#Renungan untuk Ahlussunnah
🚇 DIANTARA SEBAB MEMBESARNYA API FITNAH
(Renungan Seorang Ulama Kibar dan Barokah bersama Pembesar Kalian)
Asy-Syaikh Ubaid al-Jabiriy hafizhahullah berkata:
ﺑﺴﻢ ﺍﻟﻠﻪ ﺍﻟﺮﺣﻤﻦ ﺍﻟﺮﺣﻴﻢ
ﺍﻟﺤﻤﺪ ﻟﻠﻪ ﺭﺏ ﺍﻟﻌﺎﻟﻤﻴﻦ ﻭﻻ ﻋﺪﻭﺍﻥ ﺇﻻ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﻈﺎﻟﻤﻴﻦ ﻭﺃﺷﻬﺪ ﺃﻥ ﻻ ﺇﻟﻪ ﺇﻻ ﺍﻟﻠﻪ ﻭﺣﺪﻩ ﻻ ﺷﺮﻳﻚ ﻟﻪ ﺍﻟﺤﻖ ﺍﻟﻤﺒﻴﻦ ﻭﺃﻥ ﻣﺤﻤﺪﺍً ﻋﺒﺪﻩ ﻭﺭﺳﻮﻟﻪ ﺑﻠﻎ ﺍﻟﺒﻼﻍ ﺍﻟﻤﺒﻴﻦ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﻋﻠﻰ ﺁﻟﻪ ﻭﺻﺤﺒﻪ ﻭﺳﻠﻢ .
ﺃﻣﺎ ﺑﻌﺪ :
"Maka sungguh aku merenungi apa yang berjalan dalam fitnah belakangan ini dan apa yang muncul dari efek dan hasilnya terhadap para pemuda dan ikhwan kita yang berpegang teguh dengan manhaj salafus shalih, aku melihat :
🔺Banyaknya "bicara ini dan itu" dari orang-orang yang sedikit perbekalan ilmu dan pengetahuan tentang agama Allah, syariatnya, dan apa yang salaf umat dahulu di atasnya menjadi SEBAB untuk membara dan menguatnya fitnah tersebut.
Terkhusus mayoritas problem-problem tersebut kembalinya kepada internet dan apa yang disebut dan ditulis di dalamnya dari orang-orang yang diisyaratkan kepada mereka ini dengan suatu sifat (tanpa penyebutan nama asli).
Dan sebab terpenting membesarnya fitnah itu adalah: Bersembunyi dibalik nama, julukan, dan kuniyah yang menyembunyikan jatidiri seseorang.
Maka sebagai upaya mengobati permasalahan ini yang kian hari semakin bertambah banyak, cepat, dan meluas daerahnya maka aku menyeru kepada saudara-saudaraku “yang benar-benar jujur” dalam melaksanakan hadits Rasulullah ﷺ:
[ ﻣﻦ ﻛﺎﻥ ﻳﺆﻣﻦ ﺑﺎﻟﻠﻪ ﻭﺍﻟﻴﻮﻡ ﺍﻵﺧﺮ ﻓﻠﻴﻘﻞ ﺧﻴﺮﺍً ﺃﻭ ﻟﻴﺼﻤﺖ ]
"Siapa yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir maka ucapkanlah hal yang baik atau diamlah!"
Dan sebagaimana perkataan Ibnu Sirin rahimahullah:
[ ﺇﻥ ﺍﻟﻌﻠﻢ ﺩﻳﻦ ﻓﺎﻧﻈﺮﻭﺍ ﻋﻦ ﻣﻦ ﺗﺄﺧﺬﻭﻥ ﺩﻳﻨﻜﻢ ]
"Sesungguhnya ilmu itu adalah agama maka lihatlah dari siapa kamu mengambil agamamu."
👆🏻Dan hal tersebut di atas didapatkan dengan menampakkan nama asli bagi seseorang yang ingin ikut serta bergabung dan menulis di forum ini terkhusus forum situs “sahab as-salafiy” untuk kita seluruhnya bergabung dalam meminimalkan dari membesar-besarkan permasalahan dan banyak “bicara ini dan itu”.
Dan dari sela perspektif di awal maka jelas bagi kita beberapa faidah dari bergabung (di dalam forum) dengan menyebut nama asli sebagai berikut:
1. Teliti, perlahan, dan berpikir yang dalam sebelum menulis suatu ucapan dan menyebarkannya.
2. Mengetahui derajat penulis dalam tingkatan ilmu dan manhaj.
3. Tidak berani dan mendahului dari menyebarkan sesuatu sebelum tatsabbut dan memaparkannya kepada orang yang berilmu (ulama).
