Salafy Tegal
5.6K subscribers
3.49K photos
525 videos
143 files
8.06K links
Menebar Sunnah Memperkokoh Ukhuwah

Ustadz pembina:
- Al Ustadz Muhammad Umar As Sewed
- Al Ustadz Abul Fida' Teguh
- Asatidzah Ma'had Nurus Sunnah Kota Tegal
Hafizhahumullah
Download Telegram
Fadhlul Islam Bandung:
Sejarah

NAHRAWAN KUBURAN MASAL PARA TERORIS

Bagian ke 1⃣

Urat nadi kehidupan manusia di kota kufah berjalan sebagaimana biasa. Akan tetapi, disalah satu sudut kota kufah, sahabat Abu Musa Al Asy'ari Rodhiyallohu 'anhu nampak sedang duduk bersama beberapa orang didepan rumah shahabat Abdullah bin Mas'ud Rodhiyallohu 'anhu. Rupanya, mereka sedang menanti Abdullah bin Mas'ud keluar menuju masjid.

Wahai Abu Abdirrahman, tadi aku melihat sesuatu dimasjid yang belum pernah aku lihat sebelumnya. Dan aku tidak melihat kecuali kebaikan, Walhamdulillah, Kata Abu Musa Kepada Abdullah bin Mas'ud ketika keluar dari rumah.
Lalu, Abu Musa pun menggambarkan apa yang dilihatnya. Sejumlah orang secara berkelompok, sambil menunggu shalat, melakukan dzikir berjama'ah dengan panduan salah seorang diantara mereka. Sambil menghitung kerikil, mereka bertasbih, bertakbir, dan bertahlil.
Lalu, apa yang engkau katakan kepada merekaAbdullah bin Mas'ud bertanya.
Abu Musa menjawab, Aku tidak mengatakan apa apa, karena menunggu bimbingan anda.
Seharusnya, engkau meminta mereka menghitung hitung kesalahan sendiri. Aku menjamin, kebaikan mereka tidak akan hilang, tegas Abdullah bin Mas'ud.
Sesampainya dimasjid tersebut, Abdullah bin Mas'ud menemui orang orang itu dan mengingkari perbuatan mereka.

Abdullah bin Mas'ud juga sempat menegur keras, wahai umat Muhammadalangkah cepatnya Kalian menuju kehancuranLihatlah, para shahabat Nabi Sholallohu 'Alaihi Wasallam masih banyak yang hidup. Pakaian Nabi Sholallohu 'Alaihi Wasallam belum usang dan periuk beliau pun masih belum pecah. Apakah kalian berada diatas ajaran yang lebih baik dari ajaran MuhammadAtaukah kalian ingin membuka pintu kesesatan

Demi Allah, Wahai Abu Abdirrahman. Kami tidak menginginkan kecuali kebaikanMereka berkilah.
Abdullah bin Mas'ud menyatakan, sungguh banyak orang yang menginginkan kebaikan, namun mereka tidak memperolehnya. Sesungguhnya Rasulullah Sholallohu 'Alaihi Wasallam pernah menyampaikan kepada kami tentang akan munculnya sekelompok orang yang pandai membaca Al Qur'an, namun tidak melewati tenggorokannya. Demi Allah, saya tidak tahu barangkali mayoritas mereka malah berasal dari kalian. Setelah itu, Abdullah Bin Mas'ud pergi meninggalkan mereka. (Sunan Ad Darimi 68-69).

Amr Bin Salamah perawi kisah diatas bercerita, kami menyaksikan sendiri, ternyata mayoritas orang yang ikut dalam dzikir berjama'ah itu bergabung bersama kaum Khawarij dan ikut MEMERANGI KAMI DALAM MEDAN NAHRAWAN.
Inilah firasat seorang shahabat muliaBid'ah yang dianggap kecil, boleh jadi akan menyeret pelakunya kepada Bid'ah yang lebih besar. Kata kata Abdullah bin Mas'ud diatas, akhirnya terbukti kebenarannya dalam PERANG NAHRAWAN, KURANG LEBIH ENAM TAHUN SETELAH BELIAU MENINGGAL DUNIA.

Bersambung... in Syaa Allah.


📋 Sumber, Qudwah Edisi 10 Vol.01 2013
🏹 klik Join telegram
📊 http://bit.ly/FadhlulIslam
🌍 www.salafymedia.com
📡 Publikasi:
📚 WA Fadhlul Islam Bandung


Sejarah

NAHRAWAN KUBURAN MASSAL PARA TERORIS

Bagian ke 2⃣

🌍NAHRAWAN DI PETA ISLAM🌍

Wilayah Nahrawan pasti akan selalu melekat dengan sejarah islam. Bagaimana tidak, disanalah sebuah pertempuran besar pernah terjadi antara pasukan Ali bin abi Thalib Rodhiyallohu 'anhu yang berhadapan dengan barisan pemberontak Khawarij.

Wilayah Nahrawan membentang diantara dua kota besar irak, Baghdad dan Wasith. Sebuah sungai yang dinamakan dengan Nahrawan melintasi wilayah tersebut dan bermuara di sungai Dijlah (Tigris). Kontur alam dan pemandangannya terbilang indah mempesona. Namun, disanalah sejarah besar pernah tercatat. Sejarah yang memilukan. Akan tetapi, keputusan Allah pasti terjadi dengan hikmah indah yang maha luas.

LATAR BELAKANG PERANG NAHRAWAN

🛡Menarik benang sejarah dari perang Nahrawan membuat kita harus mundur jauh kebelakang. Peristiwa itu sejatinya telah dikabarkan oleh Rasulullah Sholallohu 'Alaihi Wasallam akan tetapi, faktor terdekat yang memicu meletusnya perang nahrawan adalah ketidakpuasan yang diiringi dengan p
embangkangan sejumlah kalangan atas keputusan Ali bin Abi Tholib Rodhiyallohu 'anhu dalam perang Shiffin.
Jumlah mereka sebenarnya terhitung kecil, hanya 4000 dari jumlah total pasukan Ali yang lebih dari 50000 prajurit. Mereka kecewa kepada Ali yang menerima hasil tahkim (kesepakatan yang dibuat oleh perwakilan kedua belah pihak) antara pasukan Ali dan pasukan Mu'awiyah bin Abi Sufyan.
Hasil kesepakatan kedua belah pihak dalam perang shiffin lalu disiarkan secara luas. Salah satu yang bertugas menyiarkan adalah Al Asy'ats bin Qais. Akan tetapi, ketika Al Asy'ats membacakan hasil kesepakatan tersebut dihadapan Urwah bin Hudair At Tamimi (seorang tokoh Khawarij), bagian belakang kuda Al Asy'ats malah ditebas oleh Urwah karena marah.
Saat itu Urwah mengatakan, Apakah kalian menjadikan manusia untuk menetapkan sebuah hukum Allahtidak ada hukum kecuali hukum Allahsejak kejadian tersebut, slogan dan yel yel mereka adalah TIDAK ADA HUKUM KECUALI HUKUM ALLAH.

