka. Kisah hidup Para Nabi ini hendaknya dijadikan pelajaran dan diteladani.

Kelebihan Buku ini :
1. Kisah berdasarkan sumber Referensi yang shahih
2. Komik Full Color
3. Buku penunjang materi Islam dasar disekolah & Homeschooling
4. Dilengkapi silsilah para Nabi
5. Bonus Doa Nabi & Rasul Dalam Al Qur'an
-----------------------------------------
Komik 25 Nabi & Rasul
Penulis: Aisha Shafa & Agus Wily
No ISBN:9786021694794
Sampul: Soft Cover
Isi: 211 halaman
Ukuran: 23x17.5)
Berat: 400 gr
Harga: Rp 130.000,-

Pemesanan silahkan sms ke 087878147997 atau Whatsapp:
https://wa.me/6287878147997

Syukran.
KITAB KEBIJAKSANAAN ORANG-ORANG GILA
500 Kisah Muslim Jenius

Kitab Kebijaksanaan Orang-orang Gila (’Uqala` al-Majanin) ini adalah karya masterpiece tentang sejarah kegilaan dalam Islam. Ditulis lebih dari 1.000 tahun yang lalu, penulisnya adalah Abu al-Qosim an-Naisaburi (w. 1016 M), seorang ahli tafsir dan hadis, sejarawan sekaligus sastrawan terkemuka di zamannya.

Semua tokoh yang diceritakan dalam kitab ini bukanlah tokoh fiktif. Ini kisah nyata tentang orang-orang yang dianggap gila dalam Islam. Sebut saja misalnya, Uwais al-Qarni, Qois si Majnun, Sa’dun, Buhlul, Salmunah si Wanita Gila, dll. Namun begitu, mereka ini bukanlah orang-orang gila biasa. Mereka sosok-sosok yang cerdas, jenius, memiliki akal yang tajam, penuh dengan kata-kata hikmah, bahkan seringkali dianggap sebagai Wali yang nyeleneh.

Selain menyajikan 500 kisah-kisah kegilaan yang penuh pesan moral, buku yang usianya 400 tahun lebih tua dari Kisah 1001 Malam ini juga ditulis dengan sangat hati-hati berdasarkan metode periwayatan yang ketat layaknya hadis. Tak heran, jika buku ini telah menjadi kitab rujukan kisah-kisah sufi yang selama ini telah beredar.

Dari kitab ini, kita akan mendapatkan pesan-pesan inspiratif yang jenaka sekaligus nasihat-nasihat moral yang bisa meningkatkan kecintaan kepada Allah. Buku ini mengingatkan kita bahwa hikmah itu bisa didapat dari mana pun, bahkan dari orang yang (dianggap) gila sekalipun.

Apa Isi Buku Ini?
Kitab pertama yang mengumpulkan kisah-kisah orang-orang yang dianggap gila tetapi sebenarnya bijaksana dalam sejarah Islam.
Buku ini berisih 1.000 poin yang berupa kisah, syair, dan kata-kata mutiara.

Ada lebih dari 94 tokoh yang diceritakan dalam buku ini.
Semua kisah yang dituliskan dalam buku ini adalah kisah-kisah nyata, bukan dongeng.
Penulis buku ini, Abu al-Qasim an-Naisaburi, adalah ahli tafsir, hadits, sejarah dan sastra Arab.

Buku ini akan mengajarkan kita untuk berendah hati bahwa mengambil hikmah-kebijaksanaan bisa dapat kita ambil dari manapun, bahkan dari orang-orang yang dianggap gila.
Kitab aslinya yang berjudul ‘Uqala al-Majanin ditulis seribu tahun yang lalu.

Buku ini juga dilengkapi dengan ilustrasi serta kutipan-kutipan inspiratif yang dapat diambil hikmahnya oleh pembaca.

Penerjemah buku ini adalah dosen di sebuah universitas ternama di Jakarta dan telah banyak menerjemahkan buku-buku Islam.