4. Memahami akibat dan kelanjutannya ketika menulis dengan nama asli.
5. Meminimalkan dari banyak menulis dan menyebarkan (tentang fitnah).
6. Membatasi penulisan dan arahan hanya untuk orang yang berilmu (ulama) dan penuntut ilmu. Dan tidak mengizinkannya untuk segala jenis manusia.
7. Memunculkan Ulama dan posisi mereka yang hakiki dan menampakkan hak serta keahlian mereka dalam hal pengarahan, pengajaran, dan kritikan.
8. Menampilkan manhaj salafi dalam rupa yang indah dan gerak-gerik yang sempurna dalam hal memahami orang-orang, kondisi mereka, dan pribadai-pribadi mereka.
9. Menurunkan hukum-hukum syar’i dalam hak orang-orang yang menyelisihi, menentang, dan membuat kebatilan. Dan mampu untuk tatsabbut dan meminta validitas dalam mengenal wujud dari pribadi-pribadi yang ada. Dan menghilangkan serta menghapusnya dalam keadaan jahaalah (tidak diketahui orangnya), ibhaam (tidak diketahui nama aslinya), dan iyhaam (membuat wahm).
10. Prediksi akan bertambahnya perkataan-perkataan yang ilmiah dan manhaj yang berfaidah. Dan akan berkurang ucapan-ucapan yang kosong (faidah) dan lemah.
11. Mengangkat diri dari metode-metode hizbiyyin dan orang-orang harokah (pergerakan) serta kempok-kelompok rahasia. Dan menyelisihi mereka dalam hal bersembunyi dan menyamar di sebalik gelar dan kuniyah. Yaitu ketika (salafiyyin) menampilkan sifat dan ciri mereka yang sejati.
12. Menampakkan kejelasan dan kejujuran -yang keduanya termasuk ciri Manhaj Salafi- dengan memunculkan nama aslinya.
🚇 DIANTARA SEBAB MEMBESARNYA API FITNAH
(Renungan Seorang Ulama Kibar dan Barokah bersama Pembesar Kalian)
Asy-Syaikh Ubaid al-Jabiriy hafizhahullah berkata:
ﺑﺴﻢ ﺍﻟﻠﻪ ﺍﻟﺮﺣﻤﻦ ﺍﻟﺮﺣﻴﻢ
ﺍﻟﺤﻤﺪ ﻟﻠﻪ ﺭﺏ ﺍﻟﻌﺎﻟﻤﻴﻦ ﻭﻻ ﻋﺪﻭﺍﻥ ﺇﻻ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﻈﺎﻟﻤﻴﻦ ﻭﺃﺷﻬﺪ ﺃﻥ ﻻ ﺇﻟﻪ ﺇﻻ ﺍﻟﻠﻪ ﻭﺣﺪﻩ ﻻ ﺷﺮﻳﻚ ﻟﻪ ﺍﻟﺤﻖ ﺍﻟﻤﺒﻴﻦ ﻭﺃﻥ ﻣﺤﻤﺪﺍً ﻋﺒﺪﻩ ﻭﺭﺳﻮﻟﻪ ﺑﻠﻎ ﺍﻟﺒﻼﻍ ﺍﻟﻤﺒﻴﻦ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﻋﻠﻰ ﺁﻟﻪ ﻭﺻﺤﺒﻪ ﻭﺳﻠﻢ .
ﺃﻣﺎ ﺑﻌﺪ :
"Maka sungguh aku merenungi apa yang berjalan dalam fitnah belakangan ini dan apa yang muncul dari efek dan hasilnya terhadap para pemuda dan ikhwan kita yang berpegang teguh dengan manhaj salafus shalih, aku melihat :
🔺Banyaknya "bicara ini dan itu" dari orang-orang yang sedikit perbekalan ilmu dan pengetahuan tentang agama Allah, syariatnya, dan apa yang salaf umat dahulu di atasnya menjadi SEBAB untuk membara dan menguatnya fitnah tersebut.
Terkhusus mayoritas problem-problem tersebut kembalinya kepada internet dan apa yang disebut dan ditulis di dalamnya dari orang-orang yang diisyaratkan kepada mereka ini dengan suatu sifat (tanpa penyebutan nama asli).
Dan sebab terpenting membesarnya fitnah itu adalah: Bersembunyi dibalik nama, julukan, dan kuniyah yang menyembunyikan jatidiri seseorang.