Setelah Ali bin Abi Thalib Rodhiyallohu 'anhu kembali ke kufah, orang orang tersebut lalu memisahkan diri dan berkumpul untuk konsolidasi di daerah Harura'. Beberapa kritikan dan protes keras mereka arahkan kepada Ali bin Abi Thalib Rodhiyallohu 'anhu. Kemudian, atas ijin dari Ali. Shahabat ibnu Abbas Rodhiyallohu 'anhu menemui mereka untuk berdiskusi yang membuahkan hasil sebagian dari mereka menyatakan rujuk. Bahkan dua tokoh mereka termasuk yang menyatakan rujuk, yaitu Abdullah bin Al Kara' dan Syibts bin Rib'i. (Baca Ibnu Abbas Menyadarkan Kaum Khawarij).

Bersambung...in Syaa Allah


📋 Sumber, Qudwah Edisi 10 Vol 01 2013.
🏹 Klik Join telegram
📊 http://bit.ly/FadhlulIslam
🌍 www.salafymedia.com
📡 Publikasi :
📚 WA Fadhlul Islam Bandung


Sejarah

NAHRAWAN KUBURAN MASAL PARA TERORIS

Bagi ke 3⃣

🛡ALI BIN ABI THALIB BERUSAHA MENASEHATI 🛡

Rasa cinta dan kasih sayang Ali bin Abi Thalib Rodhiyallohu 'anhu terhadap umat tidak cukup sampai disitu. Beliau tidak langsung mengambil langkah perang dan kekerasan kepada kaum Khawarij. Setelah mengutus Ibnu Abbas Rodhiyallohu 'anhu, Ali bin Abi Thalib Rodhiyallohu 'anhu sendiri berangkat untuk menemui mereka dan berdiskusi. Dari hasil diskusi tersebut, terjadi beberapa kesepakatan.
Hanya saja, kaum khawarij salah paham Mereka menyangka Ali bin Abi Thalib Rodhiyallohu 'anhu telah rujuk dan menolak hasil tahkim dalam perang shiffin.

Berdasarkan salah paham khawarij, mereka pun bersedia kembali ke kufah dan bergabung bersama pasukan Ali bin Abi Thalib. Akan tetapi, setelah dua hari berada di kufah, akhirnya kaum khawarij mengerti bahwa Ali bin Abi tholib Rodhiyallohu 'anhu tetap mematuhi dan menghormati hasil tahkim pada perang shiffin, setelah mendengar tentang salah paham khawarij, beliau langsung berpiidato untuk menjelaskan sikap beliau atas hasil tahkim.
Hingga pada saat Ali bin Abi Thalib Rodhiyallohu 'anhu menyampaikan khutbah dimasjid, orang orang khawarij berbuat onar dengan berteriak teriak dari seluruh sudut masjid dengan mengatakan, Tidak ada hukum kecuali Hukum Allah. Setelah itu, mereka pun keluar meninggalkan masjid.
Kata kata yang benar, sayang tujuannya adalah kebatilan, demikian kata Ali bin Abi Thalib Rodhiyallohu 'anhu ketika mendengar teriakan kaum Kahwarij.
Ketika peristiwa tersebut terjadi, Ali bin Abi Thalib Rodhiyallohu 'anhu masih memilih bersikap lembut dan penuh cinta. Beliau malah memutuskan, Sesungguhnya masih ada hak kalian (kaum khawarij) pada kami. Kami tidak akan menghalangi hak harta Fa'i selama kalian masih bersama kami. Kami tidak akan mengahalangi kalian dari masjid, dan kami tidak akan memulai untuk memerangi kalian selama kalian tidak memulai untuk memerangi kami.
Benci kaum Khawarij justru dibalas dengan sikap cinta kasih oleh Ali bin Abi Thalib
Oleh sebab itu, beberapa sahabat dan tabi'in masih terus masih menyadarkan kaum Khawarij. Akan tetapi, hidayah memang mutlaq berada ditangan Allah. Manusia hanya berkewajiban untuk berusaha. Allahul Musta'an.

Bersambung...in Syaa Allah


📋 Sumber, Qudwah Edisi 10 Vol 01 2013
?
?klik Join telegram
📊 http://bit.ly/FadhlulIslam
🌍 www.salafymedia.com
📡 Publikasi :
📚 WA Fadhlul Islam Bandung

👆🏿👆🏿
Revisi ada kata kata yang kurang

Sejarah

NAHRAWAN KUBURAN MASAL PARA TERORIS

Bagian ke 3⃣

🛡ALI BIN ABI THALIB BERUSAHA MENASEHATI 🛡

Rasa cinta dan kasih sayang Ali bin Abi Thalib Rodhiyallohu 'anhu terhadap umat tidak cukup sampai disitu. Beliau tidak langsung mengambil langkah perang dan kekerasan kepada kaum Khawarij. Setelah mengutus Ibnu Abbas Rodhiyallohu 'anhu, Ali bin Abi Thalib Rodhiyallohu 'anhu sendiri berangkat untuk menemui mereka dan berdiskusi. Dari hasil diskusi tersebut, terjadi beberapa kesepakatan.
Hanya saja, kaum khawarij salah paham Mereka menyangka Ali bin Abi Thalib Rodhiyallohu 'anhu telah rujuk dan menolak hasil tahkim dalam perang shiffin.

Berdasarkan salah paham khawarij, mereka pun bersedia kembali ke kufah dan bergabung bersama pasukan Ali bin Abi Thalib. Akan tetapi, setelah dua hari berada di kufah, akhirnya kaum khawarij mengerti bahwa Ali bin Abi tholib Rodhiyallohu 'anhu tetap mematuhi dan menghormati hasil tahkim pada perang shiffin, setelah mendengar tentang salah paham khawarij, beliau langsung berpiidato untuk menjelaskan sikap beliau atas hasil tahkim.
Hingga pada saat Ali bin Abi Thalib Rodhiyallohu 'anhu menyampaikan khutbah dimasjid, orang orang khawarij berbuat onar dengan berteriak teriak dari seluruh sudut masjid dengan mengatakan, Tidak ada hukum kecuali Hukum Allah. Setelah itu, mereka pun keluar meninggalkan masjid.
Kata kata yang benar, sayang tujuannya adalah kebatilan, demikian kata Ali bin Abi Thalib Rodhiyallohu 'anhu ketika mendengar teriakan kaum Khawarij.
Ketika peristiwa tersebut terjadi, Ali bin Abi Thalib Rodhiyallohu 'anhu masih memilih bersikap lembut dan penuh cinta. Beliau malah memutuskan, Sesungguhnya masih ada hak kalian (kaum khawarij) pada kami. Kami tidak akan menghalangi hak harta Fa'i selama kalian masih bersama kami. Kami tidak akan mengahalangi kalian dari masjid, dan kami tidak akan memulai untuk memerangi kalian selama kalian tidak memulai untuk memerangi kami.
Benci kaum Khawarij justru dibalas dengan sikap cinta kasih oleh Ali bin Abi Thalib
Oleh sebab itu, beberapa sahabat dan tabi'in masih terus masih menyadarkan kaum Khawarij. Akan tetapi, hidayah memang mutlaq berada ditangan Allah. Manusia hanya berkewajiban untuk berusaha. Allahul Musta'an.