Buku ini juga dilengkapi dengan peta buku yang berfungsi untuk memudahkan pembaca memahami sekaligus menggarisbawahi poin-poin utama dalam buku.

Siapa Penulis Buku Ini?
-Abu al-Qasim an-Naisaburi
-Lahir di Khurasan, sebuah wilayah di Persia Kuno.
-Ahli tasfir, hadits, sastra Arab, dan sejarah.
-Ulama Islam di Abad IV Hijriyah (wafat 406H/1016 M).

Apa Kelebihan Buku Ini?
- Diterjemahkan oleh penerjemah professional
- Ditulis dengan persyaratan yang ketat
- Buku pertama yang ditulis tentang kisah-kisah orang yang dianggap gila dalam sejarah Islam
-Berisi 500 kisah

Quotes?
“Aku lihat setiap orang tahu aib orang lain, tapi buta pada aib yang ada pada dirinya. Tidak elok orang yang samar terhadap aibnya sendiri, tapi jelas baginya ib saudaranya. Bagaimana mungkin aku melihat aib orang lain, sedangkan aibku sendiri menganga. Tidak ada yang tahu akan keburukan-keburukan orang lain, kecuali orang bodoh.” (Sa’dun Si Gila)

“Orang yang mengenal-Nya akan dekat dengan-Nya. Orang yang dekat dengan-Nya tidak akan tidur karena petir-petir kesedihan akan menyambarnya bila ia tidur.” (Hayyunah)

“Aku tidak menyesali yang telah berlalu. Engkau pun takkan melihatku bersedih karenanya. Apa yang ditakdirkan Allah padaku tidak akan menjadikanku berpaling pada selain-Nya dan menjadi orang yang menolak apa yang ada.”

“Demi Tuhan manusia ada yang lebih gila dariku, yakni membeli dunia dengan agama.” (Aban Ibn Sayar ar-Raqi).

Daftar Isi:
Peta Buku
Pengantar Penerjemah
Pengantar Pentahkik
Pengantar Penulis
Bab I Kebijaksanaan Orang-Orang Gila
Bab 2 Orang-Orang Gila dari Suku Badui
Bab 3 Perempuan-Perempuan Gila
Bab 4 Orang-Orang Gila yang Tidak Dikenal
Bab 5 Orang-Orang Gila karena Suatu Alasan
Bab 6 Mereka yang Ber
pura-pura Gila
Bab 7 Rasulullah saw, pun Dianggap Gila
Bab 8 Kegilaan dalam Budaya Arab
Penutup Kitab
-----------------------------------
KITAB KEBIJAKSANAAN ORANG-ORANG GILA
500 Kisah Muslim Jenius
Penulis: Abu al-Qasim an-Naisaburi
Sampul: Soft Cover
Ukuran: 15 x 23 cm
Isi: 430 halaman.
Harga: Rp. 136.000,-

Pemesanan silahkan sms ke 087878147997 atau Whatsapp:
https://wa.me/6287878147997

Syukran.
Riyadhus Shalihin
Penulis: Imam An- Nawawi

Sinopsis:
Siapa yang tidak mengenal kitab Riyadhus Shalihin? Sebuah kitab yang mampu menembus lini masa dan sekat-sekat mazhab sehingga bisa diterima oleh segenap kaum muslimin. Kredibilitas dari sang penulis kitab An-nawawi menjadi alasan dan jaminan tersendiri sehingga kitab ini menjadi sebagai salah satu masterpice (mahakarya). Di dalamnya terhimpun intisari petunjuk nabawi yang dibutuhkan oleh seorang muslim untuk meraih kebahagiaan dan kemaslahatan dunia-akhirat.

Meski telah banyak diterbitkan dan diterjemahkan, faedah kitab Riyadhus shalihin tentu akan lebih terasa jika diberikan ‘nilai tambah. Karenanya, kitab terjamah edisi ini hadir dengan sejumlah peningkatan fitur yang belum ada padfa versi terjemahan lain yang sudah terbit.

~ Dicetak dalam 1 jilid lengkap, dengan layout (tata letak) dua kolom dan tipografi (pemilihan font dan khat) yang lebih nyaman dibaca sehingga tidak melelahkan bagi pembacanya.