Maka sebagai upaya mengobati permasalahan ini yang kian hari semakin bertambah banyak, cepat, dan meluas daerahnya maka aku menyeru kepada saudara-saudaraku “yang benar-benar jujur” dalam melaksanakan hadits Rasulullah ﷺ:
[ ﻣﻦ ﻛﺎﻥ ﻳﺆﻣﻦ ﺑﺎﻟﻠﻪ ﻭﺍﻟﻴﻮﻡ ﺍﻵﺧﺮ ﻓﻠﻴﻘﻞ ﺧﻴﺮﺍً ﺃﻭ ﻟﻴﺼﻤﺖ ]
"Siapa yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir maka ucapkanlah hal yang baik atau diamlah!"
Dan sebagaimana perkataan Ibnu Sirin rahimahullah:
[ ﺇﻥ ﺍﻟﻌﻠﻢ ﺩﻳﻦ ﻓﺎﻧﻈﺮﻭﺍ ﻋﻦ ﻣﻦ ﺗﺄﺧﺬﻭﻥ ﺩﻳﻨﻜﻢ ]
"Sesungguhnya ilmu itu adalah agama maka lihatlah dari siapa kamu mengambil agamamu."
👆🏻Dan hal tersebut di atas didapatkan dengan menampakkan nama asli bagi seseorang yang ingin ikut serta bergabung dan menulis di forum ini terkhusus forum situs “sahab as-salafiy” untuk kita seluruhnya bergabung dalam meminimalkan dari membesar-besarkan permasalahan dan banyak “bicara ini dan itu”.
Dan dari sela perspektif di awal maka jelas bagi kita beberapa faidah dari bergabung (di dalam forum) dengan menyebut nama asli sebagai berikut:
1. Teliti, perlahan, dan berpikir yang dalam sebelum menulis suatu ucapan dan menyebarkannya.
2. Mengetahui derajat penulis dalam tingkatan ilmu dan manhaj.
3. Tidak berani dan mendahului dari menyebarkan sesuatu sebelum tatsabbut dan memaparkannya kepada orang yang berilmu (ulama).
4. Memahami akibat dan kelanjutannya ketika menulis dengan nama asli.
5. Meminimalkan dari banyak menulis dan menyebarkan (tentang fitnah).
6. Membatasi penulisan dan arahan hanya untuk orang yang berilmu (ulama) dan penuntut ilmu. Dan tidak mengizinkannya untuk segala jenis manusia.
7. Memunculkan Ulama dan posisi mereka yang hakiki dan menampakkan hak serta keahlian mereka dalam hal pengarahan, pengajaran, dan kritikan.
8. Menampilkan manhaj salafi dalam rupa yang indah dan gerak-gerik yang sempurna dalam hal memahami orang-orang, kondisi mereka, dan pribadai-pribadi mereka.
9. Menurunkan hukum-hukum syar’i dalam hak orang-orang yang menyelisihi, menentang, dan membuat kebatilan. Dan mampu untuk tatsabbut dan meminta validitas dalam mengenal wujud dari pribadi-pribadi yang ada. Dan menghilangkan serta menghapusnya dalam keadaan jahaalah (tidak diketahui orangnya), ibhaam (tidak diketahui nama aslinya), dan iyhaam (membuat wahm).
10. Prediksi akan bertambahnya perkataan-perkataan yang ilmiah dan manhaj yang berfaidah. Dan akan berkurang ucapan-ucapan yang kosong (faidah) dan lemah.
11. Mengangkat diri dari metode-metode hizbiyyin dan orang-orang harokah (pergerakan) serta kempok-kelompok rahasia. Dan menyelisihi mereka dalam hal bersembunyi dan menyamar di sebalik gelar dan kuniyah. Yaitu ketika (salafiyyin) menampilkan sifat dan ciri mereka yang sejati.
12. Menampakkan kejelasan dan kejujuran -yang keduanya termasuk ciri Manhaj Salafi- dengan memunculkan nama aslinya.
::
🚇 NASIHAT EMAS TENTANG HARI-HARI RAMADHAN YANG TELAH BERLALU
Asy-Syaikh Shalih al-Fauzan حفظه الله berkata :
"Mari kita menghisab diri kita pada sepuluh hari Ramadhan yang telah berlalu, bagaimana kita melaluinya...
Sudahkah kita menjaganya dengan ketaatan kepada Allah 'Azza wa Jalla?
Sudahkah kita mengambil faidah darinya?
❱ Barangsiapa yang sudah berbuat kebaikan di dalamnya dan sudah menjaganya, wajib baginya untuk menambah perbekalan dan menyempurnakan sisa bulan ini (dengan ketaatan)...
❱ Dan barangsiapa yang kurang dan bermalas-malasan (di dalam ketaatan dan ibadahnya) pada sepuluh hari yang telah berlalu, wajib baginya untuk bertaubat dan mengejar ketertinggalannya di sisa bulan ini sebelum luput seluruh bulan ini darinya sedangkan ia tidak meraih kebaikan apa pun."