Bersambung...in Syaa Allah


📋 Sumber, Qudwah Edisi 10 Vol 01 2013
🛡klik Join telegram
📊 http://bit.ly/FadhlulIslam
🌍 www.salafymedia.com
📡 Publikasi :
📚 WA Fadhlul Islam Bandung


Sejarah

NAHRAWAN KUBURAN MASAL PARA TERORIS

Bagian ke 4⃣

KONSOLIDASI KAUM KHAWARIJ

Langkah kaum khawarij berikutnya adalah melakukan Konsolidasi kekuatan. Hal itu diselenggarakan di rumah Abdullah bin Wahb Ar Rasibi, sebelum mengangkat panglima besar, mereka terlebih dahulu mendengarkan khutbah penyemangat dari beberapa orang yang dianggap sebagai tokoh. Tiba saatnya pemilihan panglima tertinggi, masing masing menolak dan mengalihkannya kepada orang lain.

Hingga akhirnya Abdullah bin Wahb Ar Rasibi yang terpilih sebagai pemimpin besar. Saat menerima permintaan tersebut, dia berujar, Demi AllahAku menerima jabatan ini bukan karena cinta dunia. Aku pun ketika menolak jabatan ini bukan takut mati
Dikalangan mereka, Abdullah bin Wahb memang pantas untuk diangkat sebagai pemimpin besar. Sebab dia memiliki kepandaian, kefasihan, keberanian, dan kesungguhan dalam beribadah. Abdullah bin Wahb tercatat sebagai bagian dari pasukan sa'ad bin Abi Waqosh Rodhiyallohu 'anhu ketika penaklukan irak, akan tetapi, Berikutnya ia akan terbunuh dalam perang Nahrawan sebagai pemimpin besar kaum Khawarij.

Peristiwa konsolidasi tersebut terjadi bulan Syawal tahun 37H. Sejak saat itu, orang orang tersebut secara resmi telah menanggalkan baiat kepada Ali bin Abi Thalib Rodhiyallohu ' anhu.
Langkah mereka berikutnya adalah memilih dan menentukan basis wilayah yang akan diajdikan sebagai landasan perjuangan. Selain itu,
mereka juga ingin menghimpun orang orang yang sepaham disebuah lokasi tersendiri, dalam rangka memudahkan konsolidasi.

Perintah pun dijatuhkan oleh panglima mereka agar setiap yang sepaham keluar meninggalkan kota kufah secara sembunyi sembunyi lalu berkumpul didaerah Nahrawan. Hal itu dilakukan mereka, karena khawatir orang tua dan sanak kerabat akan menghalangi dan mencegah usaha mereka.
Sedikit demi sedikit kekuatan mereka mulai tergalang dengan bertahap. Hingga akhirnya mereka merasa kuat dan bermarkas di Nahrawan.

Dalam kondisi semacam ini, Ali bin Abi Thalib Rodhiyallohu 'anhu tetap menempuh langkah persuasif dan tidak mengambil langkah keras dalam menghadapi mereka. Hal itu sesuai janji dan jaminan Ali sebelumnya bahwa beliau tidak akan memerangi mereka kecuali bila didahului.

Bersambung...in syaa Allah


📋 Sumber, Qudwah Edisi 10 Vol 01 2013
🕸 Klik Join telegram
📊 http://bit.ly/FadhlulIslam
🌍 www.salafymedia.com
📡 Publikasi :
📚 WA Fadhlul Islam Bandung


Sejarah

NAHRAWAN KUBURAN MASAL PARA TERORIS

Bagian ke 5⃣

🛡PERTEMUAN DAUMATUL JANDAL🛡

Diantara hasil tahkim dalam perang shiffin adalah kedua pasukan, baik pasukan Ali maupun Pasukan Mu'awiyah, kembali kenegrinya masing masing dan menyudahi peperangan. Setelah itu, pembicaraan dan musyawarah akan dilanjutkan dikemudian hari, ditempat yang disepakati. Saat itu, daerah Daumatul Jandal yang dipilih karena letaknya yang berada ditengah tengah antar kufah dan Syam.
Pada waktu yang telah disepakati utusan kedua belah pihak datang ke Daumatul Jandal. Akan tetapi, tidak ada kesepakatan yang bisa diperoleh dan disetujui bersama oleh kedua belah pihak. Semua itu sudah ditakdirkan Allah.
Dengan demikian, Ali bin Abi tholib berencana untuk menggerakkan pasukan menuju syam, seluruh pasukan kemudian ditempatkan didaerah An Nakhilah, tidak jauh dari kota Kufah.
Pada saat pasukan Ali bersiap siap menuju syam, Kaum Khawarij yang berada di Nahrawan semakin menjadi jadi ulah jahatnya. Beberapa penasehat militer Ali lalu menyarankan agar terlebih dahulu menumpas gerakan Khawarij di Nahrawan sebelum berangkat menuju syam. Sebab, semua khawatir jika pasukan diberangkatkan terlebih dahulu menuju syam, hal itu akan dimanfaatkan oleh kaum khawarij untuk melakukan kerusakan dikota kufah dan sekitarnya.
Terjadilah kesepakatan: menunda ke syam dan menumpas khawarij di nahrawan. Dan kesepakatan tersebut pun menghasilkan kebaikan yang besar untuk pasukan Ali juga untuk pasukan Syam, terang ibnu Katsir menilai keputusan Ali.
Sebab, berdasarkan keputusan tersebut, perang antara pasukan Ali dan Pasukan Mu'awiyah untuk yang kedua kalinya dapat dihindarkan.