~ Menyertakan dua model penomoran hadits berganda; baik urutan sesuai kitab asli maupun urutan menurut bab tematiknya.

~ Pencantuman kualitas hadits-hadits di dalamnya menurut tahqiq Al-Albani.

Syarah ringkas yang ada pada hampir tiap hadits yang tercantum.

Syarah yang tercantum dalam kitab ini adalah ‘Syarah orisinal’: bukan rekayasa penerbit. Syarah tersebut merupakan karya tersendiri yang berjudul tathrizu riyadhish shalihin, dan sengaja disusun oleh Syaikh Faishal Al Mubarak. Beliau adalah seorang ulama senior yang telah mensyarah banyak kitab induk lainya
--------------------------
Riyadhus Shalihin
Penulis: Imam An- Nawawi
Ukuran: 27,5 x 20,5 cm
Berat: 2 kg
Tebal: 1120 hlm (Hard Cover)
ISBN: 978-602-7637-24-5
Harga: Rp. 198.000,-

Pemesanan silahkan sms ke 087878147997 atau Whatsapp:
https://wa.me/6287878147997

Syukran.
FAKTA BARU WALISONGO
Telaah Kritis Ajaran, Dakwah dan Sejarah Walisongo
Penulis: Zainal Abidin Bin Syamsuddin

Sinopsis:
Benarkah Jawa diislamkan atau Islam dijawakan? Mungkinkah Islam menjadi agama mayoritas di pulau Jawa hanya sebatas usaha Sembilan orang yang disebut Walisongo, atau bahkan Walisongo sebenarnya tidak pernah ada? Inilah polemik saat sosok Walisongo diperbincangkan.

Tampaknya sosok Walisongo akan terus menjadi idola terutama bagi orang Jawa. Makam mereka dibanjiri para penziarah, walaupun gambaran Walisongo di benak mereka masih kabur dan tidak jelas. Bahkan Walisongo yang dianggap sebagai tokoh utama dalam sejarah penyebaran Islam di Jawa dalam historiografi Jawa tampil sosok mistis, sakti dan memuja praktik klenik seperti bertapa, pemujaan terhadap roh leluhur, tidak terlibat dalam kehidupan sosial-politik profan. Sosok Walisongo sangat berlawanan dengan kehidupan generasi awal penyebaran Islam yang sarat dengan petualangan politik yang patriotik, berwatak sosial dan apresiasi rasional terhadap tradisi dan kultur-kultur lokal yang berkembang di masyarakat.

Malah sosok Walisongo baik sebagai pribadi maupun lembaga dakwah yang memenuhi kualifikasi keorganisasian yang solid, dan strategi maupun perjuangan Dakwah yang hebat, hampir lenyap ditelan legenda, dongeng dan mitos. Sehingga mendata sejarah dan ajaran Walisongo butuh sikap cermat, nalar sehat, telaah kritis dan objektif agar muncul kembali sebagai sosok yang logis, figur bertalenta dan juru Dakwah yang berhasil dengan sukses menyampaikan dakwah Islam kepada masyarakat Jawa yang sebelumnya mayoritas memeluk agama Hindu, Budha dan Animisme yang akhirnya masyarakat Jawa memeluk agama Islam.
----------------------------------
FAKTA BARU WALISONGO
Telaah Kritis Ajaran, Dakwah dan Sejarah Walisongo
Penulis: Zainal Abidin Bin Syamsuddin
Hard Cover,
Dimensi 15,5 x 24 cm,
Isi 385 halaman.
Berat 1058 gram,
Harga Rp. 120.000,-
Pemesanan silahkan sms ke 087878147997 atau Whatsapp:
https://wa.me/6287878147997

Syukran.
Al-Lu’lu’ Wal Marjan
Penulis: Muhammad Fuad Abdul Baqi

Buku best seller ini menjelaskan 54 bab berdasarkan mutiara hadits shahih bukhari dan muslim, seperti penjelasan wasiat, shalat, haid, zakat, shalat gerhana, talak, puasa, zikir, jihad, dan banyak lagi (lihat daftar isi). Semoga buku ini bermanfaat.