📖 Majàlisu Syahri Ramadhan al-Mubarak hal. 46 | @majalahqonitah
#introspeksi #muhasabah #renungan #berakhir
::
🚇 OPTIMAL MEMANFAATKAN RAMADHAN TERMASUK SEBAB ISTIQAMAH DI ATAS KEBENARAN
🎙Asy-Syaikh Abdul Aziz bin Baaz rahimahullah berkata:
فالمسلم عليه أن يغتنم هذا الشهر المبارك بالطاعات والأعمال الصالحات والإقلاع عن السيئات، عسى الله أن يمن عليه بالقبول، ويوفقه للاستقامة على الحق
Maka sepatutnya atas muslim untuk sigap meraih ghanimah di bulan yang berkah ini dengan aneka ketaatan dan beramal shalih serta mencabut diri dari kejelekan-kejelekan.
Semoga Allah menganugerahinya dengan penerimaan (amalannya) dan dikaruniai taufik untuk istiqamah di atas Al-Haq."
🌏 Petikan dari fatwa:
http://bit.ly/2vT8wak
📑 Alih Bahasa:
Al-Ustadz Abu Yahya al-Maidany hafizhahullah
••••
📶 https://t.me/ForumBerbagiFaidah [FBF]
🌍 www.alfawaaid.net | www.ilmusyari.com
🚇 NASIHAT EMAS TENTANG HARI-HARI RAMADHAN YANG TELAH BERLALU
Asy-Syaikh Shalih al-Fauzan حفظه الله berkata :
"Mari kita menghisab diri kita pada sepuluh hari Ramadhan yang telah berlalu, bagaimana kita melaluinya...
Sudahkah kita menjaganya dengan ketaatan kepada Allah 'Azza wa Jalla?
Sudahkah kita mengambil faidah darinya?
❱ Barangsiapa yang sudah berbuat kebaikan di dalamnya dan sudah menjaganya, wajib baginya untuk menambah perbekalan dan menyempurnakan sisa bulan ini (dengan ketaatan)...
❱ Dan barangsiapa yang kurang dan bermalas-malasan (di dalam ketaatan dan ibadahnya) pada sepuluh hari yang telah berlalu, wajib baginya untuk bertaubat dan mengejar ketertinggalannya di sisa bulan ini sebelum luput seluruh bulan ini darinya sedangkan ia tidak meraih kebaikan apa pun."
📖 Majàlisu Syahri Ramadhan al-Mubarak hal. 46 | @majalahqonitah
#introspeksi #muhasabah #renungan #berakhir
::
🚇 OPTIMAL MEMANFAATKAN RAMADHAN TERMASUK SEBAB ISTIQAMAH DI ATAS KEBENARAN
🎙Asy-Syaikh Abdul Aziz bin Baaz rahimahullah berkata:
فالمسلم عليه أن يغتنم هذا الشهر المبارك بالطاعات والأعمال الصالحات والإقلاع عن السيئات، عسى الله أن يمن عليه بالقبول، ويوفقه للاستقامة على الحق
Maka sepatutnya atas muslim untuk sigap meraih ghanimah di bulan yang berkah ini dengan aneka ketaatan dan beramal shalih serta mencabut diri dari kejelekan-kejelekan.
Semoga Allah menganugerahinya dengan penerimaan (amalannya) dan dikaruniai taufik untuk istiqamah di atas Al-Haq."
🌏 Petikan dari fatwa:
http://bit.ly/2vT8wak
📑 Alih Bahasa:
Al-Ustadz Abu Yahya al-Maidany hafizhahullah
••••
📶 https://t.me/ForumBerbagiFaidah [FBF]
🌍 www.alfawaaid.net | www.ilmusyari.com
binbaz.org.sa
الذنوب تتضاعف في الزمان والمكان الفاضل كيفًا لا كمًا
الجواب: المشروع للمسلم في رمضان وفي غيره مجاهدة نفسه الأمارة بالسوء حتى تكون نفسًا مطمئنة
| (Ramadhan) Bagaimana mungkin air mata perpisahan itu tidak mengalir dari mata kaum beriman?!
Sedang ia belum mengerti, masihkah tersisa waktu untuk bisa bersua dengannya kembali...?
[ Ibnu Rajab rahimahullah, Lathaif al-Ma'arif hal: 295 ]
#ramadan #renungan #syabab
@syababsalafy
Sedang ia belum mengerti, masihkah tersisa waktu untuk bisa bersua dengannya kembali...?
[ Ibnu Rajab rahimahullah, Lathaif al-Ma'arif hal: 295 ]
#ramadan #renungan #syabab
@syababsalafy