MENGAPA AKHIRNYA ALI BIN ABI THALIB MENUMPAS KHAWARIJ DI NAHRAWAN

Rencana Ali bin Abi Thalib yang menumpas khawarij di nahrawan sebelum bergerak menuju syam disebabkan ulah mereka sendiri. Kaum Khawarij dinahrawan telah melakukan berbagai pembunuhan dan perampokan. Sebab, mereka telah menghalalkan darah dan harta orang orang yang tidak sepaham.
Salah satu pembunuhan keji yang mereka lakukan adalah pembunuhan shahabat Abdullah bin Khabbab bin Al Arats. Ketika itu, Abdullah bin Khabbab sedang melakukan perjalanan bersama seorang budak wanita miliknya yang sedang mengandung.
Diperjalanan, sekelompok Khawarij di bashrah yang ingin bergabung ke nahrawan melihat mereka. Ketika kaum khawarij mengetahui bahwa beliau shahabat Nabi, dan saat itu beliau memuji Abu Bakar, Umar, Utsman, dan Ali, Kaum Khawarij menjadi emosi lalu membunuh beliau.
Budak wanita yang sedang mengandung itu pun tidak luput. Setelah mereka membunuhnya. Perut budak itu dibelah dan janinnya dikeluarkan. Na'udzubillah minal fitan.
Pembunuhan yang dilakukan oleh kaum khawarij bukan hanya itu sajasehingga, kecemasan dan kekhawatiran pun mulai dirasakan oleh kaum muslimin. Akhirnya, Ali bin Abi Thalib pun bertekad untuk menumpas mereka.

Bersambung...in Syaa Allah


📋 Sumber, Qudwah Edisi 10 Vol 01 2013.
🕸 Klik Join telegram
📊 http://bit.ly/FadhlulIslam
🌍 www.salafymedia.com
📡 Publikasi:
📚 WA Fad
hlul Islam Bandung


Sejarah

NAHRAWAN KUBURAN MASAL PARA TERORIS

Bagian 6⃣

👣MENUJU NAHRAWAN👣

Bulan Muharram tahun 38 H, Ali bin Abi Thalib beserta seluruh pasukannya bergerak menuju Nahrawan, Beliau memerintahkan untuk membuat perkemahan disisi barat sungat Nahrawan. Sementara itu, kaum Khawarij mendirikan benteng pertahanan disisi timur sungai. Sejumlah pasukan khawarij dari Bashrah juga turut bergabung bersama mereka di Nahrawan.

Selama itu, Ali bin Abi Thalib masih berusaha untuk membujuk kaum Khawarij agar tunduk kepada hukum Islam. Ali meminta kepada mereka agar menyerahkan orang orang yang melakukan pembunuhan sehingga Qishas bisa ditegakkan.

Kami semua yang telah melakukan pembunuhan, seperti itu kaum kahwarij mensikapi tawaran Ali bin Abi Thalib.

Beberapa orang shahabat juga berusaha memberikan nasihat untuk mereka. Namun, kaum khawarij tetap bersikap seolah olah mereka sedang memperjuangkan kebenaran. Bahkan, seorang utusan Ali bin Abi Thalib dibunuh oleh mereka.

Bersambung...in Syaa Allah


📋 Sumber, Qudwah Edisi 10 Vol 01 2013.
🕸 Klik Join telegram
📊 http://bit.ly/FadhlulIslam
🌍 www.salafymedia.com
📡 Publikasi :
📚 WA Fadhlul Islam Bandung


Sejarah

NAHRAWAN KUBURAN MASAL PARA TERORIS

Bagian ke 7⃣

DARAH MEMBASAH DI NAHRAWAN

Setelah berusaha semaksimal mungkin untuk menghindari pertempuran, akhirnya Ali Bin Abi Thalib pun memerintahkan pasukannya untuk menyeberangi sungai Nahrawan. Sebelum berangkat, Ali bin Abi Thalib berpidato dihadapan seluruh pasukannya untuk memberikan motivasi dan semangat jihad. Bahkan Ali bin Abi Thalib menyampaikan sebuah hadits yang beliau pernah dengar dari Rasulullah tentang sekelompok orang yang akan berbuat kekacauan.
Saat berpidato, beliau menilai bahwa ciri ciri yang disebutkan oleh Rasulullah Sholallohu 'Alaihi Wasallam tentang sekelompok orang yang akan berbuat kekacauan.
Saat berpidato, beliau menilai bahwa ciri ciri yang disebutkan Rasulullah Sholallohu 'Alaihi Wasallam ditemukan pada kaum khawarij di Nahrawan. Salah satu cirinya, diantara mereka ada al mukhdaj: seorang yang bagian atas salah satu lengannya seperti payudara perempuan dan diatasnya ada beberapa helai ramput putih
Kedua pasukan telah berhadapan Formasi tempur kaum Khawarij disusun dengan sayap Kanan dipimpin oleh zaid bin Hisn At Tha'i, sayap kiri dipimpin Syuraih bin Aufa, pasukan berkuda dikomandani oleh Hamzah bin Sinan, sementara pasukan invanteri mereka dipimpin oleh Hurqush bin Zuhair.
Sementara Ali bin Abi thalib menunjuk hijr bin Adi sebagai panglima sayap kanan dan memilih Syibts bin Rib'i dan Ma'qil bin Qais untuk mengendalikan sayap kiri. Sementara pasukan berkuda dipimpin oleh pasukan Shahabat Abu Ayub. Adapun pasukan infantri pihak Ali dikomandani oleh Abu Qotadah Al Anshari.
Sementara itu, pasukan bala bantuan dari madinah yang berjumlah 700 prajurit diserahkan Ali kepada Qais bin Sa'ad bin Ubadah.
Sebelum meletus pertempuran, Ali bin abi Thalib juga memerintahkan kepada Abu Ayub untuk mengibarkan bendera Amaan (Jaminan keamanan), serta mengumumkan kepada kaum khawarij, Barang siapa datang kebawah bendera Amaan, maka ia dijamin keselamatannya. Demikian juga yang meninggalkan medan lalu menyingkir ke kufah dan madain, ia pun dijamin keselamatannya. Sebab, kami tidak punya keperluan dari kalian, kecuali orang orang yang telah membunuh saudara kami.
Keputusan dari Ali bin Abi Thalib ternyata cukup berhasil. Terbukti, sejumlah besar dari mereka kemudian memutuskan untuk menyingkir dan tidak melibatkan diri dalam pertempuran. Dari 4000 orang khawarij, akhirnya berkurang dan hanya menyisakan 1000 orang saja.
Pemimpin besar khawarij, Abdullah bin Wahb Ar Rasibi terus membakar dan memprovokasi kaum khawarij untuk segera maju dan menyongsong pasukan Ali.
Ali memerintahkan agar pasukan berkuda mengambil posisi garis depan, kemudain diikuti oleh pasukan infanteri. Ali tak lupa berpesan kepada pasukannya untuk tidak mendahului menyerang. Sementara kaum khawarij memposisikan pasukan pemanah berada
digaris paling depan.
Sambil berteriak teriak, Tidak Ada hukm kecuali hukum Allah, Kaum Khawarij bergerak menyerang pasukan Ali bin Abi Thalib. Maka pasukan berkuda Ali segera menyambut mereka. Setelah semakin dekat, pasukan Berkuda Ali memecahkan diri menjadi dua bagian, kekanan dan kekiri arah mereka.

