Sinar rembulan membelai wajah gadis manis itu. Ia mengamati sang Ayah, tekun mengabadikan momen keluarga dalam genggaman ponselnya. Setelah mengabadikan rupa adik-adiknya, Gorgeous Grape memberanikan diri, suaranya—lembut bak dedaunan—mengucap, "𝘍𝘰𝘵𝘰𝘬𝘶 𝘣𝘢𝘨𝘶𝘴, 𝘠𝘢𝘩?"

Sang Ayah masih asyik dengan bidikannya, mendongak. Senyumnya merekah melihat putri jelitanya. Midnight Blue mengangguk, mata penuh kasih sayang. "𝘛𝘦𝘯𝘵𝘶 𝘴𝘢𝘫𝘢 𝘣𝘢𝘨𝘶𝘴, 𝘗𝘶𝘵𝘳𝘪 𝘒𝘦𝘤𝘪𝘭. 𝘚𝘦𝘯𝘺𝘶𝘮𝘮𝘶 𝘴𝘦𝘪𝘯𝘥𝘢𝘩 𝘤𝘢𝘩𝘢𝘺𝘢 𝘣𝘪𝘯𝘵𝘢𝘯𝘨 𝘥𝘪𝘴𝘦𝘳𝘵𝘢𝘪 𝘮𝘢𝘵𝘢 𝘣𝘦𝘳𝘣𝘪𝘯𝘢𝘳."

Pujian sang Ayah membuncahkan senyum di bibir sang gadis. Kakak dan Adik menyaksikan, senyum mereka lembut seperti bulan sabit. Sang Ayah melanjutkan, "𝘎𝘦𝘯𝘦𝘵𝘪𝘬 𝘢𝘺𝘢𝘩 𝘵𝘶𝘳𝘶𝘯 𝘬𝘦 𝘬𝘢𝘭𝘪𝘢𝘯 𝘫𝘢𝘥𝘪𝘭𝘢𝘩 𝘤𝘢𝘯𝘵𝘪𝘬 𝘥𝘢𝘯 𝘨𝘢𝘯𝘵𝘦𝘯𝘨 𝘴𝘦𝘮𝘶𝘢." Lavender Blush langsung bersuara, "𝘠𝘢𝘩, 𝘢𝘬𝘶 𝘪𝘯𝘨𝘪𝘯 𝘧𝘰𝘵𝘰 𝘣𝘦𝘳𝘴𝘢𝘮𝘢 𝘈𝘺𝘢𝘩 𝘥𝘢𝘯 𝘈𝘥𝘦𝘬." Ayah mereka tertawa, "𝘉𝘢𝘪𝘬𝘭𝘢𝘩, 𝘕𝘢𝘬. 𝘔𝘢𝘳𝘪 𝘬𝘪𝘵𝘢 𝘢𝘣𝘢𝘥𝘪𝘬𝘢𝘯 𝘮𝘰𝘮𝘦𝘯 𝘪𝘯𝘥𝘢𝘩 𝘱𝘦𝘳𝘨𝘢𝘯𝘵𝘪𝘢𝘯 𝘵𝘢𝘩𝘶𝘯 𝘪𝘯𝘪."

Pumpkin Pie dengan penuh semangat berkata, "𝘍𝘰𝘵𝘰𝘬𝘶 𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘵𝘦𝘳𝘭𝘪𝘩𝘢𝘵 𝘬𝘦𝘳𝘦𝘯 𝘬𝘢𝘭𝘪 𝘪𝘯𝘪!" Mereka tertawa seraya berpose di bawah cahaya rembulan, menyambut tahun baru dengan keceriaan dan kasih sayang yang menghangatkan. Malam itu, udara terasa dipenuhi cinta, memberi ketenangan seperti hamparan langit malam.

ㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤDentuman pertama memecah keheningan malam, kemudian disusul ledakan-ledakan berikutnya. Ribuan kembang api mekar di langit, bagaikan bunga-bunga cahaya yang menari-nari dalam simfoni warna yang mempesona. Di tiga tempat berbeda, pertunjukan kembang api yang spektakuler menghiasi langit malam serta orang-orang larut dalam keindahannya.

ㅤㅤㅤDi setiap titik, suasana khusyuk dan syukur menyelimuti. Wajah-wajah yang dipenuhi harap menatap langit, mengucapkan syukur atas perjalanan setahun yang telah berlalu. Kenangan manis dan pahit menjadi pembelajaran berharga. Mereka yakin suatu hari nanti di bawah langit yang sama mereka akan kembali bersama 'tuk menikmati keindahan dan kebersamaan yang tak tergantikan. Tahun baru bukan hanya pergantian waktu, tetapi juga permulaan harapan baru.
ㅤㅤㅤ