Daftar Isi:
• Bab 1 : Iman
• Bab 2 : Thaharah
• Bab 3 : Haid
• Bab 4 : Shalat
• Bab 5 : Masjid Dan Tempat-Tempat Shalat
• Bab 6 : Shalat Musafir Dan Tata Cara Qasharnya
• Bab 7 : Jumat
• Bab 8 : Shalat Dua Hari Raya
• Bab 9 : Shalat Istisqa’
• Bab 10: Shalat Gerhana
• Bab 11: Janaiz
• Bab 12: Zakat
• Bab 13: Puasa
• Bab 14: I’tikaf
• Bab 15: Haji
• Bab 16: Nikah
• Bab 17: Susuan
• Bab 18: Anak Milik Majikan Dari Budak Wanita
• Bab 19: Talak
• Bab 20: Li’an
• Bab 21: Memerdekakan Budak
• Bab 22: Jual Beli
• Bab 23: Larangan Muhaqalah, Muzabanah, Mukhabarah, Dan Menjual Buah Yang Belum Terlihat Bagus
• Bab 24: Musaqat
• Bab 25: Fara’idh (warisan)
• Bab 26: Hibah
. Bab 27: Wasiat
• Bab 28: Nazar
• Bab 29: Sumpah
• Bab 30: Qusamah (Sumpah karena terjadi pembunuhan yang tidak diketahui siapa pembunuhnya)
• Bab 31: Hudud (hukuman)
• Bab 32: Putusan Hukum
• Bab 33: Barang Temuan
• Bab 34: Jihad
• Bab 35: Imarah (Kepemimpinan)
• Bab 36: Berburu, Sembelihan, Dan Hewan Yang Boleh Dimakan
• Bab 37: Sembelihan
• Bab 38: Minuman
• Bab 39: Pakaian Dan PerhiasanBab 40: Adab
• Bab 41: Salam
• Bab 42: Perkataan Sopan
• Bab 43: SyairBab 44: Mimpi
• Bab 45: Keutamaan
• Bab 46: Keutamaan Shahabat
• Bab 47: Adab, Hubungan Silaturahmi, Dan Bakti Kepada Orang Tua
• Bab 48: Takdir
• Bab 49: Ilmu
• Bab 50: Zikir dan Istighfar
. Bab 51: Tobat
• Bab 52: Penduduk Surga dan kenikmatannya
• Bab 53: Fitnah dan Tanda-tanda Kiamat
• Bab 54: Tafsir
-------------------------
Al-Lu’lu’ Wal Marjan
Penulis Muhammad Fuad Abdul Baqi
Isi 1404 halaman
Sampul: Hardcover
Dimensi: 18 x 25 cm
Berat: 1,7 Kg.
Harga: Rp. 188.000,-

Pemesanan silahkan sms ke 087878147997 atau Whatsapp:
https://wa.me/6287878147997

Syukran.
Mukhtashar Ihya ’Ulumiddin
Penulis: Imam Ghazali

Imam al-Dzahabi berkata: “Abu Hamid al-Ghazali adalah hujjah al-Islâm (intelektual Islam), zain aldîn (cahaya agama). Salah satu dari para cendikiawan. Ia telah mengarang banyak buku. Ia memiliki kecerdasan yang luar biasa, menguasai berbagai disiplin ilmu. Jelasnya, dia tiada tandingannya.”

Buku Mukhtasar Ihya ‘Ulumiddin ini adalah ringkasan dari kitab masterpiece paling gemilang dari Imam al-Ghazali. Buku ini membahas pokok-pokok agama Islam. Mulai dari keutamaan ilmu, pondasi iman, thaharah, shalat, puasa, zakat, haji, etika pernikahan, etika pergaulan, halal & haram, penyakit dzahir & batin, taubat, syukur, hingga mengingat kematian. Seluruh pembahasan dalam Ihya ‘Ulumiddin dihadirkan dalam buku yang ringkas dan lengkap ini.