Bersambung...in syaa Allah.


📋 Sumber, Qudwah Edisi 10 Vol 01 2013.
🕸 klik Join telegram
📊 http://bit.ly/FadhlulIslam
🌍 www.salafymedia.com
📡 Publikasi :
📚 WA Fadhlul Islam Bandung


Sejarah

NAHRAWAN KUBURAN MASAL PARA TERORIS

Bagian ke 8⃣

Gerakan pasukan berkuda ini dilanjutkan dengan aksi pasukan panah Ali yang segera menghujani Khawarij dengan Anak anak panah. Kaum Khawarij terkejut dengan gerak pasukan Ali. Setelah itu, dari sisi kanan dan kiri, pasukan berkuda Ali menjepit kaum Khawarij, dibantu dengan pasukan panah Ali yang berhadap hadapan dengan kaum Khawarij.
Habis sudah pasukan KhawarijTokoh tokoh penting mereka terbujur kaku dimedan Nahrawan. Sebagian dari mereka ada yang terluka dan sebagian kecil berhasil melarikan diri. Sementara korban meninggal dari pasukan Ali hanya beberapa orang saja.
Ali bin Abi Thalib Rodhiyallohu 'anhu melarang pasukannya untuk mengejar orang orang yang melarikan diri. Beliau juga memerintahkan agar orang orang khawarij yang terluka untuk diobati, lalu dikembalikan kepada keluarga masing masing, yang meninggal dikuburkan, harta mereka tidak dirampas, dan tidak menawan mereka.
Subhanallah
Sikap benci Khawarij dihadapi dengan sikap kasih Ali bin Abi Thalib Rodhiyallohu 'anhu.
Apakah mereka kafirSeseorang bertanya kepada Ali saat itu. Ali menjawab, Tidakjustru mereka ingin menghindari kekafiran. Kalau begitu mereka kaum munafiqinTanya yang lain. Ali menerangkan, bukankaum munafiqin tidak berdzikir kepada Allah kecuali sedikit saja.
Kalau begitu, siapakah merekaAli bin Abi Thalib Rodhiyallohu 'anhu ditanya.
Beliau menjawab, sekelompok orang yang bughot (memberontak) kepada kita maka, kita pun memerangi mereka.

💎SABDA RASULULLAH SHOLALLAHU 'ALAIHI WASALLAM BENAR BENAR TERJADI💎

Setelah pertempuran usai, Ali bin Abi Thalib Rodhiyallohu 'anhu memerintahkan untuk mencari Jasad Al Mukhdaj. Setelah beberapa orang mencari, mereka melaporkan kepada Ali bahwa jasad orang yang dimaksudkan Ali dengan ciri ciri Yang pernah disebutkan Rasulullah tidak ditemukan.
Namun, Ali tetap memerintahkan untuk mencarinya kembali. Bahkan, Ali bin Abi Thalib Rodhiyallohu 'anhu turun terjun untuk menemukan jasad orang itu. Ternyata diantara mayat mayat khawarij yang saling bertumpuk berserakan, ditemukan jasad al Mukhdaj. ALI PUN TERLIHAT GEMBIRA DAN SUJUD SYUKUR.

💎.Allah maha benar dan Rasulullah benar benar tealah menyampaikan kebenarankata kata Ali bin Abi Thalib setelah itu.
Memang benarNabi Sholallohu 'Alaihi Wasallam pernah bersabda tentang kaum Khawarij:

آيتهم رجل أسود إحدى عضديه مثل ثدي المرأة أو مثل البضعة تتدردر

Tanda tanda mereka adalah seorang yang berkulit hitam, bagian atas salah satu lengannya seperti payudara perempuan, atau seperti potongan daging yang bergerak gerak. (HR. Al Bukhari dan Muslim dari Shahabat Abu Sa'id Al Khudri Rodhiyallohu 'anhu).

Dialah Al Mukhdaj yang ditemukan Ali Diantara mayat mayat kaum Khawarij.

Selesai... Alhamdulillah

📊Referensi:
Al Bidayah Wan Nihayah karya Ibnu Katsir,
Tarikhul Islam Karya Adz Dzahabi,
Al Khawarij Karya Sulaiman Al Gusn,
Irwaul Ghalil 8/118 Karya Al Al bani,
Usdul Ghabah Karya Ibnul Atsir,
Shahih Muslim (1066) karya Muslim Bin Al Hajjaj.

.Penulis Al Ustadz Abu Nasim Mukhtar Bin Rifa'i Hafizhahullahu Ta'ala

Tambahan Admin
Ciri Ciri Khawarij sebagaimana kisah diatas adalah,
Memberontak kepada pemerintah yang sah,
menghalalkan darah kaum muslimin yang bukan kelompoknya,
menghalalkan harta kaum muslimin yang tidak sepaham dengan mereka.
hendaklah kaum MUSLIMIN berhati hati dari MEREKA, paham TERORIS KHAWARIJ Dimanapun mereka berada. Allahu a'lam.
Abu Dzar Al Falimbaniy.

📋 Sumber, Qudwah Edisi 10 Vol 01 2013
🕸 Klik Join telegram
📊 http://b
it.ly/FadhlulIslam
🌍 www.salafymedia.com
📡 Publikasi :
📚 WA Fadhlul Islam Bandung
📎📎📎📎📎📎📎📎📎📎📎📎📎
🌐 WhatsApp Salafy Tegal
💻 Telegram Salafy Tegal 🔛 http://tlgrm.me/SalafyTegal
🛢🚩🔰 MENJADI SUTRAH UNTUK YANG MASBUQ DI SHAF BELAKANGNYA
http://bit.ly/alistifadah

🔵 Asy Syaikh Salim bin 'Abdillah Bamuhriz hafizhahullah

📒 P E R T A N Y A A N
💬 "Wahai Syaikh, sebagian orang yang shalat di masjid sebagai masbuq, setelah selesai shalat ia berdiri untuk menyempurnakan shalatnya lalu ia menjadikan orang yang di depannya sebagai sutrah baginya, apakah wajib bagi orang yang dijadikan sebagai sutrah oleh masbuq ini untuk tetap duduk sampai orang yang masbuq itu menyelesaikan shalatnya ?, berilah kami faedah barakallahu fiikum.."

🏫 J A W A B A N
"Ini masuk dalam kategori menolong pada perkara ketaatan. Jika engkau merasa bahwa ada orang yang shalat di belakangmu dan menjadikanmu sebagai sutrah, maka dalam rangka menolongnya pada perkara kebaikan hendaknya engkau menunggunya.
Secara syariat memang tidaklah harus, tidak harus, tidak ada dalil yang mewajibkanmu di mana seandainya engkau berdiri berarti engkau telah berbuat maksiat atau berdosa, kami katakan; engkau tidaklah berdosa, namun itu hanya dalam rangka menolong, Allah berfirman :

📖 وَتَعَاوَنُوْا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوٰى

🔹 "Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa" [QS. Al-Ma'idah: Ayat 2]

🐚 Apabila engkau merasa bahwa saudaramu meminta tolong kepadamu dengan menjadikanmu sebagai sutrah, dia masbuq sementara engkau ada di depannya, maka mohonlah pertolongan kepada Allah dan tolonglah dia pada perkara itu -semoga Allah memberimu taufik- dan bagimu ganjaran dan pahala".

__________
🍯 Link audio || http://c.top4top.net/m_107z5cw2.mp3

*****
🗃 Arsip WALIS » http://walis-net.blogspot.com/2016/05/menjadi-sutrah-untuk-yang-masbuq-di.html
🗳 Kritik dan saran » http://goo.gl/d0M01P
🕰 Faedah Lain » http://walis.salafymedia.com/

---------------
السؤال الثاني :
يا شيخ بعض المصلين في المسجد يكون مسبوقا وبعد إنتهاء الصلاة يقوم ليكمل صلاته ويتخذ من الشخص الذي أمامه سترة له، فهل يجب على على هذا الرجل الذي اتخذه المسبوق سترة أن يجلس حتى ينهي المسبوق صلاته ؟ أفيدونا بارك الله فيكم.

الجواب الثاني :
هذا من باب الإعانة على الطاعة، فإذا شعرت أن رجلا يصلي وراءك واتخذك سترة، فمن باب التعاون على البر أنك تنتظر، ولا يلزمك شرعا، ما يلزمك، ما هناك إلزام عليك بحيث أنك لو قمت تقول أنك عاصٍ أو عليك إثم! نقول ما عليك إثم، لكن من باب الإعانة ، الله ـ تعالى ـ يقول : (وتعاونوا على البر والتقوى) فإن أحسست أن أخاك يستعين بك، ويجعلك سترة، ومسبوق وأنت أمامه فاستعن بالله تعالى وأعنه على ذلك، وفقك الله ، ولك الأجر واثواب ، نعم.

http://c.top4top.net/m_107z5cw2.mp3

•••••••
🖲 Majmu'ah AL ISTIFADAH
🌍 http://bit.ly/tentangwalis
🛰 Telegram http://bit.ly/alistifadah JOIN
📲 مجموعة الاستفادة
📆 Senin, 09 Sya'ban 1437 H // 16 Mei 2016 M

🔰Turut Mempublikasikan

🔎Salafy Tegal🔍

🌎 http://bit.ly/SalafyTegal


Forwarded from Salafy Indonesia
🌹📚🌺🌱 WANITA HAID MENYENTUH DAN MEMBACA AL-QUR'AN

📫 Pertanyaan : Apakah boleh seorang wanita haid langsung menyentuh dan membaca al-Qur'an tanpa penghalang?

💺 Dijawab Oleh : Al Ustadz Qomar Su'aidy Lc hafizhahullah

📁 Tanya Jawab Kajian Ilmiah Nambangan Wonogiri || Ahad 08 Sya'ban 1437H/15 Mei 2016M

WhatsApp Salafy Indonesia
Channel Telegram || http://bit.ly/ForumSalafy

🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱
📸🖼 BAGI YANG MASIH MENGGUNAKAN FOTO MANUSIA SEBAGAI GAMBAR PROFILNYA DI MEDSOS, dll

al-'Allamah asy-Syaikh 'Ubaid al-Jabiri hafizhahullah

........................

📬 Tanya : "Tentang hukum gambar profil dengan menampilkan foto diri dalam keanggotaan di forum diskusi, terkhusus di laman Facebook atau Twitter (dan medsos lainnya, pen)."

📁 Jawab :
"Aku katakan : gambar-gambar makhluk bernyawa adalah HARAM dan termasuk dosa-dosa besar. Rasulullah — shallallahu 'alaihi wa sallam — bersabda :

"Manusia yang paling keras adzabnya pada hari Kiamat adalah para penggambar."

🔗 Nabi — shalallahu 'alaihi wa sallam — juga memberitakan bahwa setiap penggambar akan dijadikan untuk tiap-tiap gambar yang ia buat adanya jiwa, kemudian dikatakan kepadanya, "Tiupkan padanya ruh!" padahal dia tidak bisa meniupkan ruh.
.... *)

📛 Dengan ini diketahui bahwa TIDAK BOLEH MENYEBARKAN (MENAMPILKAN) GAMBAR/FOTO DIRI, baik disebarkan melalui Twitter atau forum/group.

🚢 Adapun pihak berwenang apabila meminta gambar/foto darinya untuk suatu kepentingan dari pihak berwenang, seperti polisi lalu lintas, keamanan, atau lembaga pemerintah yang mengharuskan padanya adanya identitas, maka itu sesuai dengan kadar daruratnya atau kadar kebutuhannya. Tidak boleh melebihi dari kadar tersebut."

______________
Ket :
*) pada bagian ini, sengaja tidak kami terjemahkan.


Sumber
🌍 http://miraath.net/questions.php?cat=40&id=3061

🌱حكم وضع الصور الشخصية في الشبكات الاجتماعية ؟

الشَّــيخُ العلّامــة/
عُــبيد الجَــابِري -حَــفظُﮧُ الله -

📌الــسُّــؤال:

يسأل عن حكم الصور الشخصية وضع الصور الشخصية في الأعضاء بالنسبة للمنتديات وخصوصًا صفحات الفيس بوك وتويتر؟

📝الــجَــوابُ:

« أقول صور ذوات الأرواح محرم وهو من الكبائر قال رسول الله-صلى الله عليه وسلم- ((أَشَدَّ النَّاسِ عَذَابًا يَوْمَ الْقِيَامَةِ الْمُصَوِّرُونَ))
 وأخبر -صلى الله عليه وسلم-  أنه يُجعل للمصور لكل صورة صورها نفس فيقال: انفخ فيه الروح وليس بنافخ، ولعل أبا زياد يذكرنا هذا في اللقاء القادم لأن الأمر يستدعي التفصيل وبهذا يعلم أنه لا يجوز نشر صور الشخص نشر في تويتر أو في الأندية، الجهة المسئولة حينما تطلب منه يعني صورًا لغرض معين من جهة مسئولة كالمرور والأمن والجهات الحكومية التي يتعين فيها الشخص فيكون هذا بقدر الضرورة أو بقدر الحاجة ولا يتجاوز ذلك.