Buku ini sangat bermanfaat dibaca oleh kaum Muslimin. Perpaduan ilmu keislaman di dalamnya amat lengkap. Membaca buku ini kita diajak mempelajari ilmu akidah, fiqih, akhlak, hingga tasawuf, langsung dengan praktik pembelajarannya. Tak heran, banyak ulama salaf, menempatkan kitab Ihya ‘Ulumiddin termasuk kitab ketiga yang harus dipelajari, setelah al-Qur’an dan Hadits Rasulullah.
-------------------------------
Mukhtashar Ihya ’Ulumiddin
Penulis: Imam Al-Ghazali
Isi: 550 halaman
Kertas: Bookpaper
Sampul: Soft cover
ISBN :978-602-1361-04-7
Dimensi 14,8 x 21 cm
Harga: Rp. 140.000,-

Pemesanan silahkan sms ke 087878147997 atau Whatsapp:
https://wa.me/6287878147997

Syukran.
MINHAJUL MUSLIM
Konsep Hidup Ideal Dalam Islam

Kesempurnaan Islam tergambar dalam aturannya yang lengkap atas berbagai aspek kehidupan manusia tanpa melewatkan perkara yang kecil maupun yang besar. Pembahasan mengenai akidah, ibadah, akhlak maupun muamalah dapat kita temukan aturannya di dalam agama Islam.

Hanya saja sedikit sekali orang yang mampu menggali nilai-nilai tersebut secara langsung dari dua sumber utama hukum Islam; al-Qur`an dan Sunnah Rasul Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Namun demikian, tidak banyak dari para ulama yang menuangkannya secara lengkap dalam tulisan-tulisan mereka. Sering kali sebuah buku menjelaskan Islam hanya sebatas pada satu aspek saja, misalnya hanya aspek akidah atau fikih atau yang lainnya.

Di sisi lain kita dapati sebuah buku membahas suatu permasalahan dalam tulisan yang panjang lebar bahkan hingga berjilid-jilid. Memang tidak mudah untuk menemukan satu karya tulis yang memberikan gambaran tentang ajaran Islam secara utuh dan menyeluruh namun ringkas. Buku yang ini merupakan satu dari sedikit karya tulis dalam bentuk ringkas yang menggambarkan ajaran Islam secara menyeluruh. Ditulis oleh seorang ulama besar yang tinggal di kota Madinah Saudi Arabia yang hingga saat ini masih aktif memberikan kajian-kajian dan ceramah-ceramah ilmiah di Masjid Nabawi. Hampir seluruh aspek agama dijelaskan dalam buku ini dengan merujukkannya kepada al-Qur’an dan Hadits Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Ditambah lagi, buku ini dikemas secara sistematis dengan gaya bahasa yang menarik dan mudah dipahami. Sehingga tidak heran jika buku ini telah dicetak berulang kali dalam edisi aslinya dan tersebar luas di banyak negara.

Oleh karena itu, tidak berlebihan apa yang dikatakan oleh penulis buku ini di dalam mukadimahnya pada cetakan pertama, bahwa buku ini merupakan panduan seorang muslim yang tidak layak jika tidak terdapat di dalam rumah setiap muslim.
--------------------------------
Minhajul Muslim Konsep Hidup Ideal Dalam Islam
Penulis: Syaikh Abu Bakar Jabir al-Jazairi
Isi: xliv + 1200 hal.
Sampul: Hardcover
Berat: 1,9 Kg.
Harga Rp. 160.000,-

Pemesanan silahkan sms ke 087878147997 atau Whatsapp:
https://wa.me/6287878147997

Syukran.
Jika seorang ateis diizinkan memahami framework Islam, maka Nabi bisa jadi penipu. Kalau alam pikiran sekuler dipakai, shahadat menjadi manifesto sekulerisasi. Menurut alam pikiran liberal, Nabi, Umar ibn Khattab dan lain-lain adalah seorang tokoh liberal sejati dan seterusnya.
https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=1706437552829521&id=153825841424041