•••••••••••••••••••••
🌠📝📡 Majmu'ah Manhajul Anbiya
📟 Join Telegram https://tlgrm.me/ManhajulAnbiya
💻 Situs Resmi http://www.manhajul-anbiya.net

🌐 WhatsApp Salafy Tegal
💻 Telegram Salafy Tegal 🔛 http://tlgrm.me/SalafyTegal

~~~~~~~~~~~~~~~~~
═════════════════
*TA'AWUN 'ALAL BIRRI WAT TAQWA*
═════════════════

بسم الله الرحمن الرحيم

Allah Ta'ala berfirman:

(وَتَعَاوَنُوا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوَىٰ) [سورة المائدة: 2]

_"Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa."_*[Qs. Al-Maaidah : 2]*

Qoddarullah wa ma syaa fa'al,

Salah seorang ikhwah Ambon, Muhammad Hendrik Wahyu Prayogi, yang ikut kerja dengan Zaki Kacamata Ambon, hari Jum'at 13 Mei 2016 mengalami kecelakaan lalu lintas (tabrak lari) di Manokwari dalam kondisi luka di kepala. Sekarang ini dia berada di RS AL Manokwari. Pihak RS menyampaikan bahwa Wahyu harus segera dirujuk ke RS yang lebih lengkap fasilitasnya di luar Papua dan diterbangkan dengan didampingi perawat dan harus dalam keadaan berbaring alias tidak boleh duduk. Biaya diperkirakan cukup besar dan masih menunggu rincian dari RS.

Maka dengan ini, kami menghimbau dan mengetuk hati ikhwah sekalian untuk membantu meringankan beban yang dipikul oleh saudara kita ini.

Bagi ikhwah yang ingin menyalurkan bantuannya untuk meringankan beban beliau, bisa disalurkan langsung melalui:

Pak Wantoro
1⃣📲 Nomor telepon: 0813 4439 3944
2⃣📲 Nomor telepon: 081337532919
Dengan nomor rekening :
💳 BRI a/n: WANTORO
035301041458506

Silahkan menghubungi beliau setelah mentransfer, dengan nomor telepon yang tertera di atas.

عَن أَبِي هُرَيرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنهُ عَن النَّبي صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَ سَلَّمَ قَالَ مَن نَفَّسَ عَن مُؤمِنٍ كُربَةً مِن كُرَبِ الدُنيَا، نَفَّسَ اللهُ عَنهُ كُربَةً مِن كُرَبِ يَومِ القِيَامَةِ....... (رواه مسلم: ٢٦٩٩)

Artinya: Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, Nabi Shallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa yang melapangkan satu kesusahan dunia dari seorang mukmin, maka Allah akan melapangkan darinya satu kesusahan di hari akhirat." *(H.R Muslim 2699)*


Atas ta'awun antum, jazaakumullahu khairan wa baarakallahu fiykum.

📜 Info Pemberitahuan ta'awun ini telah diketahui dan disetujui oleh Al-Ustadz Abu Almass حفظه الله

Fadhlul Islam Bandung:
✋🏻📢🌅💥 BENARKAH MENJELASKAN MANHAJ SALAF AKAN MENJAUHKAN MANUSIA DARI KEBENARAN

📢 .. Asy-Syaikh Rabi bin
Hady Al-Madkhaly hafizhahullah

📫 Pertanyaan*: Semoga Allah berbuat baik kepada Anda, sebagian pihak ada yang mengatakan bahwa menjelaskan manhaj Salaf Shalih merupakan sebab para pemuda berbalik arah, dan sikap diam merupakan hikmah yang mendorong sikap istiqamah dan mendekatkan hidayah. Maka apa hukum dari ucapan semacam ini? Semoga Allah memberkahi Anda.

🔓 Jawaban: Telah berlalu penjelasan terhadap ucapan semisal ini pada pertanyaan-pertanyaan yang lewat, dan bahwasanya sikap diam merupakan tindakan menyembunyikan kebenaran. Allah Ta’ala berfirman:

إِنَّ الَّذِينَ يَكْتُمُونَ مَا أَنزَلْنَا مِنَ الْبَيِّنَاتِ وَالْهُدَى مِن بَعْدِ مَا بَيَّنَّاهُ لِلنَّاسِ فِي الْكِتَابِ أُولَئِكَ يَلعَنُهُمُ اللهُ وَيَلْعَنُهُمُ اللاَّعِنُونَ.

“Sesungguhnya orang-orang yang menyembunyikan apa yang telah Kami turunkan berupa keterangan-keterangan yang jelas dan petunjuk, setelah Kami menerangkannya kepada manusia dalam Al Kitab, mereka itu dilaknat oleh Allah dan dilaknat pula oleh semua mahluk yang bisa melaknat.” (QS. Al-Baqarah: 159)

✊🏻 Maka silahkan orang-orang yang mengatakan ucapan semisal itu untuk menikmati dengan enak laknat-laknat semacam ini –kita berlindung kepada Allah darinya– karena mereka menamakan perbuatan mereka menyembunyikan kebenaran sebagai hikmah dan juga menamakan tindakan melindungi bid’ah sebagai hikmah. Bagaimana manusia akan mengetahui kebenaran, sementara engkau hanya diam membisu?!

✋🏻 Sesungguhnya fitnah dan syubhat hanyalah diusung oleh ahli bid’ah dan pengekor hawa nafsu. Sedangkan mendakwahkan agama Allah dan Kitab Allah serta berpegang teguh dengan Al-Qur’an dan As-Sunnah, itulah dakwah yang akan menyatukan ummat semuanya. Berbagai fitnah, perpecahan, dan perselisihan semuanya bersumber dari ahlul bathil dan ahlul fitan. Mereka tidak diam dan terus menyebarkan kebathilan mereka di surat kabar mereka, di majalah mereka, dan di kaset-kaset mereka, lalu mereka ingin agar suara kebenaran diam. Jadi suara kebenaranlah yang menurut mereka wajib untuk diam, sementara suara kebathilan boleh naik dan menyebar di muka bumi.

☝🏻 Jadi apakah mereka sendiri mau diam?! Para pengusung kebathilan tidak akan pernah diam, tidak jenuh, dan tidak akan berdiam diri. Mereka memiliki rencana-rencana jahat yang menyeret ke Jahannam yang akan mereka terapkan, lalu anehnya mereka meminta kepada orang-orang yang kokoh di atas kebenaran agar diam membisu.

Allah Azza wa Jalla berfirman kepada Muhammad shallallahu alaihi was sallam:

وَدُّوا لَوْ تُدْهِنُ فَيُدْهِنُونَ (٩) وَلا تُطِعْ كُلَّ حَلافٍ مَهِينٍ (١٠) هَمَّازٍ مَشَّاءٍ بِنَمِيمٍ (١١) مَنَّاعٍ لِلْخَيْرِ مُعْتَدٍ أَثِيمٍ (١٢) عُتُلٍّ بَعْدَ ذَلِكَ زَنِيمٍ (١٣) أَنْ كَانَ ذَا مَالٍ وَبَنِينَ (١٤) إِذَا تُتْلَى عَلَيْهِ آيَاتُنَا قَالَ أَسَاطِيرُ الأوَّلِينَ (١٥)

“Mereka menginginkan supaya engkau bersikap lunak, lalu mereka bersikap lunak pula kepadamu. Dan janganlah engkau ikuti setiap orang yang banyak bersumpah lagi hina. Yang banyak mencela dan suka ke sana ke mari mengadu domba. Yang suka menghalangi perbuatan baik, melampaui batas lagi banyak dosa. Selain itu dia kaku kasar dan terkenal kejahatannya. Dia seperti itu karena merasa memiliki banyak harta dan anak. Apabila dibacakan kepadanya ayat-ayat Kami, dia mendustakan dengan mengatakan: “Ini adalah dongeng orang-orang dahulu kala.” (QS. Al-Qalam: 9-15)

🔥 Jadi dia menyerang manhaj Salaf dengan melemparkan syubhat kepadamu: “Ini mencabik-cabik dan ini memecah belah.”

🌎 Baca Selengkapnya|| http://forumsalafy.net/benarkah-menjelaskan-manhaj-salaf-akan-menjauhkan-manusia-dari-kebenaran/?print=print

WhatsApp Salafy Indonesia
Channel Telegram || http://bit.ly/ForumSalafy

🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱
Jika Ahlul Haq Diam dari Menjelaskan Kebenaran!!!… | Forum Salafy
http://forumsalafy.net/jika-ahlul-haq-diam-dari-menjelaskan-kebenaran-2/


DEFINISI BID'AH


بسم اللّٰه الرَّحْمَنِ الرحيم

البدعة : لغة هي الشيء المحدث على غير مثال سابق، ومنه قوله تعالى :
بديع السموت والأرض : ( البقرة : ١١٧ ) .
أي : أن اللّٰه جل و علا خلق السماوات والأرض وأوجدهما من عدم، فالبدعة: هي الشيء المحدث ، هذا في اللغة،

وأما البدعة في الشرع: فهي إحداث شيء في الدين ليس له أصل من كتاب اللّٰه ولا من سنة رسوله صلى اللّٰه عليه و سلم، كإحداث عبادة ليس لها أصل لأن العبادات توقيفية، فلا بد لها من دليل من كتاب اللّٰه و سنة رسوله صلى اللّٰه عليه و سلم،
وما ليس عليه دليل فإنه بدعة مذمومة مردودة، لأن اللّٰه أكمل هذا الدين، قال تعالى: ( اليوم أكملت لكم دينكم وأتممت عليكم نعمتي : المائدة:٣ ).

فأخبر سبحانه أنه أكمل الدين قبل وفاة النبي صلى اللّٰه عليه و سلم.

Bid'ah secara bahasa ialah:
Sesuatu perkara yang baru tidak ada contoh yang mendahuluinya, dan dalil darinya Firman Allah Ta'ala:

(Allah) pencipta langit dan bumi.
(Al Baqoroh:117)

Yaitu : Sesungguhnya Allah Jalla wa'ala telah menciptakan langit dan bumi dan menjadikan keduanya dari tidak ada (contoh) sebelumnya.
Maka bid'ah ialah : Perkara baru dan inilah menurut secara bahasa.

Bid'ah Menurut secara syar'i (hukum) ialah:
Sesuatu perkara baru DIDALAM AGAMA yang baginya tidak ada asal/sumber dari Kitabullah Dan Sunnah RasulNya Shollallahu 'alaihi Wasallam.
Seperti perkara yang baru Didalam ibadah yang tidak ada asal/sumber baginya, Karena sesungguhnya ibadah ialah perkara Tauqifiyyah (berhenti).
Maka hendaklah ketika beribadah di mulai dari dalil kitabullah dan sunnah Rosul Nya Shollallahu 'Alaihi Wasallam.

Dan apa apa yang tidak ada Dalilnya, maka ia adalah Bid'ah yang tercela dan tertolak.

Karena sesungguhnya Allah ta'ala telah menyempurnakan Agama ini.
Allah Ta'ala berfirman:

Pada hari ini telah aku sempurnakan bagi kalian agama kalian dan aku cukupkan bagi kalian ni'matku.
(Al Maidah:3).

Maka Allah Subhana Wa ta'ala telah mengabarkan sesungguhNya ia telah menyempurnakan agama ini sebelum wafatnya Nabi Muhammad Shollallahu 'Alaihi Wasallam‏.

اللّٰه أعلم


📄Sumber, Syarah Kitab Fadhlul Islam hal 79.
Asy Syaikh Sholeh Fauzan Hafizhohulloh
Alih Bahasa dan judul, Abu Dzar Al Falimbaniy Ghofarollohu lahu
🕸 klik Join telegram
📭 http://bit.ly/FadhlulIslam
🌍 www.salafymedia.com
🏹15 Safar 1437 H/ 27 November 2015
📚 WA Fadhlul Islam Bandung

🌐 WhatsApp Salafy Tegal
💻 Telegram Salafy Tegal 🔛 http://tlgrm.me/SalafyTegal
🍂🍂🌹🌹🍂🍂

🎿Indahnya Mendoakan Sahabat


-----------------


🔦Abu Bakar As Shidiq radiyallahu ta'ala anhu berkata :

🌷Sesungguhnya doa seseorang kepada saudaranya karena Allah azza wajala akan dikabulkan oleh Allah ta'ala

📗📋 Zawaid Abdulloh bin Ahmad ala zuhdi 575


_____________________

📚📋Forum Ilmiyah Karanganyar

📲http://bit.ly/Forum_ilmiyahKarangAnyar


🔰Turut Mempublikasikan🔰
🔎Salafy Tegal🔍

🌎 http://bit.ly/SalafyTegal
🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱
_____________________
🍃🌷🍃🌷🍃🌷

📡 INILAH DIANTARA ADAB MEMBESUK ORANG SAKIT.


🔗🔗🔗🔗

🎓 Berkata Al-'Allamah Ibnu 'Utsaimin _rahimahullah_:

🔗 Dan seharusnya bagi yang duduk di sisi orang yang sakit untuk tidak berlama-lama duduk di sisinya kecuali jika dia melihat orang yang sakit tersebut merasa senang dengan hal itu dan gembira, sehingga hal itu mengikuti kemaslahatan yang ada. 》

•┈┈┈••✦✿✦••┈┈┈•

📚 Ad-Dhiya Al-Lami' (107).
——————————————————


🍁 من آداب عيادة المريض


قال ابن عثيمين رحمه الله:

وينبغي لمن جلس عند المريض أن لا يطيل الجلوس عنده إلا أن يراه منبسطا به ومنشرحا، فيتبع المصلحة.

📕 الضياء اللامع: (١٠٧)
---------------------


FIK

🌎http://bit.ly/Forum_ilmiyahKarangAnyar
____________________________

🔰Turut Mempublikasikan🔰
🔎Salafy Tegal🔍

🌎 http://bit.ly/SalafyTegal

🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